Anda di halaman 1dari 40

05.

Batuan
Geologi Dasar
Kerangka Materi
• Pengertian Batuan
• Jenis-jenis Batuan
• Siklus Batuan
• Batuan Beku
• Batuan Sedimen
• Batuan Metamorf
Pengertian Batuan

• Batuan adalah kumpulan-


kumpulan atau agregat dari
mineral-mineral yang sudah
dalam kedaan
membeku/keras.
• Batuan mempunyai
komposisi mineral, sifat-sifat
fisik, dan umur yang
beraneka ragam.
Jenis-jenis Batuan
• Ada 3 jenis batuan yang diklasifikasikan menurut
komposisi kimia dan cara terbentuknya, yaitu:
• batuan beku,
• batuan sedimen, dan
• batuan metamorf
Siklus Batuan
Siklus batuan dimulai dari magma
yang mengalami pendinginan dan
menjadi Batuan Beku.
Setelah itu Batuan Beku
mengalami pelapukan dan berubah
menjadi material-material sedimen,
material sedimen tersebut mengalami
lithifikasi menjadi Batuan Sedimen.
Sementara itu Batuan Beku dan
Batuan sedimen jika mendapatkan
tekanan dan suhu yang tinggi akan
berubah menjadi Batuan Metamorf.
Batuan Metamorf dan Batuan
sedimen akan berubah menjadi
material sedimen jika mengalami
pelapukan, dan khusus untuk batuan
metamorf akan kembali menjadi
magma, jika mengalami peleburan.
Penyebaran batuan di kerak bumi

Batuan metamorf hanya sedikit dijumpai dan biasanya berasosiasi


dengan batuan beku
1. Batuan Beku (Igneous Rocks)
• Batuan Beku (igneous rock) adalah batuan yang
terbentuk dari proses pendinginan magma, baik yang
bersifat kristalin maupun gelasan.
• Magma adalah cairan silikat yang sangat panas,
mengandung oksida, sulfide serta volatile. Volatile ini
terutama terdiri dari CO2, Sulfur (S), Chlorine (Cl),
Fluorine (F) dan Boron (B) yang dikeluarkan ketika magma
membeku.
• Batuan beku hasil pembekuan di bawah permukaan,
disebut batuan instrusi atau batuan plutonik.
• Batuan beku hasil pembekuan lava dipermukaan bumi
baik didaratan maupun dibawah permukaan laut
mempunyai ukuran krital yang halus sampai glassy, karena
hasil pembekuan yang cepat disebut dengan batuan
ekstrusi atau batuan vulkanik.
Tekstur Batuan Beku
• Tekstur batuan beku adalah
hubungan antara massa kristal
dan massa gelas yang
membentuk massa yang merata
dari batuan. Tekstur meliputi :
a. Derajat Kristalisasi
• Jika seluruhnya tersusun oleh Holokristalin
kristal, disebut holokristalin.
• Jika terdiri dari sebagian kristal
dan sebagian gelas
Holohyalin
disebut hypokristalin atau
mesokristalin.
• Dan jika hanya terdiri dari gelas
saja disebut holohyalin.
b. Ukuran butir Faneritik
Menurut ukuran secara relatif,
dibedakan menjadi :
- Faneritik : bila ukuran kristal
dapat dibedakan satu dengan
yang lain secara megaskopis.
Afanitik
- Afanitik : bila ukuran kristal
halus, sehingga tidak dapat
dibedakan satu dengan yang
lain secara megaskopis.
c. Bentuk Kristal
• - Apabila mineral dibatasi
bidang kristal yang
sempurna disebut
euhedral.
- Apabila mineral dibatasi
sebagian bidang kristal
yang sempurna disebut
subhedral.
- Dan apabila mineral
dibatasi bidang kristal yang
tidak sempurna disebut
anhedral.
Faneroporfiritik
d. Hubungan antar Kristal/ Relasi
• Merupakan keseragaman ukuran
kristal dalam batuan.
• Relasi disebut
equiranular/granular apabila
ukuran butirnya seragam.
• Dan disebut inequigranular apabila
butirannya tidak seragam, ada
yang halus dan ada yang kasar,
disebut dengan tekstur PORFIRITIK
(ada kristal yang berfungsi sebagai
GROUNDMASS dan ada yang
berfungsi sebagai FENOKRIS). Porfiroafanitik
> Faneroporfiritik : Jika fenokris
dikelilingi oleh massadasar
berukuran faneritik.
> Porfiroafanitik : Jika fenokris
dikelilingi oleh massadasar afanitik
>Bila GROUNDMASS berupa gelas :
VITROVIRIK
Struktur batuan beku
 Struktur :kenampakan tubuh batuan pada skala yang lebih luas, yang
menunjukkan hubungan unit/kumpulan butiran satu dengan lainnya
akibat proses yang dihasilkan pada saat pembentukan batuan atau
setelah batuan terbentuk.
a. Struktur Vesikuler
. Scorious : Bila lubang gas tidak saling berhubungan
. Pumiceous: Bila lubang gas saling berhubungan
b. Struktur Amygdaloidal
: Bila lubang gas terisi mineral sekunder
c. Struktur Kekar /Jointing : sheeting joint, columnar joint, shear joint
d. Struktur lava bantal /Pillow lava
e. Xenolith : adanya kenampakan batuan lain di dalam batuan beku.
f. Masif: yaitu struktur yang tidak menunjukkan adanya fragmen
batuan lain yang tertanam dalam tubuhnya.
Scoriaa Pumice Amygdaloidal

