Anda di halaman 1dari 2

Komang Praditya Rudy Sastrawan 1717051083

Capaian partum-buhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh ketepatan dalam


penerapan kebijakaan fiskal oleh pemerintah dan kebijakan moneter oleh bank
sentral. Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan peningkatan output riil atas
barang dan jasa. Hal ini mencerminkan bergeraknya aktivitas ekonomi suatu negara
yang dipengaruhi oleh berbagai variabel. Nilai dari variabelvariabel tersebut
dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi), dan kemampuan
perusahaan dalam mengelola dan mengolah menjadi output riil. Disamping itu,
pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh kebijakankebijakan pemerintah, baik
kebijakan fiskal maupun kebijakan moneter.
Kebijakan fiskal Presiden Jokowi
1. Tax holiday
2. Pengurangan subsidi BBM
3. Memperluas kebijakan bebas visa
4. Meningkatkan penggunaan biodiesel
5. Bea masuk antidumping dan tindakan pengamanan sementara
6. Tax Amnesty
Kebijakan moneter yang pernah dilkukan oleh pemerintahan jokowi 5 tahun terakhir
yaitu:
1. Memperkuat pengendalian inflasi dan mendorong sektor riil dari sisi suplai,
menjaga stabilisasi rupiah, serta memperkuat likuiditas.
2. Memperkuat kerjasama dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah guna
memastikan gerak ekonomi dan keuangan di daerah selaras dengan derap
langkah kebijakan di tingkat pusat.
3. Memperkuat pengelolaan likuiditas rupiah.
4. Memperkuat pengelolaan valuta asing dari sisi permintaan dan penawaran
(supply dan demand).
5. Mempendalam pasar uang

Komang Praditya Rudy Sastrawan 1717051083


Di era pemerintah Presiden Joko Widodo, sejak tahun 2014 pemerintah menerapkan
strategi dengan lebih memfokuskan variabel investasi sebagai faktor yang diharapkan
mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah menyadari bahwa, Indonesia
lemah dalam daya saing sumber daya manusia, dan infrastruktur yang belum memadai
guna mendukung investasi. Oleh sebab itu untuk mewujudkan infrastruktur yang
memadai, Pemerintah melakukan perubahan struktur keuangan APBN th 2015 yang lebih
memfokuskan pada belanja infrastruktur dengan mengalokasi anggaran pembangunan
infrastruktur dalam jumlah yang lebih besar, namun mengurangi anggaran disektor lain.
Kebijakan dan strategi ini berdampak tidak tercapainya target penerimaan Negara
Berdasarkan data BPS, tingkat pertumbuhan ekonomi periode th 2014 sd 2018 hanya
berkisar pada angka 5% saja dari yang diharapkan diatas 6%. Secara makro angka
pertumbuhan yang dicapai selama ini (+-5%) tidak banyak berpengaruh terhadap
pembangunan ekonomi. Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan
realisasi APBN th 2014 sd 2018 mengindikasikan perekonomian yang relatif stagnan.
Menurut saya, alternatif solusi yang ideal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang
lebih tinggi misalnya menuju 6%, 7%, atau lebih, maka harus ada solusi jangka pendek dan
jangka panjang.

Dalam kebijakan moneter, Bank Indonesia mengendalikan sektor keuangan dengan


mengatur jumlah uang beredar, arus perputarannya, baik uang giral maupun uang kuasi,
tingkat bunga, serta kurs mata uang suatu negara terhadap mata uang asing. Penurunan
tingkat bunga acuan mendorong, penurunan cadangan minimum, mendorong investor
melakukan peminjaman dana yang bisa digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi,
diversifikasi, ekspansi,dan lain sebagainya. Bergeraknya sektor riil, peningkatan ekspor
bepengaruh terhadap terapresiasinya Rupiah terhadap kurs mata uang asing. Faktor lain
yang menjadi syarat efektifnya kebijakan fiskal dan moneter adalah faktor keamanan, dan
kepastian hukum.

Anda mungkin juga menyukai