Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH, PERKEMBANGAN DAN CARA PERMAINAN SOFTBALL

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PENCAK SILAT

Disusun oleh Immanuel Gracio Suryawan

X MIPA/5

SEKOLAH KRISTEN ANAK BANGSA

TAHUN AJARAN 2018-2019

11/21/2038
SEJARAH DAN CARA PERMAINAN SOFT BALL
A. SEJARAH SOFTBALL

Softball adalah olahraga yang diciptakan oleh George Hancock.


Olahraga ini lahir di Amerika Serikat, tepatnya Chicago, pada tahun 1887.
Pada awalanya permainan ini hanyalah sebuah aktivitas rekreasi yang
dilakukan dalam ruangan tertutup. Olahraga ini adalah keturunan atau
cabang langsung dari baseball. Sebenarnya aktivitas dalam ruangan tertutup
ini ditujukan sebagai sarana berlatih baseball saat musim dingin. Karenanya,
olahraga ini disebut “indoor baseball”. Uniknya, softball awalnya
menggunakan sarung tinju yang dilintir sebagai ball dan gagang sapu sebagai
bat. Lahirnya softball sangat tiba-tiba.

Suatu hari pada tahun 1887, lulusan universitas Yale dan Harvard berkumpul di Farragut
Boat Club di Chicago untuk mendengar pengumuman skor permainan sepakbola tahunan. Ketika
skor diumumkan dan seluruh taruhan dibayar, seorang supporter Yale melempar sebuah sarung tinju
yang dilintir kearah supporter Harvard, dan seorang alumnus Harvard secara spontan mengambil
gagang sapu dan memutar-mutar gagang tersebut, sebagai tanda kericuhan. Saat itulah George
Hancock berteriak “play ball!”, dan ia mengitkan sarung tinju pada bola baseball dan menggunakan
gagang sebagai bat.

Seminggu kemudian Hancock


merancang bola softball yang seperti
sekarang dan bat yang “oversize”. Lalu
peraturan resmi permainan softball dibuat
oleh Farragut Boat Club. Dengan cepat
softball menjalar keluar kota dan menjadi
terkenal. Dengan menjalarnya permainan ini
di berbagai tempat dan tidak lagi merupakan
sekedar aktivitas rekreatif, maka diperlukan
peraturan-peraturan. Maka lahirlah Federasi
Softball Internasional (ISF). Badan inilah
yang membuat peraturan-peraturan softball yang berlaku secara universal, baik di Indonesia maupun
Eropa. Dengan terbentuknya badan ini dan peraturan yang resmi, memungkinkan dapat diadakannya
pertandingan softball antar Negara.

Lalu mulai dibuat kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia. Salah satu yang
membuat softball menjadi terkenal adalah bahwa permainan ini tidak memandang gender, baik
wanita maupun pria bebas bermain dalam softball, tidak seperti baseball yang hanya diperuntukkan
bagi pria. Perkembangan Softball di Asia dan Indonesia Olahraga ini menjalar pertama kali dari AS
ke Kanada, Eropa, dan kemudian Asia. Perkembangan di Asia terpesat terutama setelah usainya
Perang Dunia II. Saat ini, di Jepang, Philipina, Taiwan dan Korea Selatan, softball telah menjadi
permainan rakyat. Olahraga ini menjadi olahraga yang sangat pesat perkembangannya dan begitu
digemari di Asia, sehingga dibentuklah Amateur Softball Asia, yang disingkat ASA-ASIA.

Anggotanya antara lain Jepang, Philipina, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Pakistan,
India, Muangthai, Singapura dan Indonesia. Kejuaraan Softball wanita se-Asia diselenggarakan di
Manila, pada Februari 1967, pesertanya baru 5 negara : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan
Hongkong. Demikianlah selanjutnya direncanakan kejuaraan Asia ini setiap tahun sekali, dengan
penyelenggaraan setahun sekali bergantian antara putera dan puteri. Misalnya tahun ini kejuaraan
softball putera, maka tahun depan untuk bagian puterinya.

Softball juga sedang


berjuang untuk dipertandingkan
di Asian Games. Dalam Asian
Games Bangkok tahun 1966,
Softball juga ikut demonstrasi.
Sebelum perang kemerdekaan
sebetulnya softball sudah ada
yang melakukannya di Indonesia,
namun sifatnya masih sangat
terbatas. Artinya hanya
dimainkan di sekolah-sekolah
tertentu saja. Pada mulanya ada anggapan bahwa permainan olahraga Softball hanya pantas
dimainkan oleh golongan wanita saja. Hal ini terus berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karena itu
sampai tahun itu, softball hanya dimainkan oleh puteri saja. Ketika Asian Games Bangkok,
terbukalah mata kita bahwa sebenarnya olahraga Softball itu dapat dimainkan baik oleh puteri
maupun putera.

Pada waktu itu putera-putera kita, masih menyenangi olahraga baseball. Melihat
perkembangan Softball sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara negara setiap tahunnya.
Timbullah perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara serius. Mulanya Softball hanya
berkembang di Jakarta, Bandung, Pelembang, Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah menjadi
salah satu cabang olahraga yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan
mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di Indonesia, diperlukan suatu badan yang
mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball
& Softball Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah
diadakan kompetisi softball tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di
Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di Surabaya, Softball menjadi salah satu cabang olahraga
yang dipertandingkan.
B. CARA PERMAINAN SOFTBALL

Setiap tim minimal memiliki 9 pemain dan selebihnya merupakan cadangan. Posisi 9 orang
pemain ini adalah 1 orang pitcher, 1 orang catcher, dan 7 orang bertahan/fielder yang terbagi dalam 4
penjaga daerah alam (infielder) dan 3 orang penjaga daerah luar (outfielder). Permainan terdiri dari 9
babak yang disebut inning. Di dalam satu inning, tim yang bertanding masing-masing mempunyai
kesempatan memukul (batting) untuk mencetak angka (run).

Ketika tim yang menyerang mendapat giliran memukul, seorang pelempar bola (pitcher) tim
bertahan melemparkan bola kearah penangkap bola (catcher) sekencang-kencangnya agar bola tidak
dapat dipukul.Tim yang mendapat giliran memukul bergantian seorang demi seorang untuk memukul
bola. Tim yang berjaga berusaha mematikan anggota tim yang mendapat giliran memukul. Tim yang
mendapat giliran memukul mendapat kesempatan 3 kali mati (out) sebelum giliran memukul
digantikan tim yang bertahan.

Skor atau run dihasilkan dari seorang runner berlari menginjak semua base secara berurutan
dan kembali menginjak home plate. Setiap pelari yang berhasil mengelilingi dan menginjak home
plate mendapat satu angka. Waktu permainan ditentukan oleh inning. Setiap tim mendapat giliran
memukul sampai 3 kali out dan mematikan tim lawan 3 kali out, disebut 1 inning. Dalam tiap
pertandingan sofbol durasi permainan setidaknya 7 inning tergantung situasi, atau lama waktu 2 jam.

Setelah menghabiskan inning, tim yang mencetak angka (run) terbanyak menjadi pemenang.
Jika dalam inning yang ditentukan waktu sudah habis dan kedua belah tim dalam keadaan seri,
inning tambahan dimainkan sampai salah satu tim keluar sebagai pemenang. Kondisi itu disebut tie
break atau seri. Pada permulaan permainan, tim yang menjadi tuan rumah (home team) mendapat
giliran melempar sedangkan tim tamu (visitor) mendapat giliran memukul.

C. SEJARAH PENCAK SILAT

Konon, orang-orang bangsa


Indonesia memiliki berbagai cara dalam
pembelaan diri (secara fisik) untuk
mempertahankan dirinya agar tetap hidup.
Selain untuk diri sendiri, mereka
melakukan pembelaan juga untuk
melindungi kelompoknya. Dan hal ini pun
bukan melindungi diri bukan dari musuh
berupa manusia, melainkan berupa alam
seperti bencana alam yang datang secara
tiba-tiba atau serangan hewan yang akan
menyerang secara mendadak.

