Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN SL BLOK 4.

1
Anamnesis dan simulasi kasus
kardiovakuler (part 2)

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU


KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
ANAMNESIS & SIMULASI KASUS
KARDIOVASKULER

► TUJUAN PEMBELAJARAN

Sesi pembelajaran keterampilan klinik meliputi refreshing pola dasar anamnesis dan
mengasah anamnesis terkait keluhan dibidang kardiovaskuler. Anamnesis dilanjutkan dengan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang terkait dan interprestasi hasilnya. Kemudian
mahasiswa diharapkan dapat menegakkan diagnosis dan tatalaksana sesuai kompetensi.

Setelah mempelajari keterampilan History Taking/Anamnesis, diharapkan mahasiswa mampu


1. Mendapatkan riwayat medis (Bio-Physical History) secara komplet dan akurat ,
dengan tujuan untuk mengenali suatu pola yang bisa mengarah pada suatu penyakit.
2. Menyusun suatu wawancara medis yang efektif dan efisien dalam segi waktu tetapi
tetap dapat meningkatkan proses ”Diagnostic Reasoning”.
3. Mengikutsertakan pasien dalam suatu proses interaktif, meningkatkan pemahaman
pasien, serta menjaga hubungan baik dengan pasien.
4. Mahasiswa memahami kerangka anamnesis penyakit sistem kardiovaskuler.
5. Melatih cara-cara menggali informasi yang didapatkan dari anamnesis, secara
deskriptif dan kronologis.
6. Mengetahui alur berfikir penegakan diagnosis penyakit sistem kardiovaskuler, agar
anamnesis dapat dilakukan dengan benar, dan terstruktur.
7. Mampu melakukan anamnesis penyakit sistem kardiovaskuler yang sering dijumpai
dengan contoh kasus Angina Pektoris (3A), Penyakit Jantung Kongestif (3B), dan
Hipertensi Esensial (4).
8. Mahasiswa mampu menganalisis pemeriksaan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang yang dibutuhkan.
9. Mahasiswa mampu menginteprestasikan hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang yang dibutuhkan.
10. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosis dan tatalaksana sesuai kompetensi

Panduan Skill Lab Blok 4.1 Sistem Kardiovaskular TA 2019/2020 2


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
► STRUKTUR KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN

Pada modul-modul komunikasi terdahulu telah diuraikan mengenai struktur komunikasi


dokter pasien. Menurut Cambridge Calgary Observation Guide tahap komunikasi dokter-
pasien meliputi :
1. Memulai wawancara (Initiating The Session)
2. Mengumpulkan informasi (Gathering Information)
3. Penjelasan dan perencanaan (Explanation And Planning)
4. Menutup wawancara (Closing The Session)

Kemudian pada saat melaksanakan tahap komunikasi dokter pasien tersebut ada dua hal yang
harus selalu diperhatikan, yaitu :
- Kemampuan menjalin sambung rasa dgn pasien (Building The Relationship).
- Kemampuan menstruktur wawancara (Structuring The Consultation).

Kemampuan menjalin hubungan dan kemampuan menstruktur wawancara harus selalu


digunakan (secara tepat) pada tiap tahap komunikasi dokter-pasien. Bisa dikatakan ketiga hal
tersebut harus bisa berjalan secara paralel saat wawancara sedang berlangsung. Pada modul
ini, dibahas lebih lanjut mengenai proses mengumpulkan informasi (gathering information)
terutama pada kelainan sistem digestive. Proses pengumpulan informasi lebih lanjut akan
disebut sebagai proses ANAMNESIS.

Anamnesis yang baik harus mengacu pada pertanyaan yang sistematis, yaitu dengan
berpedoman pada empat pokok pikiran (The Fundamental Four) dan tujuh butir mutiara
anamnesis (The Sacred Seven). Yang dimaksud dengan empat pokok pikiran, adalah
melakukan anamnesis dengan cara mencari data :
1. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
2. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
4. Riwayat Sosial dan Ekonomi
Sebelum melakukan anamnesis lebih lanjut, pertama yang harus ditanyakan adalah identitas
pasien, yaitu umur, jenis kelamin, ras, status pernikahan, agama dan pekerjaan.

