Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH: TEORI AKUNTANSI KEUANGAN

RMK

“UNIFORMITY AND DISCLOSURE”

OLEH :

KELOMPOK 7

Putu Budhiyasa 1981621003

I Ketut Surya Negara 1981621013

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
APRIL 2020
KESERAGAMAN DAN PENGUNGKAPAN

Keseragaman digunakan untuk perbandingan berbagai informasi yang berbeda yang


didapat dari laporan keuangan. Dengan adanya konsep keseragaman (uniformity) ini bisa
mengurangi kebebasan manajeman dalam memilih metode yang dapat mengakibatkan
laporan keuangan bias akibat manipulasi informasi.

Sedangkan pengungkapan catatan atas laporan keuangan memuat informasi keuangan


maupun komunikasi pelengkap termasuk didalamnya catatan kaki, poststatement events,
diskusi manajemen, analisis operasi untuk tahun mendatang, prediksi keuangan, ataupun
kebijakan akuntansi.

A. KESERAGAMAN

Dalam akuntansi, keseragaman seringkali disalahartikan sebagai comparability (daya


banding). Daya banding sebagai proses akuntansi disesuaikan dengan keadaan suatu transaksi
dan proses pembandingan untuk membuat suatu keputusan. Untuk transaksi yang sama maka
akan diperlakukan hampir sama, begitu juga sebaliknya. Sedangkan keseragaman adalah
konsep yang mempengaruhi daya banding. Tingkat daya banding yang dapat diandalkan oleh
pengguna tergantung pada tingkat keseragaman yang disajikan dalam laporan keuangan.
Daya banding bukanlah sebuah kualitas (relevansi dan reabilitas) pada angka-angka
akuntansi, tetapi lebih ke hubungan antar angka-angka tersebut. Daya banding tidak boleh
dicampuradukkan dengan identitas. Daya banding lebih dapat dipelajari dari perbedaan
daripada persamaan. apabila perbedaan tersebut dapat dijelaskan. Sifat dan Kompleksitas
Peristiwa (The Nature and Complexity of Events) Menurut keadaannya, kejadian dapat
dibedakan menjadi dua yaitu:

a) Kejadian yang sederhana (simple events)

Terjadi dalam situasi yang sederhana, tidak banyak peraturan sehingga


perlakuan yang diberikan relatif sama. Contoh: pembayaran utang usaha tanpa adanya
diskon.

b) Kejadian yang kompleks (complex events)

Memiliki derajat kompleksitas yang tinggi karena adanya halangan, kontijensi,


dan persyaratan. Contoh: keputusan siapa yang akan menanggung biaya angkut
barang, pembeli atau penjual.
1. Keadaan yang Relevan (Relevant Circumstances)

Keadaan yang relevan adalah keadaan signifikan yang secara ekonomi dapat
mempengaruhi secara luas kejadian yang serupa. Keadaan signifikan yang secara ekonomi
meliputi kondisi umum atau faktor yang terkait dengan kejadian yang kompleks yang
diduga dapat mempengaruhi waktu aliran kas. Terdapat dua tipe umum keadaan yang
relevan, yaitu:

a) Present magnitudes => kondisi yang telah diketahui pada saat terjadinya kejadian.
b) Future contingencies => faktor yang hanya dapat diketahui setelah tanggal terjadinya
kejadian.

Selain keadaan yang relevan, manajemen juga memiliki peran dalam menentukan
metode akuntansi yang digunakan. Oleh karena itu, Cadenhead membatasi keadaan yang
relevan pada elemen di luar kendali manajemen yang disebut kondisi lingkungan
(environmental conditions).

Cadenhead mendesain circumstantial variables, yaitu ketika

a) Environtmental conditions berbeda antar perusahaan dan


b) Banyak menggunakan biaya pengukuran atau relatif menghasilkan lebih sedikit
perbedaan terhadap pilihan metode akuntansi.

Metode akuntansi yang kaku (rigid) hanya dapat digunakan bila terdapat circumstantial
variables.

2. Keseragaman yang Terbatas dan Kaku (Finite and Rigid Uniformity)

Keseragaman yang terbatas berusaha menyamakan metode akuntansi yang telah


ditentukan dengan keadaan yang relevan dalam situasi yang secara umum sama.
Contoh: ketentuan sewa beli jangka panjang dalam SFAS No. 13, bahwa leasing
harus dikapitalisasi apabila jangka waktu leasing sama dengan atau lebih dari 75%
umur ekonomis aset.