Pencak silat merupakan salah satu jenis kesenian dan juga olahraga yaitu seni bela diri yang
berasal dari Asia Tenggara di antaranya Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, Thailand, dan juga
Indonesia Negara kita. Pencak silat ini merupakan tradisi kesenian yang di sebar melalui tradisi
Melayu Nusantara. Hingga seiring berjalannya waktu, jenis kesenian bela diri ini juga mulai tersebar
ke Negara Vietnam yang disebarkan oleh orang Indonesia. Hingga kini Negara Vietnam melahirkan
pesilat-pesilat yang tangguh dan mendirikan organisasi induk pencak silat di Negara Indonesia yang
diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).

Pencak silat telah tersebar ke seluruh kepulauan Nusantara sejak abad ke-7 Masehi. Namun,
sampai sekarang belum ada yang bisa memastikan kapan dan bagaimana asal mula tersebar pencak
silat ini. Ada yang mengatakan kalau pencak silat ini tersebar karena adanya keterampilan dari
berbagai suku asli di Indonesia. Keterampilan-keterampilan tersebut di antaranya seperti berperang
yang menggunakan parang, perisai, dan juga tombak. Contohnya seperti tradisi dan adat di
kepulauan Nias yang mana terdapat suku yang bernama suku Nias telah menyebarkan seni bela
dirinya sesuai adatnya yaitu dengan menggunakan senjata parang. Yang dipercaya bahwa hingga
abad ke-20, suku Nias tidak tersentuh sama sekali oleh budaya luar.

Penyebaran Pencak Silat

Jika ditelisik lebih jauh, sebenarnya pencak silat ini tersebar melalui leluri atau dari mulut ke
mulut yaitu secara lisan. Seperti dari guru ke muridnya contohnya. Sehingga tak heran jika kita sulit
menemukan sejarah tertulis mengenai pencak silat ini.

Bahkan ada yang mengatakan bahwa sejarah


pencak silat ini telah tersebar melalui berbagai kisah
seperti beberapa legenda di berbagai daerah, seperti
dari daerah satu ke daerah lain dan menyeluruh ke
tanah air nusantara. Jadi, tak heran jika dulu di masa
kerajaan Majapahit atau Sriwijaya sangat pandai
dalam bertarung. Karena mereka semua khususnya
para prajurit perang telah disiapkan ilmu pencak silat
yang tinggi agar mereka dapat bertarung dengan
musuh dengan kemahirannya.

Contohnya adalah legenda dari Minangkabau yang mengatakan silat dengan bahasanya yaitu
‘silek’. Masyarakat Minangkabau meyakini bahwa pencak silat ini telah diciptakan oleh Datuk Suri
Draja dari Priangan, Tanah Datar yang berada di kaki Gunung Marapipada. Datuk Suri menciptakan
dan mulai menyebarkan tradisi silat ini pada abad ke-11. Dan pencak silat pun akhirnya tersebar ke
seluruh tanah nusantara termasuk Indonesia. Tanah Nusantara ini di antaranya Indonesia, Myanmar,
Malaysia, Brunei Darussalam, sebagian Singapura, dan Negara-negara lainnya yang berada di benua
Asia bagian Tenggara.

Lalu, seiring berjalannya waktu, silek atau silat ini mulai dibawa dan dikembangkan ke
berbagai Negara yaitu tanah Asia Tenggara oleh para perantauan Minang. Mungkin Anda pernah
mendengar kisah ‘Silat Cimande’. Kisah yang menceritakan tentang seorang perempuan yang
melakukan silat dengan meniru dua hewan yaitu monyet dan harimau. Dan masih banyak lagi para
tokoh silat lainnya. Tentunya di setiap daerah pasti memiliki tokoh silat masing-masing dengan
berbagai keahlian dan jurus silat yang dimiliki para tokoh silat daerah atau biasa disebut sebagai
pendekar. Para pendekar tersebut contohnya adalah Si Pitung dari Betawi, Hang Tuah, dan Gajah
Mada dari Jawa, dan masih banyak lagi pendekar-pendekar sebagai tokoh silat di daerahnya masing-
masing yang memiliki keahlian berbeda-beda pula.

