Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini sebuah perusahaan dituntut untuk mengambil keputusan

yang strategis dalam menghadapi dinamika lingkungan yang semakin ketat

untuk tetap sustainable. Salah satu caranya yaitu suatu perusahaan harus

mampu mengelola segala sumber daya yang ada secara efektif dan efisien guna

mencapai tujuan perusahaan. (Mathis dan Jackson, 2002) Satu hal yang penting

yaitu bahwa keberhasilan berbagai aktivitas didalam perusahaan dalam

mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada keunggulan teknologi, dana

operasi yang tersedia, sarana ataupun prasarana yang dimiliki, melainkan juga

tergantung pada aspek sumber daya manusia.

Aspek sumber daya manusia ini merupakan komponen yang harus

diperhatikan oleh perusahaan, terutama bila mengingat bahwa era perdagangan

bebas sudah dimulai, dimana iklim kompetisi yang dihadapi akan sangat

berbeda. Kondisi ini memaksa setiap perusahaan harus dapat bekerja dengan

lebih efisien, efektif dan produktif. Tingkat persaingan yang tinggi akan

memacu setiap perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan

hidupnya dengan memberikan perhatian pada aspek sumber daya manusia. Oleh

karena itu manusia dapat dipandang sebagai faktor penentu, karena manusialah
sumber dari segala inovasi. Inovasi dapat membantu perusahaan dalam upaya

mencapai tujuan perusahaan. (Taripar, R.M., 2014)

Menurut Musklishoh (2016:1) manusia merupakan salah satu sumber

daya yang dapat menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam menjalankan

kegiatannya. Sumber daya memiliki peran penting dalam keberlangsungan

sebuah perusahaan yaitu sumber daya manusia yang merupakan motor

penggerak seluruh kegiatan perusahaan, sehingga suatu perusahaan harus

mampu mengelola sumber daya manusia yang akan mempengaruhi kinerja

karyawan dan berdampak pada perusahaan (Moeheriono, 2009).

Sumber daya manusia (SDM) sangat penting bagi perusahaan karena

memiliki peran sebagai penggerak seluruh aktifitas dalam mengelola, mengatur,

dan menjalankan kegiatan suatu perusahaan atau lembaga. (Sanjaya, R., 2018)

Keberadaan SDM di dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat

penting. Tenaga kerja memiliki potensi yang besar untuk menjalakan aktivitas

perusahaan. Potensi setiap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan

harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga mampu memberikan hasil

yang maksimal. (Mahardhika, R., 2013)

Pengembangan sumber daya manusia yang ada dalam lingkup

perusahaan merupakan suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan

manusia dalam rangka mencapai tujuan perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan

dapat diraih semaksimal mungkin apabila didukung dengan kinerja yang baik

dari para karyawan. Untuk mendapatkan kinerja yang baik dari karyawan maka

harus diupayakan pengarahan yang terstruktur dan efektif. Sumber daya


manusia yang baik akan dimiliki oleh perusahaan yang mengelola sumber

dayanya dengan baik agar menghasilkan kinerja yang baik (Mahardhika, R.,

2013)

Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri

karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi

perusahaan. Sikap mental karyawan yang positif terhadap situasi kerja akan

memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja yang maksimal. Tiga

unsur yang merupakan kunci dari motivasi, yaitu upaya, tujuan organisasi, dan

kebutuhan. Jadi motivasi merupakan respons dari suatu aksi. Motivasi muncul

dari dalam diri manusia karena dorongan oleh adanya unsur suatu tujuan.

Tujuan ini menyangkut soal kebutuhan dengan kata lain bahwa tidak akan ada

suatu motivasi apabila tidak dirasakan adanya suatu kebutuhan. (Mahardhika,

R., 2013)

Motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh

pihak perusahaan bila mereka menginginkan setiap karyawan dapat

memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian tujuan atau target

perusahaan. Karena dengan adanya motivasi, seorang karyawan akan memiliki

semangat yang tinggi dalam melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan

kepadanya. Tanpa adanya motivasi, seorang karyawan tidak dapat memenuhi

tanggung jawabnya sesuai standar atau bahkan melampaui standar, karena apa

yang menjadi motif dan motivasinya dalam bekerja tidak terpenuhi. Sekalipun

seorang karyawan memiliki kemampuan operasional yang baik bila tidak

memiliki motivasi dalam bekerja, hasil akhir dari pekerjaannya tidak akan
memuaskan. (Taripar, R.M., 2014)

Motivasi kerja merupakan suatu kemauan dan dorongan dari dalam diri

seseorang untuk mencapai tujuan perusahaan tanpa mengabaikan

kemampuannya dalam pemenuhan kebutuhan. Motivasi kerja harus

dibangkitkan oleh pihak perusahaan agar karyawan berkinerja dengan baik.

(Saputri, L.T., Fudholi, A. and Sumarni, S., 2014)

Pemberian motivasi kerja pada karyawan yang secara tepat dapat menciptakan

karyawan yang lebih bersemangat dan inovatif. Melalui karyawan yang

termotivasi, perusahaan dapat lebih mudah mencapai tujuannya karena

karyawan akan secara sukarela bekerja dengan tingkat usaha yang maksimal,

walau tanpa pengawasan dari atasan.

