Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH : KEPERAWATAN GERONTIK

Hari/tgl : Rabu, 13 Mei 2020


Waktu : 10.30-12.30

HASIL UAS
MK : KEPERAWATAN GERONTIK

Nama : Anggreina Jeny Tumangkeng


NIM : 17061109
Kelas : A/Semester VI

SOAL UAS

Ny. R, umur 66 tahun, tinggal bersama keluarga cucunya. Klien mengeluh batuk sudah lebih
dari 3 bulan, 1 bulan terakhir batuk berlendir warna kemerahan. Klien menagaku sudah
mengeluh pada cucunya, namun hanya diberi anjuran untuk minum air putih yang banyak.
Klien tidak pernah dibawa ke Puskesmas, sementara Posyandu lansia tidak ada di desa
tersebut.

Klien mengatakan sudah lebih banyak berada di rumah, beraktivitas seperti mencuci piring,
memasak dan mencuci baju sendiri. Bila klien keluar rumah, hanya sekedar jalan-jalan di
pekarangan dan sesekali menyapa tetangga. Klien mengaku batuknya membuat dia malu
untuk ke gereja karena merasa batuknya akan mengganggu ibadah. Klien mengatakan makan
sehari 2x dengan menu kebanyakan makan bubur.

Klien mengatakan memiliki 1 orang anak yang sudah menikah dan tinggal di luar kota.
Sesekali mengirimkan uang untuk biaya hidupnya, namun uang itu dipegang oleh cucunya.
Klien juga mengeluh jarang bisa berkomunikasi dengan anaknya karena sering tidak diijinkan
oleh cucunya dengan alasan hp rusak atau habis pulsa. Klien mengatakan selalu merasa tidak
dibantu oleh keluarganya saat dia kesusahan, bahkan saat sakit sekalipun kadang-kadang
tidak bisa mengeluh pada keluarga. Klien juga mengeluh ketika ingin berbicang-bincang
ringan sekedar bercanda, terkadang diacuhkan oleh keluarganya, namun bila menyapa
tetangga, klien merasa selalu dihargai dan didengarkan.

Saat pengkajian, nampak klien sering batuk, dengan produksi lendir yang banyak disertai
darah. Klien tidak menggunakan masker, dan membuang lendir secara sembarangan.
Frekuensi napas 24x/menit, TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi 92x/menit, BB 51 kg, TB 164
cm. Lingkungan tempat tinggal nampak bersih, pencahayaan cukup dengan sirkulasi udara
yang baik. WC dan kamar mandi bersih.
Pertanyaan :

1. Isilah format pengkajian APGAR Keluarga berdasarkan data di atas.

2. Rumuskan 5 diagnosa keperawatan berdasarkan data di atas.

3. Buatlah tujuan dan kriteria hasil, intervensi, implementasi dan evaluasi dari salah satu
diagnosa keperawatan yang anda rumuskan sebelumnya.

Jawaban :

1. Format pengkajian APGAR

NO ITEMS PENILAIAN SELALU KADANG- TIDAK

KADANG PERNAH

(2) (1) (0)


1 A : Adaptasi 

Saya puas bahwa saya dapat kembali pada


keluarga ( teman-teman ) saya untuk
membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2 P : Partnership 

Saya puas dengan cara keluarga


( temanteman ) saya membicarakan sesuatu
dengan saya dan mengungkapkan masalah
saya.
3 G : Growth 
Saya puas bahwa keluarga ( teman-teman )
saya menerima & mendukung keinginan
saya untuk melakukan aktifitas atau arah
baru.
4 A : Afek 

Saya puas dengan cara keluarga


( temanteman ) saya mengekspresikan afek
dan berespon terhadap emosi-emosi saya,
seperti marah, sedih atau mencintai.
5 R : Resolve 

Saya puas dengan cara teman-teman saya


dan saya menyediakan waktu bersamasama
mengekspresikan afek dan berespon
JUMLAH
Penilaian :

Nilai : 0-3 : Disfungsi keluarga sangat tinggi

Nilai : 4-6 : Disfungsi keluarga sedang

1. DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Dx.1

Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d spasm3 jalan nafas di tandai dengan

DO: Klien tidak menggunakan masker, dan membuang lendir secara


sembarangan. Frekuensi napas 24x/menit, TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi
92x/menit

DS: Klien mengeluh batuk sudah lebih dari 3 bulan, 1 bulan terakhir batuk
berlendir warna kemerahan.

Rasional: Ketidakmampuan bersihan sekret, atau obstruksi jalan nafas untuk


mempertahankan jalan nafas yang paten. (SDKI,2017)
 Dx.2

Penurunan koping keluarga berhubungan dengan kurangnya saling


mendukung, ditandai dengan

DS : Klien mengatakan selalu merasa tidak dibantu oleh keluarganya saat dia
kesusahan, bahkan saat sakit sekalipun kadang-kadang tidak bisa mengeluh
pada keluarga. Klien juga mengeluh ketika ingin berbicang-bincang ringan
sekedar bercanda, terkadang diacuhkan oleh keluarganya, namun bila
menyapa tetangga, klien merasa selalu dihargai dan didengarkan.

