Tugas K3
Tugas K3
OLEH :
KELOMPOK IV:
1. MUHAMAD IVAN (F1B2 14 079)
2. NUR ILAHI SAFAR (R1D1 16 030)
3. SADAM (R1D1 16 036)
4. MAGHFIRA SUCIATI (R1D1 17 060)
5. LA ODE ISMAIL (R1D1 17 013)
6. IDIN TABARA (R1D1 18 066)
7. DERIL SISWANTO (R1D1 18 082)
8. HILMAN TOSANKEA (R1D1 18 099)
9. MUHAMMAD IHSAN (R1D1 18 110)
KENDARI
2019
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah
dapat menyelesaikan laporan “K3 dan kebijkan pertambagan” ini tepat pada
waktunya.
Namun berkat bantuan dan bimbingan beberapa pihak, terutama kepada yang
terhormat Bapak Irfan Ido, SP, M.Si selaku dosen pembimbing saat kunjungan
lapangan ke pembagunan rumah sakit jantung. yang telah memberikan bimbingan dan
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangan
Akhir kata, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir.
Penulis,
Kelompok 4
Halaman Judul........................................................................................................i
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan.................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................2
1.4 Manfaat..............................................................................................................2
Bab IV Penutup....................................................................................................23
4.1 Kesimpulan......................................................................................................23
4.2 Saran.................................................................................................................23
Daftar Pustaka.......................................................................................................iv
Lampiran................................................................................................................v
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja
pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
faktor kecelakaan, karyawan harus mematuhi standart (K3) agar tidak menjadikan
hal-hal yang negative bagi diri karyawan. Terjadinya kecelakaan banyak dikarenakan
seharusnya pengawasan terhadap kondisi fisik di terapkan saat memasuki ruang kerja
agar mendeteksi sacera dini kesehatan pekerja saat akan memulai pekerjaanya.
Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dalam lingkungan kerja, karena
kesehatan merupakan keadaan atau situasi sehat seseorang baik jasmani maupun
rohani sedangkan keselamatan kerja suatu keadaan dimana para pekerja terjamin
keselamatan pada saat bekerja baik itu dalam menggunakan mesin, pesawat, alat
kerja.
untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang keselamatan dan kesehatan kerja
2. Apa yang menjadi dasar pemberlakuan kesehatan dan keselamatan Kerja (K3)?
3. Apa fokus dan tujuan dari program kesehatan dan keselamatan kerja?
1.3 Tujuan
sakit jantung
1.4 manfaat
juga dapat menerapkan kesehatan dan kesalamatan kerja dalam kehidupan sehari
bermasyarakat.
pertambangan dilaksakan pada hari Sabtu, 2 november 2019. Di eks gedung RSUD
Provinsi Sultra Jalan Dr. Sam Ratulangi, Kelurahan Kemaraya, Kecamatan Kendari
Barat, Kota Kendari. Perjalanan menuju tempat praktikum di mulai dari halaman
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian pada pukul 01.30 WITA menggunakan
kendaraan pribadi (Motor). Untuk sampai pada posisi start di lapangan yaitu di desa
beberapa hal yang tidak bisa dilakukan antara lain dokumentasi tanpa terkecuali jika
struktur bangunanannya.
luka-luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko
kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang,
yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat
antara lain:
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja
pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
secara umum.
adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi
d) Jackson (1999),
lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Kesehatan pekerja bisa terganggu
karena penyakit, stres, maupun karena kecelakaan. Program kesehatan yang baik akan
menguntungkan para pekerja secara material, selain itu mereka dapat bekerja dalam
lingkungan yang lebih nyaman, sehingga secara keseluruhan para pekerja akan dapat
berlaku pada tanggal 6 januari 1951, kemudian disusul dengan Peraturan Pemerintah
Tentang Pernyataan berlakunya peraturan kecelakaan tahun 1947 (PP No. 2 Tahun
1948), yang merupakan bukti tentang disadarinya arti penting keselamatan kerja di
menyatakan bahwa sudah sewajarnya apabila tenaga kerja juga berperan aktif dan
baik. Jadi, bukan hanya perusahaan saja yang bertanggung jawab dalam masalah ini,
tetapi para karyawan juga harus ikut berperan aktif dalam hal ini agar dapat tercapai
kesejahteraan bersama.
diterapkan.
keselamatan kerja yang juga menjadi tujuan pemerintah membuat aturan K3 adalah :
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
10 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban,debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi,
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya.
barang.
penyimpanan barang.
11 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n
Undang-Undang tersebut selanjutnya diperbaharui menjadi Pasal 86 ayat 1
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 yang menyebutkan bahwa setiap pekerja/ buruh
c) Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama.
dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang- undangan yang berlaku.” (ayat 3). Dalam Pasal 87 juga dijelaskan bahwa
yang kondusif bagi para pekerja untuk berprestasi, setiap kejadian baik kecelakaan
dan penyakit kerja yang ringan maupun fatal harus dipertanggungjawabkan oleh
Rizky Argama (2006), tujuan dari dibuatnya program keselamatan dan kesehatan
kerja adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan
12 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n
penyakit akibat hubungan kerja. Beberapa tujuan program Keselamatan dan
1. Mencegah kerugian fisik dan finansial baik dari pihak karyawan dan perusahaan
4. Menghindari tuntutan hukum dan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan
kepada karyawannya
kerja, yaitu:
diperhitungkan keamanannya.
a) Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik (ruang kerja yang kotor,
13 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n
b) Ruang kerja yang kurang cahaya, remang-remang.
b) Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh, cara
berpikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja rendah, sikap
bahaya.
Usaha – usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai keselamatan kerja dan
Job Hazard Analysis adalah suatu proses untuk mempelajari dan menganalisa
langkah menghilangkan bahaya yang mungkin terjadi. Dalam melakukan Job Hazard
Analysis, ada beberapa langkah langkah yang harus perlu dilakukan adalah sebagai
berikut:
14 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n
1) Melibatkan Karyawan.
Hal ini sangat penting untuk melibatkan karyawan dalam proses job hazard
analysis. Mereka memiliki pemahaman yang unik atas pekerjaannya, dan hal tersebut
pernah terjadi, serta kerugian yang ditimbulkan, bersifat penting. Hal ini merupakan
indikator utama dalam menganalisis bahaya yang mungkin akan terjadi di lingkungan
kerja.
Berdiskusi dengan karyawan mengenai bahaya yang ada dan mereka ketahui
di lingkungan kerja. Lakukan brainstorm dengan pekerja untuk menemukan ide atau
gagasan yang bertujuan untuk mengeliminasi atau mengontrol bahaya yang ada.
Membuat daftar pekerjaan yang berbahaya dengan risiko yang tidak dapat
diterima atau tinggi, berdasarkan yang paling mungkin terjadi dan yang paling tinggi
tingkat risikonya. Hal ini merupakan prioritas utama dalam melakukan job hazard
analysis.
15 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n
Tujuan dari hal ini adalah agar karyawan mengetahui langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam mengerjakan suatu pekerjaan, sehingga kecelakaan kerja dapat
diminimalisir.
d. Ergonomika
pekerjaannya, yang meliputi tugas-tugas yang harus dikerjakan, alat-alat dan perkakas
Selain ke-empat hal diatas, cara lain yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut:
16 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n
2.6 Masalah kesehatan karyawan
adalah:
Akibat dari beban kerja yang terlalu berat, para karyawan terkadang
stress yang mereka rasakan. Untuk mencegah hal ini, perusahaan dapat melkaukan
berkurang).
b) Stress
Stres adalah suatu reaksi ganjil dari tubuh terhadap tekanan yang diberikan
kepada tubuh tersebut. Banyak sekali yang menjadi penyebab stress, namun beberapa
diantaranya adalah:
kondisi kerja.
c) Burnout
"Burnout” adalah kondisi terperas habis dan kehilangan energi psikis maupun
fisik. Biasanya hal itu disebabkan oleh situasi kerja yang tidak mendukung atau tidak
17 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n
BAB III
PEMBAHSAN
Rumah sakit khusus Jantung dan pembuluh darah di Kota Kendari, Sulawesi
tahapan pengerjaan gedung yang direncanakan setinggi 17 lantai ini bertujuan untuk
jantung. Bangunan yang fungsinya sangat rumit dengan begitu banyak kegiatan dan
pasien. Banyak fenomena nyata bahwa rumah sakit jantung dirancang untuk dokter
18 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n
dan medis lain dan bukan untuk pasien dan keluarganya. Rumah Sakit jantung adalah
rumah atau tempat merawat orang sakit, tempet yangmenyediakan dan memberikan
keselamatan bekerja adalah hal yang wajib diprioritaskan bagi seluruh pekerja
ekstra pada seseorang dari risiko menjadi korban kecelakaan kerja. Dengan kata lain,
19 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n
APD merupakan perlengkapan wajib yang harus digunakan saat bekerja. Umumnya,
penggunaannya disesuaikan dengan tingkat bahaya serta risiko yang harus dihadapi,
Alat APD serta fungsinya yang digunakan seperti pada pembangunan rumah
menghindari benturan benda tajam dan berat yang dapat melukai kepala. Selain
itu, kepala juga terlindung dari api, percikan bahan kimia, suhu ekstrem, dan
radiasi panas.
2. Penutup Telinga (Ear Muffs), Penggunaan ear muffs sangat tepat apabila Anda
cukup besar untuk menutup seluruh daun telinga.Meski begitu, sebaiknya hindari
penggunaan ear muffs dalam jangka waktu yang terlalu lama karena
3. Penyumbat Telinga (Ear Plug), Menggunakan ear plug dapat menghalau suara
bising yang dapat merusak organ dalam telinga hingga kurang lebih 30 dB.
20 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n
4. Kacamata Pengaman (Safety Glasses), Mata adalah organ vital yang sangat
rentan karena teksturnya yang lunak dan hanya dilapisi oleh kulit tipis, yaitu
kelopak mata. Sehingga, penggunaan APD untuk melindungi fungsi mata adalah
hal yang wajib dilakukan. Kacamata dapat menjaga mata, baik dari paparan debu
maupun asap yang dapat membuat mata iritasi, percikan cairan kimia yang
umumnya terjadi di dalam laboratorium, atau cahaya yang sangat terang dan
Safety goggles, dipakai ketika lokasi kerja yang harus Anda hadapi terpapar
terhindar dari percikan cairan yang mungkin datang dari segala arah; serta
Face shield dan welding helmet, APD yang mampu melindungi wajah Anda
secara utuh. Terkadang, bahaya kilatan api tak hanya berdampak pada mata,
kimia, partikel debu, mikroorganisme, asap, uap, aerosol, atau kotoran lain yang
21 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n
mengotori udara yang Anda hirup. Sehingga, kesehatan organ pernapasan dapat
lebih terjaga dan sehat. Respirator memiliki fungsi mirip seperti masker. Hanya
saja alat safety ini biasa digunakan di lingkungan kerja berbahaya, seperti
6. Pelindung Wajah (Face Shield), Face shield atau alat pelindung wajah adalah
cemaran air atau udara, zat kimia berbahaya, percikan larutan panas, ataupun
goresan benda tajam lainnya. Biasanya alat ini digunakan pada aktivitas
pengelasan.
7. Tali Pengaman (Safety Harness), Safety harness pada dasarnya adalah bagian dari
sabuk keselamatan yang wajib digunakan orang yang harus berhadapan dengan
ketinggian. Ada dua macam safety harness: full body harness dan non-full. Sesuai
harness wajib untuk di tempat tinggi yang rawan terjatuh. Supaya fungsinya dapat
dengan berbagai peralatan lain, seperti decender, rope clamp, dan karabiner.
8. Sabuk Pengaman (Safety Belt), Sama seperti poin sebelumnya, alat ini juga
dan safety belt bisa dilihat dari bentuk ikatan dan fungsinya. bentuk ikatan full
safety harness adalah menyelimuti seluruh tubuh. Sedangkan safety belt hanya
mengikat pada bagian pinggang saja. Alat pelindung diri ini digunakan ketika
22 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n
9. Sarung Tangan (Gloves), Beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan larutan
risiko cedera.Beberapa jenis sarung tangan yang paling banyak digunakan adalah:
Cotton gloves (sarung tangan berbahan dasar katun), berguna untuk memberi
Leather gloves (sarung tangan kulit), memiliki fungsi sama seperti sarung
tangan katun. Namun, material kulit umumnya lebih nyaman untuk digunakan
Rubber gloves (sarung tangan karet), berfungsi untuk melindungi kulit dari
Sarung tangan yang didesain khusus agar mampu melindungi tangan ketika
harus bekerja di lokasi yang memiliki aliran listrik, baik tegangan rendah
maupun tinggi.
10. Sepatu Karet (Sepatu boots), Tanpa sepatu yang sesuai, kaki akan rentan
terluka oleh benda tajam di tanah ataupun kejatuhan benda berbahaya dari atas.
tusukan benda tajam, bahan kimia berbahaya, cairan yang terlalu dingin atau
23 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n
11. Sepatu Pengaman (Safety Shoes), Serupa dengan boot, sepatu pengaman ini
membantu kaki Anda terlindung dari bahaya cairan kimia, tusukan benda tajam,
benturan benda berat, dan lain-lain. Sepatu jenis ini umumnya lebih tahan lama
dibandingkan dengan macam sepatu yang lain, sehingga dapat tetap berfungsi
12. Jas Hujan (Raincoat), Meski terkesan tak terlalu penting, jas hujan berfungsi
untuk melindungi tubuh dari percikan air, baik ketika harus bekerja di bawah air
hujan maupun ketika mencuci peralatan dengan air dalam jumlah besar.
13. Pelampung, mengenai pelampung, umumnya yang orang ingat adalah life jacket
yang digunakan para tim penyelamat di pesisir pantai atau kolam renang. Padahal
life jacket ini hanyalah salah satu dari bermacam-macam jenis pelampung.
14. Rompi Safety, Rompi sebagai komponen APD yang baik adalah yang berbahan
poliester dan mampu memantulkan cahaya karena telah didesain secara khusus
dengan tambahan reflektor. Salah satu fungsi utama menggunakan alat ini adalah
supaya pekerja dapat terlihat dengan jelas pada waktu malam hari atau ketika
15. Coverall atau Wearpack, Wearpack adalah pakaian khusus yang dipakai oleh
orang-orang yang memiliki risiko pekerjaan tinggi. Model pakaian ini umumnya
menutupi leher hingga mata kaki sehingga dapat mengamankan seluruh tubuh.
24 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n
3.3 keselamatan kerja
kegiatan merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh pelaku
Kegiatan Guna melindungi keamanan Para Pekerja. Keselamatan kerja adalah sarana
utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat dan kematian sebagai akibat kecelakaan
kerja. Keselamatan kerja yang baik adalah pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja
Keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi dan distribusi, baik barang
maupun jasa. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin,
pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
melakukan pekerjaan. Keselamatan Kerja adalah Tindakan aktif setiap orang untuk
menjaga keselamatan dirinya dari hal-hal yang tidak diiginkan. Keselamatan kerja
Pemahaman atas segala bebtuk sumber bahaya yang timbul dari pekerjaan yang
dilakukan terasa amsi cukup awam sebagian besar pekerja di pembanguna rumah
25 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n
terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit yang timbul akibat pekerjaan yang
dilakukakan.
resiko kecelakaan kerja penanggung jawab pembangunan rumah sakit jantung atau
pemerintah bekerja sama dengan BPJS untuk menjaga kesehatan para pekerja, BPJS
yang merupakan salah satu dari lima program dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN), yaitu Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua,
Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jika terjadi
kecelakaan kerja maka langkah pertama yang dilakukan adalah pertolongan pertama
Prosedur nasional standar (POS) adalah tata laksana minimal yang harus diikuti
26 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n
dalam rangkah pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran ditempat kerja.
Setiap bangunan gedung harus memiliki kelengkapan POS, antara lain mengenai
aturan yang berlaku di Indonesia sebagai mana mestinya dan mencegah terjadinya
kecelakaan kerja serta keselamatan dari masing masing pekrja lebih terfokuskan pada
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
alat pelindung diri karena keselamatan pekerja adalah perioritas utama dimana
penggunaan alat APD harus digunakan saat mulai bekerja. APD sangat penting
dan benar. Contohnya sarung tangan untuk menghindari panas, penggunaan ear
muffear plug untuk melindungi dari kerusakan pendengaran, dan lain sebagainya
27 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n
Perhatikan suhu di tempat kerja
4.2 Saran
lapangan K3 dan kebijakan pertambangan ini agar dapat digunakan sebagai bahan
28 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n
DAFTAR PUSTAKA
Centre, 2011. Peratuan Mentri Tenaga Kerja dsn Transmigrasi No. Per,
Hsni, lalu. 2003. Pngantar Hukum Ketenaga Kerjaan Indonesia. Edisi Revisi Jakarta:
Rajawali Pers.
29 | K 3 d a n k e b i j a k a n p e r t a m b a n g a n