BAB I
PENDAHULUAN
kawat tahanan yang tercelup dalam air yang berada dalam kalorimeter.
(Alonso, 1980 )
Energi listrik yang hilang dalam kawat tahanan besarnya adalah:
W = v.i.t
Keterangan:
W = energi listrik (joule)
v = tegangan listrik (volt)
i = arus listrik (ampere)
t = lama aliran listrik (sekon)
Kalor adalah suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah ketika benda itu saling
berhubungan. Benda yang menerima kalor, suhunya akan naik sedangkan
benda yang melepas kalor, suhunya akan turun. Besarnya kalor yang diserap
atau dilepas oleh suatu benda berbanding lurus dengan:
1. Massa benda
2. Kalor jenis benda
3. Perubahan suhu
Jadi besarnya kalor dapat dirumuskan: Q = m.c.Δt
Dalam satuan SI, kalor adalah joule. Satuan kalor yang lain adalah kalori.
Kesetaraan joule dan kalori adalah sebagai berikut:
1 joule = 0,24 kalori
1 kalori = 4,184 joule
Satu kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu
1oC
murni yang massanya 1 gram. Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor yang
diperlukan untuk menaikan 1 kg zat sebesar 1K atau 1oC. ( Tiper, 1991 )
Hukum kekalan energi kalor (azas black) menyatakan bahwa “Pada
pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat bersuhu tinggi sama
dengan banyaknya kalor yang diterima zat bersuhu rendah.” Atau dapat
dirumuskan:
Qlepas = Qterima .
3
Maka energi listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dalam
kalorimeter dan kalorimeter itu sendiri, sehingga akan terjadi perubahan
panas pada air dan kalorimeter. Kapasitas Kalor (C) adalah banyaknya kalor
yang dibutuhkan untuk menaikan suhu suatu benda sebesar 1K atau 1 oC.
(Hilday,1985 )
Dirumuskan dengan:
Keterangan :
BAB II
METODE KERJA
BAB III
W
Mk Ma C
No V t I T1 T2ˈ T3 ∆ Tˈ T2 (Joule Q (Joule)
(gr) (gr) (Joule)
)
2, 48 0,
1 36,6 32,2 26 30,9 30 0,9 31,8 960 1032,6582 0,9296
5 0 8
2, 48 1110,5614
2 32,6 30,7 1 28 33,5 32 1,5 35 1.200 1,08053
5 0 8
2, 48 0, 1071,6098
X́ 32,6 36,4 28 32,75 31,5 1,25 34 1.080 1,005065
5 0 9 4
Percobaan I
Percobaan II
60 27 ˚C 32 ˚C
120 28 ˚C 32 ˚C
180 28,9 ˚C 31 ˚C
240 29 ˚C 31 ˚C
300 30 ˚C 31 ˚C
360 30,9 ˚C 31 ˚C
420 31,5 ˚C 30,5 ˚C
480 32 ˚C 30,5 ˚C
4.2 Perhitungan
Percobaan I
Mk = 36,6 gr
Mk + air = 68,8 gr
Ma = 68,8 – 36,6 = 32,2 gr
V = 2,5 volt
I = 0,8 A
∆ Tˈ=T ₂ ˈ−T ₃
= 30,9 ˚C – 30 ˚C
= 0,9 ˚C
T₂ = T₂ˈ + ∆ Tˈ
= 30,9 ˚C + 0,9 ˚C
= 31,8 ˚C
W=VxIxt
= 2,5 x 0,8 x 480
= 960 Joule
= 230,4 kal
= 0,989 kal
Percobaan II
Mk = 36,6 gr
Mk + air = 69 gr
Ma = 69 – 36,6 = 32,4 gr
V = 3 volt
I =1A
∆ Tˈ=T ₂ ˈ−T ₃
= 32 ˚C – 30 ˚C
= 2 ˚C
T₂ = T₂ˈ + ∆ Tˈ
= 32 ˚C + 2 ˚C
= 30
W=VxIxt
= 3 x 1 x 480
= 1.440 Joule
= 345,6 kal
W
C=
Q
345,6 kal
=
331,611 kal
= 1,042 kal
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini kami tentang kalorimeter joule dan Hukum
kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat di musnahkan dan di
8
ciptakan melainkan hanya dapat di ubah dari satu bentuk enegi kebentuk energi
yang lain. Pertukaran energi kalor merupakan dasar teknik yang dikenal dengan
nama kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitatif dari pertukaran kalor.
