Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENGARUH AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP

PENGENDALIAN BIAYA
(Studi Empiris Pada Industri Kawasan Cikande Serang)
Retno Ryani Kusumawati
Dosen Bidang Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Banten

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of the organizational structure, planning or budgeting,
controlling and reporting the implementation or partially and simultaneously to control costs. This
research is a causal quantitative approach to the object of research in the industrial sector Cikande
Serang Region. The population in this study are all companies located in Serang Cikande Indutri
Region. Samples were some employees in Region Indutri Cikande Serang who occupy the posts of the
budget. The research data is primary data obtained directly through a research questionnaire
distributed to respondents of the study. The variables of this study consisted of independent variables
which comprises four variables: organizational structure, planning or budgeting, implementation or
control and reporting and the dependent variable is cost control. Analysis of the data used is simple
linear regression and multiple linear regression.
The conclusion from this study is that either partially or simultaneously variable application of
structures, systems or budget planning, system implementation or control, and reporting systems a
significant effect on cost control.

Keywords: Accounting, Accountability, Standard Cost, Control

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur organisasi, perencanaan atau
anggaran, pelaksanaan atau pengendalian dan pelaporan secara parsial dan simultan terhadap
pengendalian biaya. Penelitian ini merupakan penelitian kausal dengan pendekatan kuantitatif dengan
objek penelitian pada sektor industri Kawasan Cikande Serang. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh perusahaan yang terdapat di Kawasan Indutri Cikande Serang. Sampel penelitian ini adalah
sebagian karyawan di Kawasan Indutri Cikande Serang yang menempati pada pos-pos anggaran biaya.
Data penelitian adalah data primer yang diperoleh secara langsung melalui kuesioner penelitian yang
dibagikan kepada responden penelitian. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas yang terdiri
empat variabel yaitu struktur organisasi, perencanaan atau anggaran, pelaksanaan atau pengendalian dan
pelaporan dan variabel dependennya adalah pengendalian biaya. Analisis data yang digunakan adalah
regresi linier sederhana dan regresi linier berganda.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa baik secara parsial maupun simultan variabel
penerapan struktur organisasi, sistem perencanaan atau anggaran, sistem pelaksanaan atau pengendalian,
dan sistem pelaporan berpengaruh signifikan terhadap pengendalian biaya.

Kata Kunci: Akuntansi Pertanggungjawaban, Pengendalian Biaya.