Donald F. Draeger yang merupakan salah seorang peneliti silat ini telah berpendapat bahwa
bukti dari adanya pencak silat ini bisa dilihat dari beberapa artefak senjata yang telah ditemukannya.
Senjata-senjata yang ditemukan ini telah dipercaya berasal dari masa klasik yaitu pada masa Hindu-
Budha di tanah Nusantara. Bahkan ia juga mengakui terdapat adanya sejarah pencak silat ini melalui
relief yang membentuk orang dengan gaya kuda-kudanya di Candi Prambanan dan Candi Borobudur.
Draeger menuliskan di bukunya bahwa senjata dan seni pencak silat tidak dapat dipisahkan.
Bahkan ia menuliskan bahwa pencak silat bukan hanya olah tubuh saja, melainkan juga harus
memiliki hubungan yang erat secara spiritual dengan adat dan kebudayaan di tanah nusantara ini. Hal
inilah mengapa pencak silat bukan hanya sebagai cabang olahraga saja, melainkan juga masuk dalam
cabang kesenian juga yaitu seni bela diri. Terdapat ilmu beladiri dari Cina dan India dalam Silat –
Sheikh Shamsuddin (2005)

Pendapat tersebut telah dibuktikan karena adanya pengaruh dari kebudayaan Cina dan India
pada masa kebudayaan Melayu. Kebudayaan itu telah dibawa oleh para pedagang dan juga para
perantau dari India, Cina, dan juga dari Negara-negara lainnya.

Persebaran Pencak Silat Di Tanah Melayu

Saat pencak silat mulai tersebar di tanah Melayu, pencak silat pun berkembang dengan
berbagai nama dan aliran yang berbeda-beda. Seperti halnya di Malaysia dan Singapura, silat lebih
dikenal dengan aliran gayong dan cekak. Di Negara Thailand, pencak silat memiliki nama ‘bersilat’,
sedangkan di Negara Filipina diberi nama ‘pasilat’. Walaupun demikian, istilah ‘silat’ lebih dikenal
banyak orang di berbagai pelosok Asia Tenggara. Hal inilah yang menyebabkan bahwa pencak silat
merupakan tradisi yang tersebar dari Sumatera ke berbagai Negara.

Sejarah pencak silat pun mulai tertulis sejak abab ke-14 yang dikarenakan oleh pengaruh dari
para penyebar agama di tanah Nusantara atau Nuswantara ini. Pada masa itu, pencak silat menjadi
pelajaran utama dalam beragama sebagai perlindungan diri ketika menghadapi perang. Karena pada
masa itu, masih terdapat berbagai perang karena perebutan wilayah dan politik juga kekuasaan.
Pelajaran bela diri pencak silat pun juga diajarkan di berbagai surau atau mushalla dan juga tempat-
tempat agama seperti madrasah dan pesantren. Biasanya mereka berlatih pencak silat setelah atau
sebelum mereka mengaji. Itu sebabnya silat diklaim sebagai ilmu bela diri yang merupakan bagian
dari latihan spiritual mereka. Dan latihan ini biasa disebut sebagai ‘menyemesta’ atau bersatu dengan
alam. Maka, tak heran jika banyak jurus yang dilahirkan dari alam seperti hewan, tumbuhan, bahkan
bencana sekalipun.

Hingga seiring berjalannya waktu, pencak silat mulai dijadikan ilmu pendidikan bukan hanya
sebagai bela diri melainkan juga sebagai bela Negara dalam mengadapi musuh dari Negara lain.
Yang awalnya pencak silat ini hanya sebagai ilmu bela diri dan seni tradisi kebudayaan saja.