► ALUR PROSES ANAMNESIS

Panduan Skill Lab Blok 4.1 Sistem Kardiovaskular TA 2019/2020 3


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
A. TAHAP – TAHAP ANAMNESIS yang terdiri atas:
1. Initial Exploration : Berisi keluhan utama pasien.
2. Further Exploration : Untuk menggali lebih dalam mengenai keluhan pasien, baik
dari sisi penyakit maupun perspektif pasien.
3. Essential Background Information.

B. ISI (content) yang terdiri atas :


1. Disease Framework
2. Illness Framework
Baik disease framework maupun illness framework termasuk dalam tahap further
exploration. Dari dua bagan di atas dapat kita lihat pula bahwa tujuh butir mutiara
anamnesis (The Sacred Seven) merupakan bagian dalam ”disease framework”, dan
berguna untuk mencari kemungkinan penyakit apa yang diderita pasien.
Untuk empat pokok pikiran (The Fundamental Four) dapat kita jabarkan sebagai
berikut : Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) bagian dari ”Initial Exploration”; Riwayat
Penyakit Dahulu (RPD), Riwayat Kesehatan Keluarga serta Riwayat Sosial dan Ekonomi
merupakan bagian dari ”Essential Background Information”.

► KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI DALAM MELAKUKAN


ANAMNESIS

Panduan Skill Lab Blok 4.1 Sistem Kardiovaskular TA 2019/2020 4


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
1. Memberi kesempatan pada pasien untuk menceritakan permasalahan yang dihadapinya
(dengan kata – kata pasien sendiri).
2. Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup secara tepat. Mulailah dengan pertanyaan
terbuka terlebih dahulu, baru diikuti dengan pertanyaan tertutup.
3. Dengarkan dengan penuh perhatian. Berilah kesempatan pada pasien untuk
menyelesaikan ceritanya, dan jangan menginterupsi.
4. Berilah kesempatan pada pasien untuk memberikan respons baik secara verbal maupun
nonverbal. Tehnik yang digunakan bisa pemberian dukungan/ dorongan, adanya
pengulangan, paraphrasing, interpretasi, dll.
5. Mengenali isyarat verbal dan non verbal yang ditunjukkan oleh pasien.
6. Mengklarifikasi pernyataan pasien yang kurang jelas, atau yang membutuhkan suatu
keterangan tambahan.
7. Secara berkala buatlah ringkasan dari pernyataan yang dibuat pasien untuk
memverifikasi pengertian anda. Mintalah pasien untuk mengkoreksi pernyataan anda,
atau mintalah pada pasien untuk memberikan keterangan tambahan bila diperlukan.
8. Gunakan pertanyaan yang ringkas dan mudah dipahami. Hindari menggunakan istilah –
istilah medis yang tidak dipahami pasien.
9. Buatlah urutan waktu suatu kejadian.

► MACLEOD’S CLINICAL EXAMINATION

Panduan Skill Lab Blok 4.1 Sistem Kardiovaskular TA 2019/2020 5


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
Sebagaimana anamnesis pada sistem organ lainnya, untuk menggali informasi lebih dalam
terutama yang berkaitan dengan keluhan utama, dapat digunakan komponen-komponen
pertanyaan yang berpedoman kepada Macleod’s Clinical Examination (metode OLDCART
dan OPQRST). Penggunaan kedua metode ini, disesuaikan dengan keluhan utama yang
diutarakan pasien. Walaupun tidak semua komponen-komponen pertanyaan tersebut terdapat
dalam suatu kasus penyakit jantung dan pembuluh darah.

OLDCART
(Onset, Location, Duration, Character, Alleviating Aggravating Factor, Radiation, Time)
a. Dapat ditanyakan bagaimana mula terjadinya keluhan atau gejala klinis (onset).
b. Lokasi dimana pasien merasakan keluhan (location).
c. Sudah berapa lama keluhan dirasakan oleh pasien (duration).
d. Bagaimana sifat keluhan yang dirasakan pasien (character).
e. Adakah faktor-faktor yang dapat memperberat atau meringankan keluhan (Alleviating
atau Aggravating Factor).
f. Apakah keluhan hanya terbatas pada dada / menyebar ke bagian tubuh lain. (Radiation).
g. Apakah keluhan timbul pada waktu tertentu, atau terjadi setiap saat, atau terjadi tidak
menentu (Time).

