Anda di halaman 1dari 24

RIWAYAT HIDUP

DAENG MOHAMMAD FAQIH

PENDIDIKAN:
• S1 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
• S2 MEGISTER HUKUM UNIVERSITAS HASANUDIN MAKASSAR
• S1 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS JAKARTA

ORGANISASI:
• KETUA TERPILIH PB IDI
• BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT INDONESIA (BPRS)
• TIM KENDALI MUTU KENDALI BIAYA PUSAT (TKMKB)
• KOMITE INTERNSIP DOKTER INDONESIA (KIDI)
• MASYARAKAT HUKUM KESEHATAN INDONESIA (MHKI)
ETIKO MEDIKO LEGAL

DAENG MOHAMMAD FAQIH


KERANGKA PIKIR UNDANG UNDANG
PENDIDIKAN
BERKELANJUTAN
(Kompetensi)

R
E
sertifikat STR K SIP Praktek
kompetensi Privilege O LISENSI Profesi
Kewenangan M (Praktik) RS, KLINIK
IJAZAH
PENDIDIKAN IDI Professional
(Kompetensi) Misconduct
on Practice
ASOSIASI FK
ETIK
KOLEGIUM
DISIPLIN
RS PENDIDIKAN
HUKUM
HUBUNGAN DOKTER-PASIEN

• HUBUNGAN PATERNALISTIK, HUBUNGAN DIMANA DOKTER


SANGAT MENENTUKAN APA YANG AKAN DILAKUKAN
TERHADAP PASIEN DAN MENGABAIKAN HAK PASIEN UNTUK
TURUT MENENTUKAN KEPUTUSAN
• HUBUNGAN KONTRAKTUAL/HUBUNGAN HUKUM,
HUBUNGAN YANG MENITIK-BERATKAN PADA HAK OTONOMI
PASIEN ATAS KONTRAK TERAPEUTIK YG DILAKUKAN
BERDASARKAN UPAYA YG DILAKUKAN (INSPANNINGS
VERBINTENNIS)
• HUBUNGAN FIDUCIARY, HUBUNGAN ATAS DASAR NIAT BAIK
DAN KEPERCAYAAN YANG MENITIK-BERATKAN NILAI-NILAI
KEUTAMAAN (VIRTUE ETHICS)
Transaksi Terapeutik
(Bahder Johan Nasution )
Transaksi Terapeutik adalah perjanjian antar dokter
dengan pasien, berupa hubungan hukum yang
melahirkan hak dan kewajiban bagi kedua belah
pihak. Berbeda dengan transaksi yang ada dalam
masyarakat, transaksi terapeutik memiliki
kekhususan yaitu objek yang diperjanjikan adalah
berupa upaya atau terapi untuk penyembuhan
pasien. Jadi menurut hukum, objek perjanjian dalam
transaksi terapeutik bukan kesembuhan pasien,
melainkan mencari upaya yang tepat untuk
kesembuhan pasien.
KONFLIK, SENGKETA, MALPRAKTEK
MEDIK
• KONFLIK MEDIK ADALAH KETIDAK -SEPAHAMAN ANTAR
PIHAK DALAM HAL PELAYANAN MEDIK

