Makalah
Makalah
OLEH:
LA ODE ISMAIL
R1D117013
BAB I
1
PENDAHULUAN
(konsentarsi).
penambangannya.
2
dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
2. Bagimana proses atau tahapan eksplorasi nikel laterit yang ada di Sulawesi
tenggara.
BAB II
PEMBAHSAN
3
2.1 Pengertian Nikel laterit
yang bersal dari mantel dalam pengkayaan magma dimana magma mulai muncul
Nikel merupakan salah satu endapan yang terbentuk akibat konsentrasi mineral
mineral berharga (mineral biji) yang berasal dari perombakan batuan asal melalui
pengkayaan.
dimana, dari udara meresap ke bawah sampai ke permukaan air tanah sambil
melindih mineral primer yang tidak stabil seperti serpentin dan piroksin. Air tanah
meresap secara perlahan dari atas ke bawah sampai ke batas antara -ona limonit
dan -ona saprolit, kemudian mengalir secara lateral dan selanjutnya lebih banyak
4
memungkinkan terbentuknya mineral baru melalui pengendapan kembali dari
unsur-unsur yang larutnya tadi. Batuan asal ultramafik pada -ona saprolit di
nikel dapat naik. Dalam hal ininikel dapat mensubtitusi magnesium dalam
batuan, air tanah akan masuk pada rekahan yang terbentuk dan memungkinkan
hidrolisa magnesium dan silikon, maka air tanah kontak yang dengan batuan pada
-ona saprolit tersebut juga akan dijenuhkan oleh unsur nikel. Rekahan batuan asal
mangan, kobal dan juga nikel di ona limonit akan dikayakan sebagai mineral
oksida, hidroksida seperti limonit, goethit, hematit, manganit. Selain itu terdapat
juga mineral sisa (relict minerals) spinelkhrom, sebagai hasil konsentrasi residu
5
PEMBERSIHAN
SIMPAN SEMENTARA
PISA UKURAN
TONGKANG
KAPAL EKSPOR
6
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pembentukan endapan nikel
1. Batuan asal
Dalam hal ini yang bertindak sebagai batuan asal adalah batuan ultrabasa
2. Iklim
3. Reaksi kimia
4. Struktur geologi
permeabilitas yang kecil sekali sehingga penetrasi air menjadi sulit , maka dengan
7
adanya rekahan-rekahan tersebut akan lebih memudahkan masuknya air dan
5. Topografi
reagen2reagen lain. 8ntuk daerah yang landai maka air akan begerak perlahan-
6. waktu
detail
1. Perencanaan Eksplorasi
berikut :
tenggara, dan mengetahui di mana keterdapatan suatu batuan induk dari suatu
8
b. CInterprestasi Lansat, ini biasanya dilakukan pada tahap awal dari kegiatan
disamping sabagai peta dasar juga sebagai peta untuk mendesain eksplorasi.
induk baik terdapat ditopografi terjal atau topografi landai. <al ini penting
eksplorasi semi detail, dimana pada tahap ini kegiatan lebih dirapat atau
dikandungnya) maupun sifat fisik. Adapun kegiatan pada tahap ini adalah sebagai
berikut :
pengambilan conto lebih rapat lagi serta melokalisir sebaran laterit daerah
9
c. pemboran inti, Kegiatan ini dilakukan dengan pemboran inti kemudian
contoh laterit bawah permukaan dan untuk mengetahui dimensi lertikal dari
latent.
3. Eksplorasi Detail
dimana pada tahapan ini bertujuan untuk mengetahui sumber daya ore secara pasti
bawah permukaan.
3. Evaluasi
Hasil akhir dari kegiatan eksplorasi sumber daya bahan galian dalam
penentuan ekonomis atau tidak suatu bahan galian dapat ditambang adalah
menentukan besarnya sumbe rdaya sampai dengan cadangan bahan galian. Dalam
suatu penaksiran data lapangan dari hasil eksplorasi harus merupakan cerminan
kondisi geologi dan karakter sifat dari batuannya lebih jauhnya sesuai dengan
tujuan evaluasinya. Suatu penaksiran harus didasarkan kepada data faktual yang
10
2.3 Metode Eksplorasi Nikel Laterit
Metode eksplorasi yang digunakan pada bahan galian nikel laterit yaitu :
dapat dilakukan dengan kontak visual dan fisik dengan kondisi permukaan/bawah
a) Pemetaan geologi
geologi permukaan dan menghasilkan suatu bentuk berupa peta geoologi yang
b) Parit uji
parit memiliki keterbatasan yaitu hanya bias melakukan overburden yang tipis,
karena pada Pembuatan paritan merupakan salah satu cari dalam observasi
11
c) Sumur uji
Pembuatan sumur uji atau test pit dimaksudkan untuk mendapatkan hasil
lebih akurat dari pembuatan parit uji. Sumur uji dibuat dengan menggali lubang
sedalam 10 smpai 20 meter. Dalam sumur uji diperhatikan beberapa faktor, seperti
d) Pemboran eksplorasi
dengan tidak berinteraksi langsung dengan bahan galian yang dicari. Untuk
a. Metode geofisika
Metode ini dilakukan berdasarkan perbedaan dari sifat fisik pada batuan,
mineral dan bijih endapan yang diukur. Secara umum eksplorasi geofisika
12
dengan magnetic sangat berguna dalam pencarian sasaran eksplorasi mencari
endapan placer, defosit bijih besi, bijih silfida, dan batuan bassa.