Menentukan kriteria yang tepat untuk keadaan yang relevan dikatakan sulit dan
cenderung sewenang-wenang, sehingga memunculkan alternatif keseragaman yang
lain, yang disebut dengan keseragaman yang kaku (rigid uniformity). Keseragaman
yang kaku berarti menentukan satu metode untuk semua transaksi yang serupa meski
kemungkinan terdapat keadaan yang relevan. Contoh: pada SFAS No.2 menyatakan
bahwa R&D cost tidak boleh dikapitalisasi meskipun terdapat future benefit. Namun
dalam kenyataannya, meningkatkan daya banding dapat bersifat kurang produktif.
Jika untuk membandingkan antara dua ukuran, salah satunya diperoleh dengan
metode yang menghasilkan informasi yang kurang relevan atau reliabel akan dapat
melemahkan relevansi atau reliabilitasnya.

Keseragaman terbatas seharusnya lebih mengutamakan representational


faithfulness daripada keseragaman yang kaku. Pendekatan penyajian yang sejujurnya
berdasarkan keseragaman yang terbatas memandang adanya derajat penyajian yang
jujur.

Sterling => representational faithfulness dalam konteks biner

Apakah ukuran karakteristik dari sebuah asset itu representational faithfulness


atau tidak. Dalam kepentingan pengambilan keputusan, representational faithfulness
merupakan karakteristik kegunaan yang utama dan tidak boleh ditukar dengan
verifiabilitas meskipun beberapa ukuran karakteristik yang relevan mungkin “kurang
tepat”.

3. Status Keseragaman Saat ini (The Present Status of Uniformity)


Keseragaman yang terbatas maupun kaku sampai pada tahap tertentu
merupakan kondisi yang ideal. Dalam kenyataannya, sistem campuran antara
keduanya digunakan dimana beberapa standar berusaha memperhitungkan kondisi
yang relevan, sedangkan yang lainnya secara jelas menggunakan keseragaman yang
kaku. Terdapat beberapa kualifikasi yang perlu ditekankan, yaitu:
a) Fakta bahwa standar adalah contoh keseragaman yang terbatas bukan berarti
standar tidak dapat diperbaiki bahkan ketika faktor keadaan yang relevan sesuai.
b) Keseragaman yang kaku didasari faktor sebagai berikut:
1) konservatisme,
2) ketidakmampuan organisasi penyusun standar menentukan keadaan relevan
yang berarti,
3) usaha untuk meningkatkan verifiabilitas pengukuran,
4) pengakuan fakta digunakannya alokasi,
5) persepsi biaya implementasi keadaan relevan melebihi manfaatnya.
c) Pendekatan lain mengenai masalah keseragaman diberi nama flexibility.

Sesungguhnya di dalam pembuatan standar akuntansi, flexibility sedapat


mungkin harus dihilangkan. Dalam keadaan yang relevan mungkin sulit untuk
dibedakan, dihitung, dan diimplementasikan secara cost effective, sebaiknya
digunakan keseragaman yang terbatas. Sedangkan ketika tidak dapat dilaksanakan
secara cost-effective, sebaiknya digunakan keseragaman yang kaku.

B. PENGUNGKAPAN

Pelaporan keuangan biasanya terdiri dari laporan keuangan dan pengungkapan.

SFAC No. 5 => Pengungkapan: sebagai penyajian informasi dengan tujuan selain
pengakuan dalam laporan keuangan yang dibandingkan dengan pengakuan dalam
laporan keuangan itu sendiri.

Fungsi Pengungkapan SEC Pengungkapan memiliki 2 aspek, yaitu:

1) Protective disclosure: Pengungkapan untuk memberikan perlindungan kepada


investor dari perlakuan yang tidak adil.
2) Informative disclosure: Pengungkapan untuk memberikan informasi yang
lengkap dan bermanfaat untuk tujuan analisis investasi.

1. Pergeseran Menuju Pengungkapan Informatif (Informative Disclosure)

Meskipun aspek perlindungan dan informatif dari pengungkapan tumpang


tindih, SEC mengharuskan bahwa pengungkapan harus disusun dengan memadai.
Sekitar awal tahun 1970-an, SEC menekankan pada pengungkapan informatif.
Pergeseran SEC menuju pengungkapan informatif dilanjutkan oleh Komite
Penasehat Pengungkapan Informasi Perusahaan. Komite tersebut memberikan laporan
produktif pada tahun 1977 yang berisikan tentang ringkasan pernyataan
pengungkapan yang telah ada dan rekomendasi lebih lanjut tentang hal tersebut.
Usulan-usulan dari komite, yaitu: Menyarankan untuk mengahasilkan perkiraan
dengan ketentuan bahwa akan melindungi manajemen dari pinalti kewajiban dari
peraturan sekuritas federal, dan proyeksi yang dibuat harus rasional dan dibuat dengan
tepat. Merekomendasikan data informatif lainnya untuk masa depan meliputi
pengeluaran modal dan perencanaan pendanaan, perencanaan tujuan manajemen,
kebijakan deviden dan kebijakan yang berkaitan dengan struktur modal entitas.
Pengungkapan informatif lainnya yang direkomendasikan adalah standar klasifikasi
produk untuk pelaporan segmental yang ditentukan berdasarkan masing-masing
industri, pengungkapan sosial dan informasi lingkungan jika akan mempengaruhi
kinerja keuangan entitas dimasa yang akan datang.

2. Ketidak sempurnaan Proses Pengungkapan


Proses pengungkapan memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
a) Terkait dengan pro kontra antara differential disclosure dan selective disclosure.
Differential disclosure: Sistem pengungkapan yang dipakai sekarang yang
memiliki pengaruh luas saat ini.
Selective disclosure: Pengungkapan yang memungkinkan adanya informasi yang
dikeluarkan dan tidak dikeluarkan ke publik.
Differential disclosure bertindak sebagai interpreter atas aturan-aturan
pasar modal, sehingga publik tertarik untuk berinvestasi. Beaver percaya bahwa
pengungkapan yang jumlahnya lebih banyak dalam laporan tahunan akan
menurunkan tingkat pentingnya pendekatan differential disclosure. Pengungkapan
informatif secara umum memang dapat digunakan untuk meningkatkan evaluasi
atas resiko dan return suatu entitas, dan terdapat beberapa kualifikasi penting
yang perlu dipikirkan yaitu komunikasi pengungkapan diantara entitas bisnis
dengan analisis keuangan maupun konsultan investasi.
b) Terkait dengan keberagaman investor yang dapat mengurangi kebutuhan akan
informasi pada level spesifik perusahaan.
Investor hanya peduli terhadap informasi spesifik perusahaan yang akan
mempengaruhi portofolio mereka. Namun, masalahnya adalah pengkategorian
informasi spesifik perusahaan (memiliki efek ataukah tidak terhadap portofolio)
adalah hal yang mustahil. Tidak semua investor mendiversifikasi investasi
mereka, sehingga sulit memisahkan mana informasi yang berguna bagi
diversified investor dan mana yang berguna bagi undiversified investor.

3. Bentuk dan Metode Pengungkapan


a) Diskusi dan Analisis Manajemen
Sejak tahun 1968, SEC meminta perusahaan untuk memasukkan diskusi dan
analisis manajemen dalam laporan tahunan yang akan memberikan gambaran
kepada pengguna mengenai kegiatan operasi dan arus kas di masa yang akan
datang. Spesifik informasi yang diminta tersebut yaitu sebagai berikut:
1) Hasil operasi termasuk informasi perubahan harga penjualan, kos, dan volume
penjualan
2) Perkiraan likuiditas di masa mendatang
3) Modal dan rencana pengeluaran modal
4) Prediksi tren, ketidakpastian, dan kejadian di masa depan yang memberi
dampak material.
b) Sinyal dan Perkiraan Manajemen Laba
Teori sinyal juga berlaku dalam hal penyajian pengungkapan. Perusahaan yang
tidak menyajikan pengungkapan akan dianggap menyembunyikan kabar buruk
sehingga dapat menurunkan harga saham begitu juga sebaliknya. Teori sinyal
umumnya konsisten dengan hipotesis efisiensi pasar setengah kuat.
c) Pengungkapan Segmen dan Laporan Panitia Khusus Pelaporan Keuangan
AICPA (Laporan Komite Jenkins)
Laporan ini diterbitkan pada akhir tahun 1994 dan pasti merupakan upaya besar
yang dilakukan oleh AICPA dengan rekomendasikan dalam laporan adalah
sebagai berikut :
1) Pengungkapan Segmen
Meningkatkan kegunaan dari segmen pelaporan dengan mengadopsi
segmentasi yang sempit sesuai dengan pandangan manajemen. Data penting
pada segmen termasuk marjin kotor, kegiatan utama, arus kas, dan persyaratan
modal kerja. Informasi geografis serta segmen industri utama harus
disediakan.
2) Laporan inti dan kegiatan non-inti secara terpisah.
Aktivitas inti adalah aktivitas yang biasa atau berulang Aktivitas tidak inti
adalah aktivitas yang tidak biasa dan tidak berulang, seperti pendapatan bunga
dan biaya bunga.
3) Pelaporan interim.
Edisi keempat laporan keuangan interim kuartal dan rekening terpisah untuk
segmen secara triwulanan.
4) Rekomendasi Lainnya:
a. Meningkatkan pengungkapan untuk aset dan kewajiban dengan
mengidentifikasi bagaimana pengukuran diperoleh serta informasi
tentang asumsi-asumsi dasar dan peristiwa-peristiwa masa depan yang
dianggap dalam pengukuran.
b. Mengungkapkan lebih banyak informasi tentang informasi keuangan
yang inovatif dan kesepakatan pembiayaan.
c. Pengguna tidak perlu ramalan laporan keuangan, tetapi mereka
membutuhkan informasi yang akan memungkinkan mereka untuk
membuat perkiraan mereka sendiri.
d) SFAS No. 131
SFAS No. 131 meminta pelaporan segmen dengan pendekatan manajemen
berdasarkan cara manajemen mengatur segmen dalam sebuah perusahaan untuk
mengambil keputusan operasi dan menaksir kinerja.
Dalam SFAS No. 131:
a. Aset segmen harus dilaporkan
b. Kewajiban segmen bersifat optional
c. Laporan arus kas segmen tidak diharuskan.

