Anda di halaman 1dari 9

REVIU JURNAL

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS UJIAN TENGAH SEMSTER MATA KULIAH


KONSELING PSIKOLOGI

Iyan Satya Budi Darma


16/399016/PS/07215

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2018
FORMAT REVIU JURNAL

1. Seberapa baik pemahaman Anda terhadap jurnal tersebut? (Lingkari salah satu)

1 2 3 4 5
Sangat Tidak Kurang Paham Lumayan Paham Sangat Paham
Paham

2. Kata kunci apa yang Anda gunakan saat mencari artikel jurnal tersebut?
Effectiveness of counselling journal

3. Scopus Evidence (Opsional - tambahan 10 poin):


https://www.scimagojr.com/journalsearch.php?q=17700156418&tip=sid&clean=0

4. Apa kesulitan terbesar Anda saat melakukan reviu artikel jurnal tersebut?

Secara keseluruhan jurnal ini mudah dipahami karena penyampaian yang singkat dan
Bahasa yang ringan. Namun ada beberapa detil yang hilang seperti urutan prosedur,
sehingga sulit mengetahui urutan prosedur penelitian yang pasti meskipun bisa
dibayangkan seperti apa urutannya.
5. Tuliskan bentuk referensinya (APA style):

Boonsuchat, J. (2015). Group Counseling for Reducing the Anxiety in Parents of Children
with Autism. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 197, 640-644.
doi:10.1016/j.sbspro.2015.07.051

6. Daftar singkatan dalam artikel jurnal tersebut beserta kepanjangannya:

State-Trait Anxiety Inventory (STAI)

7. Ringkasan Jurnal:

Pendahuluan Individu pengidap autism mengalami keterbatasan dalam perkembangan emosi


(Mengapa social. Mereka cenderung sulit mengontrol emosi dan sulit berkomunikasi secara
mereka verbal maupun non-verbal. Peran orang tua sangatlah penting dalam
melakukan perkembangan anak dengan autism. Orang tua dituntut siap menghadapi
penelitian ini) kenyataan bahwa anaknya adalah seorang yang sangat self-centered dan sulit
beradaptasi dengan lingkungan.
Max 250 kata. Namun kenyataannya, banyak orang tua anak dengan autisme yang tidak siap dan
mengalami kecemasan. Salah satu keemasan yang biasa terjadi adalah mampukah
anaknya yang mengidap autism memiliki peran di masyarakat dan berfungsi di
masyarakat suatu saat nanti.
Berdasarkan pernyataan di atas peneliti tertarik meneliti dan mempelajari
konseling yang bisa menurunkan kecemasan pada orang tua dengan anak
pengidap autisme.
Pertanyaan Apakah konseling kelompok bisa mengurangi kecemasan orang tua dengan anak
Penelitian pengidap autisme?

Metode  Desain Studi


(Apa yang Menggunakan quasi-experiment. Tujuannya antara lain adalah, 1) meneliti
mereka kecemasan pada orang tua dengan anak mengidap autism di Khon Kaen
gunakan) University, 2) membandingkan efek konseling kelompok untuk orang tua
anak autis, antara sebelum dan sesudah konseling kelompok.
 Peserta
Peserta adalah orangtua yang menjadi klien di Khon Kaen University
Demonstration School, Autistic Research Center, dan Asosiasi Orang Tua
dengan Anak Autis di Provinsi Khon Kaen. Total 20 orang dengan skor
kecemasan beragam dari tinggi ke rendah dan dengan sukarela
mengajukan diri menjadi subjek penelitian.
 Prosedur
Data orang tua secara umum diases dengan menggunakan The
Questionaire of Demographic Data yang menanyakan informasi umum
seperti umur, gender, tingkat pendidikan terakhir, status ekonimi dan
jumlah anak autis.
Tingkat kecemasan diukur dengan State-Trait Anxiety Inventory (STAI),
diberikan pada dua grup, satu grup yang mengerjakan dengan sadar
bahwa mereka sedang merespon kuisioner dan satu grup yang merespon
dengan situasi yang biasa.
Kemudian dilakukan konseling kelompok dengan 5 sesi yang disusun oleh
peneliti dengan judul Äwareness in Family for Reducing Anxiety.
 Analisis data (pendekatan)
Data dari Questionnaire of Demographic Data diolah dengan menghitung
rerata dan persentase.
Data dari postest dan pretest STAI diolah dengan Wilcoxon Matched Pair
Signed Rank Test.
Hasil Kecemasan yang diukur dengan STAI sebelum dan sesudah konseling
(Apa yang menunjukkan hasil bahwa setelah konseling tingkat kecemasan menurun dengan
mereka signifikansi 0.5 (signifikan)
temukan?)

Diskusi Dengan hasil yang menunjukkan bahwa program konseling kelompok di Khon
(Bagaimana Kaen University menunjukkan bahwa tingkat kecemasan menurun signifikan
mereka sebesar 0.5, maka peneliti menyimpulkan bahwa konseling kelompok efektif
menginterpretas dalam menurunkan kecemasan orang tua dengan anak autis. Dalam konseling
i hasil mereka?) kelompok orang tua bisa berbagi ceirta dan membangun coping strategi dengan
kesadaran bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi masalah dan belajar
cara menyelesaikan masalah dari anggota grup.

Kemudian level kecemasan orang tua yang mengikuti konseling kelompok juga
lebih rendah daripada yang tidak mengikuti konselin kelompok.
Kesimpulan Kesimpulannya adalah dengan konseling kelompok, kecemasan pada orang tua
dengan anak autis bisa menurun. Melalui konseling kelompok, orang tua memiliki
wadah untuk saling bertukar cerita, berbagi masalah dan saling memberikan
solusi.

Refleksi & Saya mendapatkan pelajaran bahwa kecemasan orang tua anak
Analisis Pribadi berkebutuhan khusus adalah hal yang wajar. Serta penanganan dan
intervensi oratng tua sudah banyak diteliti serta banyak ang efektif.

Dengan adanya penelitian ini, bisa membantu perkembangan intervensi


untuk orang tua anak berkebutuhan khusus yang mengalami kecemasan.
FORMAT REVIU JURNAL

1. Seberapa baik pemahaman Anda terhadap jurnal tersebut? (Lingkari salah satu)

1 2 3 4 5
Sangat Tidak Kurang Paham Lumayan Paham Sangat Paham
Paham

2. Kata kunci apa yang Anda gunakan saat mencari artikel jurnal tersebut?
Client perspective on counselling journal

3. Scopus Evidence (Opsional - tambahan 10 poin):


https://www.scimagojr.com/journalsearch.php?q=21100241213&tip=sid&clean=0

4. Apa kesulitan terbesar Anda saat melakukan reviu artikel jurnal tersebut?
Bahasa inggris yang sedikit rumit dan banyak angka yang kurang saya pahami.

5. Tuliskan bentuk referensinya (APA style):

Papanna, M. K., Kumar, P., Shetty, A., Kamath, A., Bhaskaran, U., & Saddichha, S. (2012).
Client Satisfaction with HIV Counseling Services. Journal of the International Association of
Providers of AIDS Care (JIAPAC), 12(3), 169-172. doi:10.1177/1545109712444754

6. Daftar singkatan dalam artikel jurnal tersebut beserta kepanjangannya:

Integrate Counselling and Testing Centers (ICTC)

Voluntary Counselling and Testing Centers (VCTC)

Antenatal Clients (ANCs)

United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS)

7. Ringkasan Jurnal:

Pendahuluan Di India, sudah ada penelitian mengenai phubungan pelayanan kesehatan dan
(Mengapa kepuasan konsumen untuk program control tubercoulosis. Hasilnya ketidakpuasan
mereka klien banyak dipengaruhi oleh fasilitas yang tidak memadai dan waktu menunggu
melakukan yang lama. Demikian, peniliti tidak menemukan penelitian yang membahas
penelitian ini) kepuasan klien dengan program konseling HIV di ICTC. Karena itulah dilaksanakan
penelitian ini yang meneliti persepsi dan kepuasan klien terhadap program
Max 250 kata. konseling HIV di ICTC.
Pertanyaan Bagaimanakah tingkat kepuasan klien terhadap program konseling HIV di ICTC?
Penelitian

Metode  Desain Studi


(Apa yang Dilakukan dengan penelitian cross-sectional. Dilakukan di daerah pesisir
mereka Udupi, India Selatan yang populasinya berjumlah 1.177.908 orang.
gunakan)  Peserta
Peserta berjumlah 240 orang, semuanya adalah orang yang datang ke
ICTC.
 Prosedur
Penelitian dilakukan dengan melakukan exit interview kepada 240 orang.
Smapling yang dilakukan random kepada tiap orang yang datang ke ICTC.
Interview dilakukan oleh satu orang yang sama (peneliti) dan dilakukan
dengan menggunakan alat nomer 7 dari alat ukur UNAIDS untuk VCT
dengan beberapa modifikasi seperti mengubah pertanyaan menjadi
pernyataan dengan skala likert 1-5.
 Analisis data (pendekatan)
Analisis data menggunakan SPSS. Data disajikan dengan deskrptif dan diuji
dengan nonparametic-test (Mann-Whitney test). Signifikansi P<0.5.

Hasil Dari populasi akhir yaitu 191 orang, ditemukan bahwa: 76% mengaku konselor
(Apa yang memberikan info mengenai HIV yang belum mereka ketahui, 71% menganggap
mereka konseling bermanfaat, 92.5% puas dengan pelayanan ICTC dari segi infrastruktur
temukan?) dan tes. Jika diakumulasikan persentasi kepuasan klien terhadap ICTC adalah 60%.

Diskusi Dari hasil yang didapat tingkat persentase kepuasan klien adalah 60%. Salah satu
(Bagaimana alasan mengapa hasil tidak lebih tinggi adalah karena klien mengaku tidak begitu
mereka ingat dengan sesi konseling karena berjalan singkat (hanya 5 menit). Belum
menginterpretas diketahui apa alasannya, apakah karena klien yang kurang mampu berkonsentrasi
i hasil mereka?) atau konselor yang kurang inklusif, hal ini perlu diteliti lebih lanjut.

Kesimpulan Hasil utama dari penelitian ini adalah tingkat kepuasan klien ICTC terhadap
program konseling HIV lumayan memuaskan dengan pesentase kepuasan 60%.
Untuk meningkatkan kepuasan klien, konselor bisa lebih memperpanjang durasi
konseling. Selain itu konselor juga bisa lebih mengevaluais materi yang diberikan
sehingga materi yang diberikan lebih banyak berisi materi yang mengubah cara
pandang seseorang tentang HIV dan juga memberikan insight pada klien tentang
HIV.
Refleksi & Dari penelitian ini saya mengetahui bahwa ada banyak factor yang
Analisis Pribadi membuat layanan kesehatan seperti konseling tidak memuaskan bagi klien.
Diantaranya seperti fasilitas, durasi konseling yang singkat juga waktu
menunggu yang lama.

Dalam penilitian ini, dilakukan pembandingan tingkat kepuasan dengan


penelitian yang serupa di Afrika. Hasil penelitian ini bisa digunakan
dikemudian hari sebagai pembanding penelitian yang serupa di Indonesia
atau negara Asia lainnya.

Anda mungkin juga menyukai