Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

METODE PENYULUH PERTANIAN


“PENERAPAN METODE PENYULUHAN KUNJUNGAN DI DESA
KUMBANG JAYA”
Dibuat untuk memenuhi Tugas kuliah Mata Kuliah Metode Penyuluh Pertanian

Dosen pengampu :Dr. Hj Asih Mulyaningsih SP.,M.Si

Disusun oleh:

Ananda Biagi Armadhony ( 44411800.. )


Miftahul Hidayah ( 4441180094)

Kelas/Semester : D/IV

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1,1 Ruang Lingkup Materi Praktikum


Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan
salah satu sektor penggerak utama dalam pembangunan ekonomi nasional.
Sektorpertanian berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan
produkdomestik bruto (PDB), perolehan devisa, penyediaan lapangan
pekerjaan,peningkatan pendapatan masyarakat, penyediaan pangan dan bahan
baku industri.

Sektor pertanian dalam arti luas terdiri dari lima sub sektor yaitu tanaman
pangan,perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Kelima sub sektor
pertaniantersebut bila ditangani lebih serius sebenarnya akan mampu memberikan
sumbangan yang besar bagi perekonomian Indonesia mendatang, salah
satupenanganannya yaitu dengan perkembangan pada bisnis pertanian atau
agribisnis (Soekartawi, 2010).

Untuk mensukseskan pembangunan nasional di dalam sektor pertanian


pembangunan pertanian terdapat tiga kelompok sasaran utama yang perlu dicapai
yaitu :

1. Meningkatnya ketahanan pangan nasional yang meliputi meningkatnya


kapasitas produksi komoditas pertanian dan berkurangnya ketergantungan
terhadap pangan impor sekitar 5-10 persen dari produksi domestik;

2. Meningkatnya nilai tambah dan dayasaing komoditas pertanian yang meliputi


meningkatnya mutu produk primer pertanian, meningkatnya keragaman
pengolahan produk pertanian dan meningkatnya ekspor serta meningkatkanya
surplus perdagangan komoditas pertanian

3. Meningkatnya kesejahteraan petani yang meliputi meningkatnyaproduktivitas


tenaga kerja di sektor pertanian dan menurunnya insiden pamh kemiskinan
Untuk mengimplementasikan sasaran pembangunan pertanian tersebut sangat
diperlukan mengajak seluruh lapisan masyarakat petani dan diluar pertanian.
Bentuk ajakan yang sekaligus dapat meningkatkan kemampuan masyarakat
tersebut diantara melalui pendidikan non formal seperti penyuluhan. Penyuluhan
pertanian merupakan proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha
agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
rangka mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya
lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktifitas, efisiensi usaha,
pendapatan, dan kesejahteraan, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian
fungsi lingkungan. Dalam proses penyuluhan pertanian keberhasilan yang dicapai
yaitu dapat penetapkan pesan/materi yang tepat sesuai dengan sasaran
pembangunan pertanian tersebut tanpa mengabaikan kebutuhan dari masyarakat
petani. Pesan atau materi penyuluhan pertanian untuk dapat diterima dan dihayati
serta diterapkan sehingga dapat meningkatkan kemampuan, bila cara
penyampaiannya yang dipilih cocok dengan kondisi dari masyarakat petani.
Memilih cara atau metode/teknik ini akan menentukan keberhasilan didalam
penyelengaraan program penyuluhan pertanian yang merupakan bagian dari
pembangunan pertanian.

Pada kesempatan praktikum ini penyuluh memfokuskan pada tema teknik


menanam padi dengan menggunakan metode Jajar Legowo dalam upaya
meningkatkan pengolahan hasil pertanian padi di Desa Kumbang Jaya Kecamatan
Petir, Kabupaten Serang.

Kabupaten Serang merupakan salah satu penghasil padi terbesar di daerah


Banten hal ini bisa kita lihat sendiri di daerah daerah serang yang mayoritas
petaninya menanam padi , pada kegiatan penyuluh kemarin penyuluh
memberitahu teknik penanaman padi yang lebih baik dan menghasilkan padi yang
banyak kepada kelompok tadi yang ada di Desa kumbang jaya yaitu dengan
menggunakan teknik Jajar Legowo .