umumnya bias dikenal dengan metode ini dikarenakan sifat fisiknya yang
3) Metode seismic, yaitu mengukur cepat rambat dari jenis perlapisan dari
batuan dengan cepat rambat, yang berbeda tiap batuannya dimana akan
diterima oleh alat penerima getaran disebut geofon. Metode ini jarang
b. Metode geokimia
unsur ysng berhubungan erat dengan bijih, dengan tujuan mendeteksi endapan
bijih. Secara sistematis satu atau lebih unsur jejak pada batuan, tanah, sedimen
sungai aktif, vegetasi, air, atau gas untuk mendapatkan anomaly geokimian yaitu
13
2.4 Sistem Penambangan Nikel Laterit
1. metode penambangan
adalah metode tambang terbuka atau open pit mining. Dengan system berjenjang
dengan banyak muka kerja (multi bnech system) setiap jenjang dihubungkan jalan
masuk tambang denagn jalan utama tambang. Proses penambangan dimulai dari
pengupasan overburden, limonit, saprolit dan berhenti pada batuan dasar bed rock.
Pada setiap jenjang lapisan ore akan dilakukan fase sampling dan selanjutnya akan
dipasang patok dan diberi keterangan hasil dari fase sampling, selanjutnya data ini
a. Clearing
pohon besar Diameter >200 mm, target pekerjaan ini didasarkan atas rencana
Land Clearing Plan dari Perusahaan. Pemindahan batang kayu komersial meliputi
semua jenis kayu yang berdiameter > 200mm dimana masih layak dipakai
b. Top Soil
Top Soil ini merupakan lapisan tanah penutup bagian atas yang mengandung
unsur hara yang berguna sebagai media tumbuh dari tanaman. Top soil ini harus
diperlakukan secara baik dan akan ditempatkan pada Top Soil stock area, dimana
14
nantinya akan dipergunakan dan disebar untuk Reklamasi Tambang. Penimbunan
320D untuk alat gali/muat dan Dump Truck sebagai alat angkutnya.
diantara lapisan atas/Top Soil dan lapisan bijih/Ore , lapisan overburden ini
mayoritas terdiri dari tanah laterit dan batuan lempungan yang mudah untuk
digali.
85, Excavator 320 D sebagai alat gali/muat dan peralatan angkut Dump Truck
atau dump truk 6 x 4, dan batasan maksimum jarak angkut adalah 0.3 Km
Jarak angkut adalah jarak titik tengah lokasi penambangan menuju titik
tengah lokasi pembuangan material diukur mengikuti jalan sebenarnya yang sudah
dibuat berdasarkan desain tambang dan akan ditentukan dan disetujui di lapangan
konfigurasi alat yang digunakan harus sesuai dengan Rencana Tambang yang
15
Penambangan diklasifikasikan atas 2 jenis kualitas ore utama, yaitu limonit
dan saprolit. Sedangkan 1 jenis kualitas ore lagi yaitu low grade saprolit (LGSO)
dimana kualitas ore merupakan transisi antara saprolit dan limonit. Ke tiga jenis
Pengambilan sample dilakukan diatas truk dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
atau disebut Stockyard dan pengambilan sample diatas truk atau pada tumpahan
Penentuan ore akan diangkut langsung ke grizzly atau diangkut ke stockyard oleh
grade control. Hal ini didasari oleh fackor kualitas. Penambangan harus mengikuti
prosedur tersebut dan penentuan lokasi stock akan ditentukan oleh pihak
perusahaan.
Operator Tambang harus menjaga tidak terjadinya pengotoran ore baik limonit
atau saprolit pada saat penggalian di lokasi penambangan (front). Pembatuan jalan
16
2.5 Perusahaan Tambang
PT. IFISDECO adalah salah satu perusahaan milik Negara yang bergerak
konsel dengan memberikan izin usaha pertambangan (IUP) operasi produksi yang
jenis alat yang digunakan antaranya adalah wheal loader, doser, dump truck,
excavator buscket yang digunakan pada tambang nikel yang materialnya lunak.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Langsung.
adalah metode tambang terbuka atau open pit mining. Proses penambangan
batuan dasar bed rock. Pada setiap jenjang lapisan ore akan dilakukan fase
sampling dan selanjutnya akan dipasang patok dan diberi keterangan hasil
dari fase sampling, selanjutnya data ini akan dijadikan acuan bencana
penambangan.
3.2 saran
saran yang dapat saya sampaikan mengenai penulisan makalah ini agar
18