Kalorimetri adalah pengukuran kalor yang menggunakan alat kalorimeter.
Kalorimetri adalah pengukuran kuantitas perubahan panas. Sebagai contoh, jika
energi dari reaksi kimia eksotermal diserap air, perubahan suhu dalam air akan
mengukur jumlah panas yang ditambahkan. Di alam ini banyak terdapat jenis
energi, antara lain : energi kimia, energi listrik, energi kalor, energi potensial
gravitasi, energi kinetik dan lain-lain. Pada percobaan kali ini akan dilakukan
pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas dengan
menggunakan kalorimeter. Dalam peristiwa tersebut dapat ditentukan nilai
kesetaraan antara energi listrik dengan energi kalor. Kalorimeter adalah untuk
mengukur kalor. Percobaan kali ini berhubungan dengan dua bentuk energi yakni
energi kalor dan listrik. Dalam percobaan ini energi listrik yang dihasilkan oleh
kalorimeter pada percobaan pertama adalah 960 joule sedangkan pada percohaan
kedua adalah 1200 joule. Kalor adalah suatu bentuk energi yang berpindah dari
benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah ketika benda itu
saling berhubungan Benda yang menerima kalor, suhunya akan naik sedangkan
benda yang melepas kalor, suhunya akan turun Dalam percobaan ini energi listrik
yang dilepaskan akan diterima oleh air dan kalorimeter. Prinsip kerja dari
kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik pada kumparan kawat penghantar
yang dimasukan ke dalam air. Pada waktu bergerak dalam kawat penghantar
(akibat perbedaan potesial) pembawa muatan bertumbukan dengan atom logam
dan kehilangan energi. Akibatnya pembawa muatan bertumbukan dengan
kecepatan konstan yang sebanding dengan kuat medan listriknya. Tumbukan oleh
pembawa muatan akan menyebabkan logam yang dialiri arus listrik memperoleh
energi yaitu energi kalor panas. Berdasarkan azas Black bahwa kalor yang dilepas
sama dengan kalor yang diterima, maka energi listik yang dilepaskan akan
diterima oleh ai dalam kalorimeter dan kalorimeter itu sendiri, sehingga akan
terjadi perubahan panas pada air dan kalorimeter. Energi listrik dapat diubah
menjadi panas dengan cara mengalirkan arus listrik pada suatu kawat tahanan
9
yang tercelup dalam air yang berada dalam kalormeter Langkah pertama dalam
percobaan ni melakukan penimbangan kalorimeter kosong dan kalorimeter yang
berisi air untuk mendapatkan massa air sehingga massa air di dapat berturut-turut
32,2 dan 32,4 gram. Dan kemudian mencari energi listrik (W) berturut-turut 960
Joule dan 1200 Joule , dan kalori (Q) yang telah dikonversi ke satuan Joule
berturut-turut 1032,6582 Joule dan 1110,56148 Joule kemudian faktor konversi
(C) di dapat berturut- turut 0,9296 dan 0,08053 dengan rata-rata 1,005065. Dari
data-data yang didapatkan praktikan pada praktikum kali ini dapat dilihat apabila
nilai kuat arus dan tegangan listrik dari sumber arus listrik dinaikkan,terjadi
perbedaan pada nilai kenaikkan suhu air dalam kalorimeter,semakin besar nila
kuat arus dan tegangan listrik semakin besar pula kenaikkan suhu air dalam
kalorimeter, ha ini dikarenakan semakin banyak peristiwa tumbukan antara
pembawa muatan listrik sehingga kalor yang diterima oleh air semakin banyak,
kemudian dikarenakan kalorimeter merupakan suatu sistem yang tertutup, maka
masih dimungkinkan adanya pengaruh luar, yaitu pertukaran kalor dengan
lingkungan sekitar sehingga suhu pada saat 480 sekon bukan merupakan suhu
yang sebenarya dapat dicapai oleh air dari kalor yang dihasilkan oleh sumber
energi listrik. Suhu sebenarnya yang dapat dicapai oleh air adalah berturut-turut
31,8°C dan 34°C dan rata-ratanya adalah 32,9°C.
BAB V
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
11
Alonso, Marcello & Edward J. Finn. 1980. Dasar – Dasar Fisika Universitas.
Jakarta : Erlangga
Tiper, Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga