Anda di halaman 1dari 10

MODULSKILL LAB

PEMERIKSAAN DERMATOLOGI
BLOK 4.2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


UNIVERSITAS JAMBI
2018/2019
Learning objektif:
1. Mahasiswa mampu mendeskripsikan efloresensi kulit
2. Mahasiswa mampu menegakkan diagnose penyakit kulit berdasarkan efloresensi
yang ditemukan
3. Mahasiswa mampu memberikan diagnosis banding berdasarkan efloresensinya dan
predileksinya
4. Mahasiswa mampu menentukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk
menegakkan diagnosis
5. Mahasiswa mampu menentukan penatalaksanaan (medikamentosa dan non
medikamentosa

2
SKILL LAB
PEMERIKSAAN DERMATOLOGI

TERMINOLOGI LESI KULIT


Diagnosis penyakit kulit dimulai dengan melihat aspek morfologi kelainan kulit.
Dalam praktek sehari-hari pemeriksan dan penentuan daignosis sebaiknya dilakukan
sebagai berikut :
1. Lakukan inspeksi
- Pemeriksaan mutlak dilakukan di ruang terang
- Bantuan pemeriksaan dapat menggunakan kaca pembesar.
- Amati seluruh kulit penderita
- Pada penyakit tertentu, mati pula kuku, rambut dan selaput lendir
- Pada inspeksi perhatikan : lokasi, warna, bentuk, ukuran, penyebaran, batas dan
efloresensi khusus.
2. Lakukan palpasi
- perhatikan ada atau tidak tanda radang akut, indurasi, fluktuasi dan pembesaran
kelenjar getah bening
- pemeriksaan khusus :membedakan warna kemerahan antara eritema, purpura
dan telangiektasis.Tekan dan geser pada daerah kemerahan tersebut.
a. Eritema : warna kemerahan akan hilang dan warna tersebut akan kembali
setelah jari dilepaskan .
b. Purpura dan telangiektasis : tidak menghilang
- Diaskopi : menekan dengan benda transparan pada tempat kemerahan tersebut.
Diaskopi + jika warna merah menghilang.

Efloresensi kulit dapat berubah pada waktu berlangsungnya penyakit. Proses tersebut
dapat merupakan akibat biasa dalam perjalanan proses patologik atau dipengaruhi
oleh keadaan dari luar. Dalam hal ini gambaran klinis morfologik peyakit
menyimpang dari biasanya dan sulit dikenali.
Menurut Prakken
a. efloresensi primer :
makula, papula, plak, urtikaria, nodus, nodulus, vesikel, bula, pustula,kista
b. efloresensi sekunder :
skuama, krusta, erosi, ulkus, sikatrik

Menurut Siemens:
a. setinggi permukaan kulit : makula
b. bentuk peralihan, tidak terbatas pada permukaan kulit : eritema, telangiektasis
c. di atas permukaan kulit : urtika, vesikel, bula, kista, pustul, abses, papul, nodus,
tumor, vegetasi
d. betuk peralihan, tidak terbatas pada suatu lapisan saja : siaktrik, hipotrofi, erosi,
ekskoriasi, ulkus, deposit, skuama, krusta, sel asing, kotoran, cekung, anetoderma.

Berikut disajikan definisi berbagai kelainan kulit dan istilah-istilah yang berkaitan
dengan kelainan tersebut
3
Makula : kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata-mata.
Contoh : melanoderma, leukoderma. Purpura. Petekie, ekimosis
Eritema : kemerahan pada kkulit yang disebabkan pelebaran pembuluh darah kapiler
yag reversibel
Urtikaria : edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan
Vesikel : gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran kurang dari ½ cm garis
tengah dan mempuyai dasar; vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik
Pustul : vesikel yagn berisi nanah, bila nanah mengendap di bagian bawah vesikel
disebut vesikel hipopion.

4
5
6
7
A. LATIHAN
1. Mahasiswa akan disajikan skenario kasus oleh instruktur.
2. Mahasiswa akan disajikan gambar mengenai kelainan kulit yang berkaitan
dengan skenario tersebut diatas
3. Mahasiswa menuliskan terminologi kelaianan kulit hasil inspeksi gambar yang
disajikan pada lembar kertas yang disediakan.
4. Mahasiswa menuliskan diagnosis sementara dan tatalaksana yang akan
diberikan kepada pasiennya.
5. Instruktur memberikan umpan balik dan nilai terhadap hasil analisis
mahasiswaa.

B. Lembar Catatan Medis


Nama Pasien :
Jenis kelamin :
Umur :
Pekerjaan :
Anamnesis :dengan..................................... tanggal ............................

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Dermatologi

Pemeriksaan lainnya

Terapi

Saran

8
C. Contoh
Ny. Rumiah,50 tahun, ibu rumah tangga mengeluh gatal pada seluruh tubuh, sejak tadi
pagi. Gatal dirasakan beberapa jam setelah makan ikan tongkol. Pada pemeriksaan
fisik : dalam batas normal. Pemeriksaan Dermatologi didapatkan gambaran seperti
dibawah :

Lembar Catatan Medis


Nama Pasien : Ny. rumiah
Jenis kelamin : wanita
Umur : 50 tahun
Pekerjaan : ibu rumah tangga

Anamnesis :dengan penderita tanggal (skill lab berlangsung)


gatal pada seluruh tubuh, sejak tadi pagi. Gatal dirasakan beberapa jam setelah makan
ikan tongkol

Pemeriksaan Fisik
Dalam batas normal

Pemeriksaan Dermatologi
Inspeksi : tampak makula edema eritema berbagai ukuran, batas jelas, menyebar di
seluruh tubuh

Pemeriksaan lainnya
-
Diagnosis : Urtikaria

Terapi
CTM 3x1 jika gatal
Dexamethason 3x1 jika gatal

Saran
Pemeriksaan tes alergi Menghindari faktor pencetus : ikan tongkol
9
CHEK LIST PEMERIKSAAN DERMATOLOGI

No. Kriteria Skor


0 1 2 3
1 Sambung rasa
2 Menjelaskan tujuan pemeriksaan
3 Menyiapkan kaca pembesar
4 Mencuci tangan
5 Melakukan pemeriksaan dermatologi
dengan menggunakan kaca pembesar

6 menyebutkan lokasi / regio pemeriksaan


8 Menyebutkan jenis efloresensi primer
9 Menyebutkan jumlah efloresensi yang
ditemukan
10 Menyebutkan ukuran
11 Menyebutkan jenis efloresensi sekunder
12 Menyebutkan jumlah efloresensi yang
ditemukan
13 Menyebutkan ukuran

14 Lakukan interprestasi
TOTAL

10

Anda mungkin juga menyukai