• SENGKETA MEDIK ADALAH KETIDAK-SEPAHAMAN DALAM


PELAYANAN MEDIK YANG SDH MENIMBULKAN PENGADUAN
ATAU TUNTUTAN

• MALPRAKTEK MEDIK ADALAH KELALAIAN ATAU KESALAHAN


YANG DILAKUKAN OLEH TENAGA MEDIS DALAM
MEMBERIKAN PELAYANAN MEDIK
Sengketa Medik

• Sengketa dalam hubungan antara dokter dan pasien adalah


suatu kondisi dimana tidak terpenuhinya hak dan kewajiban
dokter kepada pasien dalam hal pelayanan medik (Transaksi
Terapeutik).
• Seringkali berawal dari ketidak-puasan pasien atau merasa
dirugikan atas pelaksanaan hak dan kewajiban pihak dokter.
• Biasanya yang dipersengketakan adalah hasil atau hasil akhir
pelayanan kesehatan dengan tidak memperhatikan atau
mengabaikan prosesnya.
Safitri Haryani
Ciri-ciri sengketa dokter-pasien :
– Sengketa terjadi dalam hubungan antara dokter dengan
pasien;
– Obyek sengketa adalah upaya penyembuhan yang
dilakukan oleh dokter;
– Pihak yang merasa dirugikan dalam sengketa adalah
pasien, baik kerugian berupa cacat/luka maupun kematian;
– Kerugian yang diderita pasien disebabkan oleh adanya
dugaan kelalaian/kesalahan dari dokter, yang sering
disebut “malpraktek medik”.
PENYELESAIAN SENGKETA MEDIK

• MKEK
• MKDKI
• PENGADILAN
• MEDIASI (alternative dispute resolution)
ETIKA, ETIKA KEDOKTERAN, BIOETIK

• ETIKA :
1) NILAI-NILAI ATAU NORMA-NORMA MORAL YG MENJADI PEDOMAN SESEORANG
UNTUK BERSIKAP DAN BERTINDAK
2) KUMPULAN AZAS ATAU NILAI YG BERKENAAN DG AKHLAK DAN MORAL (KODE
ETIK)
3) ILMU TENTANG YANG BAIK ATAU YANG BURUK
• ETIKA KEDOKTERAN MEMPELAJARI SIKAP DAN PRILAKU YG
BENAR DAN MENJAUHI TINGKAH LAKU YANG SALAH
SEBAGAI DOKTER BERDASARKAN SUMPAH DOKTER DAN
KODE ETIK KEDOKTERAN
• BIOETIK ADALAH DISIPLIN YG BERKAITAN DENGAN
MORALITAS PELAYANAN KESEHATAN DALAM SEGALA ASPEK
KODE ETIK KEDOKTERAN
• KEWAJIBAN UMUM
• KEWAJIBAN TERHADAP PASIEN
• KEWAJIBAN TERHADAP SEJAWAT
• KEWAJIBAN TERHADAP DIRI SENDIRI
PRINSIP MORAL PROFESI KEDOKTERAN

4 PRINSIP MORAL UTAMA :


1. PRINSIP BENEFICIENCE, PRINSIP MORAL YG
MENGUTAMAKAN TINDAKAN YG DITUJUKAN UNTUK
KEBAIKAN PASIEN
2. PRINSIP NON MALEFICENCE, PRINSIP MORAL YG
MELARANG TINDAKAN YG MEMPERBURUK KEADAAN
PASIEN. DIKENAL JUGA DG PRINSIP PRIMUM NON NOCERE
ATAU ABOVE ALL DO NO HARM
3. PRINSIP JUSTICE, PRINSIP MORAL YG MEMENTINGKAN
FAIRNESS DAN KEADILAN
4. PRINSIP OTONOMI, PRINSIP MORAL YG MENGHORMATI
HAK-HAK PASIEN, TERUTAMA THE RIGHTS TO GET
INFORMATION DAN THE RIGHTS TO SELF DETERMINATION
SANKSI ETIK
• TEGURAN (LISAN ATAU TULISAN)
• RE-SCHOOLING
• PENCABUTAN REKOMENDASI PRAKTEK
JENIS HUKUM
• ius constituendum (hukum yg dicita-citakan)
• ius constitutum (hukum positif yg berlaku)
• ius operatum (fakta hukum yg terjadi)
TUJUAN HUKUM
• KEADILAN
• MANFAAT UNTUK KETERTIBAN DAN
KETERATURAN
• KEPASTIAN HUKUM
PENERAPAN HUKUM
• HUKUM ADMINISTRTATIF
• HUKUM PIDANA
• HUKUM PERDATA

Pasal 66 ayat (3) UUPK


“Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat 1
dan ayat 2 tidak menghilangkan hak setiap orang
untuk melaporkan adanya dugaan tindak pidana
kepada pihak yang berwenang dan/atau
menggugat kerugian perdata ke pengadilan”
PERBUATAN PIDANA
(TINDAK PIDANA / DELIK)
UNSUR TINDAK PIDANA:
• PERBUATAN MANUSIA (BERBUAT ATAU TIDAK
BERBUAT/MEMBIARKAN)
• DIANCAM DENGAN PIDANA
• MELAWAN HUKUM
• DILAKUKAN DENGAN KESALAHAN
• OLEH ORANG YANG MAMPU
BERTANGGUNGJAWAB
JENIS DELIK
• RECHTSDELICTEN DAN WETSDELICTEN
• DELIK FORMIL DAN DELIK MATERIIL
• DELIK SENGAJA (DOLUS) DAN DELIK
KELALAIAN (CULPA)
• DELIK COMMISIONIS DAN DELIK OMISIONIS
• DELIK UMUM DAN DELIK KHUSUS
• DELIK COMMUNIA DAN DELIK PROPRIA
• DELIK BIASA DAN DELIK ADUAN
HUKUM PIDANA
• Pasal 359 KUHP:
Barangsiapa karena kesalahannya (kelalaiannya) menyebabkan orang lain mati, diancam
dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun

• Pasal 360 KUHP:


Barangsiapa karena kesalahannya (kelalaiannya) menyebabkan orang lain mendapat luka-
Iuka berat, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan
paling lama satu tahun.
Barangsiapa karena kesalahannya (kelalaiannya) menyebabkan orang lain luka-Iuka
sedemikian rupa sehingga timbul penyakit atau halangan . menjalankan pekerjaan jabatan
atau pencarian selama waktu tertentu, diancam dengan pidana penjara paling lama enam
bulan atau pidana denda paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah.

• Pasal 361 KUHP:


Jika kejahatan yang diterangkan dalam bab ini dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan
atau pencarian, maka pidana ditambah dengan sepertiga dan yang bersalah dapat dicabut
haknya untuk menjalankan pencarian dalam mana dilakukan kejahatan, dan hakim dapat
memerintahkan supaya putusannya diumumkan.
HUKUM PERDATA
• Melakukan wanprestasi (Pasal 1239 Kitab Undang-undang
Hukum Perdata);
• Pengertian wanprestasi adalah suatu keadaan dimana
seseorang tidak memenuhi kewajibannya yang didasarkan
pada suatu perjanjian atau kontrak. Menurut ilmu hukum
perdata, seseorang dapat diangap melakukan wanprestasi
apabila :
– tidak melakukan yang disanggupi akan dilakukan,
– melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat,
– melaksanakan apa yang dijanjikan tidaksebagaimana yang
dijanjikan, dan
– melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh
dilakukannya.
Lanjutan perdata
• Melakukan perbuatan melawan hukum (Pasal 1365 Kitab Undang-undang
Hukum Perdata); “Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa
kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya itu,
mengganti kerugian tersebut”.
• Berbeda dengan tuntutan ganti kerugian yang didasarkan pada perikatan
yang lahir dari perjanjian (wanprestasi), tuntutan ganti kerugian yang
didasarkan pada perbuatan melawan hukum tidak perlu didahului dengan
perjanjian, untuk dapat menuntut ganti kerugian, maka kerugian tersebut
harus merupakan akibat dari perbuatan melawan hukum.
• Perbuatan melawan hukum harus memenuhi unsur-unsur:
– ada perbuatan melawan hukum
– ada kerugian
– ada hubungan kausalitas antara perbuatan melawan hukum dan kerugian
– ada kesalahan.
Lanjutan perdata
• Melakukan kelalaian sehingga
mengakibatkan kerugian (Pasal 1366 Kitab
Undang-undang Hukum Perdata); "Setiap
orang bertanggungjawab tidak saja untuk
kerugian yang disebabkan karena
perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang
disebabkan karena kelalaian atau kurang hati-
hatinya”.
PEMBUKTIAN & PEMBELAAN
• ADAKAH KERUGIAN
• ADAKAH KESALAHAN (STANDAR KOMPETENSI,
SOP)
• SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB
• ADAKAH UNSUR PEMBENAR DAN PEMAAF
KESIMPULAN KASUS
• PERJALANAN PENYAKITNYA
• RESIKO DARI SEBUAH TINDAKAN MEDIS
• KELALAIAN
• KESENGAJAAN

Anda mungkin juga menyukai