Anda di halaman 1dari 2

Nama.

: M Fatkhur Rohman
Nim. : E01218012
MataKuliah : Etika
Resnponse Papper

Immanuel Kant
Hukum Moral di Batinku

Immanuel Kant adalah seorang filsuf Jerman, meneliti, mengajar dan menulis
tentang filsafat dan Pencerahan antropologi pada akhir abad ke-18. Immanuel Kant lahir pada
tahun 1724 di Königsberg, ibukota Prusia pada waktu itu, saat ini disebut kota Kaliningrad di
eksklave Oblast Kaliningrad Rusia. Dia adalah anak keempat dari sembilan bersaudara.
Ayahnya, Johann Georg Kant (1682-1746), adalah ahli pembuat baju zirah dan ibunya, Anna
Regina Kant. Pada tahun 1730-1740, perdagangan di Königsberg mengalami kemerosotan
yang mempengaruhi kondisi perekonomian keluarga. Spanjang hidupnya, Kant tidak pernah
bepergian lebih dari sepuluh mil dari Königsberg.

Teori moral Kant disusun disekitar gagasan bahwa untuk bertindak secara moral dan
untuk bertindak sesuai dengan rasio adalah satu dan sama. Menurut Kant, manusia
merupakan Agen-Rasional yaitu entitas yang memiliki substansi rasional dan mampu
menggunakannya untuk mencapai tujuan-tujuannya. Di dalam Kebajikan manusia sebagai
Agen-Rasional (yang berarti dalam Kebajikan yang mengandung prinsip Rasional-Praktis,
dimana rasio ditarik dan diarahkan kepada tujuan tertentu), seseorang wajib mengikuti
aturan-aturan Hukum-Moral yang telah ditetapkan berdasar prinsip Rasional-Praktis.
Melakukan sebaliknya berarti bertindak tidak rasional. Karena Kant menempatkan
penekanannya pada Kewajiban yang menyertai tindakan-tindakan manusia sebagai Agen-
Rasional yang memiliki kesadaran pengetahuan tentang Hukum-Moral, maka teori Kant
dianggap sebagai bentuk Deontologi. Kata Deon berasal dari bahasa Yunani yang berarti
Tugas atau Kewajiban.

Seperti filsafat teoritisnya, filsafat praktis Kant adalah A-Priori, Formal, dan
Universal. Hukum-Moral diturunkan secara non-empiris dari bentuk struktur Rasional-Praktis
itu sendiri, dan karena semua Agen-Rasional termasuk manusia memiliki struktur Rasional-
Praktis yang sama maka Hukum-Moral mengikat dan mewajibkan dengan sama kepada
semua orang. Lalu, Hukum-Moral apakah yang mewajibkan secara Universal dan A-Priori
kepada semua manusia sebagai Agen-Rasional ? Kant berpendapat Hukum-Moral ditentukan
oleh apa yang disebut Imperatif-Kategoris, yaitu prinsip umum yang menuntut seseorang
untuk menghormati kemanusiaan dalam dirinya sendiri dan orang lain, dimana seseorang
tidak membuat pengecualian untuk dirinya sendiri ketika memutuskan bagaimana harus
bertindak, dan secara umum seseorang hanya bertindak sesuai pada aturan yang setiap orang
mampu melakukan dan seharusnya mematuhinya.

Meskipun Kant menegaskan bahwa Hukum-Moral mengikat dengan sama kepada


semua Agen-Rasional termasuk manusia, ia juga menegaskan bahwa keterikatan terhadap
Hukum-Moral adalah melekat dengan sendirinya. Kita otomatis terikat aturan-aturan Hukum-
Moral kepada diri kita sendiri. Karena Kant berpikir jenis otonomi yang dimaksud hanya
mungkin terwujud di bawah pengandaian berdasar pilihan moral yang bebas transendental,
maka batasan Hukum-Moral yang diterapkan pada manusia sebagai Agen-Rasional tidak
hanya konsisten dengan Kehendak-Bebas tetapi mensyaratkan adanya itu. Oleh karena itu,
salah satu aspek yang paling penting dari proyek Kant adalah menunjukkan bahwa kita
dibenarkan dalam mengandaikan bahwa pilihan moral kita yang signifikan didasarkan pada
kebebasan transendental (kebebasan yang menurut pendapat Kant, kita tidak bisa
membuktikan hanya secara Teoritis belaka atau menggunakan alasan Spekulatif.

Anda mungkin juga menyukai