Columnar joint

Sheeting joint
Shear joint

Lava bantal Xenolith


Klasifikasi Batuan beku
• Batuan beku diklasifikasikan berdasarkan tempat terbentuknya,
warna, kimia, tekstur dan mineraloginya.
a. Berdasarkan tempat terbentuknya, batuan beku dibedakan atas :
• 1) Batuan Beku Plutonik, yaitu batuan beku yang terbentuk jauh
di perut bumi.
• 2) Batuan beku Hypabisal, yaitu batuan beku yang terbentuk
tidak jauh dari permukaan bumi.
• 3) Batuan beku vulkanik, yaitu batuan beku yang terbentuk di
permukaan bumi.
b. Pembagian batuan beku berdasarkan kandungan Silikanya (SiO2)

Nama Batuan Kandungan Silika


Batuan Beku Asam > 66%
Batuan Beku Intermediate 52-66%
Batuan Beku Basa 45-52%
Batuan Beku Ultrabasa < 45%
BB ASAM BB BB BASA BB
INTERMEDIET ULTRABASA

Intrusiv Granit Diorit Gabro Peridotit,


Dunit,
Ekstrusiv Rhyolit Andesit Basalt
Piroksenit

Komposisi Kuarsa, K- Plagioklas Ca- Olivin


Mineral Feldspar Amfibol Plagioklas Piroksen
Utama (Orthoklas), Biotit Piroksen
Na-Plagioklas

Mineral Muskovit, Piroksen Olivin


Penyerta biotit, Amfibol
amfibol
Granit Gabro Peridotit
Diorit

Rhyolit Andesit Basalt Piroksenit

Dunite
2. Batuan Sedimen
• Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi dari pengendapan mineral-
mineral atau fragmen-fragmen batuan yang terjadi akibat
erosi dari batuan yang lebih tua. Batuan sedimen yang lain terjadi karena
pengendapan bahan-bahan organic dan endapan kimiawi.
• Mineral-mineral yang umum dijumpai dalam batuan sedimen,yaitu: kuarsa,
kalsit, dolomit, lempung, feldspar, siderit, hematit, limonit, gypsum, dan
halit.
Atas dasar penyusunnya, batuan sedimen dapat berupa
batuan yang tersusun oleh material klastis, kimia, atau organik.
1. Material klastis, misalnya konglomerat, batupasir, batudebu, dan shale;
2. Material kimia, misalnya kalsium karbonat, magnesium karbonat,
silika, pelikan besi, sodium klorida, kalsium sulfat, magnesium sulfat,
potasium sulfat, dan senyawa klorida;
3. Material organik, misalnya endapan gamping organik, silikat, dan
karbon.
• Tekstur batuan sedimen
1. Tekstur klastik,
jika batuan sedimen tersusun oleh hasil hancuran (fragmen) batuan lain
yang sudah ada teriebih dahulu.
2. Tekstur non-klastik, jika batuan sedimen tersebut tersusun oleh hasil reaksi
kimia yang bersifat anorganik maupun biologik.
• Pembahasan mengenai tekstur meliputi :
a) Ukuran Butir
• Pemerian ukuran butir didasarkan pada skala Wentworth, 1922.
b) Pemilahan
• Pemilahan adalah keseragaman dari ukuran besar butir penyusunan batuan
sedimen, artinya bila semakin seragam ukuran dan besar butirnya, maka
pemilahan semakin baik.
Dalam pemilahan dipakai batasan-batasan sebagai berikut :
• Pemilahan baik (well sorted)
• Pemilahan sedang (moderate sorted)
• Pemilahan buruk (poorly sorted)
c) Kebundaran
Kebundaran adalah nilai membulat atau meruncingnya butiran
dimana sifat ini hanya bisa diamati pada batuan sedimen klastik
kasar. Kebundaran dapat dilihat dari bentuk batuan yang
terdapat dalam batuan tersebut, seperti :
- Sangat membundar (well rounded)
- Membundar (rounded)
- Membundar tanggung (Subrounded)
- Menyudut tanggung (subangular)
- Menyudut (Angular)