62
PENDAHULUAN pertanggungjawaban akan membentuk pusat-
pusat pertanggungjawaban. Pada pusat
Latar Belakang Penelitian perbelanjaan, pusat pertanggungjawaban
merupakan tiap-tiap unit departemen yang
Perkembangan perekonomian di Indonesia
dipimpin oleh kepala bagian departemen yang
sekarang ini telah mengalami perubahan yang
bertanggungjawab atas seluruh kegiatan yang ada
cukup pesat. Seiring dengan perkembangan dunia
pada departemen yang dipimpinnya. Setiap unit
usaha yang menunjukkan persaingan sangat ketat
departemen menyusun rencana program dan
sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di
anggaran sampai melakukan penyusunan laporan
Indonesia. Setiap perusahaan mempunyai tujuan
pertanggungjawaban. Pusat biaya merupakan
yang akan dicapai, baik berupa laba yang
salah satu pusat pertanggungjawaban, dimana unit
maksimal maupun pertumbuhan perusahaan.
departemennya hanya bertanggungjawab atas
Keadaan seperti ini tentunya akan menyebabkan
biaya-biaya yang terjadi tanpa
organisasi dalam perusahaan harus menyesuaikan
menghubungkannya dengan keluaran yang
diri untuk mempertahankan kelangsungan
dihasilkan.
usahanya. Salah satu usaha perusahaan untuk
Setiap perusahaan baik yang berskala besar
mempertahankan kelangsungan usahanya melalui
maupun berskala kecil pada umumnya
akuntansi pertanggungjawaban untuk mengukur
berorientasi untuk mencapai laba. Keberhasilan
hasil kinerja yang dicapai oleh setiap pusat
perusahaan untuk pencapaian laba yang
pertanggunjawaban.
diinginkan dipengaruhi oleh pengendalian atas
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan
biaya yang dilakukan. Pengendalian biaya adalah
bentuk akuntansi khusus yang dipakai untuk
bagaimana manajemen mengambil tindakan
mengevaluasi kinerja keuangan segmen bisnis
dalam mengarahkan aktivitas yang sedang
dan mensyaratkan setiap manajer untuk
dilaksanakan agar berjalan sesuai dengan tujuan
berpartisipasi dalam penyusunan rencana-rencana
yang telah ditetapkan. Pengendalian biaya yang
finansial segmennya dan menyediakan laporan
memadai dapat dilakukan dengan menerapkan
kinerja tepat waktu dan membandingkan hasil
akuntansi pertanggungjawaban. Akuntansi
aktual dengan yang direncanakan. Sistem
pertanggungjawaban merupakan alat yang
akuntansi yang digunakan untuk mengukur setiap
digunakan untuk melaporkan bagaimana manajer
pusat pertanggungjawaban sesuai dengan
tiap-tiap unit pusat pertanggungjawaban dapat
informasi yang dibutuhkan manajer untuk
mengatur pekerjaan yang berada langsung
mengoperasikan pusat pertanggungjawaban
dibawah pengawasan dan tanggung jawabnya,
mereka. Peranan akuntansi pun semakin
Laporan yang dicantumkan berupa laporan
dibutuhkan terutama untuk memperoleh informasi
pengawasan biaya dimana laporan ini membuat
dan juga akuntansi pun dapat dipandang sebagai
manajer sebagai penanggungjawab atas terjadinya
suatu sistem yang mengolah masukan berupa data
biaya dapat menerangkan jika terjadi
operasi dan data keuangan untuk menghasilkan
penyimpangan.
keluaran berupa informasi akuntansi yang
Anggaran merupakan salah satu alat yang
dibutuhkan oleh pemakai. Proses pengumpulan
penting untuk perencanaan pengendalian biaya
dan pencatatan serta penyajian laporan atas
jangka pendek yang efektif. Anggaran merupakan
transaksi ataupun data keuangan yang telah lalu
rencana kerja tiap-tiap organisasi yang disusun
dapat membantu manajemen dalam memperoleh
secara sistematis guna dijadikan sebagai alat
informasi.
perencanaan dan pengendalian guna pencapaian
Manajemen yang bertanggungjawab atas
tujuan yang telah ditetapkan. Anggaran berisikan
perencanaan, pencapaian sasaran pelaksanaan,
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
dan hasil pelaporan menyampaikan laporan
perusahaan, dimana penyusunannya dilakukan
pertanggungjawabannya melalui akuntansi
oleh tiap-tiap unit pusat pertanggungjawaban.
pertanggungjawaban. Dengan demikian,
Anggaran dapat berfungsi dengan baik karena
manajemen harus memperhatikan kinerja pusat
didukung oleh struktur organisasi perusahaan
pertanggungjawaban agar dapat berjalan dengan
yang memadai. Di dalam struktur organisasi yang
efektif. Akuntansi pertanggunjawaban yang
memadai, terlihat batasan-batasan wewenang dan
dilakukan manajemen bertujuan untuk memeriksa
pemberian tanggungjawab yang jelas untuk
keefektifan penyelesaian rencana dan untuk
manajer, dimana anggaran yang disusun dapat
mendeteksi penyimpangan yang mungkin terjadi.
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
Perusahaan yang menerapkan akuntansi
pusat pertanggungjawaban dan dapat dilakukan
63
pemisahan antara biaya yang dapat dikendalikan dalam bentuk deviden melalui Rapat Umum
dan biaya yang tidak dapat dikendalikan oleh Pemegang Saham (RUPS). Para pemegang saham
setiap manajer pada tiap-tiap unit pusat sering menginginkan pembagian deviden yang
pertanggungjawaban sehingga penyusunan sangat besar, karena memiliki tingkat kepastian
anggaran serta pelaporan laporan perbandingan yang relatif tinggi dibandingkan dengan laba yang
antara anggaran dengan realisasi dapat di tahan. Jika deviden yang dibagikan relatif
mencerminkan keefektivitasan pengendalian tinggi, maka jumlah dana yang dikendalikan
biaya oleh pusat pertanggungjawaban dalam manajemen relatif kecil.
perusahaan yang bersangkutan.
Perusahaan perlu melakukan pengendalian
terhadap biaya-biaya yang akan dikeluarkan demi TINJAUAN PUSTAKA
mengurangi biaya yang tidak efektif dalam
kegiatannya, demi kelangsungan perusahaan. Akuntansi Pertanggungjawaban
Sebagian besar perusahaan tidak mencantumkan
Akuntansi pertanggungjawaban adalah alat
dengan rinci pengeluaran yang ada di laporan laba
fundamental untuk pengendalian manajemen dan
rugi pada akun biaya lain-lain, sehingga
ditentukan oleh empat elemen penting, yaitu
perusahaan tidak dapat meminimalisir biaya lain-
pemberian tanggung jawab, pembuatan ukuran
lain. Di samping tidak ada rincian biaya lain-lain
kinerja atau benchmarking, pengevaluasian
secara detail, perusahaan juga mengalami
kinerja, dan pemberian penghargaan. Hansen dan
permasalahan keuangan yang dikarenakan oleh
Mowen, (2010:21). Bagan organisasi menunjuk-
inflasi. Apabila inflasi terjadi secara terus
kan posisi manajemen utama dari suatu entitas,
menerus, maka dikhawatirkan perusahaan akan
membantu untuk mendefinisikan wewenang,
mengalami kerugian atau mengurangi keuntungan
tanggungjawab dan akuntabilitas serta penting
suatu perusahaan. Pengendalian biaya yang baik
dalam mengembangkan suatu sistem akuntansi
akan memudahkan dalam menerapkan akuntansi
biaya yang dapat melaporkan tanggungjawab dari
pertnggungjawaban dalam perusahaan, sehingga
para individu. (Carter, 2009:7).
perusahaan dapat mencapai tujuannya.
Penerapan akuntansi pertanggungjawaban
Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban
yang baik akan menciptakan pengendalian dan
pengukuran kerja manajer. Akuntansi Akuntansi pertanggungjawaban
pertanggungjawaban juga sebagai sarana untuk memberikan kemudahan manajemen dalam
mengevaluasi kemampuan manajer. Laporan mengontrol setiap hirarki pusat pertanggung-
pertanggungjawaban dapat digunakan sebagai jawaban dan mengkoordinasi setiap aktivitas dari
dasar untuk membuat analisis yang bertujuan pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut, setiap
untuk mengukur kerja manajer di setiap pusat unit organisasi tersebut memberikan laporan
pertanggungjawaban. Dalam akuntansi dalam waktu bulanan, triwulan, semesteran,
pertanggungjawaban masalah yang sering muncul maupun tahunan. Laporan ini kelak menjadi
adalah ketika manajer dan pemegang saham tidak sarana pertanggungjawaban kepada manajer yang
