Anda di halaman 1dari 3

PEAPER TENTANG GEOTHERMAL SARULA

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang mempunyai potensi panas bumi sangat besar di dunia. Kurang
lebih 30-40% potensi panas bumi dunia tersebar di kepulauan Indonesia. Survei panas bumi
mengindikasikan adanya 255 area prospek panas bumi di Indonesia, yaitu 84 prospek di Pulau
Sumatera, 76 prospek di Pulau Jawa, 51 prospek di Pulau Sulawesi, 21 prospek di Nusatenggara,
3 prospek di Irian Jaya, 15 prospek di Maluku dan 5 prospek di Kalimantan.

Reservoir panas bumi di Indonesia umumnya mempunyai temperatur tinggi (>225oC), hanya
beberapa diantaranya yang mempunyai temperatur sedang (125-225oC). sehingga sangat
potensial apabila diusahakan untuk pembangkit listrik. Potensi sumberdaya dan cadangan panas
bumi Indonesia diperkirakan sebesar 27510 MWe. Cadangan diperkirakan setara dengan 14172
MWe, terdiri dari cadangan terbukti 2287 MWe, cadangan mungkin 1050 MWe dan cadangan
terduga 10835 MWe (Tabel.1) [1].

Tabel 1. Potensi Sumberdaya dan Cadangan Panas Bumi Indonesia, Status: Februari 2009 [1]

Dari 255 area prospek panas bumi yang terdapat di Indonesia baru 7 (tujuh) area panas bumi
yang telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrrik, dengan kapasitas terpasang total hingga akhir
tahun 2008 adalah 1052 MWe, terdiri dari Kamojang - Jawa Barat (200 MWe), Darajat - Jawa
Barat (255 MW), Awibengkok, Gn Salak - Jawa Barat (275 MW), Wayang Windu - Jawa Barat
(110 MW), Lahendong – Sulawesi Utara (40 MW), Dieng – Jawa Tengah (60 MW) dan Sibayak
– Sumatera Utara (12 MW). Unit-2 PLTP Panas Bumi Wayang Windu rencananya akan mulai
beroperasi secara komersial pada awal tahun 2009 dengan kapasitas 117 MW. Dengan demikian
kapasitas PLTP akan meningkat menjadi 1169 MWe.

Status dari area panas bumi lain sebagai berikut: 163 area (63,7%) masih pada tahap survey
pendahuluan (reconnaissance survey), 78 area (30,5%) telah dilakukan eksplorasi rinci namun
belum terbukti oleh pemboran dan 8 area (3.1%) telah dinilai kelayakannya dan siap
dikembangkan [2]

Untuk pengelolaan energi panas bumi, dalam ”Road Map Pengelolaan Energi Nasional tahun
2005 – 2025” Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menetapkan tiga target utama [2],
yaitu:

1. Meningkatkan pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia secara bertahap, dari 807
MWe (tahun 2005) hingga 9500 MWe pada tahun 2025.
2. Menjadikan Indonesia sebagai center of excelence panas bumi di dunia;
3. Menjadikan lembaga pendidikan tinggi sebagai sarana peningkatan kompetensi SDM
panas bumi.

Hingga saat ini pengembangan panas bumi di Indonesia masih terkendala oleh berbagai masalah,
menyebabkan target tahun 2008 yang telah ditetapkan dalam Road Map Pengelolaan Energi
Nasional 2005-2025 hanya tercapai sekitar 50%, yaitu 1052 MW. Pemerintah telah merevisi
rencana pengembangan panas bumi Indonesia perioda 2009-2014 (Tabel 2), namun tetap dengan
komitmen 9500 MW pada tahun 2025, setara 167,5 juta barrel minyak (5% dari bauran energi
2025). Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai target tahun 2014 adalah sebagai
berikut:

1. Meningkatkan secara bertahap kapasitas PLTP yang ada pada saat ini (existing) sesuai
dengan potensi cadangan, yaitu lapangan Wayang Windu (Jawa Barat), Kamojang (Jawa
Barat), Darajat (Jawa Barat), Awibengkok-Gunung Salak (Jawa Barat), Lahendong
(Sulawesi Utara), Dieng (Jawa Tengah) dan Sibayak (Sumatera Utara).
2. Mengembangkan Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi yang telah terbukti
melalui pemboran, yaitu lapangan Bedugul (Bali), Patuha (Jawa Barat), Sarula (Sumatera
Utara), Cibuni (Jawa Barat), Ulumbu (Nusatenggara Timur), Karaha Bodas (Jawa Barat),
Lumut Balai (Sumatera Selatan), Ulubelu (Lampung) dan Mataloko (Ambon).
3. Melakukan Eksplorasi di Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi yang hak
pengelolaannya telah diserahkan kepada PERTAMINA dan PLN, serta WKP lain yang
telah dan akan dilelang Pemerintah, antara lain WKP Tangkuban Perahu, Tampomas,
Cisolok-Cisukarame di Jawa Barat, Seulawah Agam di Aceh, Jaboi di Sabang dan WKP
panas bumi lainnya (Tabel 3) [1].

Tabel 2. Rencana Penambahan Kapasitas Pembangkit Listrik Tahun 2009-2014 [3]

Untuk mempersiapkan SDM panas bumi yang dapat berperan serta secara aktif dan berkontribusi
positif dalam kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan pemanfaatan panas bumi di Indonesia,
dibutuhkan SDM yang memiliki pengetahuan terpadu, mulai dari hulu (eksplorasi dan
pengembangan lapangan uap) hingga ke hilir (Pembangkit Listrik) serta memiliki kompetensi
dalam eksplorasi, eksploitasi, utilisasi, manajemen, analisa keekonomian dan analisa lingkungan
panas bumi.

Beberapa ahli panas bumi memperkirakan dibutuhkan 30-50 tenaga ahli pertahun untuk
pengembangan proyek-proyek panas bumi sebesar 1000 MWe [4], [5]. Perkiraan kebutuhan
tenaga ahli tersebut diatas belum memperhitungkan kebutuhan tenaga ahli ilmu kebumian yang
diperlukan untuk melakukan eksplorasi di 163 area prospek panas bumi yang saat ini belum di
eksplorasi. Perkiraan kebutuhan tenaga ahli panas bumi tersebut juga belum memperhitungkan
kebutuhan tenaga ahli yang tidak terlibat secara langsung dalam proyek panas bumi, seperti
perusahaan penyedia jasa (service company) dan lembaga pemerintah baik di pusat maupun di
daerah.

Tabel 3. Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP)


Ditetapkan setelah UU No. 27/2003 s.d. Desember 2008 [1]

Dalam rangka mendukung rencana Pemerintah, beberapa upaya peningkatan kapasitas telah
dilakukan di ITB dengan sasaran menjadikan ITB sebagai sarana peningkatan kompetensi SDM
panas bumi. Lokasi ITB sangat strategis karena potensi panas bumi di Jawa Barat sangat besar
dan ITB terletak relatif tidak jauh dari lapangan-lapangan panas bumi yang telah dikembangkan
di Jawa Barat dan yang telah/akan akan dieksplorasi dan dikembangkan untuk pembangkit
listrik, sehingga dapat dijadikan sarana untuk melakukan studi dan praktek lapangan.

Hal ini sangat mendukung visi ITB dalam hal meningkatkan mutu pendidikan serta
meningkatkan penelitian dan pengabdian masyarakat. Lebih lanjut, ITB bekerja sama dengan
lembaga/institusi pemerintah, perguruan tinggi lain, baik di dalam dan di luar negeri, dan
perusahaan panas bumi akan berusaha menjadikan Indonesia sebagai center of excelence panas
bumi di dunia.

0 comments:

Anda mungkin juga menyukai