d) Kemas
Dalam batuan sedimen klastik dikenal dua macam kemas, yaitu :
- Kemas terbuka, apabila butiran tidak saling bersentuhan.
- Kemas tertutup, apabila butiran saling bersentuhan
Skala ukuran butir (Wentworth, 1922

Nama Butir
Besar Butir (mm)

Bongkah (boulder) > 256

Brangkal (couble) 256 – 64

Kerakal (pebble) 64-4

Kerikil (Granule) 4-2

Pasir Sangat Kasar (very coarse sand) 2-1

Pasir Kasar (coarse sand) 1-½

Pasir Sedang (medium sand) ½-¼

Pasir Halus (fine sand) ¼ - 1/8

Lanau (silt) 1/16 – 1/256

Lempung (clay) < 1/256


SORTASI

KEMAS

Terbuka Tertutup

DERAJAT PEMBUNDARAN
• Struktur Batuan Sedimen
• Macam-macam struktur adalah sebagai berikut :
=> Perlapisan: bila perlapisan saling sejajar, dengan
ketebalan lebih dari 1 cm.
=> Laminasi, perlapisan sejajar ukurannya lebih tipis
dari 1 cm
=> Perlapisan pilihan, bila perlapisan disusun oleh
butiran yang berubah dari kasar menjadi halus
kearah vertical.
=> Perlapisan silang siur, perlapisan yang membentuk
sudut terhadap bidang perlapisan.
Laminasi Perlapisan Laminasi silang siur
Macam-Macam Batuan Sedimen
1. Batuan Sedimen Detritus Klastik
• Batuan ini diendapkan dengan proses 4. Batuan Sedimen Silika
mekanis. Cara terbentuknya batuan Batuan ini terdiri dari rijang (chert),
tersebut berdasarkan proses
pengendapan, baik yang terbentuk di radiolarian dan tanah diatom. Proses
lingkungan darat maupun di lingkungan air
laut. Contoh: konglomerat, breksi, terbentuknya batuan ini adalah
batpasir, batulanau, batulempung.
gabungan antara proses organik,
seperti radiolarian atau diatom dan
2. Batuan Sedimen Evaporit proses kimiawi untuk lebih
• Proses terbentuknya adalah pada air yang menyempurnakannya.
memiliki larutan kimia yang cukup pekat.
Pada umumnya terbentuk di danau atau
lautan tertutup. Contoh: batugipsum
5. Batuan Sedimen Karbonat
Batuan ini sudah umum sekali
3. Batuan Sedimen Batubara
terbentuk dari kumpulan cangkan
• Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur- moluska, alga, foraminifera atau
unsur organik, yaitu dari tumbuh-
tumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan lainnya yang bercangkang kapur.
tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh
lapisan yang tebal diatasnya, sehingga Atau proses pengendapan yang
tidak memungkinkan untuk terjadi
pelapukan. merupakan rombakan batuan
karbonat yang terbentuk lebih dulu
dan diendapkan disuatu tempat.
Konglomerat Breksi Batupasir

Batugamping berfosil
Batubara
Batulempung

Baturijang/Chert
3. Batuan Metamorf

• Metamorphisme berasal dari bahasa Yunani; meta :


CHANGE, morph : FORM
• Batuan Metamorf : Batuan yang merupakan produk
dari proses metamorfisme (perubahan) dari batuan
yang telah ada sebelumnya, yang karena proses
metamorfisme mengalami perubahan, baik tekstur
maupun komposisi mineralogi.
• Proses metamorfisme secara umum dikontrol oleh SUHU
dan TEKANAN.
1. SUHU
 Suhu akan meningkat seiring dengan peningkatan
kedalaman lapisan bumi (GRADIEN GEOTHERMAL)
 Suhu juga bisa meningkat pada saat terjadi intrusi
magma.
2. TEKANAN
Tekanan akan meningkat seiring dengan kedalaman BURIAL
(timbunan)
Suhu dan tekanan dapat mengubah tekstur dan komposisi
dari batuan yang dikenai, baik secara sendiri-sendiri
maupun gabungan antara suhu dan tekanan tersebut.
Batuan metamorf yang terkontrol oleh suhu saja atau
tekanan saja atau suhu-tekanan secara bersamaan, akan
menghasilkan tekstur metamorfik yang berbeda.
Macam-macam Metamorfisme