sependapat dalam mengelola saham perusahaan. lebih tinggi.
Hal itu karena manajer belum menerapkan
akuntansi pertanggungjawaban dalam melaporkan Syarat-Syarat Penerapan Akuntansi
pembagian saham kepada para pemegang saham, Pertanggungjawaban.
Perusahaan seringkali belum mengendalikan Menurut Mulyadi, (2008:63) Sistem
biaya khususnya biaya produksi. Kompenen
akuntansi pertanggungjawaban ada lima syarat
utama dalam biaya produksi adalah biaya upah, yaitu;
biaya bahan baku, dan biaya overhead pabrik dan 2. Struktur organisasi yang menetapkan secara
pertumbuhan laba yang tidak dapat dipastikan
tegas tugas wewenang dan tanggungjawab
karena kadang naik kadang turun akibat kondisi unit kerja dari setiap tingkatan manajemen.
perekonomian yang sedang dilanda krisis 3. Anggaran biaya yang disusun untuk tiap
ekonomi. Manajer mempunyai kewajiban untuk
pusat pertanggungjawawan sebagai dasar
memaksimumkan kesejahteraan para pemegang dalam penilaian kinerja manajemen.
saham. Cara yang dilakukan oleh pemegang 4. Penggolongan biaya sesuai dengan
saham untuk mengurangi kekhawatirannya adalah pemisahan biaya ke dalam biaya
dengan membentuk struktur kepemilikan, dan
terkendalikan dan biaya tak terkendalikan
membagikan laba yang diperoleh perusahaan
64
oleh manajemen tertentu dalam operasi. yang diharapkan keuntungannya bagi perusahaan
5. Terdapatnya susunan kode sesuai dengan pada masa sekarang atau masa yang akan datang.
tingkatan manajemen yang terdapat dalam Sedangkan menurut Daljono (2009:13), biaya
struktur organisasi yang dikaitkan dengan adalah suatu pengorbanan sumber ekonomi yang
kewenangan pengendalian pusat diukur dalam satuan uang, untuk mendapatkan
pertanggungjawaban. barang atau jasa yang diharapkan akan
6. Sistem pelaporan pertanggungjawaban memberikan keuntungan atau manfaat pada saat
untuk tiap-tiap pusat biaya, (responsibility ini atau masa yang akan datang. Lebih lanjut
reporting) Mulyadi (2009:8) menyatakan bahwa pengertian
biaya dalam arti luas merupakan pengorbanan
Pusat-Pusat Pertanggungjawaban. sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang,
yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi
Menurut Hansen dan Mowen (2009: 560),
untuk tujuan tertentu. Dari beberapa pengertian
pusat pertanggungjawaban adalah suatu segmen
tersebut disimpulkan bahwa biaya adalah suatu
bisnis yang manajernya bertanggungjawab
bentuk pengorbanan sumber ekonomi yang dapat
terhadap serangkaian kegiatan tertentu.Sedangkan
diukur dengan satuan uang atas barang atau jasa
menurut Robert N. Anthony dan Vijay
untuk suatu tujuan tertentu.
Govindarajan (2009: 171), pusat
pertanggungjawaban adalah organisasi yang
Penggolongan Biaya
dipimpin oleh seorang manajer yang
bertanggungjawab terhadap aktivitas yang Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan
dilakukan. Dari beberapa pengertian tersebut dengan berbagai macam cara. Umumnya
disimpulkan pusat pertanggungjawaban adalah penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar
bentuk tanggungjawab manajer terhadap seluruh tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan
kegiatan yang dilakukan karyawan. tersebut. Penggolongan biaya diperlukan untuk
membantu kebutuhan informasi manajemen.
Jenis-jenis pusat pertanggungjawaban Mulyadi (2009:13-17), menggolongkan biaya
menjadi 5 golongan besar yaitu:
Menurut Anthony dan Govindarajan
1. Penggolongan biaya menurut objek
(2009), jenis-jenis pusat pertanggungjawaban
pengeluaran
adalah sebagai berikut:
Menurut cara penggolongan ini, nama
1. Pusat pendapatan
objek pengeluaran merupakan dasar
Suatu output (pendapatan) diukur secara
penggolongan biaya.
meneter, akan tetapi tidak ada upaya formal
yang dilakukan untuk mengaitkan imput 2. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok
(beben atau biaya) dengan output. dalam perusahaan dalam perusahaan
2. Pusat biaya. manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu
Adalah pusat pertanggunjawaban yang fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan
inputnya diukur secara moneter, namun fungsi administrasi & umum. Oleh karena
outputnya tidak. itu dalam perusahaan manufaktur, biaya
3. Pusat laba dapat dikelompokkan menjadi tiga
Laba sangat brguna untuk mengukur kelompok:
kinerja. Karena laba memungkinkan a. Biaya Produksi, merupakan biaya-biaya
manajemen senior untuk dapat yang terjadi untuk mengolah bahan baku
menggunakan satu indikator (beberapa di menjadi produk jadi yang siap untuk
antaranya menunjuk kearah yang berbeda). dijual. Biaya produksi secara garis besar
4. Pusat investasi dibagi menjadi: biaya bahan baku, biaya
Laba dibandingkan dengan aktiva yang tenaga kerja langsung, dan biaya
digunakan untuk menghasilkan laba overhead pabrik.
tersebut. b. Biaya pemasaran, merupakan biaya-
biaya yang terjadi untuk melaksanakan
Pengertian Biaya kegiatan pemasaran produk.
c. Biaya administrasi dan umum,
Pengertian biaya menurut menurut Hansen merupakan biaya-biaya untuk
and mowen (2009;47) adalah asset kas atau mengkoordinasi kegiatan produksi dan
nonkas yang dikorbankan untuk barang dan jasa pemasaran produk.
65
3. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya ini mempunyai manfaat lebih dari
Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai. satu periode akuntansi.
Sesuatu yang dapat dibiayai dapat berupa b. Pengeluaran pendapatan (Revenue
produk atau departemen. Dalam Expenditures)
hubungannya dengan sesuatu yang Biaya ini hanya mempunyai manfaat dalam
dibiayai, biaya dapat dikelompokkan periode akuntansi terjadinya pengeluaran
menjadi 2 golongan, yaitu: tersebut.
a. Biaya langsung (Direct cost)
Biaya langsung adalah biaya yang Kerangka Berpikir
terjadi, yang penyebab satu-satunya Akuntansi pertanggungjawaban merupakan
karena adanya sesuatu yang di faktor yang sangat penting dalam mengambil
biayai. Biaya langsung dapat dengan keputusan untuk menentukan langkah yang harus
mudah diidentifikasi dengan sesuatu diambil manajer dalam memperbaiki prestasi
yang dibiayai. Biaya produk kerja karyawan. Selain untuk memperbaiki
langsung terdiri dari biaya bahan prestasi kerja akuntansi pertanggungjawaban juga
baku dan biaya tenaga kerja digunakan untuk pengambilan keputusan sesuai
langsung. dengan laporan keuangan perusahaan.
b. Biaya tidak langsung ( indirect cost) Informasi dalam akuntansi pertanggung-
Biaya tidak langsung adalah biaya jawaban sangat penting untuk proses perencanaan
yang terjadinya tidak hanya dan pengendalian aktivitas organisasi, dengan
disebabkan oleh sesuatu yang informasi, manajer yang bertanggungjawab
dibiayai. Biaya tidak langsung dalam terhadap perencanaan dan realisasinya.
hubungannya dengan produk disebut Pengendalian diberikan kepada setiap manajer
dengan istilah biaya produksi tidak untuk merencanakan pendapatan dan biaya sesuai
langsung atau biaya overhead pabrik. dengan manajer yang bertanggungjawab (Athena,
4. Penggolongan biaya menurut perlakuan 2010).
dalam hubungannya dengan perubahan Akuntansi pertanggungjawaban adalah
volume aktivitas. sistem yang mengukur berbagai hasil yang
a. Biaya Variabel dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban
Biaya yang jumlah totalnya berubah menurut informasi yang dibutuhkan oleh para
sebanding dengan perubahan volume manajer untuk mengoperasikan pusat
kegiatan. Contoh: biaya bahan baku, pertanggungjawaban. Salah satu pusat
biaya tenaga kerja langsung. pertanggungjawaban adalah pusat biaya.
b. Biaya Semivariabel Pengendalian biaya dalam sistem akuntansi
Biaya yang berubah tidak sebanding pertanggungjawaban digunakan untuk mengukur,
dengan perubahan volume kegiatan. mencatat, dan melaporkan. Pengendalian biaya ini
Biaya semivariabel mengandung dianggap sangat penting bagi manajer, karena
unsur biaya tetap dan unsur biaya digunakan sebagai sarana untuk memantau setiap
variabel. unit-unit organisasi.
c. Biaya Semifixed Kerangka berpikir dalam kaitannya dengan
Biaya yang tetap untuk tingkat uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
volume kegiatan tertentu dan apabila penerapan akuntansi pertanggungjawaban
berubah dengan jumlah yang konstan telah di terapkan dengan dengan baik maka
pada volume produksi tertentu. pengendalian biaya akan baik pula. Begitu juga
d. Biaya tetap sebaliknya, apabila penerapan akuntansi tidak
Biaya yang jumlah totalnya tetap dapat berjalan dengan baik maka pengendalian
dalam kisaran volume kegiatan biaya pun tidak dapat terlaksana dengan baik.
tertentu. Contoh: gaji direktur
produksi.
5. Penggolongan biaya atas dasar jangka Hipotesis Penelitian
waktu manfaatnya Berdasarkan latar belakang, masalah pokok
Jika dilihat menurut jangka waktu dan tinjauan pusataka pada bab sebelumnya,
manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi: maka penulis menetapkan hipotesis dalam
a. Pengeluaran modal (Capital Expenditures) penelitian ini yaitu:
66
H1 = Struktur organisasi berpengaruh positif ANALISIS DAN PEMBAHASAN
terhadap pengendalian biaya.
Uji Kualitas Data
H2 = Sistem anggaran berpengaruh positif
terhadap pengendalian biaya. Validitas dan Reliabilitas
H3 = Sistem pengendalian berpengaruh positif Uji validitas adalah uji tentang kemampuan
terhadap pengendalian biaya. suatu atribut, sehingga benar- benar dapat
mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen
H4 = Sistem pelaporan berpengaruh positif
dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang
terhadap pengendalian biaya.
diinginkan dan dapat mengungkap data dari
H5 = Struktur organisasi, sistem anggaran, variabel yang diteliti secara tepat. Reliabilitas
sistem pengendalian dan sistem adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
pelaporan secara simultan berpengaruh merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
positif terhadap pengendalian biaya. Butir pernyataan dikatakan reliabel atau handal
apabila jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten (Sunyoto, 2011:110). Berikut
METODE PENELITIAN hasil analisisnya;
Tabel 1. Hasil Uji Validitas
Jenis Penelitian
Variabel Rhitung Standar Status
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif mengenai akuntansi pertanggjung- Struktur Organisasi
jawaban terhadap pengendalian biaya. Pendekatan X1_1 0,617 0,3 valid
dalam penelitian ini merupakan penelitian sebab X1_2 0,450 0,3 valid
akibat karena dalam penelitiannya untuk menguji
X1_3 0,520 0,3 valid
pengaruh variabel independen terhadap variabel
X1_4 0,453 0,3 valid
dependen. Variabel independen sebagai variabel
yang mempengaruhi yang diindikasikan akan X1_5 0,507 0,3 valid
memberikan pengaruh (akibat) terhadap variabel X1_6 0,527 0,3 valid
dependen (dipengaruhi). Sistem Anggaran
X2_1 0,465 0,3 valid
Populasi dan Sampel
X2_2 0,709 0,3 valid
Populasi dalam penelitian ini adalah X2_3 0,698 0,3 valid
seluruh manajer depetemen. Penentuan sampel X2_4 0,775 0,3 valid
dalam penelitian ini menggunakan non
X2_5 0,866 0,3 valid
probability sampling dengan metode pengambilan
sampel yang digunakan adalah Purposive Sistem Pengendalian
Sampling (Penarikan sampel secara sengaja), X3_1 0,693 0,3 valid
yaitu metode pengambilan sampel dari populasi X3_2 0,741 0,3 valid
secara sengaja dengan memperhatikan kriteria X3_3 0,462 0,3 valid
tertentu dan setiap anggota populasi tidak
X3_4 0,629 0,3 valid
memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan
sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah para X3_5 0,778 0,3 valid
manajer atau kepala bagian/devisi setingkat X3_6 0,573 0,3 valid
manajer berjumlah 60 responden. X3_7 0,717 0,3 valid
X3_8 0,555 0,3 valid
Analisis Data Sistem Pelaporan
Dalam penelitian ini data dengan uji intrumen, X4_1 0,726 0,3 valid
analisis deskriptif, asumsi klasik, uji hipotesis X4_2 0,820 0,3 valid
dengan regresi linier berganda dan koefisien
X4_3 0,626 0,3 valid
determinasi.
X4_4 0,511 0,3 valid
X4_5 0,724 0,3 Valid
X4_6 0,871 0,3 Valid
67
X4_7 0,740 0,3 Valid
Tabel 3
X4_8 0,386 0,3 Valid Descriptive Statistics
Pengendalian Biaya N Mean Std. Deviation
Y_1 0,651 0,3 Valid Struktur Organisasi 60 3,96 0,610
Y_2 0,644 0,3 Valid Sistem Anggaran 60 4,06 0,595
Sistem Pengendalian 60 4,07 0,651
Y_3 0,778 0,3 Valid
Sistem Pelaporan 60 4,11 0,565
Y_4 0,629 0,3 Valid Pengendalian Biaya 60 3,94 0,592
Y_5 0,818 0,3 Valid Sumber: Data hasil olah SPSS
Y_6 0,608 0,3 Valid
Y_7 0,743 0,3 Valid Penerapan Struktur Organisasi (X1)
Y_8 0,705 0,3 Valid Data variabel penerapan struktur organisasi
Y_9 0,633 0,3 Valid diperoleh melalui angket variabel penerapan
Y_10 0,699 0,3 Valid struktur organisasi dengan 6 butir pertanyaan dan
Y_11 0,746 0,3 Valid jumlah responden 60 karyawan. Berdasarkan data
penerapan struktur organisasi yang diolah
Y_12 0,560 0,3 Valid
menggunakan program SPSS maka diperoleh skor
Y_13 0,889 0,3 Valid
rata-rata 3,96 dengan standar deviasi 0,610. Hasil
Sumber: Data hasil olah SPSS analisis menunjukkan bahwa penerapan struktur
organiasi dalam kriteria penilaian baik.
Berdasarkan hasil dari pengolahan data,
diketahui bahwa seluruh item pada variabel Sistem anggaran (X2)
akuntansi pertanggungjawaban yang terdiri dari
struktur organisasi (X1), sistem anggaran (X2), Data variabel sistem anggaran diperoleh
sistem pengendalian (X3), sistem pelaporan (X4) melalui angket variabel sistem anggaran dengan 5
dan pengendalian biaya (Y) menghasilkan nilai r butir pertanyaan dan jumlah responden 60
hitung yang lebih tinggi dari 0,3 dengan tingkat karyawan diperoleh skor rata-rata 4,06 dengan
signifikan lebih kecil dari 0,05. standar deviasi 0,595. Hasil analisis menunjukkan
bahwa sistem anggaran dalam kriteria penilaian
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas baik.
Cronbach’s
Variabel Standar Status
Alpha Sistem pengendalian (X3)
Struktur Organisasi O,684 0,60 Reliabel
Sistem Anggaran 0,751 0,60 Reliabel Data variabel sistem pengendalian
Sistem Pengendalian 0,804 0,60 Reliabel diperoleh melalui angket variabel sistem
Sistem Pelaporan 0,831 0,60 Reliabel pengendalian dengan 8 butir pertanyaan dan
Pengendalian Biaya 0,891 0,60 Reliabel
jumlah responden 60 karyawan. Berdasarkan data
Sumber: Data hasil olah SPSS
sistem pengendalian yang diolah menggunakan
program SPSS maka diperoleh skor rata-rata
Berdasarkan hasil bahwa seluruh variabel
sebesar 4,07 dengan standar deviasi 0,651. Hasil
penelitian memiliki reliabilitas, karena nilai
analisis menunjukkan bahwa sistem pengendalian
alphanya lebih besar dari 0,6.
dalam kriteria penilaian baik.
Uji Statistik Deskriptif
Sistem pelaporan (X4)
Analisis statistik deskriptif digunakan
Data variabel sistem pelaporan diperoleh
dalam penelitian ini untuk memberikan gambaran
melalui angket variabel sistem pelaporan dengan
atau deskripsi mengenai variabel-variabel
8 butir pertanyaan dan jumlah responden 60
penelitian yaitu: akuntansi pertanggungjawaban
karyawan. Berdasarkan data sistem pelaporan
dan pengendalian biaya. Penelitian ini
yang diolah menggunakan program SPSS maka
menggunakan kisaran teoritis, kisaran nilai rata-
diperoleh skor rata-rata sebesar 4,11 dengan
rata (mean) dan standar deviasi (Ghozali, 2011).
standar deviasi 0,565. Hasil analisis menunjukkan
Berikut hasil analisis deskriptif terhadap masing-
masing variabel penelitian. bahwa sistem pengendalian dalam kriteria
penilaian baik.

68
Pengendalian biaya (Y)
Data variabel pengendalian biaya diperoleh
melalui angket variabel pengendalian biaya
dengan 13 butir pertanyaan dan jumlah responden
60 karyawan. Berdasarkan data pengendalian
biaya yang diolah maka diperoleh skor rata-rata
sebesar 3,94 dengan standar deviasi 0,592. Hasil
analisis menunjukkan bahwa sistem pengendalian
dalam kriteria penilaian baik.
Dari hasil pengolahan tidak menunjukan
Pengujian Asumsi Klasik
adanya pola tertentu yang teratur, melainkan titik
Uji Normalitas tersebut menyebar secara acak diatas dan dibawah
angka nol pada sumbu Y, dengan demikian dapat
Hasil uji normalitas dengan One-Sample
dinyatakan dalam model regresi tidak ada gejala
Kolmogorov-Smirnov Test adalah sebagai berikut:
heteroskedastisitas.
Tabel 4
Variabel Kolmogorov- Asymp. Sig. Uji Autokorelasi
Smirnov Z (2-tailed) Autokorelasi dalam penelitian ini
Struktur Organisasi 1,486 0,074
menggunakan uji statistik Durbin-Watson.
Sistem Anggaran 1,532 0,068
Sistem Pengendalian 1,182 0,122 Singgih (2008), bila angka D-W diantara -2
Sistem Pelaporan 1,450 0,090 samapai +2, berarti tidak terjadi autokorelasi.
Pengendalian Biaya 1,521 0,070
Tabel 6
Model Summaryb
Hasil uji One Sampel Kolmogorov Smirnov Model R R Adjusted R Std. Error of the Durbin-
menunjukkan nilai probabilitas signifikan lebih Square Square Estimate Watson
besar dari 0,05. Maka dapat dinyatakan seluruh 1 ,848a ,719 ,699 2,81743 1,374
a. Predictors: (Constant), Sistem Pelaporan, Struktur Organisasi,
variabel yang digunakan dalam penelitian ini Sistem Pengendalian, Sistem Anggaran
memiliki random data yang berdistribusi normal, b. Dependent Variable: Pengendalian Biaya

sehingga pengujian statistik selanjutnya dapat


dilakukan. Nilai DW sebesar 1,374, nilai angka D-W
diantara -2 samapai +2, berarti tidak terjadi
Uji Multikolinearitas autokorelasi.

Adanya gejala multikolinearitas dapat Pengujian Hipotesis


dideteksi dengan nilai VIF (variance inflation
factor) dengan nilai tolerance dapat dilihat dari Analisis Regresi Berganda
hasil pengolahan data sebagai berikut; Uji regresi berganda digunakan untuk
Tabel 5 menguji pengaruh struktur organisasi, sistem
anggaran, sistem pengendalian, dan sistem
Coefficientsa
pelaporan terhadap pengendalian biaya.
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF Dari hasil analisis regresi sebagaimana
1 Struktur Organisasi ,727 1,375 tersebut pada Tabel 7 (terlampir), dapat dibuat
Sistem Anggaran ,377 2,655 persamaan regresi sebagai berikut;
Sistem Pengendalian ,414 2,415
Sistem Pelaporan ,700 1,428 Y= -4,987 + 0,467 X1+ 0,928 X2+ 0,423X3+
a. Dependent Variable: Pengendalian Biaya
0,381X4
Uji Heteroskedastisitas Persamaan regresi tersebut di atas dapat
Heterokedastisitas pada model regresi dijelaskan apabila nilai X naik sebesar satu satuan
linear berganda dalam penelitian ini adalah maka nilai Y juga akan naik sebesar satu per
dengan menggunakan garfik Scaterplot. satuan sesuai dengan koefisien regresi masing-
Gambar 2 masing variabel penelitian.

69
Hioptesis 1 sebesar 20,7%.
Hipotesis pertama menyatakan penerapan
Hioptesis 4
struktur organisasi berpengaruh kurang signifikan
terhadap pengendalian biaya. Hipotesis diterima Hipotesis empat menyatakan sistem
apabila nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel dan pelaporan berpengaruh positif dan signifikan
hipotesis ditolak apabila nilai thitung lebih kecil dari terhadap pengendalian biaya. Hasil uji
nilai ttabel. Hasil uji menunjukan bahwa thitung menunjukan bahwa thitung (2,643) > ttabel (2,002)
(1,777) < ttabel (2,002) dengan tingkat signifikasi dengan tingkat signifikasi 0,014 > 0,05.
0,081 > 0,05.
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) Untuk melihat besarnya pengaruh sistem
Untuk melihat besarnya pengaruh pelaporan terhadap pengendalian biaya digunakan
penerapan struktur organisasi terhadap koefisien determinasi (R2) yaitu dengan
pengendalian biaya digunakan koefisien mengalikan nilai beta dengan zero-order
determinasi (R2) yaitu dengan mengalikan nilai (0,226x0,596=0,135). Hasil uji R2 ini
beta dengan zero-order (0,149x0,502=0,075). menunjukkan bahwa besarnya pengaruh sistem
Hasil uji R2 ini menunjukkan bahwa besarnya pelaporan terhadap pengendalian biaya adalah
pengaruh penerapan struktur organisasi terhadap sebesar 13,5%.
pengendalian biaya adalah sebesar 7,5%.
Hioptesis 5
Hioptesis 2 Hipotesis kelima menyatakan struktur
Hipotesis kedua menyatakan sistem organisasi, sistem anggaran, sistem pengendalian
anggaran berpengaruh positif dan signifikan dan sistem pelaporan secara simultan berpengaruh
terhadap pengendalian biaya. Hasil uji signifikan terhadap pengendalian biaya. Hipotesis
menunjukan bahwa thitung (3,346) > ttabel (2,002) diterima apabila nilai Fhitung lebih besar dari nilai
dengan tingkat signifikasi 0,001 > 0,05. Ftabel dan hipotesis ditolak apabila nilai Fhitung
lebih kecil dari nilai Ftabel. Hasil pengujian
Koefisien Determinasi (R2) hipotesis kelima dapat dilihat dalam tabel berikut
Untuk melihat besarnya pengaruh sistem ini;
anggaran terhadap pengendalian biaya digunakan Tabel 8
koefisien determinasi (R2) yaitu dengan ANOVAa
mengalikan nilai beta dengan zero-order Model Sum of df Mean F Sig.
(0,389x0,778=0,303). Hasil uji R2 ini Squares Square
Regression 1119,066 4 279,766 35,244 ,000b
menunjukkan bahwa besarnya pengaruh sistem 1 Residual 436,584 55 7,938
anggaran terhadap pengendalian biaya adalah Total 1555,650 59
a. Dependent Variable: Pengendalian Biaya
sebesar 30,3%. b. Predictors: (Constant), Sistem Pelaporan, Struktur Organisasi,
Sistem Pengendalian, Sistem Anggaran

Hioptesis 3
Hasil uji menunjukan bahwa Fhitung (35,244)
Hipotesis tiga menyatakan sistem > Ftabel (2,54) dengan tingkat signifikasi 0,000 >
pengendalian berpengaruh positif dan signifikan 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa Fhitung lebih
terhadap pengendalian biaya. Hasil uji besar daripada Ftabel, hipotesis kelima diterima,
menunjukan bahwa thitung (2,533) > ttabel (2,002)
ini berarti ada pengaruh yang signifikan struktur
dengan tingkat signifikasi 0,014 > 0,05.
organisasi, sistem anggaran, sistem pengendalian,
dan sistem pelaporan terhadap pengendalian
Koefisien Determinasi (R2)
biaya.
Untuk melihat besarnya pengaruh sistem
pengendalian terhadap pengendalian biaya Koefisien determinasi (R2)
digunakan koefisien determinasi (R2) yaitu Untuk melihat besarnya pengaruh
dengan mengalikan nilai beta dengan zero-order penerapan struktur organisasi, sistem anggaran,
(0,281x0,737=0,207). Hasil uji R2 ini sistem pengendalian, dan sistem pelaporan
menunjukkan bahwa besarnya pengaruh sistem terhadap pengendalian biaya digunakan koefisien
pengendalian terhadap pengendalian biaya adalah determinasi (R2).
70
Sistem Pengendalian Berpengaruh Positif
Tabel 8 Terhadap Pengendalian Biaya
Model Summary Pengendalian biaya merupakan
R Adjusted R Std. Error of the
Model R Square Square Estimate
tanggungjawab masing-masing pusat
1 ,848a ,719 ,699 2,81743 pertanggungjawaban yang melaksanakan
a. Predictors: (Constant), Sistem Pelaporan, Struktur anggaran. Laporan pertanggungjawaban biaya
Organisasi, Sistem Pengendalian, Sistem Anggaran ditujukan untuk mengendalikan program kerja
Hasil diperoleh nilai koefisien determinasi agar dapat tercapai sesuai dengan anggaran yang
(R2) sebesar 0,719. Hasil uji R2 ini menunjukkan telah disusun dan ditentukan. Dengan adanya
bahwa besarnya pengaruh penerapan struktur pengendalian, suatu anggaran akan dapat
organisasi, sistem anggaran, sistem pengendalian, berfungsi sebagai alat perencanaan yang baik,
dan sistem pelaporan terhadap pengendalian biaya karena antara perencanaan dan pengendalian tidak
adalah sebesar 71,9%. dapat dipisahkan dalam proses manajemen.

Pembahasan Pelaporan Berpengaruh Positif Terhadap


Struktur Organisasi Berpengaruh Kurang Pengendalian Biaya
Signifikan Terhadap Pengendalian Biaya Pelaporan pertanggungjawaban biaya
Salah satu syarat penerapan akuntansi dibuat perusahaan agar tiap unit departemen
pertanggungjawaban yakni perusahaan telah dalam organisasi memiliki pedeman atau alat
memiliki struktur organisasi yang memadai untuk memantau pelaksanaan kegiatan masing-
namun pendelegasian wewenang yang kurang masing dan untuk mengetahui bilamana terjadi
disesuaikan dengan keahlian yang dimiliki oleh penyimpangan agar dapat dilakukan analisis dan
karyawan dalam perusahaan. Menurut Anthony tindakan. Pengendalian biaya dalam sistem
dan Govindarajan (2005:73) anggaran merupakan akuntansi pertanggungjawaban digunakan untuk
alat penting untuk perencanaan pengendalian mengukur, mencatat, dan melaporkan.
jangka pendek yang efektif dalam organisasi. Pengendalian biaya ini dianggap sangat penting
Anggaran berisikan kegiatan-kegiatan yang akan bagi manajer, karena digunakan sebagai sarana
dilaksanakan oleh perusahaan, dimana untuk memantau setiap unit-unit organisasi.
penyusunannya dilakukan oleh tiap-tiap unit pusat
pertanggungjawaban. Anggaran dapat berfungsi Struktur Organisasi, Sistem Anggaran, Sistem
dengan baik karena didukung oleh struktur pengendalian dan Sistem Pelaporan Secara
organisasi perusahaan yang memadai. Simultan Berpengaruh Positif Terhadap
Perencanaan atau anggaran berpengaruh Pengendalian Biaya.
positif terhadap pengendalian biaya. Anggaran pada dasarnya merupakan
Anggaran biaya yang disusun dan direncanakan penetapan peran dalam usaha pencapaian tujuan
sebelumnya digunakan sebagai alat pengendalian perusahaan. Penyusunan anggaran pada dasarnya
dalam menilai kinerja tiap unit departemen. merupakan proses penetapan peran tiap manajer
Anggaran yang disusun didasarkan atas dalam melaksanakan program. Dalam hal ini
manajemen dari setiap departemen sehingga akuntansi pertanggung-jawaban penting dalam
tujuan perusahaan dapat tercapai secara proses perencanaan dan pengendalian kegiatan
keseluruhan yang merupakan tanggungjawab dari organisasi, karena dapat menekankan hubungan
setiap manajer pada tiap unit departemen dan antara informasi dengan jasa yang
setiap biaya yang dikeluarkan oleh departemen bertanggungjawab terhadap perencanaan dan
untuk menjalankan programnya selalu mengacu realisasinya. Pengendalian dapat dilakukan
pada anggarannya masing-masing. Akan dengan cara memberikan peran bagi manajer
dilakukan analisis jika terjadi penyimpangan untuk merencanakan pendapatan dan atau biaya
anggaran pada setiap unit departemen sehingga yang menjadi tanggungjawab dan kemudian
manajer lini atas akan dapat menilai prestasi kerja menyajikan informasi realisasi pendapatan dan
setiap unit departemen yang disertai dengan biaya tersebut menurut manajer yang
laporan pertanggungjawaban. Melalui anggaran bertanggungjawab.
dan realisasi biaya pihak manajemen dapat
melakukan pengendalian terhadap biaya.

