Nilai Ketuhanan
Didalam pancasila sila pertama yang berbunyi “ Ketuhanan Yang Maha Esa” terkandung
nilai ketuhanan. Nilai ketuhanan adalah nilai yang menggambarkan bahwa rakyat Indonesia
adalah rakyat yang memiliki agama dan menyakini akan adanya Tuhan. Dengan keyakinan
tersebut maka secara langsung harus bertakwa kepada Tuhan dan menjalankan aturan-aturan
yang ada didalam agama oleh setiap pemeluknya. Dengan kata lain menjalankan semua
perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
1. Percaya dan takwa terhadap Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing.
2. Hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3. Saling menghormati dan kebebasan menjalankan ibadat sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
Didalam sila kedua Pancasila yang berbunyi “ Kemanusiaan yang adil dan beradab”
terkandung nilai kemanusiaan. Dan makna dari nilai kemanusiaan tersebut adalah pengakuan
dan menghormati martabat dan hak orang lain / sesama manusia, saling tolong menolong, dan
bersikap sebagai manusia yang beradab.
Untuk sila ketiga Pancasila yang berbunyi “ Persatuan Indonesia” terdapat nilai persatuan
yang memiliki makna walaupun Indonesia merupakan negara kepulauan dan dihuni oleh
berbagai suku bangsa persatuan haruslah tetap dijunjung dengan tidak saling membeda-
bedakan apalagi sampai terjadi perpecahan. Dalam nilai persatuan juga terkandung nilai
patriotisme dan cinta tanah air, dimana setiap rakyat indonesia haruslah bersatu dan rela
berkorban demi tanah air tercinta.
4.Nilai Kerakyatan
Dalam sila keempat pancasila yang berbunyi “ Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan” yang dimana nilai yang terkandung
dalam sila ini adalah nilai kerakyatan yang berarti kedaulatan berada ditangan rakyat, setiap
rakyat berhak memilih perwakilan mereka, setiap rakyat memiliki kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama, dan musyawarah serta gotong royong merupakan nilai yang
terkandung dalam sila keempat.
5.Nilai Keadilan
Terakhir untuk sila kelima pancasila yang berbunyi “ Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia” yang dimana didalamnya terkandung nilai keadilan yang berarti keadilan dalam
kehidupan sosial haruslah meliputi seluruh rakyat indonesia, persamaan hak dalam berbagai
hak yang dilandasi dengan hak dan kewajiban setiap orang, dan sikap saling menghormati
orang lain agar dapat tercapainya keadilan.
Burung Garuda berwarna kuning emas mengepakkan sayapnya dengan gagah menoleh ke
kanan. Dalam tubuhnya mengemas kelima dasar dari Pancasila. Di tengah tameng yang
bermakna benteng ketahanan filosofis, terbentang garis tebal yang bermakna garis
khatulistiwa, yang merupakan lambang geografis lokasi Indonesia. Secara tegas bangsa
Indonesia telah memilih burung Garuda sebagai lambang kebangsaannya yang besar, karena
garuda adalah burung yang penuh percaya diri, energik dan dinamis. Ia terbang menguasai
angkasa dan memantau keadaan sendiri, tak suka bergantung pada yang lain. Garuda yang
merupakan lambang pemberani dalam mempertahankan wilayah, tetapi dia pun akan
menghormati wilayah milik yang lain sekalipun wilayah itu milik burung yang lebih kecil.
Warna kuning emas melambangkan bangsa yang besar dan berjiwa priyagung sejati.
Burung garuda yang juga punya sifat sangat setia pada kewajiban sesuai dengan budaya
bangsa yang dihayati secara turun temurun. Burung garuda pun pantang mundur dan
menyerah. Legenda semacam ini juga diabadikan sangat indah oleh nenek moyang bangsa
Indonesia pada candi dan di berbagai prasasti sejak abad ke-15.
Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia [sila
ke-5].
Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945),
antara lain: