Anda di halaman 1dari 9

Anamnesa Ibu Bersalin

Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ,diharapkan mahasiswa mampu


mengumpulkan informasi tentang riwayat kesehatan dan kehamilan. Sehingga membuat
keputusan klinik untuk menentukan diagnosis dan mengembangkan rencana asuhan
atau perawatan yang sesuai.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 anda akan mencapai kemampuan


untuk melaksanakan langkah-langkah anamnesa pada ibu bersalin.

1. Pelaksanaan Anamnesa Ibu bersalin

1
Asuhan Kebidanan pada Persalinan

Dasar Teori
Persalinan merupakan suatu proses fisiologis yang dialami oleh wanita. Pada
proses initerjadiserangkaian perubahan besar yang terjadi pada ibu untukdapat
melahirkan janinnya melalui jalan lahir(Decherneyet al, 2007). Tujuan dari pengelolaan
proses persalinan adalah mendorong kelahiran yang aman bagi ibu dan bayisehingga
dibutuhkan peran daripetugas kesehatanuntuk mengantisipasi dan menangani
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan bayi, sebab kematian ibu dan bayi sering
terjadi terutama saat proses persalinan (Koblinsky et al, 2006)
Penyebab tingginya angka kematian ibu antara lain, terlalu muda atau terlalu
tuasaat melahirkan, tidak melakukan pemeriksaan kehamilansecarateratur, dan
banyaknya persalinan yang ditolong oleh tenaga non profesional(Koblinsky et al,
2006).Hal ini sejalan dengan penelitian Misar (2012) yang menyatakan bahwakejadian
komplikasi persalinan ibu melahirkan dengan kualitas pelayanan kesehatan yang tidak
baik beresiko lebih besar untuk mengalami komplikasidibanding ibu yang mendapatkan
kualitas pelayanan yang baik.

Anamnesis pada Ibu Bersalin


a. Pengertian anamnesa
Anamnesa adalah suatu cara mengumpulkan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Informasi ini digunakan dalam proses

2
membuat keputusan klinik untuk menentukan diagnosis dan mengembangkan rencana
asuhan yang sesuai  (Indrayani &  Djami, 2016).
b. Tujuan anamnesa
 Memperoleh data atau informasi tentang permasalahan yang sedang dialami
atau dirasakan pasien. Anamnesa yang tepat dapat membantu penegakan
assesment dan diagnosa.
 Membangun hubungan yang baik antara seorang petugas kesehatan dangan
pasiennya. Anambesa yang tepat dapat membuka hubungan dan kerjasama
yang baik bermanfaat untuk pemeriksaan selanjutnya.
Anamnesa dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
 Autoanamnesa adalah anamnesa yang dilakukan langsung
kepada pasien. Pasien sendiri lah yang menjawab pertanyaaan
dan menceritakan kondisinya.
 Allonamnesa adalah anamnesa yang dilakukan dengan orang lain
guna mendapatkan informasi yang tepat tentang kondisi pasien.
Biasanya dilakukan pada pasien yang tidakl sadarkan diri, bayi
dan anak-anak. Pada anamnesa jenis inipetugas kesehatan/bidan
harus memastikan bahwa semua informasi berasal dari orang
yang tepat.

c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam anamnesa


 Bukalah dengan salam dan sapa untuk mencairkan suasana.
 Gunakan bahasa yang dimengerti oleh ibu, jangan menggunakan kata-kata
medis, gunaka bahasa tubuh (nonverbal) misalnya : senyuman, sentuhan dll.
 Dengarkan keluhan yang dan ungkapan persaan ibu, jangan memotong
pembicaraan.
 Beri kesan bahwa kita sedang mendengarkan dan mencoba memahamiapa yang
di ungkapkan ibu.
 Jawab setiap pertanyaan dengan sabar dan penuh perhatian.
 Berikan penjelasan secara singkta, lengkap dan mudah di mengerti. Ulangi
informasi penting yang harus dimengerti pasien.

Pelaksanaan Praktik Anamnesa Ibu Bersalin


Adapun jenis pertanyaan yang diberikan meliputi :
1.      Identitas
Ditanyakan identitas ibu maupu suami : nama, umur, agama, suku/bangsa,
pendidikan, pekerjaan, alamat lengkap.
         Umur
Dikaji agar kita dapat mengetahui adanya resiko yang berhubungan dengam
umur, karena jika umur ibu kurang dari 20 th atau lebih dari 35 th termasuk
dalam faktor resiko kehamilan.
         Agama

3
Dalam hal ini berhungan dengan perawatan ibu hamil yang berkaitan
dengan ketentuan agama.
         Suku
Untuk mengetahui kondisi sosial budaya ibu yang mempengaruhi prilaku
kesehatan.
         Pendidikan
Untuk mengetahui tinglat intelektual karena tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap dan perilaku kesehatan seseorang.
         Pekerjaan
Pekerjaan ibu perlu diketahui untuk mengetahui apakah ada pengaruh pada
kehamilan sperti bekerja dipabrik rokok dll.
         Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada ibu
yang namanya sama. Alamt juga diperluka apabila akan melakukan kunjungan
rumah.

2.      Alasan datang/keluhan ibu


3.      Riwayat menstruasi
Data ini digunkan untuk mendapatkan gambaran tentang keadaan dasar dari organ
reproduksi pasien. Data yang harus diperoleh dari riwayat menstruasi antara lain :
menarche, siklus teratur/tidak. Lamanya, banyaknya darah, warna, bau, keluahan
nyeri.
4.      Riwayat perkawinan
Usia pada saat menikah, status pernikah (sah/tidak), berapa lama/lama perkawinan
(anak mahalkah), pernikahan yang keberapa.
5.      Riwayat KB
Pernah pakai kontarasepsi/tidak? Jenis kontrasepsi? Kapan pakai? Dimana? Oleh
siapa? Lama pemakaian? Adakah keluhan? Kapan dilepas? Dimana? Oleh siapa?
Alasan berhenti/ganti kontrasepsi?
6.      Riwayat kehamilan, persalinan, nifas
 Riwayat kehamilan
Anak berapa? Ada masalah tidak dengan kehamilan lalu?
 Riwayat persalinan
Spontan/buatan? Atrem/prematur? Kapan? Lahir dimana? Ditolong siapa? Ada
masalah saat persalinan?
 Riwayat nifas
Adakah masalah oada masa nifas? Infeksi? Perdarahan?
 Anak
Jenis kelamin? BB? Hidup/mati? Kalau meninggal kapan? Sehat? Adakah
kecacatan? Pemberian ASI? Bagaimana kondisinya sekarang?
Semua pertanyaan diatas untu mengetahui prognosa kehamilan yang sekarang.
7.      Riwayat kehamilan sekarang
HPHT? Umur kehamilan? HPL? Sudah pernah periksa/belum? Jika sudah berapa
kali? Dimana? Adakah keluhan? Baik TM I, II, III? Adakah penangganan khusus
keluhan tersebut? Sudah terasa gerakan janin/belum? Imunisasi TT?
8.      Riwayat penyakit
 Riwayat penyakit sekarang
Apakah ibu dalam kondisi sakit? Keluhan? Adakah penyakit sistemik lain yang
mungkin mempengaruhi atau memperberat oleh kehamilan (jatung, paru, ginjal.
Hati, diabetes melitus).

4
 Riwayat penyakit lalu
Riwayat penyakit sismetik lain yang mungkin mempengaruhi atau perberat oleh
kehamilan (penyakit jantung, hati, ginjal, paru, diabetes melitus), riwayat alergi
obat/ makanan tertentu dan sebagainya ada/tidaknya riwayat operasi umum/lainnya
maupiun operasi kandungan (n miomektomi, sectio cesare dan sebagainya).
 Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit sistemik, metabolik, cacat bawaan? Penyakit keturunan +/- ( DM,
kelainan genetik), penyakit menular +/- (TBC).
 Riwayat keturunana kembar
Dalam keluarga apakah ada mempunyai riwayat keturunan kembar.
9.      Data kebiasaan sehari-hari
Dilakukan pengkajian dari pola kebiasaan sehari-hari ibu baik dari sebelum hamil
dan selama hamil. Dikaji tentang bagaiman nutrisi ibu ( frekuensi, jenis , porsi,
keluahan, pantangan), Pola eliminasi (frekuensi, warna, bau, konsistensi,keluhan),
Persona hygene (mandi, gosok gigi, keramas, ganti pakaian? Istirahat/tidur ( tidur
siang, tidur malam, keluhan)? Kebutuhan seksual, (seminggu berapa kali, keluhan),
Pola aktivitas ( aktivitas yang dilakukan sehari-hari).
10.  Kebiasaan yang menganggu kesehatan
Apakah ibu mempunyai kebiasaan merokok, minum jamu atau minum minuman
beralkohol, minum obat-obatan.
11.  Riwayat psikososial,spiritual, dan ekonomi
Bagaiman kondisi psikologis ibu menghadapikehamilan? Dukungan keluarga?
Aktivitas/kegiatan ibu diluar rumah? Persiapan persalinan? Pengetahuan ibu
tentang kehamilan memberi ASI, merawat bayi, kegiatan ibadah, kegiatan sosial,
dan persiapan keuangan ibu dan keluarga.