Menyadari pentingnya motivasi, maka wujud perhatian pihak

perusahaan mengenai masalah motivasi karyawan dalam bekerja ialah

melakukan usaha dengan cara memotivasi karyawan di perusahaan melalui

serangkaian usaha tertentu sesuai dengan kebijakan perusahaan, sehingga

motivasi karyawan dalam bekerja akan tetap terjaga bahkan meningkat. Untuk

memotivasi karyawan, pihak perusahaan harus terlebih dahulu mengetahui apa

kebutuhan karyawan. Sebab seseorang mau bekerja karena mereka ingin

memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan materi maupun non materi. (Taripar,

R.M., 2014)

Motivasi dapat diberikan melalui banyak cara seperti pemberian

kompensasi yang layak dan adil, pemberian penghargaan, pemberian kenaikan

pangkat atau jabatan dan sebagainya. Tujuannya tidak lain adalah agar apapun
yang menjadi kebutuhan karyawan dapat terpenuhi lalu diharapkan para

karyawan dapat berkerja dengan baik dan merasa senang dengan semua

tanggung jawab yang diembannya. Ketika karyawan merasa dihargai oleh

perusahaan dan merasa senang dengan pekerjaannya, para karyawan akan

saling menghargai hak dan kewajiban sesama karyawan sehingga terciptalah

suasana kerja yang kondusif. Pada akhirnya karyawan akan bersungguh-

sungguh memberikan kemampuan terbaiknya dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya, sehingga produktivitas

kerjalah yang akan ditunjukan oleh para karyawan, akibat motivasi yang

diberikan perusahaan. (Taripar, R.M., 2014)

Kinerja merupakan hasil atau prestasi seseorang dalam melaksanakan

tanggung jawab dan tugas kerjanya untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan

perusahaan. Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh

sekelompok orang dalam satu organisasi dengan wewenang dan tanggung

jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang

bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral

maupun etika. Dapat dikatakan pula bahwa kinerja karyawan merupakan

perwujudan atau penampilan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan.

Karyawan dapat dikatakan berprestasi kerja baik, mana kala mereka dapat

melaksanakan pekerjaan dengan baik, artinya mencapai sasaran atau standar

kerja yang telah ditetapkan sebelumnya atau dapat melebihi standar yang telah

ditentukan. (Ady, F. and Wijono, D., 2013) Faktor yang mempengaruhi kinerja

karyawan yaitu motivasi, lingkungan pekerjaan, gaji, tunjangan, dan kondisi


pekerjaan itu sendiri. (Saputri, L.T., Fudholi, A. and Sumarni, S., 2014)

Menurut Triffin dan Mc.Cornick (dalam As’ad 2001:49) menyatakan

bahwa kinerja di pengaruhi oleh banyak faktor diantaranya faktor individual

dan faktor situasional. Faktor individual meliputi sikap, sifat-sifat kepribadian,

sifat fisik, keinginan atau motivasinya, umur jenis kelamin, tingkat pendidikan,

latar belakang budaya , dan variable-variabel personal lainnya. Faktor

situasional meliputi faktor sosial dan organisasi, faktor fisik dan pekerjaan.

Faktor sosial dan organisasi meliputi kebijaksanaan organisasi, jenis latihan dan

pengawasan, system upah dan lingkungan sosial. Faktor fisik dan pekerjaan

meliputi metode kerja, desain dan kondisi alat-alat kerja, penentuan ruang kerja

dan lingkungan kerja.

Suatu perusahaan akan berupaya untuk meningkatkan kinerja

karyawannya dengan harpan tujuan perusahaan dapat tercapai. Kinerja atau

prestasi kerja hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang

karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya. (mangkunegara, 2006:67) Menurut hasibuan (2006:94)

menjelaskan bahwa kinerja merupakan hasil dari pekerjaan yang dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan tugas – tugas yang dibebankan kepadanya yang

didadasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguha, serta waktu .

Sehubungan dengan uraian diatas, maka motivasi merupakan hal

penting didalam suatu perusahaan karena dapat meningkatkan produktivitas

kerja karyawan. Sehingga kemampuan manajemen dalam memberikan

motivasi akan sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam


pencapian tujuan perusahaan.

CV. Karya Bersama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

penyediaan alat tulis kantor dan juga pelayanan jasa photocopy. Perusahaan ini

menginginkan agar kinerja karyawan selalu meningkat dan mampu mencapai

target yang ditentukan oleh perusahaan. Akan tetapi berdasarkan hasil

penjajagan awal menunjukan bahwa kinerja karyawan belum sesuai dengan

apa yang diharapakan oleh perusahaan. Ditunjukan oleh kurang disiplin waktu

dalam bekerja dan tingkat kehadiran karyawan di tempat kerja masih kurang

maksimal seperti masih adanya karyawan yang terlambat masuk kerja.

Menyadari pentingnya motivasi dalam upaya meningkatkan

produktivitas kerja karyawan penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di CV Karya

Bersama Subang”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi

masalah sebagai berikut :

1. Seberapa besar pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada CV Karya

Bersama Subang ?

2. Seberapa besar tingkat kepuasan kinerja karyawan pada CV Karya Bersama

Subang?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada CV

Karya Bersama Subang.

2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan kinerja karyawan pada CV Karya

Bersama Subang.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis : Hasil penelitian ini di harapkan mampu untuk menambah

wawasan atau pengetahuan pada umumnya dan pada khususnya di bidang

manajemen sumber daya manusia dan mempelajari mengenai motivasi

terhadap kinerja karyawan.

2. Kegunaan Praktis : Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

yang bermanfaat dan sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang

diterima di bangku kuliah dengan membandingkan teori dengan permasalahan

yang ada di lapangan.

a. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan menambah pengalaman, wawasan secara langsung

dalam proses pembelajaran. Khususnya yang terkait dengan pengaruh

motivasi kerja karyawan di CV Karya Bersama Subang.

b. Bagi Perusahaan
Diharapkan menjadi bahan masukkan dan informasi bagi perusahaan

mengenai pentingnya pengaruh motivasi kerja karyawan di CV Karya

Bersama Subang.

c. Bagi Masyarakat

Masyarakat dapat mengetahui pentingnya pengaruh motivasi dalam

persaingan bisnis lokal, regional, maupun global pada era globalisai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai