DOSEN PEMBIMBING
KUSTIAWAN,S.S.,M.Soc.Sc
DISUSUN OLEH
Wina Desthiani
(190384202001)
Kadindin (50), salah seorang warga yang mengaku melihat penangkapan seorang pria terduga
teroris. Dia mengenal pria yang ditangkap petugas tersebut, berinisial ED.
"Saya lihat langsung penangkapannya di warung. Saya kenal sama yang ditangkap itu," kata
Kadindin saat ditemui Kompas.com, Selasa (12/11/2019).
Pria yang tinggal di bantaran Sungai Kampar, ini mengaku merinding saat melihat petugas
bersenjata lengkap menangkap terduga teroris.
Pada saat penangkapan, kata dia, semua warga yang ada di lokasi diminta menjauh. Selang
15 menit kemudian, petugas berhasil melumpuhkan lima terduga teroris lainnya.
Dia menuturkan, untuk terduga pelaku ED sudah cukup lama tinggal di Desa Kuapan.
Namun, kesehariannya dia terkenal tertutup dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar.
"Yang dua itu dulu dibawa sama ED ke kampung ini. Udah lama juga disini. Tapi gak mau
bergaul sama kita," tutur Kadindin.
Sementara itu, petugas menggeledah sebuah rumah kayu yang berada di pinggir jalan di Desa
Kuapan, yang dijadikan tempat tinggal oleh sejumlah pelaku.
Di tempat lain, petugas juga menemukan gubuk yang diduga tempat latihan para terduga
teroris.
Gubuk itu berada di dalam hutan dekat kebun warga, yang berjarak sekitar 5 kilometer dari
permukiman warga.
Dari penangkapan terduga teroris ini, tim Densus menyita sejumlah barang barang bukti
yakni busur dan anak panah, besi yang diruncing, pipa yang diduga dirakit jadi bom, parang,
ketapel, buku tentang jihad, gunting, serta sarung tangan.
Analisis :
Pada hari Sabtu tanggal 8 november 2019 tepatnya di wilayah Desa Kuapan, Kecamatan Tambang,
Kabupaten Kampar, Riau. Polisi dan Densus 88 berhasil membekuk 6 oknum yang diduga terlibat
kasus terorisme.
Menurut keterangan warga, pelaku tidak pernah berinteraksi dan sangat tertutup dengan warga
setempat.
Petugas pun menindaklanjuti kasus tersebut. Petugas menggeledah rumah kayu di pinggir jalan yang
dijadikan sebagai tempat tinggal pelaku. Selain itu, petugas menemukan dan menggeledah sebuah
gubuk yang berada di dalam hutan dekat kebun warga, yang berjarak sekitar 5 kilometer dari
permukiman warga. Gubuk tersebut diduga menjadi tempat latihan dari para pelaku teroris.
Petugas berhasil mengumpulkan barang bukti yatu berupa busur dan anak panah, besi yang
diruncing, pipa yang diduga dirakit jadi bom, parang, ketapel, buku tentang jihad, gunting, serta
sarung tangan