1
Menurut Ornstein dan Levine (1984) menyatakan profesi itu adalah jabatan yang
sesuai dengan pengertian profesi dibawah ini:
1) Melayani masyarakat merupakan karier yang akan dilaksanakan sepanjang hayat ( tidak
berganti-ganti pekerjaan).
2) Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu di luar jangkauan khalayak ramai
(tidak setiap orang dapat melakukannya).
3) Menggunakan hsil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktek.
4) Memerlukan pelatihan khusus.
5) Mempunyai persyaratan masuk.
6) Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu.
7) Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, tidak dipindahkan ke atasan
atau instansi yang lebih tinggi dan mempunyai sekumpulan unjuk kerja yang baku.
8) Mempunyai komitmen terhadap jabatan dank klien.
9) Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya.
10) Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri.
11) Mempunyai asosiasi profesi.
12) Mempunyai kode etik.
13) Mempuyai kadar kepercayaan yang tinggi dari publik dan anggotanya.
14) Mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi. (Ornstein dan Levine,1984).
2
(h) Mempunyai kebebasan dalam memberikan judgement terhadap permasalahn profesi yang
dihadapinya.
(i) Dalam praktek melayani masyarakat anggota profesi otonom dan bebas dari campur
tangan orang luar.
(j) Jabatan ini mempunyai pretise yang tinggi dalam masyarakat. ( Sanusi et al, 1991)
Ada pun yang menjadi ciri-ciri dari profesi itu Menurut Rachman Nata Widjaja
dalam Djaman Sutari (2003:1.4) pekerjaan yang disebut profesi memilki ciri-ciri sebagai
berikut:
a) Ada standar kerja yang baku dan jelas.
b) Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelakunya dengan program dan
jenjang pendidikan yang baku serta bertanggung jawab tentang pengembangan ilmu
pengetahuan yang melandasi profesi itu.
c) Ada organisasi profesi yang mewadahi para pelakunya untuk mempertahankan dan
memperjuangkan eksistensi dan kesejahteraannya.
d) Ada etika atau kode etik yang mengatur prilaku etik para pelakunya dalam
memperlakukan kliennya.
e) Ada sistem imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan baku.
f) Ada pengakuan dari masyarakat (profesional, penguasa dan aman) terhadap pekerjaan itu
sebagai profesi.
Dari hal di atas maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri dari profesi tersebut ialah
memlki standar unjuk kerja, memilki etka dan kode etik profesi, memilki organisasi profesi,
memilki system imbalan, mendapatkan pengakuan dari khalayak, serta pemangku jabatan
profesi tersebut dipersiapkan yang terlebih dahulu harus melalui pendidikan dan pelatihan
khusus dalam waktu yang lama.
2. Syarat-Syarat Profesi
Suatu pekerjaan dapat diakukan sebagai suatu profesi jika memenuhi beberapa
kreteria atau syarat di bawah ini:
1) Mampu melayani masyarakat, dan merupakan karir yang dilaksanakan sepanjang hidup
2) Memiliki kemampuan dalam bidang ilmu dan keterampilan khusus sesuai dengan
bidangnya yang diluar dari jangkauan masyarakat pada umunya
3) Adanya teori dan praktek yang mendasari dari penggunaan hasil penelitian serta
pengaplikasianya.
3
4) Telah mengikuti pelatihan khusus dalam waktu yang tidak singkat
5) Telah melewati persyaratan khusus yang telah ditentukan untuk menduduki profesi
tersebut.
6) Dalam membuat keputusan tidak diatur oleh pihak lain.
7) Dapat mempertanggung jawabkan terhadap segala keputusan yang telah diambil.
8) Memiliki komitmen yang kuat terhadap profesinya dengan penekanan terhadap pelayanan
yang diberikan.
9) Adanya pembantu yang biasa disebut administrator untuk memudahkan pekerjaannya
atau profesinya, relatif bebas dari supervise dalam jabatan
10) Adanya suautu organisasi yang mewadahi yang dibentuk dan diatur oleh anggota profesi
sendiri
11) Untuk mengetahui dan mengakui keberhasilan anggotanya diperlukan adanya assosiasi
profesi atau kelompok “elit”
12) Memiliki kode etik untuk menjelaskan hal-hal yang meragukan atau yang menyangsikan
yang berhubungan dengan layanan yang diberikan.
13) Dapat dipercaya oleh publik dan dari setiap anggotanya
14) Bila dibandingkan dengan jabatan lainnya, ia memiliki status sosial dan ekonomi yang
tinggi.
4
Fungsi dari kode etik guru Indonesia adalah sebagai landasan moral atau
pedoman tingkah laku setiap guru warga PGRI dalam menunaikan tugas pengabdiannya
sebagai guru, baik didalam maupun diluar sekolah serta dalam kehidupan sehari-hari dalam
masyarakat.. kode etik guru merupakan alat yang amat penting untuk pembentukan sikap
profesional para anggota profesi keguruan.
5
d) Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses
belajar mengajar
e) Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
f) Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya
g) Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai
sarana perjuangan dan pengabdian
h) Guru melaksanakan segala kebijksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
6
pendidikan nasional, prinsip membimbing, dan prinsip pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya.
5) Sikap terhadap tempat kerja
Dalam hal ini guru harus menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar mengajar. Seprti penggunaan metode yang sesuai, pengadaan
alat belajar yang cukup, pengaturan organisasi yang mantap, dan pendekatan lainnya yang
diperlukan.
6) Sikap terhadap pemimpin
Sikap seorang guru terhadap pemimpin harus positif, dalam pengertian harus bekerjasama
dalam menyukseskan program yang sudah disepakati, baik disekolalah maupun diluar
sekolah.
7) Sikap terhadap pekerjaan
Guru harus selalu dapat menesuaikan kemampuan dan pengetahuannya dengan keingian
dan permintaan masyarakt, dala hal ini peserta didik dan para orang tuanya.
7
Adapun yang menjadi prinsip-prinsip profesionalisme guru adalah sebagai berikut:
a. Berbakat, memilki minat, panggilan jiwa dan idealisme
b. Berkomitmen untuk selalu meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan dan
ahlak mulia.
c. Mempunyai klasifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidangnya.
d. Mempunyai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya
e. Bertanggung jawab atas pelaksanaan keprofesionalannya
f. Penghasilan yang didapatkan ditentukan sesuai dengan profesinya
g. Selalu berkesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan
dengan belajar sepanjang hayat
h. Adannya perlindungan hukum dalam pelaksanaan tugas keprofesionalan guru
i. Untuk mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru tentunya
diperlukan organisasi yang mempunyai kewenangan untuk hal tersebut.
Pengembangan terhadap guru merupakan hal mendasar dalam proses pendidikan.
Saat ini guru dianggap sebuah profesi yang sejajar dengan profesi yang lain, sehingga
seorang guru dituntut bersikap profesional dalam melaksanakan tugasnya. Guru yang
profesional adalah “guru yang mempunyai sejumlah kompetensi yang dapat menunjang
tugasnya yang meliputi :
1) Kompetensi pedagogik
Kompetensi ini terdiri dari lima subkompetensi, yaitu
Memahami peserta didik secara mendalam,
Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan
pembelajaran,
Melaksanakan pembelajaran,
Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran dan,
Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya.
2) Kompetensi kepribadian.
Kompetensi ini terdiri dari lima subkompetensi, yaitu
Kepribadian yang mantap dan stabil,
Dewasa,
Arif,
Berwibawa,
Dan berakhlak mulia.
8
3) Kompetensi sosial.
Kompetensi ini memiliki tiga subranah.
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik.
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga
kependidikan.
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua /wali peserta didik
dan masyarakat sekitar.
4) Kompetensi profesional
Kompetensi ini terdiri dari dua ranah subkompetensi.
Subkompetensi menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki
indikator esensial : memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum, memahami
struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar,
memahami hubungan konsep antarmata pelajaran terkait, dan menerapkan konsep –
konsep keilmuan dalam kehidupan sehari – hari.
Subkompetensi menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indikator esensial
menguasai langkah – langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam
pengetahuan/materi bidang studi.
Dengan adanya persyaratan profesionalisme guru, perlu adanya paradigma baru
untuk melahirkan profil guru Indonesia yang profesional di abad 21 yaitu;
(1) memiliki kepribadian yang matang dan berkembang;
(2) penguasaan ilmu yang kuat;
(3) keterampilan untuk membangkitkan peserta didik kepada sains dan teknologi; dan
(4) pengembangan profesi secara berkesinambungan.
Keempat aspek tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat
dipisahkan dan ditambah dengan usaha lain yang ikut mempengaruhi perkembangan profesi
guru yang profesional.
Upaya meningkatkan profesionalisme guru, pemerintah telah berupaya untuk
meningkatkan profesionalisme guru diantaranya meningkatkan kualifikasi dan persyaratan
jenjang pendidikan yang lebih tinggi bagi tenaga pengajar mulai tingkat persekolahan sampai
perguruan tinggi, program sertifikasi. Dari beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah
di atas, faktor yang paling penting agar guru-guru dapat meningkatkan kualifikasi dirinya
yaitu dengan menyetarakan banyaknya jam kerja dengan gaji guru. Program apapun yang
akan diterapkan pemerintah tetapi jika gaji guru rendah, jelaslah untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya guru akan mencari pekerjaan tambahan untuk mencukupi kebutuhannya.