71
PENUTUP penerapan struktur organisasi, sistem
anggaran, sistem pengendalian, dan sistem
Kesimpulan pelaporan sebesar 73,4%. Sehingga adanya
akuntansi pertanggungjawaban yang
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
meliputi: penerapan struktur organisasi,
tentang kontribusi penerapan struktur organisasi,
sistem anggaran, sistem pengendalian, dan
sistem anggaran, sistem pengendalian, dan sistem
sistem pelaporan yang tinggi akan membuat
pelaporan terhadap pengendalian biaya, maka
pengendalian biaya menjadi tinggi pula.
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel penerapan struktur organisasi
Saran
mempunyai pengaruh yang kurang signifikan
terhadap pengendalian biaya. Hal ini Berdasarkan hasil penelitian dan guna
dibuktikan oleh nilai thitung sebesar 4,074 meningkatkan pengendalian biaya, maka
lebih besar daripada nilai ttabel sebesar disarankan:
1,6766. Adanya pengaruh positif ini, Y Untuk pusat perbelanjaan yang berada di
tingginya penerapan struktur organisasi akan lingkungan perusahaan diharapkan dapat
meningkatkan pengendalian biaya. membuat struktur organisasi yang baik
2. Variabel sistem perencanaan atau dimana batasan-batasan wewenang dan
anggaranmempunyai pengaruh yang positif tanggungjawab tiap unit departemen lebih
dan signifikan terhadap pengendalian biaya. jelas sehingga penerapan akuntansi
Hal ini dibuktikan oleh nilai thitung sebesar pertanggungjawaban menjadi lebih baik.
8,962 lebih besar daripada nilai ttabel sebesar Y Dalam penyusunan anggaran, sebaiknya
1,6766. Tingginya sistem perencanaan atau perusahaan melakukan pemisahan antara
anggaran mampu memberikan kontribusi biaya terkendali dan biaya tidak terkendali
yang signifikan dalam meningkatkan serta perusahaan membuat sistem
pengendalian biaya. pengkodean biaya yang dapat
3. Variabel sistem pelaksanaan atau mengidentifikasi biaya-biaya disesuaikan
pengendalian mempunyai pengaruh yang dengan pihak yang memiliki tanggungjawab.
positif dan signifikan terhadap pengendalian Y Setiap penanggungjawab biaya sebaiknya
biaya. Hal ini dibuktikan oleh nilai thitung membuat laporan pertanggungjawaban dan
mekanisme pengendalian anggaran biaya.
sebesar 8,038 lebih besar daripada nilai ttabel
Dengan demikian akan tampak dengan jelas
sebesar 1,6766. Tingginya sistem biaya-biaya apa saja yang termasuk dalam
pengendalian mampu memberikan kontribusi kendali seorang manajer.
yang signifikan dalam meningkatkan
pengendalian biaya. DAFTAR PUSTAKA
4. Variabel sistem pelaporan mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan Angkoso, Nandi. (2006). Teori Keuangan dan
terhadap pengendalian biaya. Hal ini Pasar Modal. BPFE Yogyakarta
dibuktikan oleh nilai thitung sebesar 5,721
lebih besar daripada nilai ttabel sebesar Algifari. (2000). Analisis Regresi, Teori, Kasus &
1,6766.Tingginya sistem pelaporan mampu Solusi. BPFE UGM, Yogyakarta.
memberikan kontribusi yang signifikan Anthony, R. N. dan V. Govindarajan.
dalam meningkatkan pengendalian biaya. Diterjemahkan Oleh Drs. F.X. Kurniawan.
5. Variabel akuntansi pertanggungjawaban Tjakrawala, (2005). Sistem Pengendalian
yang meliputi: penerapan struktur organisasi, Manajemen Jilid 2. Jakarta: Salemba
sistem anggaran, sistem pengendalian, dan Empat.
sistem pelaporan secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan _____2009). Sistem Pengendalian Manajemen
terhadap pengendalian biaya. Hal ini Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.
dibuktikan oleh nilai F hitung sebesar 31,036 Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian
lebih besar daripada nilai Ftabel sebesar Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
2,579. Dengan variasi pengendalian biaya Cipta.
karyawan dapat dijelaskan oleh akuntansi ______(2010). Prosedur Penelitian, Suatu
pertanggungjawaban yang meliputi: Pendekatan Praktik, PT. Rineka Cipta,
72
Jakarta Jakarta:Salemba Empat.
Chariri, A dan I. Ghozali.(2007). Teori Safa, Mogjan. (2012). Examining the Role of
Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Responsibility Accounting in
Universitas Diponegoro. Organizational Structure, American
Academic & Scholarly research Journal
Garrison, Ray H., Noreen, Eric W. dan Peter C.
Special Issue, Vol.4 No. 5.
Brewer. (2008). Managerial Accounting.
Jakarta: SalembaEmpat. Santoso, Singgih. 2008. SPSS Mengolah data
Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT.
Ghozali, Imam. H. (2011). Aplikasi Analisis
Elexmedia Komputindo.
Multivariate dengan Program IBM SPSS
19.Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Sekaran, U. (2006). Metode Penelitian untuk
Universitas Diponegoro. Bisnis.Jakarta: Salemba Empat.
Hadi, Sutrisno, (2000). Metodologi Research Jilid Singarimbun dan Effendi . (1995). Metode
I, Yogyakarta: Andi Offset, Cet. 30, hlm. Venelitian Survei. LP3ES. Jakarta.
10.
Siegel, Sidney. (1985). Statistik Non parametric.
, (2004). Analisis Regresi. Yogyakarta: Jakarta: PT. Gramedia
Andi offset.
Smith, J. L., R. M. Keith dan W. L. Stephens.
Hansen, D.R dan M.M. Mowen. (2012). (1988). Managerial Accounting.
Manajerial Accounting Akuntansi Singapore:McGraw-Hill, Inc.
Manajerial. Jakarta:Salemba Empat.
Soemarso. (2004). Akuntansi: Suatu Pengantar.
Hansen, D.R. M.M. Mowen, danAncella A. Jakarta: Salemba Empat. Sriwidodo,
Hermawan. (1997). Akuntansi Manajemen. Untung, (2010). Informasi Akuntansi
Jakarta:Erlangga. Pertanggungjawaban Sebagai
Husein Umar. (2011). Metode Penelitian Untuk Sugiyono, (2012). Metodologi Penelitian Bisnis.
Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Cetakan Kelima, Bandung: Alfabeta.
Pers.
Sugiyono,(2012).Statistik Untuk Penelitian.
Ikhsan, Arfan. (2008). Metode Penelitian Bandung:Alfabeta.
Akuntansi Keperilakuan. Yogyakarta:
Soehardi Sigit, (1999). Metodologi Penelitian
Graha Ilmu.
Sosial-Bisnis Manajemen, Yogyakarta:
Indrianto, Nur dan Bambang Supomo. (2009). Lukman Offset.
Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Supriyanto, Y. (2001). Anggaran Perusahaan,
Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta:
Edisi ke-1. Yogyakarta:Bagian Penerbitan
BPFE.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Malhotra, Naresh K. (2005). Riset Pemasaran:
Sutrisno. (2001). Akuntansi Biaya Untuk
Pendekatan Terapan Edisi Keempat. Intan
Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: Ekonisia
Sejati Klaten. Klaten
Fakultas Ekonomi UII Condong Catur.
Mardiasmo, (2002).Akuntansi Sektor Publik.
William K Carter &, Milton F. Usry,
Yogyakarta: Penerbit Andi.
(2005).Akuntansi Biaya, Buku 2, Edisi ke
Mudrajad, Kuncoro. (2003). Metode Riset Untuk 13, Alih bahasa Krista, Penerbit Salemba
Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Empat, Jakarta
Mulyadi, (2009). Akuntansi biaya. Yogyakarta: Zuriah, Nurul. (2007). Metodologi Penelitian
UPP.STIM YKPN Sosial dan Penelitian. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Noreen, Eric W dan Garrison, Ray H.(2001).
Akuntansi Manajerial, Buku Dua, Edisi
Pertama. Terjemahan Totok Budisantoso.

73

Anda mungkin juga menyukai