Fitur baru dari SFAS No. 131: Bahwa informasi segmental dalam periode tertentu
harus mencakup:

a. Pendapatan segmen
b. Laba rugi segmen
c. Aset yang dimiliki oleh segmen.

SFAS No. 131 ini terbukti sukses. Dapat dilihat dari meningkatnya jumlah
perusahaan yang menyajikan pengungkapan setelah mengadopsi SFAS ini.

(+) Menciptakan iklim yang baik bagi investor karena mengurangi risiko.

(-) Para pengusaha juga khawatir, dengan adanya laporan segmen ini dapat
membocorkan rahasia vital perusahaan kepada para kompetitornya.

Pertanyaan yang kemudian muncul terhadap SFAS ini adalah mengenai masalah
relevansi dan daya banding.
e) Informasi Triwulan
SEC meminta agar sebagian besar perusahaan publik mengungkapkan data
keuangannya setiap empat bulan sekali. Pertanyaan teoritis mengenai data per
kuarter ini adalah: Apakah ia harus dipandang secara terpisah satu sama lain
(discrete view) atau secara satu kesatuan (integral view). APB Opinion No. 28
lebih memilih secara satu kesatuan (integral view) yang lebih memiliki validitas
karena banyak kejadian satu tahun yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Misalnya tarif pajak yang dihitung per tahun. Usulan Pengungkapan Diferensial
Ada tiga aspek, yaitu:.
a. Perusahaan besar versus perusahaan kecil
Untuk menyajikan disclosure dibutuhkan biaya yang relatif cukup besar bagi
sebuah perusahaan kecil. FASB mempertimbangkan implikasi pengungkapan
bagi perusahaan kecil dengan megungkapkan tujuan bahwa pengungkapan
hanya diharuskan apabila relevan dan cost effective. Namun penelitian
menunjukkan bahwa pengungkapan dari perusahaan kecil, seperti informasi
mengenai earning, memiliki informasi yang lebih komprehensif bila
dibandingkan dengan perusahaan besar. Kemungkinan ini terjadi karena
informasi publik mengenai perusahaan kecil lebih sedikit bila dibandingkan
dengan perusahaan besar. Oleh sebab itu, pengungkapan perusahaan kecil
merupakan salah satu sumber informasi yang diandalkan sehingga harus
disajikan secara lengkap dan komprehensif.
b. Ringkasan laporan tahunan
Ringkasan laporan tahunan diringkas dari laporan keuangan dengan
memperpendek banyak detail yang terkandung dalam laporan keuangan
auditan. Ringkasan laporan tahunan ditujukan untuk menggantikan laporan
tahunan perusahaan tradisional dan agar lebih dimengerti pengguna.
c. Usaha SEC untuk mengefektifkan laporan tahunan
SEC juga tertarik untuk nerampingkan laporan tahunan. Pada tahun 1995,
SEC mengusulkan bahwa laporan keuangan dalam laporan tahunan menjadi
efisien dengan mengurangi jumlah catatan kaki.
Usulan tersebut tidak dapat diterima karena banyak investor berpikir mereka
akan kehilangan informasi penting. Selain itu perusahaan juga menanggapi
SEC tidak berpikir bahwa beban administrasi mereka berkurang karena semua
informasi catatan kaki masih harus diajukan dengan SEC. SEC menyatakan,
bagaimanapun, bahwa masih akan terus berupaya merampingkan laporan ini.

Sumber :

Wolk, Harry. I., Michael G, Tearney., James. L. Dodd, 2001. Accounting Theory : A
Conceptual

and Institutional Approach, Fifth Edition. South Western Collage Publishing, Cincinnati,
Ohio.

Anda mungkin juga menyukai