Anda di halaman 1dari 1

Pengertian zona inhibisi atau zona hambat, kegunaan uji anti mikroba

Zona inhibisi atau zona hambat berupakan zona jernih yang terdapat pada lapisan agar
atau disekitar cakram. Zona hambat ini dibentuk akibat senyawa antimikroba yang berdifusi
ke dalam lapisan agar sehingga menghambat pertumbuhan bakteri. Senyawa antimikroba
dapat berinteraksi dengan dinding sel sehingga dapat memudahkan senyawa ini berdifusi ke
dalam sel, senyawa ini berdifusi dengan mengakibatkan gangguan permeabilitas pada dinding
sel bakteri. Ukuran zona hambat ini dipengaruhi oleh kecepatan difusi senyawa antimikroba,
kecepatan pertumbuhan bakteri dan derajat sensitifitas bakteri. Difusi senyawa antimikroba
akan mengakibatkan gangguan pada proses pertumbuhan bakteri sehingga perkembangan dan
pertumbuhan bakteri bersifat statis. Selain itu, senyawa antimikroba juga dapat menembus
membran sel dan berinteraksi dengan material genetik dari bakteri sehingga bakteri dapat
mengalami mutasi. Semakin luas ukuran zona hambat maka semakin kecil konsentrasi daya
hambat minimum.

Uji anti mikroba memiliki kegunaan yaitu sebagai pengukur antibakteri serta
menemtukan potensi suatu zat terhadap suatu bakteri. Umumnya antimikroba yang digunakan
yaitu antiseptik dan antibiotik. Antibiotik merupakan senyawa yang dihasilkan oleh
mikroorganisme yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan digunakan untuk
menghambat pertumbuhan mikroba atau menghentikan aktivitas mikroba pada jaringan
tubuh. Hal ini disebabkan karena antimikroba memiliki bahan yang berfungsi untuk merusak,
menghambat dan mematikan pertumbuhan bakteri. Antimikroba dapat membunuh bakteri
dengan cara merusak dinding sel atau protein dari bakteri sehingga bakteri tersebut mati.

Referensi

Perdana, R. dan Setyawati, T. (2016). Uji In-Vitro Sensitivitas Antibiotik Terhadap Bakteri
Salmonella typhi Di Kota Palu. Jurnal Ilmiah Kedokteran, 3(1) : 11-22.

Soleha, T. U. (2015). Uji Kepekaan Terhadap Antibiotik. Jurnal Kedokteran Universitas


Lampung, 5(9) : 119-123.

Pratiwi, R. H. (2017). Mekanisme Pertahanan Bakteri Patogen Terhadap Antibiotik. Jurnal


Pro-Life, 4(3) : 418-429.

Anda mungkin juga menyukai