Saat ini, pencak silat telah diakui sebagai budaya suku Melayu yang terdiri dari daerah pesisir
pulau Sumatera dan Semenanjung Malak, juga berbagai suku lainnya yang menggunakan lingua
franca (bahasa pegaulan) Melayu di berbagai daerah seperti Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan
pulau-pulau lainnya yang berada di lingkaran Nusantara.

Seni bela diri pencak silat mulai berkembang dan terus berkembang hingga terbentuk menjadi
beberapa organisasi pencak silat di Nusantara yang di antaranya adalah Ikatan Pencak Silat (IPSI)
yang berada di negara Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) yang berada di
Negara Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) yang berada di Negara Singapore, dan
Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) yang berada di Negara Brunei Darussalam. Maka
tak heran jika mulai tumbuh dan terbentuk berbagai bahkan puluhan perguruan pencak silat di
belahan dunia lainnya seperti Negara Amerika Serikat dan Eropa.

Hingga kini, pencak silat yang awalnya hanya sebagai ilmu bela diri yang tergolong ilmu
spiritual dan seni tradisi saja, kini pencak silat telah diklaim secara resmi masuk dalam cabang ilmu
olah raga hingga berskala internasional. Dan pada akhirnya pencak silat pun masuk dalam
pertandingan SEA Games.

Perkembangan Pencak Silat di Dunia

Pada abad ke-20 Masehi, pencak silat semakin berkembang pesat hingga mendunia dan telah
resmi menjadi cabang ilmu olahraga kompetisi yang di bawahi oleh Persekutuan Pencak Silat Antara
Bangsa (PERSILAT) atau The International Pencak Silat Federation. Sehingga, pencak silat telah
dipromosikan oleh PERSILAT ke berbagai Negara hingga ke lima benua agar pencak silat masuk
dalam cabang olahraga yang dapat dijadikan cabang olahraga yang masuk dalam Olimpiade.
Sehingga dengan kata lain, PERSILAT telah mempromosikan pencak silat ini untuk dijadikan
kompetisi olahraga berskala internasional. Sehingga terdapat ketentuan dan kebijakan bahwa anggota
yang mengikuti kompetisi pencak silat internasional ini merupakan anggota yang telah diakui oleh
PERSILAT.

Maka dari itu, beberapa federasi pencak silat telah bekerjasama dengan PERSILAT untuk
mendirikan Federasi Pencak Silat Eropa. Federasi tersebut telah menghasilkan Kejuaraan Dunia
Pencak Silat pertama di luar Asia pada tahun 1986 yang menggunakan tempat di kota Wina Negara
Austria.

Pencak silat mulai diperkenalkan sebagai


bagian dari program pertunjukkan Asian Games pada
tahun 2002 yang diselenggarakan di kota Busan
Negara Korea Selatan. Asian Games tersebut
merupakan Asian Games pertama kali yang
memasukkan pencak silat sebagai bagian dari program
acara tersebut. Dan pada bulan Desember 2002
merupakan Kejuaraan Pencak Silat Dunia terakhir
yang diadakan di kota Penang Negara Malaysia.

PERSILAT bukan hanya berusaha


memasukkan pencak silat sebagai pertandingan olahraga saja, melainkan juga mengupayakan untuk
tidak melupakan tradisi lama dengan memperkenalkan beberapa aliran tua yang salah satunya adalah
‘Silek’ ke berbagai Negara di belahan dunia. Dan aliran-aliran atau berbagai gaya yang disebarkan
ada ratusan bahkan ribuan yang berhasil diajarkan dan diperkenalkan di berbagai perguruan Negara-
negara asing.

Sumber :

http://sejarahlengkap.com/olahraga/sejarah-pencak-silat 11/21/2018

https://jefrihutagalung.wordpress.com/2009/05/05/softball-perkembangannya/ 11/21/2018

Anda mungkin juga menyukai