Cara tanam ini memiliki keunggulan yakni meningkatkan populasi


tanaman per satuan luas, sehingga berpeluang meningkatkan produksi, mudah
dalam pengelolaan tanaman seperti pemupukan, pengendalian hama dan penyakit,
kemudian memudahkan pergerakan petani di lapang karena adanya ruang kosong,
dan estetika pertanaman menarik. Pada umumnya, varietas padi pada kondisi jarak
tanam sempit akan mengalami penurunan kualitas pertumbuhan, seperti jumlah
anakan dan malai yang lebih sedikit, panjang malai yang lebih pendek, dan
tentunya jumlah gabah per malai berkurang dibandingkan pada kondisi jarak
tanam lebar (potensial). Fakta di lapang membuktikan bahwa penampilan individu
tanaman padi pada jarak tanam lebar lebih bagus dibandingkan dengan jarak
tanam rapat.
Sistem tanam jajar legowo pada arah barisan tanaman terluar memberikan
ruang tumbuh yang lebih longgar sekaligus populasi yang lebih tinggi. Dengan
sistem tanam ini, mampu memberikan sirkulasi udara dan pemanfaatan sinar
matahari lebih baik untuk pertanaman. Selain itu, upaya penanggulangan gulma
dan pemupukan dapat dilakukan dengan lebih mudah. Sistem jajar legowo
membuat suatu rekayasa teknologi untuk mendapatkan populasi tanaman lebih
dari 160.000 per hektar. Penerapan Jajar Legowo selain meningkatkan populasi
pertanaman, juga mampu menambah kelancaran sirkulasi sinar matahari dan
udara disekeliling tanaman pingir sehingga tanaman dapat berfotosintesa lebih
baik. Selain itu, tanaman yang berada di pinggir diharapkan memberikan produksi
yang lebih tinggi dan kualitas gabah yang lebih baik, mengingat pada sistem
tanam jajar legowo terdapat ruang terbuka seluas 25-50%, sehingga tanaman
dapat menerima sinar matahari secara optimal yang berguna dalam proses
fotosintesis. Penerapan sistem tanam jajar legowo disarankan menggunakan jarak
tanam (25×25) cm antar rumpun dalam baris; 12,5 cm jarak dalam baris; dan 50
cm sebagai jarak antar barisan/lorong atau ditulis (25×12,5×50) cm. Hindarkan
penggunaan jarak tanam yang sangat rapat, misalnya (20×20) cm, karena akan
menyebabkan jarak dalam baris sangat sempit. Contoh penerapan sistem tanam
jajar legowo ialah 2:1 dan 4:1.(Ttn)

1.2 Tujuan Praktikum

Berdasarkan ruang lingkup materi praktikum yang telah diuraikan


diatas,maka terbentuklah sebuah tujuan praktikum, di antaranya adalah:
1. Mengetahui bagaimana penerapan metode penyuluhan pertanian dalam
mendorong petani untuk menggunakan sistem Jajar Legowo

2. Memberikan arahan kepada kelompok tani para petani di desa Kumbang


Jaya

3. Memberikan solusi bagi permasalahan Kelompok Tani di Desa Kumbang


Jaya

1.3 Manfaat Praktikum

Setelah melakukan observasi dan kunjungan lapangan secara langsung, maka


diperoleh manfaat sebagai bekal ketika kelak menjadi penyuluh pertanian, yaitu
sebagai berikut:

1. Mengetahui metode dan materi penyuluhan yang tepat sesuai kebutuhan dan
permasalahan yang dihadapi petani.

2. Mengetahui cara menyampaikan materi penyuluhan yang baik agar mudah


dipahami oleh petani.

3. Mampu menerapkan konsep tentang penyelenggaraan metode dan teknik


kunjungan usaha tani.

1,1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Praktikum


Praktikum kunjungan lapang mata kuliah Metode Penyuluh Pertanian ini
diLaksanakan dalam satu pertemuan :
Waktu :
Lokasi :
Narasumber :
Narasumber :

Anda mungkin juga menyukai