Karakteristik Dioda
Asmaul Lutfi Marufah, Darwin Prawiranata, dan Suyatno
Departemen Fisika, Fakultas Ilmu Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: darwin9prawiranata@gmail.com
Abstrak— Pada percobaan Karakteristik Dioda ini, semikonduktor tipe-p berperan sebagai anoda dan
bertujuan untuk menentukan karakteristik dioda. Hal semikonduktor tipe-n berperan sebagai katoda. Dengan
pertama dalam melakukan percobaan ini yaitu dipersiapkan struktur seperti arus dari sisi tipe-p (anoda) menuju ke sisi
alat dan bahan, kemudian alat dikalibrasi terlebih dulu, tipe-n (katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan ke arah
disusun komponen rangkaian percobaan, osiloskop
sebaliknya. Ketika pada kondisi tidak diberikan tegangan
dinyalakan dan dibaca hasilnya, kemudian hasil dicatat,
akan terbentuk suatu perbatasan medan lsitrik pada daerah
dilakukan pengulangan pada rangkaian lain. Hasil yang
diperoleh pada percobaan ini yaitu pada rangkaian dengan 1 p-n junction. Hal tersebut diawali dengan proses difusi,
dioda diperoleh grafik setengah gelombang karena pada yaitu bergeraknya muatan electron dari sisi tipe-n ke tipe-p
keadaan forward bias jika dialiri arus AC maka setengah yang disebut hole. Pergerakan electron-elektron tersebut
dari gelombang akan dilewatkan (pada sisi positif) dan akan meninggalkan ion positif disisi tipe-n dan hole yang
setengahnya akan ditahan(pada sisi negative). Pada terisi dengan electron akan menimbulkan ion negative
rangkaian dengan 1 dioda dan 1 kapasitor, menghasilkan disisi tipe-p. ion-ion tidak bergerak ini akan membentuk
output gelombang penuh. Pada hasil dari rangkaian dengan medan listrik statis yang akan menjadi penghalang
1 dioda didapatkan grafik bentuk sinyal tegangannya yang pergerakan electron-elektron pada dioda [2].
hampir stabil. Pada hasil dari rangkaian 1 dioda dan 1 Dioda dapat digunakan dalam dua macam rangkaian
kapasitor didapatkan grafik bentuk sinyal tegangannya yang yaitu bias maju (forward bias) dan bias mundur (reverse
lebih halus atau stabil, karena adanya proses pengisian dan
bias). Terdapat beberapa jenis dioda, yaitu dioda normal
pengosongan kapasitor sehingga membentuk ripple. Ketika
ripple yang dihasilkan semakin kecil, maka pemfilteran merupakan dioda standar yang paling umum digunakan
semakin baik. ataupun dioda penyearah (Rectifier Dioda) karena biasanya
digunakan searah dengan pencatu daya. Dioda zener dapat
Kata Kunci—Dioda, Gelombang, Kapasitor memberikan tegangan referensi yang stabil sehingga
banyak digunakan sebagai pengatur tegangan pada pencatu
daya. Dioda schotty yaitu jenis dioda dengan tegangan
I. PENDAHULUAN maju yang lebih rendah dari diode normal pada umumnya,
B. Skema Rangkaian
1. Rangkaian alat dengan 1 Dioda
IV. KESIMPULAN
Pada percobaan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
bentuk gelombang arus AC adalah gelombang sinusoidal.
Untuk percobaan rangkaian dengan 1 dioda diperoleh
bentuk setengah gelombang, pada rangkaian dengan 1
dioda dan 1 kapasitor diperoleh bentuk gelombang penuh,
rangkaian dengan 1 dioda diperoleh bentuk gelombang
Grafik 3.2 Grafik Percobaan dengan 1 Dioda dan 1 yang hampir stabil karena adanya proses pengisian dan
Kapasitor pengosongan kapasitor sehingga membentuk ripple.
Sedangkan untuk rangkaian dengan 1 dioda dan 1
kapasitor, diperoleh bentuk gelombang yang lebih halus
C.Pembahasan
atau stabil. Hal ini menunjukkan bahwa pemfilteran
Pada percobaan ini diperoleh hasil data berupa grafik semakin baik karena ripplenya lebih kecil.
seperti gambar-gambar diatas. Pada rangkaian dengan 1
dioda diperoleh grafik setengah gelombang karena pada
keadaan forward bias jika dialiri arus AC maka setengah UCAPAN TERIMA KASIH
dari gelombang akan dilewatkan (pada sisi positif) dan Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT,
setengahnya akan ditahan(pada sisi negative). Sehingga kepada kepala laboratorium elektronika, kepada pak
didapatkan hasil seperti gambar 7. Suyatno selaku dosen pengampu mata kuliah elektronika
Pada rangkaian dengan 1 dioda dan 1 kapasitor, ketika terutama mas Darwin Prawiranata selaku asisten
dialiri arus AC, saat level tegangan positif pada diode 1 laboratorium dalam praktikum ini, rekan-rekan praktikan
dan diode 4 mengalami forward bias sehingga akan dan semua pihak yang terkait dalam terlaksananya
melewatkan sinyal positif dan menghasilkan puncak percobaan ini dan penyelesaian laporan ini.
gelombang, sedangkan diode 2 dan diode 3 pada rangkaian
mengalami reverse bias dan menahan sinyal negatifnya.
Ketika level tegangan negative, maka diode 2 dan diode 3 DAFTAR PUSTAKA
akan berada pada bias maju sehingga akan melewatkan [1] Boylestad Robert L, Nashlesky Louis. 2013. “ Electronics Devices
and Circuit Theory”. New Jersey : Pearson Prentice Hall
sinyal positif, untuk diode 1 dan diode 4 akan berada pada [2] Budiharto W, Saftian. 2005. “ Teknik Reparasi PC dan Monitor “,
bias mundur dan menghambat sinyal negatifnya. Sehingga Jakarta : PT Elex Media Komputindo
ketika digabungkan menghasilkan grafik gelombang penuh [3] Darmawan, Denny. 2012. “ Pengenalan Osiloskop (CRO) ”.
seperti pada gambar 11. Yogyakarta : UNY
[4] Eggleston, Dennis L. 2011. “ Basic Electronics for scientists and
Pada hasil dari rangkaian dengan 1 dioda didapatkan Engineers”, Los Angeles : Cambridge University Press.
grafik bentuk sinyal tegangannya yang hampir stabil. Pada [5] Parno. 2002. “ Pendahuluan Fisika Zat Padat ”. Malang : Universitas
saat rangkaian ditambahkan kapasitor yang disusun pararel Negeri Malang Press
menghasilkan keluaran gelombang atau grafik eksponensial
seperti pada grafik 3.2, grafik eksponensial ini
menggambarkan proses pengisian dan pengosongan
kapasitor. Tegangan yang dihasilkan oleh satu dioda masih
bergelombang berupa setengah gelombang, maka dari itu
fungsi kapasitor disini sebagai filter untuk menekan ripple
yang terjadi ketika proses penyearah.
Pada hasil dari rangkaian 1 dioda dan 1 kapasitor
didapatkan grafik bentuk sinyal tegangannya yang lebih
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA (E-4) NRP 01111840000056 4
Lampiran