OPQRST
(Onset, Palliating/Provoking Factor, Quality, Radiation, Site, Time) yaitu:
a. Keluhan atau gejala klinis terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan (Onset).
b. Adakah pencetus yang menimbulkan keluhan (Palliating/Provoking Factor).
c. Sifat dan beratnya serangan atau gejala klinis yang terjadi, apakah terjadi secara terus
menerus atau hilang timbul, apakah cenderung bertambah berat atau berkurang (Quality).
d. Penyebaran dari keluhan (Radiation).
e. Apakah keluhan timbul saat pasien berada pada tempat tertentu (Site), yang
memungkinkan penderita terpapar dengan faktor pencetus sehingga terjadi serangan
yang menyebabkan timbulnya keluhan (eksaserbasi).
f. Kapan keluhan timbul (Time).
Dalam anamnesis, alur pikir yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Pendekatan sistematis, perlu diingat : Fundamental Four & Sacred Seven.
2. Mulai berfikir organ mana yang terkena dan jangan berpikir penyakit apa, sehingga
pengetahuan anatomi dan fisiologi harus dikuasai dengan baik.
Panduan Skill Lab Blok 4.1 Sistem Kardiovaskular TA 2019/2020 6
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
3. Anamnesis menggunakan keterampilan interpersonal sehingga dibutuhkan
pengetahuan sosiologi, psikologi dan antropologi.

A. Anamnesis Pribadi
Seperti halnya anamnesis pada sistem organ lainnya, anamnesis pada penyakit sistem
kardiovaskuler terdiri dari komponen-komponen yang menunjukkan identitas pribadi
seseorang. Komponen-komponen yang harus ditanyakan dalam anamnesis pribadi antara
lain adalah : Nama, Umur, Kelamin, Alamat, Agama, Bangsa / Suku, Status
Perkawinan, dan Pekerjaan. Data-data tersebut merupakan identitas pasien dan penting
untuk diketahui, karena terkadang terdapat hubungan antara data identitas dengan
epidemiologi atau insidensi suatu penyakit. Misalnya mengenai umur dan jenis kelamin,
penyakit angina pektoris memiliki insidensi yang tinggi pada usia di atas 30 tahun, dan
lebih banyak terjadi pada jenis kelamin pria daripada wanita. Penyakit jantung kongestif
memiliki insidensi yang tinggi pada pasien yang berusia di atas 40 tahun dengan riwayat
penyakit hipertensi yang kronik, atau penyakit jantung kongenital, dan penyakit jantung
rematik, yang memiliki insidensi tinggi pada pasien usia anak-anak dan dewasa muda,
dengan insidensi yang sama antara pasien yang berjenis kelamin pria dan wanita.

B. Anamnesis Keluhan Utama


Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan pasien sehingga dirinya datang berobat.
Pengertian ini haruslah dicermati dengan baik, karena seringkali keluhan utama tidak
dapat ditentukan dengan baik karena kesalahan sewaktu menanyakannya pada pasien.
Seorang dokter harus mampu mengelaborasi keterangan pasien yang paling signifikan,
yang membuat pasien mencari pertolongan dan keluhan ini ditetapkan sebagai keluhan
utama. Beberapa keluhan utama yang sering diutarakan pasien pada penyakit sistem
kardiovaskuler antara lain adalah nyeri dada, sesak nafas (setelah bekerja maupun
istirahat/ mengambil sikap setengah duduk/ortopneu), jantung berdebar, sakit kepala,
Lekas Lelah, dan Malam terbangun tiba-tiba sesak nafas (PND/Paroxysmal nocturnal
dyspnoea).
Dalam penulisan keluhan utama harus ditanyakan sudah berapa lama pasien mengalami
keluhan tersebut. Misalnya nyeri dada sejak 3 jam yang lalu, atau sesak nafas sejak 3 hari
yang lalu. Selain menanyakan keluhan utama, tanyakan juga apakah ada keluhan lain
yang dirasakan pasien yang merupakan keluhan tambahan, seperti perasaan cepat lelah
(fatique), badan terasa lemas, kaki membengkak, batuk-batuk, bibir terlihat membiru,
Panduan Skill Lab Blok 4.1 Sistem Kardiovaskular TA 2019/2020 7
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
dan berkeringat dingin. Keluhan-keluhan utama penyakit sistem kardiovaskuler, dapat
juga ditemukan pada penyakit-penyakit di luar sistem kardiovaskuler, sehingga seorang
dokter harus memikirkan apakah keluhan tersebut disebabkan karena gangguan sistem
kardiovaskuler atau tidak. Sebagai contoh keluhan nyeri dada dan sesak nafas. Dokter
harus dapat membedakan apakah nyeri dada tersebut merupakan keluhan kardial atau
non kardial misalnya pada nyeri dada pleural, gastrointestinal, muskuloskeletal, neural,
dan psikogenik.

Nyeri Dada
Non Kardial
Kardial

Pleural Neural
Non Gastrointestinal Muskulo
Koroner Pulmo Psikis skeletal
Koroner

Gambar 1. Etiologi Nyeri Dada

Nyeri dada kardial dapat dibedakan menjadi nyeri dada koroner dan non koroner. Nyeri
dada koroner dapat ditemukan pada kasus penyakit angina pektoris dan infark miokard.
Sedangkan nyeri dada non koroner ditemukan misalnya pada kasus perikarditis, dan
kelainan katup jantung (stenosis aorta, prolaps katup mitral).

Nyeri dada non kardial adalah nyeri dada yang timbul karena kelainan di luar sistem
kardiovaskuler, misalnya pada pleuritis, tumor mediastinum, tumor paru, trauma dada,
artritis tulang-tulang penyusun rongga dada, refluks dan spasme esofagus, gastritis, atau
pada nyeri dada karena gangguan psikologis.

Contoh keluhan utama lainnya misalnya sesak nafas, dokter harus dapat membedakan
apakah sesak nafas disebabkan karena adanya penyakit atau gangguan pada sistem
kardiovaskuler (kardial), atau bukan (non kardial). Keluhan sesak nafas yang disebabkan
oleh penyakit jantung dan pembuluh darah misalnya penyakit jantung dengan gagal
jantung kongestif (Congestive Heart Failure), atau pada kasus kelainan-kelainan katup
jantung. Keluhan sesak nafas yang non kardial, dapat ditemukan pada penyakit obstruksi
Panduan Skill Lab Blok 4.1 Sistem Kardiovaskular TA 2019/2020 8
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
saluran nafas, kerusakan anatomi paru-paru yang luas, keganasan, penyakit infeksi,
kelainan pada dinding dada, kelainan pada otot pernafasan dan persarafannya, penyakit
psikis, kasus keracunan, gangguan metabolisme, dan kasus anemia yang berat. Selain
dua keluhan di atas, keluhan sistem penyakit sistem kardiovaskuler lain yang sering
ditemukan adalah jantung berdebar, dan sakit kepala.

Untuk membedakan apakah nyeri dada, sesak nafas, atau keluhan utama lainnya
disebabkan oleh penyakit-penyakit sistem kardiovaskuler atau bukan, menyingkirkan
diagnosis-diagnosis banding, dan menegakkan diagnosis pasti, informasi-informasi
terutama yang terdapat pada keluhan utama, haruslah digali sedalam mungkin dengan
menggunakan pertanyaan tertentu yang terdapat dalam komponen anamnesis lainnya.

C. Riwayat Penyakit Sekarang,


Hal ini meliputi keluhan utama dan anamnesis lanjutan. Keluhan utama adalah keluhan
yang membuat seseorang datang ke tempat pelayanan kesehatan untuk mencari
pertolongan, misalnya : demam, sesak nafas, nyeri pinggang, dll. Keluhan utama ini
sebaiknya tidak lebih dari satu keluhan. Riwayat penyakit sekarang atau riwayat
perjalanan penyakit merupakan uraian rinci mengenai keadaan kesehatan pasien sejak
sebelum keluhan utama, sampai saat penderita datang berobat. Sebagaimana anamnesis
pada sistem organ lainnya, untuk menggali informasi lebih dalam terutama yang
berkaitan dengan keluhan utama, dapat digunakan komponen-komponen pertanyaan
yang berpedoman kepada Macleod’s Clinical Examination (metode OLDCART dan
OPQRST). Penggunaan kedua metode ini, disesuaikan dengan keluhan utama yang
diutarakan pasien. Walaupun tidak semua komponen-komponen pertanyaan tersebut
terdapat dalam suatu kasus penyakit jantung dan pembuluh darah.

1. Lokasi (dimana ?) Pada nyeri dada koroner, pasien akan merasakan nyeri bermula di
daerah tulang dada atau dibawah tulang dada (substernal). Pada perikarditis nyeri
dada dirasakan pada daerah substernal atau parasternal.
2. Onset/ awitan dan kronologis (kapan terjadinya? berapa lama? (Duration/ Time))
Keluhan atau gejala klinis terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan (Onset).
3. Kuantitas (Quantity) keluhan (ringan atau berat, seberapa sering terjadi ?)