Standar Operasional Prosedur Anamnesa pada Ibu Bersalin

CUCI TANGAN PAKAI SABUN

PROSEDUR TETAP NO DOKUMEN : NO REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN OLEH :

1. PENGERTIAN Anamnesa adalah suatu cara mengumpulkan data yang


digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari
sumbernya. Informasi ini digunakan dalam proses membuat
keputusan klinik untuk menentukan diagnosis dan
mengembangkan rencana asuhan yang sesuai
2. TUJUAN  Memperoleh data atau informasi tentang
permasalahan yang sedang dialami atau
dirasakan pasien. Anamnesa yang tepat dapat
membantu penegakan assesment dan diagnosa.
 Membangun hubungan yang baik antara seorang
petugas kesehatan dangan pasiennya. Anambesa
yang tepat dapat membuka hubungan dan

5
kerjasama yang baik bermanfaat untuk
pemeriksaan selanjutnya.
3. PERSIAPAN Berikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan
PASIEN dilakukan.
4. PERSIAPAN 1. Alat Tulis (Pena)
ALAT 2. Buku
SIKAP Sikap :
         Menyambut pasien dengan sopan dan ramah
         Memperkenalkan diri kepada pasien

5. PROSEDUR Identitas pasien ditanyakan secara lengkap :


-        Nama, umur, agama, kewarganegaraan
pasien&suaminya ditanyakan
-       Pekerjaan & penghasilan keluargaditanyakan
-       Alamat domisili pasien ditanyakan
Status G P A ditanyakan secara teliti
Keluhan utama pasien ditanyakan dengan sabar

Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu ditanyakan


secara lengkap :
-       Riwayat kesehatan dan penyakit yangpernah diderita
ditanyakan
-       Riwayat komplikasi kehamilan & persalinan yg lalu
ditanyakan
-        Riwayat operasi yang pernah dialami ditanyakan

Riwayat kehamilan sekarang ditanyakan secara


lengkap :
-       Riwayat kesehatan dan penyakit yg pernah diderita
ditanyakan
-        Riwayat pengobatan yg pernah diperoleh ditanyakan
-       Riwayat ANC ditanyakan

Riwayat persalinan sekarang ditanyakan dengan sabar:


-          Kapan mulai kontraksi ditanyakan
-          Pengeluaran pervaginam ditanyakan

6
-          Pecahnya kantong ketuban ditanyakan
-          Gerakan anak 24 jam terakhir ditanyakan

-          Riwayat eliminasi 24 jam terakhir ditanyakan


Riwayat tindakan atau pengobatan terakhir yang pernah
diperoleh ditanyakan dengan teliti
Semua hasil anamnesa dicatat dilembar rekammedik
pasien dengan benar :
-      Ada tanggal dan jam anamnesa
-      Ada nama terang dan tanda tangan

6. REFERENSI

Bate, Barbara. 1977. Pemeriksaan fisik dan Riwayat Kesehatan. Jakarta: EGC.

http://winanti5599.blog.esaunggul.ac.id di unduh pada 2012/04/28


Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental
Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

7
DAFTAR TILIK
MELAKUKAN CUCI TANGAN BIASA

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

PENILAIAN :

Nilai 1 (satu) : Perlu perbaikan


Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan.

Nilai 2 (dua) : Mampu


Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing
perlu membantu atau mengingatkan

Nilai 3 (tiga) : Mahir


Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai
prosedur.

Beri tanda ceklist () pada kolom penilaian (Kusmiyati, Yuni. 2009) :
NILAI
NO. LANGKAH
1 2 3
1 Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
2 Menyambut pasien dengan sopan dan ramah
3 Memperkenalkan diri kepada pasien
4 Menanyakan Identitas pasien secara lengkap
5 Menanyakan status G P A
6 Menanyakan keluhan utama pasien
7 Menanyakan riwayat kehamilan dan persalinan lalu
8 Menanyakan riwayat kehamilan sekarang
9 Menanyakan riwayat persalinan sekarang
10 Menanyakan riwayat tindakan atau pengobatan yang pernah
diperoleh
11 Pencatatan dan pelaporan rekam medik pasien

Total Skor
Nilai : X 100 = DOSEN
Total Point Penilaian

(........................................)

8
Pengkajian merupakan langkah mengumpulkan semua data yang akurat dan lengkap
dari  semua  sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien secara keseluruhan. Bidan dapat
melakukan pengkajian dengan efektif, maka harus menggunakan format pengkajian yang
terstandar agar hasil pengkajian lebih relevan.

Anda mungkin juga menyukai