Anda di halaman 1dari 37

TEKANAN

TANAH KE SAMPING
SUB BAB MATERI
• Tekanan Tanah Dalam Keadaan Diam
• Tekanan Tanah Aktif dan Pasif Menurut Rankie
• Diagram dan Distribusi Tekanan Ke Samping yang Bekerja pada Tembok
Penahan
• Tembok Penahan dengan Permukaan Kasar
• Teori Tekanan Tanah Menurut Coloumb
• Penyelesaian Cara Grafis untuk Tekanan Tanah Aktif Menurut Coloumb
• Titik Tangkap Resultan Gaya Aktif
• Analisis Pendekatan dari Gaya Aktif yang Bekerja pada Tembok Penahan
• Penyelesaian Cara Grafis untuk Gaya Aktif yang Bekerja pada Tembok
Penahan dengan Urugan Tanah Kohesif
• Gaya Aktif pada Tembok Penahan Akibat Gempa
• Tekanan Tanah Pasif pada Tembok Penahan dengan Bidang Longsor
Melengkung
• Teori Elastisitas Tekanan ke Samping pada Tembok Penahan Akibat
Beban
A.Tekanan Tanah Dalam Keadaan Diam

σv
Z Berat volume tahan =ϒ
τf = c + σ tan Φ

σh = K0 σ v
• Ratio tekanan arah horisontal dan arah vertikal : Koefisien
tanah dalam keadaan diam. h
Ko =
v
Karena σv = ϒz, maka : σh = K0 (ϒz)

• Untuk tanah berbutir, koefisien tekanan tanah dalam keadaan


diam dapat diwakili oleh hubungan empris yang diperkenalkan
oleh Jaky (1994).
K0 = 1 – sin Φ

• Brooker dan Jreland (1965) Menyarankan menghitung harga Ko


dari tanah lempung yang terkonsolidasi normal
K0 = 0.95 – sin Φ
Φ = Sudut geser tanah dalam keadaan air teralihkan
• Untuk tanah lempung yang terkonsolidasi lebih (overconsolidated),
koefisien tekanan tanah keadaan diam dapat diperkirakan sebagai berikut:
Ko (overconsolidated) = Ko (normaly consolidated) x OCR
OCR = overconsolidated ratio(rasio terkonsolidasi lebih)

tekanan pra konsolidasi


OCR =
tekanan efektif akibat lapisan tanah diatasnya

Untuk tanah lempung yang terkonsolidasi normal, persamaan empris yang


lain untuk Ko telah diperkenankan oleh Alpan (1967) :
Ko = 0,19 + 0,233 log (PI)
• Gambar 10-2 menunjukan distribusi tekanan tanah dalam keadaan diam
yang bekerja pada dinding setinggi H. Gaya total per satuan lebar dinding,
Po, adalah sama dengan luas dari diagram tekanan tanah
Yang Bersangkutan. Jadi :
1
Po = 2 Ko  H 2
Berat volume tanah = ϒ

1
Po = Ko H 2
2
H

H
3

Ko H
Tekanan Tanah dalam Keadaan Diam
untuk Tanah yang Terendam Air Sebagian

• Untuk z  H1 :  h = Ko z
• Untuk z  H1 :  v1 =  H1 +  1 ( z − H1 )

•  ' =  sat −  w = berat volume efektif dari tanah


• Jadi, tekanan tanah efektif dalam keadaan diam arah
horizontal : 1
 h = Ko v1 = Ko[ H1 +  1 ( z − H1 )]

• Tekanan arah horizontal yang disebabkan oleh air :


u =  w ( z − H1 )
Oleh karena itu, tekanan tanah total oleh arah horizontal pada
kadalaman : z  H1  h =  h1 + u
= Ko[ H1 +  1 ( z − H1 )] +  w ( z − H1 )
Berat volume tanah = ϒ
H1
Z
Muka air tanah

H Ka H1

H2 + Berat volume tanah


Jenuh = ϒsat

Ka( H1 +  H 2 )  wH2
H1

Ka H1

H2

Ka (( H1 +  1 H 2 ) +  1 H 2 )

1 1
Po = Ko H12 + Ko H1 H 2 + ( Ko 1 +  w ) H 22
2 2
B. Tekanan Tanah Aktif dan Pasif Menurut
Rankine (1857)
• Kesetimbangan Plastis di dalam tanah adalah suatu
keadaan yang menyebabkan tiap-tiap titik di dalam
massa tanah menuju proses ke suatu keadaan
runtuh.

• Teori tekanan tanah menurut Rankine terbagi


menjadi :
❖Kondisi aktif
❖Kondisi Pasif
Kondisi Tanah Aktif Menurut Rankine
Penurunan Rumus dari σa sebagai fungsi ϒ, z, c,
dan Φ. C CD
sin  = =
D AO + OC
Dengan CD = jari-jari lingkaran keruntuhan =  v −  a
AO = c cot Φ 2
OC =  v +  a
2

Sehingga : v −a
sin  = 2
v +a
c cot  +
2
v −a v −a
c cos  + sin  =
2 2
1 − sin  cos 
a = v − 2c
1 + sin  1 + sin 
• Dalam kasus ini, σv = tekanan efektif akibat lapisan tanah diatasnya = ϒz
1 − sin  
= tan 2 (45 − )
1 + sin  2
cos  
= tan(45 − )
1 + sin  2

• Dengan memasukan persamaan-persamaan di atas kedalam persamaan


diatas kita dapatkan:  
 a =  z tan 2 (45 − ) − 2c tan(45 − )
2 2

Untuk tanah tidak berkohesi (cohesionless soil), c=0 maka :



 a =  z tan 2 (45 − )
2
Rasio σa dan σv dinamakan koefisien tekanan tanah aktif, Ka atau
 
Ka = a = tan 2 (45 − )
v 2
Kondisi Pasif Menurut Rankine

 
 P =  v tan 2 (45 + ) + 2c tan(45 + )
2 2
 
= yz tan (45 + ) + 2c tan(45 + )
2

2 2

Untuk tanah tidak berkonesi c = 0



 P =  V tan (45 + )
2

2
P 
= Kp = tan (45 + )
2

V 2
Pengaruh Pergerakan Tembok
La LP
TABEL Harga umum dari H
dan
H

Untuk keadaan pasif dan aktif menurut Rankine.

Tipe Tanah La LP
H H

Pasir Lepas 0,001-0,002 0,001

Pasir Padat 0,0005-0,001 0,005

Lempung Lembek 0,002 0,04

Lempung Kaku 0,001 0,02


C. Diagram dan Distribusi Tekanan Tanah Ke
Samping yang Bekerja pada Tembok Penahan
• Urugan di Belakang Tembok (Backfill)-Tanah Tidak
Berkohesi dengan Permukaan Datar.

• Urugan di Belakangan Tembok (Backfill)Tanah Tidak


Berkohesi Terendam Air Sebagian dan Diberi Beban
Surcharge.

• Urugan di Belakang Tembok (Backfill) Tanah


Berkohesi dengan Permukaan Datar.
• Untuk kondisi aktif, tekanan tanah aktif yang bekerja
pada tembok penahan di segala kedalaman dapat
 a = K a z
diberikan dengan

• σa bertambah secara linier dengan bertambahnya


kedalaman, dan besarnya σa dan didasar tembok
penahan adalah:
 a = K a H
• Gaya total Pa per satuan lebar tembok sama dengan
luas diagram tekanan tanah.
1
Pa = Ka H 2
2
• Kondisi Pasif : Distribusi tekanan tanah horizontal yang
bekerja pada tembok penahan setinggi H pada kondisi pasif.
Tekanan tanah horiontal disegala ke dalaman z :
 P = K P H

• Garis total Pp per satuan lebar tembok adalah :


1
PP = K P H 2
2
Urugan di Belakangan Tembok (Backfill) Tanah Tidak Berkohesi
Terendam Air Sebagian dan Diberi Beban Surcharge

• Kondisi Aktif : Suatu tembok penahan dengan permukaan licin mempunyai


ketinggian H dengan urugan yang terdiri atas tanah berkohesi. Permukaan
air tanah terletak pada kedalaman H1 di bawah permukaan tanah, dan
urugan di belakang tembok di bebani sebesar q per satuan luas Persamaan
tekanan efektif dari tanah aktif disegala kedalaman dapat diberikan
sebagai berikut :

 = K a
'
a
'
v

Dengan :
•  dan =
'
v
'
a Berturut-turut tekanan efektif arah vertikal dan arah
horizontal
Pada z = 0
 v =  v' = q
dan
 a =  a' = K a z
Pada kedalaman z = H1
 v =  v' = (q +  H1 )
dan
 a =  a' = K a (q +  H1 )
Pada kedalaman z = H
 v' = ( q +  H1 +  ' H 2 )
Dan
 a' = K a ( q +  H1 +  ' H 2 )
Dengan
 ' =  sat −  w
• Tekanan total arah horizontal yang disebabkan oleh air pori
antara z = 0 dan H1 adalah nol.

• Untuk z > H1 tekanan air pori bertambah secara linier dengan


bertambahnya kedalaman z = H :
u =  wH2

• Diagram tekanan arah horizontal merupakan penjumlahan


dari diagram tekanan yang ditunjukan dalam gambar 10-10b
dan c.Gaya aktif total per satuan lebar tembok merupakan
luasan dari diagram tekanan total. Jadi,
1 1
Pa = K a qH + K a H12 + K a H1H 2 + ( K a ' +  w ) H 22
2 2
• Kondisi pasif : Gambar 10-11a menunjukan suatu tembok
penahan seperti yang ditunjukan dalam gambar 10-10a.
Tekanan pasif efektif (menurut rankine) yang bekerja pada
tembok penahan disegala kedalaman dapat diberikan dengan
persamaan :
 P = K P V
' '

• Gaya pasif total per satuan lebar tembok merupakan luasan


dari diagram tekanan total yang diberikan dalam 10-11d

1 1
PP = K P qH + K P H1 + K P H1H 2 + ( K P ' +  w ) H 22
2

2 2
Urugan di Belakang Tembok (Backfill) Tanah
Berkohesi dengan Permukaan Datar
• Kondisi Aktif : Gambar 10-12a menunjukan suatu tembok
penahan yang mempunyai permukaan licin dengan urugan
(Backfill) yang terdiri dari tanah berkohesi. Tekanan tanah
aktif yang bekerja pada tembok disegala kedalaman dapat
diberikan dengan Persamaan 10-15 yaitu :

 a = K a z − 2c K a
• Kedalaman Zo yang menyebabkan tekanan arah horizontal
menjadi sama dengan nol, dapat dicari dengan menggunakan
Persamaan : K  z − 2c K = 0
a o a

atau
2c
zo =
 Ka
• Untuk kondisi undrained (air pori tidak sempat mengalir
keluar) yaitu, Φ = 0, Ka = tan²(45) = 1, dan C = Cu (kohesi
dalam keadaan undrained)
2cu
zo =

• Gaya aktif total per satuan lebar tembok merupakan luasan


dari diagram tekanan total

1
Pa = K a H 2 − 2c K a H
2

• Pada saat Φ = 0, kita dapatkan


1
Pa =  H 2 − 2cu H
2
• Dalam praktek, retak akibat tarikan biasanya diperhitungkan dalam
menghitung gaya aktif total. Karena timbulnya retak pada tanah
dibelakang tembok tersebut, maka distribusi tekanan tanah aktif yang
diperhitungkan adalah pada kedalaman antara Z = 2c dan H. Hal ini
 Ka

karena setelah retak akibat tarikan terjadi, maka tidak ada kontak lagi
antara tanah dan tembok. Dalam kasus ini
1  2c 

Pa =  K a H − 2c K a   H − 
2   K a 
2
1 c
= K a H 2 − 2cH K a + 2
2 

• Bila Φ = 0, maka : 1 cu2


Pa =  H − 2cu H + 2
2

2 
• Kondisi pasif : Gambar 10-13a menunjukan suatu tembok penahan dengan
urugan dibelakangnya seperti yang diberikan dalam gambar 10-12a.
Tekanan tanah pasif menurut Rankine yang bekerja pada tembok
dikedalaman z dapat diberikan persamaan :
 P = K P z + 2c K P
• Pada saat z = 0  P = 2c K P

• Tetapi bila z = H
 P = K P H + 2c K P

• Gaya pasif per satuan tembok merupakan luasan dari diagram tekanan
yaitu : 1
PP = K P H 2 + 2cH K P
2
• Untuk keadaan di mana Φ = 0, Kp = 1
1
PP =  H 2 + 2cu H
2
Contoh Soal
• Hitung gaya aktif dan pasif (menurut Rankine) per
satuan lebar tembok seperti pada gambar 10-14a
(untuk gaya aktif), 10-1 (untuk gaya pasif) dan
Tentukan tempat kedudukan gaya resultan!
Untuk Gaya Aktif
Untuk Gaya Pasif

σv
Z Berat volume tahan = ϒ
τf = c + σ tan Φ

σh = K0 σ v
• Diketahui : c = 0, jadi :
 P = K P V = K P z
1 + sin  1 + 0,5
KP = = =3
1 − sin  1 − 0,5

• Distribusi Tekanan Tanah pasif yang bekerja pada tembok,


diberikan dalam gambar 10-15
z = 0,  P = 0
z = 15 ft ,  P = 3(100)(15) = 4500lb / ft 3

• Titik tangkap dari gaya resultan bekerja pada jarak (15/3) = 5 ft


dari dasar tembok.
1
Pa = (15)(4500) = 33.750lb / ft
2
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai