Fungsi kulit
Kulit -----memberi informasi kondisi psikososial seseorang
Kulit -----memberi informasi kondisi kesehatan seseorang
Kulit ----“performance” seseorang
Kulit -----kepribadian seseorang
Mikroskopis :
Epidermis
Dermis/cutis/cutan
Hypodermis/subcutis
Kulit dibagi menjadi 2 lapisan:
a. epidermis ( kutikula )
b. dermis ( korium )
Epidermis
Lapisan paling luar epitel squamosa
Unsur utama sel2keratinosit & melanosit
Tumbuh terus mitosis; lapisan paling luar (corneum) terkelupas
Terdiri 5 lapis/stratum: str corneum, str lucidum, str granulosum, str spinosum, dan str malpigi
LUKA BAKAR
Lukabakardapatdidefinisikansebagaisuatukondisikerusakanpadakulit,,mukosadanjaringanlebihdalam,atauk
erusakanjaringantubuhyangdisebabkanolehsuhupanas,kimia,radiasi,elektrik,cahayamatahari,ataupun
radiasinuklir
Komplikasi
Gannguan Respirasi akut
Syock
Gagal ginjal akut
Sindrom kompartemen
Ileus paralitil
Ulkus curling
TRAUMA THORAX
Penyebab HHS :
Infeksi
Infeksi Miokardium/ Cerebrovascular accident
Inadequate insulin treatment / noncompliance
Pemasukan gula yang berlebihan
Kelainan2 Endokrin
Drugs e.g. glucocorticoids, thiazides, loop diuretics, phenytoin
Tanda Klinis:
Hypotensi (mineralocorticoid deficiency)
Postural hypotensi
Nausea and vomiting, weight loss, fatigue
Hypoglycaemia
Hyperpigmentation
Phaeochromocytomas adalah
Tumor sekresi katekolamin dari medula adrenal
Gejala Klinis:
Hypertensi
Ansietas
Berkeringat dan intoleran terhadap panas
Palpitasi, Sakit Kepala, pyrexia, Flushing / Pallor,
Tachycardia / arrhythmias
PITUITARY APOPLEXY
Apoplexy mengacu pada infark kelenjar pituitari karena perdarahan atau iskemia
Penyebab :
Perdarahan spontan
Terapi Anticoagulant
Trauma Kepala
Terapi Radiasi
Obat-obatan (Bromocriptine)
Pengujian fungsi hipofisis
Gejala Klinis:
Sakit kepala
Mual, muntah
Gangguan visual
Kelumpuhan saraf kranial
Meningisme
HYPOCALCAEMIA
Biasanya akibat kegagalan sekresi Hormon Paratiroid (PTH) atau ketidakmampuan melepaskan kalsium
dari tulang
Penyebab :
Hipoparatiroidisme (autoimun, bedah, radiasi, infiltrasi)
Kegagalan pengembangan paratiroid
Kegagalan sekresi PTH (defisiensi magnesium)
Kegagalan tindakan paratiroid (Pseudohypoparathyroidism
HYPOCALCAEMIA (1)
Penyebab:
Kegagalan (obat-obatan, pankreatitis)
Kegagalan pelepasan kalsium dari tulang (osteomalacia, gagal ginjal, sindrom tulang lapar)
Pembentukan kompleks kalsium dari sirkulasi (multiple blood transfusion, pankreatitis)
HYPOCALCAEMIA(2)
Gejala Klinis:
Kesemutan dan baal pada jari tangan, jari kaki atau bibir
Kram
Kejang otot
Kontraksi tetanik (bisa termasuk laringospasme)
Kejang
Hipotensi, bradikardia, aritmia.
Fraktur femur
Sistem muskular pada tulang femur yaitu
otot anterior
otot medial
otot posterior
Sistem persyarafan yang berada pada tulang femur
Syaraf anterior femur yaitu nervus femoralis adalah saraf yang mensuplai otot fleksor paha dan kulit pada
paha anterior, regia panggul, dan tungkai bawah atau nervus yang menginnervasi muskulus anterior
Syaraf medial femur yaitu nervus obturatorius adalah saraf perifer utama dari ekstremitas bawah yang
berfungsi menginnervasi muskulus adduktor
Syaraf posterior femur yaitu nervus iskiadikus adalah saraf yang terbesar dalam tubuh manusia
Kondisi yang terjadi akibat meningkatnya tekanan di dalam kompartemen otot, sehingga dapat
mengakibatkan cedera di dalam kompartemen otot yang meliputi jaringan otot sendiri, pembuluh darah,
dan saraf. Tekanan yang sangat tinggi pada kompartemen otot dapat menghalangi aliran darah ke jaringan
yang terkena.
Secara umum, cedera akan memicu pembengkakan pada otot atau jaringan di dalam kompartemen.
Jaringan di dalam kompartemen dilindungi oleh membran bernama fascia yang tidak dapat mengembang.
Apabila terjadi pembengkakan, tekanan di dalam kompartemen akan meningkat. Setelah beberapa waktu,
aliran darah dan pasokan oksigen akan menurun dan mengakibatkan kerusakan otot.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini akan memperburuk pembengkakan dan merusak saraf yang menjadi
bagian dari kompartemen. Otot juga akan rusak dan mengalami kematian jaringan (nekrosis) secara
permanen.
Tanda-tanda
Pain.
Keluhan utama pada sindroma kompartemen merupakan nyeri yang dirasakan pada daerah yang terkena.
Nyeri yang dirasakan merupakan nyeri yang merata, semakin berat dan tidak membaik jika diberikan anti
nyeri.
Pallor.
Perubahan suhu dan warna kulit pada daerah yang terkena menjadi hangat, pink, dan pembengkakan dapat
terjadi disertai nyeri.
Parasthesia.
Penurunan sensitifitas pada kulit dapat terjadi pada sindroma kompartemen, penurunan sensasi seperti baal
sampai ketahap mati rasa juga kadang terjadi pada penderita sindroma kompartemen
Pulseless.
Mulai memasuki tahap akhir sindroma kompartemen atau tahap berat, denyut nadi pembuluh darah bagian
bawah dari bagian tubuh yang terkena akan menghilang yang menandakan bahwa aliran darah tidak
mencapai daerah dibawahnya.
Misalnya, jika terjadi kemungkinan sindroma kompartemen pada paha, maka jika tidak terdapat denyut
nadi pada pembuluh darah di punggung kaki maka kemungkinan sudah terdapat sindroma kompartemen
yang cukup berat.
Paralysis. Paralise atau ketidakmampuan menggerakan anggota gerak yang mengalami sindroma
kompartemen merupakan tahap akhir pada sindroma kompartemen.
Infeksi.
Muncul jaringan parut pada otot, sehingga otot menjadi tidak lentur dan berkurang fungsinya.
Amputasi.
Kerusakan saraf permanen.
Rhabdomyolysis.
Gagal ginjal.
Kematian.
Bila menggunakan gips atau alat pembidaian setelah mengalami cedera, posisikan bagian tubuh yang
dibidai lebih tinggi daripada jantung. Gunakanlah alas yang lembut sebagai penopang.
Mengompres luka dengan es untuk menekan pembengkakan.
Mengurangi intensitas olahraga dan berhenti saat tubuh sudah merasa lelah.
Patah tulang
Gips atau perban yang dibalut terlalu ketat
Luka bakar
Perdarahan
Komplikasi perasi untuk memperbaiki pembuluh darah yang tersumbat atau rusak
Olahraga intensitas tinggi, terutama yang membutuhkan gerakan berulang