Panduan Skill Lab Blok 4.1 Sistem Kardiovaskular TA 2019/2020 9


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
4. Kualitas (Karakter) keluhan (rasa seperti apa ?) Apakah dirasakan seperti terbakar,
ditusuk-tusuk atau dada terasa seperti tertekan benda berat, apakah keluhan
dirasakan terus menerus, sementara, atau hilang timbul, atau apakah keluhan
cenderung bertambah berat atau berkurang.
5. Faktor yang memperberat dan meringankan keluhan. (Alleviating atau Aggravating
Factor), misalnya perubahan posisi tubuh atau penggunaan obat-obatan. Nyeri dada
koroner dapat mereda dengan pemberian obat tertentu dan penghentian aktifitas
fisik, atau nyeri dada pada perikarditis yang dapat mereda bila penderita duduk.
6. Analisis sistem yang menyertai keluhan utama. Apakah keluhan hanya terbatas pada
dada atau menyebar ke bagian-bagian tubuh lainnya (Radiation). Misalnya, nyeri
dada akibat peradangan pleura (pleuritis), hanya terlokalisir di daerah dada. Selain
itu, nyeri dirasakan saat penderita menarik atau melepaskan nafasnya. Nyeri dada
yang disebabkan oleh adanya gangguan pada kardiovaskuler seperti angina pektoris
dapat menyebar dari daerah sekitar tulang dada (sternum), ke anggota tubuh lain
seperti rahang bawah, bahu, punggung dan lengan kiri bagian ulnar, serta tidak
dipengaruhi oleh pernafasan.

D. Riwayat Penyakit Dahulu


Pada bagian ini ditanyakan kepada pasien tentang penyakit yang telah pernah dideritanya
sejak masih kanak-kanak sampai dewasa (saat sebelum menderita penyakit sekarang ini),
yang mungkin mempunyai hubungan dengan penyakit yang dialami pasien saat ini.
Ditanyakan adakah penderita pernah sakit serupa sebelumnya, bila dan kapan terjadinya
dan sudah berapa kali dan telah diberi obat apa saja, serta mencari penyakit yang relevan
dengan keadaan sekarang dan penyakit kronik (hipertensi, diabetes mellitus, dll),
perawatan lama, rawat inap, dan riwayat pengobatan. Misalnya pada kasus angina
pektoris dan gagal jantung kiri (Left Ventricular Failure), dapat ditanyakan ada tidaknya
riwayat penyakit hipertensi yang lama. Dapat juga ditanyakan ada tidaknya riwayat
trauma, atau riwayat penyakit tertentu, seperti asam urat, riwayat atopi, dispepsia, dan
riwayat ISPA dengan demam sub febris, untuk menyingkirkan diagnosis banding
misalnya trauma dada, artritis, asma, gastritis, perikarditis, dan penyakit jantung rematik.

E. Riwayat Penyakit Keluarga

Panduan Skill Lab Blok 4.1 Sistem Kardiovaskular TA 2019/2020 10


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
Anamnesis ini digunakan untuk dokter menanyakan penyakit yang pernah diderita
keluarga dekat (sedarah) pasien, seperti penyakit keturunan (diabetes mellitus, hipertensi,
dll), atau penyakit yang dapat menular secara kontak langsung bila daya tahan tubuh
melemah. Beberapa penyakit sistem kardiovaskuler memiliki kecenderungan untuk
diturunkan secara genetik, misalnya penyakit jantung koroner atau hipertensi. Hal ini
terlihat dari angka kejadian (insidensi) penyakit-penyakit ini, yang lebih tinggi pada
pasien yang keluarganya menderita penyakit serupa.Pada anamnesis ditanyakan juga
adakah anggota keluarga yang mengalami sakit yang sama dengan pasien. Bila ada yang
meninggal dunia, tanyakanlah sebab kematiannya.

F. Riwayat sosial dan ekonomi


Hal ini untuk mengetahui status sosial pasien, yang meliputi pendidikan, pekerjaan
pernikahan, kebiasaan yang sering dilakukan, dokter menggali informasi-informasi
mengenai kebiasaan hidup pasien yang mungkin memiliki hubungan dengan penyakit
jantung dan pembuluh darah yang dideritanya. Misalnya kebiasaan makan makanan
berlemak tinggi, pola tidur, minum alkohol, jarang berolah raga, kegemukan, atau
kebiasaan merokok yang merupakan salah satu faktor predisposisi penyakit jantung
koroner atau penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi primer). Bila ditemukan adanya
riwayat merokok, diperlukan pertanyaan tertentu untuk mendapatkan informasi lebih
banyak tentang kebiasaan merokok tersebut, seperti sudah berapa lama pasien merokok,
berapa batang atau bungkus rokok yang dihabiskan setiap harinya, atau apakah pasien
masih merokok, atau sudah berhenti. Perlu ditanyakan juga tentang keadaan rumah
tangga pasien, aktivitas seksual, pekerjaan, penghasilan dan keadaan anak-anak, atau
masalah lain yang mengganggu ketenangan jiwa pasien.

► SIMULASI KASUS ANAMNESIS PENYAKIT SISTEM KARDIOVASKULER

1. Tn. B, 55 tahun datang ke IGD RSUD Raden Mattaher Jambi dengan keluhan NYERI
DADA SEBELAH KIRI. Lakukan Anamnesis pada Pasien Tersebut ! Berdasarkan hasil
anamnesis tentukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan,

Panduan Skill Lab Blok 4.1 Sistem Kardiovaskular TA 2019/2020 11


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
tanyakan kepada fasilitator hasilnya! Buatlah diagnosis klinik dan diagnosis banding
yang sesuai dan tatalaksana yang tepat!

2. Tn. H, 50 tahun datang ke IGD RSUD Raden Mattaher Jambi dengan keluhan SESAK
NAFAS. Lakukan Anamnesis pada Pasien Tersebut ! Berdasarkan hasil anamnesis
tentukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan, tanyakan
kepada fasilitator hasilnya! Buatlah diagnosis klinik dan diagnosis banding yang sesuai
dan tatalaksana yang tepat!

3. Tn. C, 52 tahun datang ke Puskesmas Simpang IV Sipin dengan keluhan SAKIT


KEPALA. Lakukan Anamnesis pada Pasien Tersebut ! Berdasarkan hasil anamnesis
tentukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan, tanyakan
kepada fasilitator hasilnya! Buatlah diagnosis klinik dan diagnosis banding yang sesuai
dan tatalaksana yang tepat!

► CHECKLIST PENILAIAN
KETERAMPILAN ANAMNESIS/ HISTORY TAKING

SKOR
NO. ASPEK PENILAIAN
0 1 2
MEMBUKA WAWANCARA
1 Menyapa pasien
2 Memperkenalkan diri dan sambung rasa
Panduan Skill Lab Blok 4.1 Sistem Kardiovaskular TA 2019/2020 12
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
3 Menunjukkan sikap hormat dan respek pada pasien
ANAMNESIS
4 Menanyakan identitas penderita
5 Menanyakan keluhan utama
6 Menanyakan lokasi
7 Menanyakan onset dan kronologi
8 Menanyakan kualitas keluhan
9 Menanyakan kuantitas keluhan
10 Menanyakan faktor-faktor pemberat
11 Menanyakan faktor-faktor peringan
12 Menanyakan gejala penyerta
13 Menanyakan riwayat penyakit dahulu
14 Menanyakan riwayat kesehatan keluarga
15 Menanyakan riwayat sosial ekonomi
16 Menanyakan kebiasaan pribadi
17 Penggunaan bahasa yang mudah dipahami pasien
18 Menggunakan pertanyaan terbuka secara tepat
19 Menggunakan pertanyaan tertutup secara tepat
MENUTUP WAWANCARA
20 Menanyakan pada pasien apakah ada hal yang terlewat
21 Menutup wawancara dengan membuat suatu ringkasan
22 Memberikan empati dan dukungan terhadap pasien

Keterangan :
0 = Tidak dilakukan mahasiswa
1 = Dilakukan, tapi belum sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna, atau bila aspek tersebut tidak dilakukan mahasiswa karena
situasi yang tidak memungkinkan (misal tidak diperlukan dalam skenario yang sedang
dilaksanakan).

Panduan Skill Lab Blok 4.1 Sistem Kardiovaskular TA 2019/2020 13


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Anda mungkin juga menyukai