Rasional: Ketidak adekuatan atau ketidak efektifan dukungan, bantuan dan


motivasi orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti yang di butuhkan
klien mengelola atau mengatasi masalah kesehatannya). (SDKI,2017)

 Dx. 3

Resiko penyebaran infeksi b/d penyakit kronis di tandai dengan

DO: Klien tidak menggunakan masker, dan membuang lendir secara


sembarangan. Frekuensi napas 24x/menit, TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi
92x/menit, BB 51 kg, TB 164 cm.

DS: Klien mengeluh batuk sudah lebih dari 3 bulan, 1 bulan terakhir batuk
berlendir warna kemerahan.

Rasional: Berisiko mengalami peningkatan terserang organisme patogenik.

(SDKI,2017)

Dx. 4

Harga diri rendah situasional b/d perubahan peran sosial ditandai dengan

DS: Klien mengaku batuknya membuat dia malu untuk ke gereja karena
merasa batuknya akan mengganggu ibadah. Klien mengatakan makan sehari
2x dengan menu kebanyakan makan bubur

Rasional: perasaan negatif terhadap diri sendiri yang mempengaruhi pasien


(SDKI,2017)
 Dx. 5

Resiko Defisit Nutris b/d faktor psikologi, kurangnya kebutuhan nutrisi

DS: Klien mengatakan makan sehari 2x dengan menu kebanyakan makan


bubur.

Raional:
Beresiko mengalami asupan nutrisi tidak cukupuntuk memenuhi kebutuhan m
etabolisme (SDKI,2017)

1. INTERVENSI KEPERAWATAN

 Diagnosa;

Penurunan koping keluarga berhubungan dengan kurangnya saling


mendukung, ditandai dengan

DS : Klien mengatakan selalu merasa tidak dibantu oleh keluarganya saat dia
kesusahan, bahkan saat sakit sekalipun kadang-kadang tidak bisa mengeluh
pada keluarga. Klien juga mengeluh ketika ingin berbicang-bincang ringan
sekedar bercanda, terkadang diacuhkan oleh keluarganya, namun bila
menyapa tetangga, klien merasa selalu dihargai dan didengarkan.

Intervensi:

1. Kaji reaksi emosi keluarga terhadap kondisi klien

Rasional: terhadap kondisi klien mempengaruhi rencana tindakan


kesehatan klien.
2. Pertimbangkan beban psikologis akibat prognosis bagi keluarga
Rasional: Beban psikologis keluarga mempengaruhi proses keluarga
dalam pemenuham kebutuhan.
3. Identifikasi sifat dukungan spiritual keluarga

Rasional: Dukungan spiritual mempengaruhi pandangan keluarga


terhaddap kesehatan klien
4. Dengarkan keluhan, perasaan, dan pertanyaan keluarga

Rasional: Keluarga akan merasa terbantu dan tidak tertekan dengan


kondisi kesehatan keaaan klien serta meningkatkan koping adaptif
5. Fasilitassi komunikasi tentang keluhan dan perasaan antara klien dan
keluarga atau antara anggota keluarga.

Rasional :Meningkatkan komunikasi antara anggota keluargaI

1. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Penurunan koping keluarga berhubungan dengan kurangnya saling


mendukung ditandai dengan

DS : Klien mengatakan selalu merasa tidak dibantu oleh keluarganya saat dia
kesusahan, bahkan saat sakit sekalipun kadang-kadang tidak bisa mengeluh
pada keluarga. Klien juga mengeluh ketika ingin berbicang-bincang ringan
sekedar bercanda, terkadang diacuhkan oleh keluarganya, namun bila
menyapa tetangga, klien merasa selalu dihargai dan didengarkan.

Tujuan: setelah dilakukan tindakan Asuhan Keperawatan diharapkan koping


keluarga pasien dapat mengalami perubahan, dengan kriteria hasil :

1) Keluarga akan mampu untuk memanajemen masalah keluarga

2) Keluarga akan melibatkan anggota keluarga dalam mengambil


keputusa Memperdulikan kebutuhan semua anggota keluarga

 IMPLEMENTASI

1. Mengkaji reaksi emosi keluarga terhadap kondisi klien

2. Mempertimbangkan beban psikologis akibat prognosis bagi keluarga


3. Mengidentifikasi sifat dukungan spiritual keluarga

4. Mendengarkan keluhan, perasaan, dan pertanyaan keluarga

5. Memfasilitassi komunikasi tentang keluhan dan perasaan

 EVALUASI

S : klien mengatakan sudah tidak merasa sedih lagi dan sudah tidak rindu
pada anak-anaknya lagi.
O : klien tampak sudah mengalami peubahan
A : klien mengerti
P : hentikan Intrervensi

REFERENSI

 SDKI, 2017

 NOC

 Carpenito-Moyet, L. J. (2006). Handbook of nursing diagnosis. Lippincott


Williams & Wilkins.
 https://www.kemkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai