SL 20192020 Part 2 (Mahasiswa)
SL 20192020 Part 2 (Mahasiswa)
1
Anamnesis dan simulasi kasus
kardiovakuler (part 2)
► TUJUAN PEMBELAJARAN
Sesi pembelajaran keterampilan klinik meliputi refreshing pola dasar anamnesis dan
mengasah anamnesis terkait keluhan dibidang kardiovaskuler. Anamnesis dilanjutkan dengan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang terkait dan interprestasi hasilnya. Kemudian
mahasiswa diharapkan dapat menegakkan diagnosis dan tatalaksana sesuai kompetensi.
Kemudian pada saat melaksanakan tahap komunikasi dokter pasien tersebut ada dua hal yang
harus selalu diperhatikan, yaitu :
- Kemampuan menjalin sambung rasa dgn pasien (Building The Relationship).
- Kemampuan menstruktur wawancara (Structuring The Consultation).
Anamnesis yang baik harus mengacu pada pertanyaan yang sistematis, yaitu dengan
berpedoman pada empat pokok pikiran (The Fundamental Four) dan tujuh butir mutiara
anamnesis (The Sacred Seven). Yang dimaksud dengan empat pokok pikiran, adalah
melakukan anamnesis dengan cara mencari data :
1. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
2. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
4. Riwayat Sosial dan Ekonomi
Sebelum melakukan anamnesis lebih lanjut, pertama yang harus ditanyakan adalah identitas
pasien, yaitu umur, jenis kelamin, ras, status pernikahan, agama dan pekerjaan.
OLDCART
(Onset, Location, Duration, Character, Alleviating Aggravating Factor, Radiation, Time)
a. Dapat ditanyakan bagaimana mula terjadinya keluhan atau gejala klinis (onset).
b. Lokasi dimana pasien merasakan keluhan (location).
c. Sudah berapa lama keluhan dirasakan oleh pasien (duration).
d. Bagaimana sifat keluhan yang dirasakan pasien (character).
e. Adakah faktor-faktor yang dapat memperberat atau meringankan keluhan (Alleviating
atau Aggravating Factor).
f. Apakah keluhan hanya terbatas pada dada / menyebar ke bagian tubuh lain. (Radiation).
g. Apakah keluhan timbul pada waktu tertentu, atau terjadi setiap saat, atau terjadi tidak
menentu (Time).
OPQRST
(Onset, Palliating/Provoking Factor, Quality, Radiation, Site, Time) yaitu:
a. Keluhan atau gejala klinis terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan (Onset).
b. Adakah pencetus yang menimbulkan keluhan (Palliating/Provoking Factor).
c. Sifat dan beratnya serangan atau gejala klinis yang terjadi, apakah terjadi secara terus
menerus atau hilang timbul, apakah cenderung bertambah berat atau berkurang (Quality).
d. Penyebaran dari keluhan (Radiation).
e. Apakah keluhan timbul saat pasien berada pada tempat tertentu (Site), yang
memungkinkan penderita terpapar dengan faktor pencetus sehingga terjadi serangan
yang menyebabkan timbulnya keluhan (eksaserbasi).
f. Kapan keluhan timbul (Time).
Dalam anamnesis, alur pikir yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Pendekatan sistematis, perlu diingat : Fundamental Four & Sacred Seven.
2. Mulai berfikir organ mana yang terkena dan jangan berpikir penyakit apa, sehingga
pengetahuan anatomi dan fisiologi harus dikuasai dengan baik.
Panduan Skill Lab Blok 4.1 Sistem Kardiovaskular TA 2019/2020 6
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
3. Anamnesis menggunakan keterampilan interpersonal sehingga dibutuhkan
pengetahuan sosiologi, psikologi dan antropologi.
A. Anamnesis Pribadi
Seperti halnya anamnesis pada sistem organ lainnya, anamnesis pada penyakit sistem
kardiovaskuler terdiri dari komponen-komponen yang menunjukkan identitas pribadi
seseorang. Komponen-komponen yang harus ditanyakan dalam anamnesis pribadi antara
lain adalah : Nama, Umur, Kelamin, Alamat, Agama, Bangsa / Suku, Status
Perkawinan, dan Pekerjaan. Data-data tersebut merupakan identitas pasien dan penting
untuk diketahui, karena terkadang terdapat hubungan antara data identitas dengan
epidemiologi atau insidensi suatu penyakit. Misalnya mengenai umur dan jenis kelamin,
penyakit angina pektoris memiliki insidensi yang tinggi pada usia di atas 30 tahun, dan
lebih banyak terjadi pada jenis kelamin pria daripada wanita. Penyakit jantung kongestif
memiliki insidensi yang tinggi pada pasien yang berusia di atas 40 tahun dengan riwayat
penyakit hipertensi yang kronik, atau penyakit jantung kongenital, dan penyakit jantung
rematik, yang memiliki insidensi tinggi pada pasien usia anak-anak dan dewasa muda,
dengan insidensi yang sama antara pasien yang berjenis kelamin pria dan wanita.
Nyeri Dada
Non Kardial
Kardial
Pleural Neural
Non Gastrointestinal Muskulo
Koroner Pulmo Psikis skeletal
Koroner
Nyeri dada kardial dapat dibedakan menjadi nyeri dada koroner dan non koroner. Nyeri
dada koroner dapat ditemukan pada kasus penyakit angina pektoris dan infark miokard.
Sedangkan nyeri dada non koroner ditemukan misalnya pada kasus perikarditis, dan
kelainan katup jantung (stenosis aorta, prolaps katup mitral).
Nyeri dada non kardial adalah nyeri dada yang timbul karena kelainan di luar sistem
kardiovaskuler, misalnya pada pleuritis, tumor mediastinum, tumor paru, trauma dada,
artritis tulang-tulang penyusun rongga dada, refluks dan spasme esofagus, gastritis, atau
pada nyeri dada karena gangguan psikologis.
Contoh keluhan utama lainnya misalnya sesak nafas, dokter harus dapat membedakan
apakah sesak nafas disebabkan karena adanya penyakit atau gangguan pada sistem
kardiovaskuler (kardial), atau bukan (non kardial). Keluhan sesak nafas yang disebabkan
oleh penyakit jantung dan pembuluh darah misalnya penyakit jantung dengan gagal
jantung kongestif (Congestive Heart Failure), atau pada kasus kelainan-kelainan katup
jantung. Keluhan sesak nafas yang non kardial, dapat ditemukan pada penyakit obstruksi
Panduan Skill Lab Blok 4.1 Sistem Kardiovaskular TA 2019/2020 8
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
saluran nafas, kerusakan anatomi paru-paru yang luas, keganasan, penyakit infeksi,
kelainan pada dinding dada, kelainan pada otot pernafasan dan persarafannya, penyakit
psikis, kasus keracunan, gangguan metabolisme, dan kasus anemia yang berat. Selain
dua keluhan di atas, keluhan sistem penyakit sistem kardiovaskuler lain yang sering
ditemukan adalah jantung berdebar, dan sakit kepala.
Untuk membedakan apakah nyeri dada, sesak nafas, atau keluhan utama lainnya
disebabkan oleh penyakit-penyakit sistem kardiovaskuler atau bukan, menyingkirkan
diagnosis-diagnosis banding, dan menegakkan diagnosis pasti, informasi-informasi
terutama yang terdapat pada keluhan utama, haruslah digali sedalam mungkin dengan
menggunakan pertanyaan tertentu yang terdapat dalam komponen anamnesis lainnya.
1. Lokasi (dimana ?) Pada nyeri dada koroner, pasien akan merasakan nyeri bermula di
daerah tulang dada atau dibawah tulang dada (substernal). Pada perikarditis nyeri
dada dirasakan pada daerah substernal atau parasternal.
2. Onset/ awitan dan kronologis (kapan terjadinya? berapa lama? (Duration/ Time))
Keluhan atau gejala klinis terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan (Onset).
3. Kuantitas (Quantity) keluhan (ringan atau berat, seberapa sering terjadi ?)
1. Tn. B, 55 tahun datang ke IGD RSUD Raden Mattaher Jambi dengan keluhan NYERI
DADA SEBELAH KIRI. Lakukan Anamnesis pada Pasien Tersebut ! Berdasarkan hasil
anamnesis tentukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan,
2. Tn. H, 50 tahun datang ke IGD RSUD Raden Mattaher Jambi dengan keluhan SESAK
NAFAS. Lakukan Anamnesis pada Pasien Tersebut ! Berdasarkan hasil anamnesis
tentukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan, tanyakan
kepada fasilitator hasilnya! Buatlah diagnosis klinik dan diagnosis banding yang sesuai
dan tatalaksana yang tepat!
► CHECKLIST PENILAIAN
KETERAMPILAN ANAMNESIS/ HISTORY TAKING
SKOR
NO. ASPEK PENILAIAN
0 1 2
MEMBUKA WAWANCARA
1 Menyapa pasien
2 Memperkenalkan diri dan sambung rasa
Panduan Skill Lab Blok 4.1 Sistem Kardiovaskular TA 2019/2020 12
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
3 Menunjukkan sikap hormat dan respek pada pasien
ANAMNESIS
4 Menanyakan identitas penderita
5 Menanyakan keluhan utama
6 Menanyakan lokasi
7 Menanyakan onset dan kronologi
8 Menanyakan kualitas keluhan
9 Menanyakan kuantitas keluhan
10 Menanyakan faktor-faktor pemberat
11 Menanyakan faktor-faktor peringan
12 Menanyakan gejala penyerta
13 Menanyakan riwayat penyakit dahulu
14 Menanyakan riwayat kesehatan keluarga
15 Menanyakan riwayat sosial ekonomi
16 Menanyakan kebiasaan pribadi
17 Penggunaan bahasa yang mudah dipahami pasien
18 Menggunakan pertanyaan terbuka secara tepat
19 Menggunakan pertanyaan tertutup secara tepat
MENUTUP WAWANCARA
20 Menanyakan pada pasien apakah ada hal yang terlewat
21 Menutup wawancara dengan membuat suatu ringkasan
22 Memberikan empati dan dukungan terhadap pasien
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan mahasiswa
1 = Dilakukan, tapi belum sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna, atau bila aspek tersebut tidak dilakukan mahasiswa karena
situasi yang tidak memungkinkan (misal tidak diperlukan dalam skenario yang sedang
dilaksanakan).