Anda di halaman 1dari 3

AJAT NURHIDAYAT

NIM 030147652

MANAJEMEN OPERASI
PT. Sandang Prima adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri
garmen yang telah berdiri sejak tahun 1978. Perusahaan ini dimiliki oleh keluarga Kapoor,
yang memang terkenal sebagai pengusaha di bidang garmen dan textile yang terkemuka
di Indonesia. Di tengah gejolak industri garmen yang semakin runcing, PT. Sandang Prima
patut berbangga hati karena merupakan salah satu perusahaan garmen nasional yang
mampu bertahan di tengah badai krisis yang melanda dunia.
Salah satu jenis produk PT. Sandang Prima adalah t-shirt dan celana santai dengan
merek “Classic” untuk pelajar dan mahasiswa. Desain, warna dan bahan selalu dipilih yang
paling sesuai dengan segmen yang dituju dan selalu mengikuti perkembangan mode.
Selain produk baju santai, PT. Sandang Prima juga memproduksi pakaian resmi untuk
pekerja kantoran, baik pria maupun wanita dengan tetap mengutamakan kenyaman
bahan dan corak yang sesuai.
Produksi yang ditujukan untuk beberapa kelompok pembeli/segmen pasar tersebut,
menyebabkan PT. Sandang Prima memiliki jenis bahan baku yang berbeda-beda.
Setidaknya terdapat tiga bahan baku utama , yaitu bahan baku A, bahan baku B, dan
bahan baku C yang diperlukan PT. Sandang Prima untuk melakukan produksi. Agar dapat
melakukan pekerjaan dengan lebih efektif, PT. Sandang Prima memutuskan untuk
menggunakan sistem EOQ dalam pengadaan bahan bakunya. Sistem ini diharapkan
mampu menghemat sebanyak 25% dari biaya persediaan yang selama ini dikeluarkan
PT. Sandang Prima. Adapun data biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan kebutuhan
bahan selama satu tahun untuk bahan baku yang digunakan adalah:
- Biaya pemesanan Rp. 500.000 / pesan
- Biaya penyimpanan Rp. 10.000 / roll
- Kebutuhan bahan baku A = 100.000 roll per tahun
- Kebutuhan bahan baku B = 80.000 roll per tahun
- Kebutuhan bahan baku C = 50.000 roll per tahun
Pada pertengahan tahun 2018, PT. Sandang Prima berencana untuk memperluas daerah
pemasaran meliputi wilayah Indonesia bagian timur yang diharapkan dapat memberikan
tambahan keuntungan bagi perusahaan. Pihak manajemen memiliki 3 alternatif kota yang
dapat dijadikan pabrik baru, yaitu kota A, kota B, dan kota C. Gudang ini berfungsi untuk
menerima barang dari pusat dan selanjutnya memasarkan barang-barang tersebut ke
seluruh kota pemasaran di wilayah Indonesia timur. Apabila gudang ditempatkan di kota
A, maka biaya tetap per bulan yang akan ditanggung perusahaan saat gudang telah
beroperasi adalah sebesar Rp 20.000.000 dan biaya variabel sebesar Rp1.200 per unit.
Untuk kota B, biaya tetap per bulan adalah sebesar Rp30.000.000 dan biaya variabel
sebesar Rp. 1.000 per unit, dan untuk kota C biaya tetap per bulan adalah Rp26.000.000
AJAT NURHIDAYAT

NIM 030147652

dan biaya variabel sebesar Rp1.100 per unit. Perusahaan menetapkan unit yang akan
diproduksi adalah sebanyak 1.000 unit per bulan.
PERTANYAAN:

1. Tentukan persediaan optimal masing-masing bahan baku dengan menggunakan metode EOQ!
Jawab:
Model Economic Order Quantity (EOQ)
2𝑆𝐷
𝐸𝑂𝑄 = √
𝐻
D = Penggunaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu
S = Biaya pemesanan (Persiapan Pesanan dan penyiapan mesin) Per pesanan
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun

Bahan Baku A :
D : 100.000 roll
S : 500.000/pemesanan
H : 10.000/unit

Bahan Baku B :
D : 80.000 roll
S : 500.000/pemesanan
H : 10.000/unit

Bahan Baku C :
D : 50.000 roll
S : 500.000/pemesanan
H : 10.000/unit

Maka EOQ tiap bahan baku adalah


2𝑆𝐷
𝐸𝑂𝑄 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐴 = √
𝐻

2 × 500.000 × 100.000
𝐸𝑂𝑄 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐴 = √
10.000
𝐸𝑂𝑄 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐴 = √10.000.000
𝑬𝑶𝑸 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑨 = 𝟑𝟏𝟔𝟐, 𝟐𝟕𝟕 𝒖𝒏𝒊𝒕

2𝑆𝐷
𝐸𝑂𝑄 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵 = √
𝐻

2 × 500.000 × 80.000
𝐸𝑂𝑄 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵 = √
10.000
𝐸𝑂𝑄 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵 = √8.000.000
𝑬𝑶𝑸 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑩 = 𝟐𝟒𝟐𝟖, 𝟒𝟐𝟕 𝒖𝒏𝒊𝒕
AJAT NURHIDAYAT

NIM 030147652

2𝑆𝐷
𝐸𝑂𝑄 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐶 = √
𝐻

2 × 500.000 × 50.000
𝐸𝑂𝑄 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐶 = √
10.000
𝐸𝑂𝑄 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐶 = √5.000.000
𝑬𝑶𝑸 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑪 = 𝟐𝟐𝟑𝟔, 𝟎𝟔𝟕 𝒖𝒏𝒊𝒕

2. Tentukan lokasi gudang mana yang sebaiknya dipilih dengan mempertimbangkan biaya tetap dan
biaya variabel di tiap-tiap lokasi!
Lokasi Biaya Tetap Biaya Variabel
A 20.000.000 1.200
B 30.000.000 1.000
C 26.000.000 1.100

Unit yang akan diproduksi : 1.000 unit/bulan

Total Biaya/Bulan tiap lokasi

Total Biaya : Biaya Tetap + (Biaya Variabel x Jumlah Unit Produksi)

Lokasi A : Rp 20.000.000 + (Rp 1.200 x 1.000) = Rp 21.200.000


Lokasi B : Rp 30.000.000 + (Rp 1.000 x 1.000) = Rp 31.000.000
Lokasi A : Rp 26.000.000 + (Rp 1.100 x 1.000) = Rp 27.100.000

Berdasarkan hitungan diatas, PT sandang Prima direkomendasikan memilih Lokasi A sebagai target
perluasan daerah pemasaran berdasarkan biaya terendah dari total biaya per bulan.

Anda mungkin juga menyukai