Capaian partum-buhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh ketepatan dalam
penerapan kebijakaan fiskal oleh pemerintah dan kebijakan moneter oleh bank sentral. Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan peningkatan output riil atas barang dan jasa. Hal ini mencerminkan bergeraknya aktivitas ekonomi suatu negara yang dipengaruhi oleh berbagai variabel. Nilai dari variabelvariabel tersebut dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi), dan kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengolah menjadi output riil. Disamping itu, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh kebijakankebijakan pemerintah, baik kebijakan fiskal maupun kebijakan moneter. Kebijakan fiskal Presiden Jokowi 1. Tax holiday 2. Pengurangan subsidi BBM 3. Memperluas kebijakan bebas visa 4. Meningkatkan penggunaan biodiesel 5. Bea masuk antidumping dan tindakan pengamanan sementara 6. Tax Amnesty Kebijakan moneter yang pernah dilkukan oleh pemerintahan jokowi 5 tahun terakhir yaitu: 1. Memperkuat pengendalian inflasi dan mendorong sektor riil dari sisi suplai, menjaga stabilisasi rupiah, serta memperkuat likuiditas. 2. Memperkuat kerjasama dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah guna memastikan gerak ekonomi dan keuangan di daerah selaras dengan derap langkah kebijakan di tingkat pusat. 3. Memperkuat pengelolaan likuiditas rupiah. 4. Memperkuat pengelolaan valuta asing dari sisi permintaan dan penawaran (supply dan demand). 5. Mempendalam pasar uang
Komang Praditya Rudy Sastrawan 1717051083
Di era pemerintah Presiden Joko Widodo, sejak tahun 2014 pemerintah menerapkan strategi dengan lebih memfokuskan variabel investasi sebagai faktor yang diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah menyadari bahwa, Indonesia lemah dalam daya saing sumber daya manusia, dan infrastruktur yang belum memadai guna mendukung investasi. Oleh sebab itu untuk mewujudkan infrastruktur yang memadai, Pemerintah melakukan perubahan struktur keuangan APBN th 2015 yang lebih memfokuskan pada belanja infrastruktur dengan mengalokasi anggaran pembangunan infrastruktur dalam jumlah yang lebih besar, namun mengurangi anggaran disektor lain. Kebijakan dan strategi ini berdampak tidak tercapainya target penerimaan Negara Berdasarkan data BPS, tingkat pertumbuhan ekonomi periode th 2014 sd 2018 hanya berkisar pada angka 5% saja dari yang diharapkan diatas 6%. Secara makro angka pertumbuhan yang dicapai selama ini (+-5%) tidak banyak berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi. Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan realisasi APBN th 2014 sd 2018 mengindikasikan perekonomian yang relatif stagnan. Menurut saya, alternatif solusi yang ideal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi misalnya menuju 6%, 7%, atau lebih, maka harus ada solusi jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam kebijakan moneter, Bank Indonesia mengendalikan sektor keuangan dengan
mengatur jumlah uang beredar, arus perputarannya, baik uang giral maupun uang kuasi, tingkat bunga, serta kurs mata uang suatu negara terhadap mata uang asing. Penurunan tingkat bunga acuan mendorong, penurunan cadangan minimum, mendorong investor melakukan peminjaman dana yang bisa digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi, ekspansi,dan lain sebagainya. Bergeraknya sektor riil, peningkatan ekspor bepengaruh terhadap terapresiasinya Rupiah terhadap kurs mata uang asing. Faktor lain yang menjadi syarat efektifnya kebijakan fiskal dan moneter adalah faktor keamanan, dan kepastian hukum.