• 1. Metamorfisme Kontak 2. Regional Metamorphism


- Metamorfisme kontak - Metamorfisme regional
digunakan untuk menyebut
dipakai untuk menyebut suatu perubahan yang
perubahan yang terjadi terjadi pada suatu tubuh
pada batuan karena intrusi batuan yang sangat luas.
magma yang menerobos - Perubahan tersebut terjadi
batuan protolith. pada batuan di bawah
permukaan karena suhu
- Pengontrol metamorfisme yang tinggi dan tekanan
disini adalah SUHU panas lapisan batuan di atasnya
magma. yang sangat besar.
- Biasanya berkaitan dengan
- Menghasilkan batuan proses tumbukan lempeng
metamorf non-foliasi. (subduksi)
• Contoh : - Metamorfisme regional
cenderung membentuk
Limestone => marbles batuan yang berfoliasi kuat,
seperti slaty cleavage,
Quartz Arenite=> Quartzit philitic, schistosic, gneissic.
3. Metamorfisme 4. Burial
kataklastik Metamorphism
- Metamorfisme yang - Terjadi jika batuan
disebabkan karena proses terkubur pada
deformasi mekanik, kedalaman ratusan
seperti dua body batuan meter dan suhu >
saling bergesekan di 300˚C
sepanjang zona sesar. - Pada metamorfisme
- Jenis ini kurang umum ini terbentuk mineral
dijumpai dan terbatas baru, tetapi batuan
pada zona sempit di secara umum tidak
sepanjang patahan. termetamorfkan.
- Menghasilkan batuan - Mineral yang
milonitic. terbentuk : zeolit
5. Ocean Floor Metamorphism • 6. Shock
- Metamorfisme yang terjadi Metamorphism
pada punggung tengah
samudera (MOR) (Impact
- Merupakan tipe Metamorphism)
metamorfisme tingkat rendah
- Metamorfisme ini lebih When an
banyak dipengaruhi oleh extraterrestrial body,
gradien geothermal yang
tinggi (aliran panas tinggi) such as a meteorite or
pada daerah pemekaran comet impacts with
samudera.
- Batuan yang berasal dari the Earth or if there is
kerak samudera dan mantel
tersusun oleh batuan beku
a very large volcanic
basaltik dan ultramafik, dan explosion, ultrahigh
jika termetamorfosis akan pressures can be
terubah menjadi fasies zeolit,
greenschist, epidot-amfibolit,
amfibolit.
generated in the
impacted rock.
Klasifikasi Batuan Metamorf
I. FOLIATED ROCK
1. Slaty Texture Slate
 Dicirikan oleh
orientasi paralel
dari mineral –
mineral berukuran
mikroskopis
 Teksturnya disebut
slaty cleavage
 Batuannya disebut
slate/batusabak.
2. Phylitic Texture
Dicirikan oleh orientasi
paralel dari mineral pipih
(umumnya mika) yang
secara megaskopis bisa
terlihat.
Belum terjadi pemisahan
antara mineral pipih dan
granular.
Terbentuk dari lanjutan
metamorfisme dari slate.
Batuannya disebut
phyllite.
3. Schistose Texture
=> Dicirikan oleh
penjajaran secara paralel
dari mineral-mineral
pipih (seperti mika,
klorit).
Bidang penjajaran lebih
jelas daripada phylite.
Terjadi pemisahan
orientasi mineral pipih
dan granular.
Batuannya disebut
schist
4. Gneissic Texture
Dicirikan oleh penjajaran
mineral-mineral granular
yang secara megaskopis
sangat jelas
kenampakannya.
Umumnya tersusun oleh
kuarsa, feldspar, biotit,
amphibole
Batuannya disebut gneiss
II. Non Foliated Rock
1. Quartzite
2. Marbles
3. Serpentinit
Batuan metamorf non foliasi yang tersusun oleh
mineral serpentin.
Terbentuk akibat metamorfisme hydrotermal dari
batuan beku ultramafic.
4. Soapstone
Merupakan batuan
metamorf non foliasi yang
tersusun oleh mineral talc,
yang menimbulkan sifat
halus/licin seperti sabun.
Terbentuk dari
metamorfisme hidrotermal
dari batuan yang kaya
unsur Mg, seperti pada
peridotit, dunite,
piroksenit.
5. Mylonite
Terima Kasih
Ada Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai