Anda di halaman 1dari 10

MODEL KESEIMBANGAN UMUM TERAPAN:

SUATU GAMBARAN UMUM

Y. Sri Susilo

Abstract

There are manyfactors that influence economic situation in a country.


One ofit is an economicpolicy. The question is how is the impact ofan economic
policy on economic situation? Some economists believe that in order to answer
the question the most significant tool we can use is what we call Applied Com
putable General Equilibrium Model. This article illustrates the concept of the
model. It also illustrates the model that has been developedin Indonesia.

Dalam studi atau peneiitian ekonomi an. Walaupun Walras dianggap sebagai
alat analisis memegang per^an yang sangat pioner dalam melontarkan konsep keseim
penting. Alat-alat yang dikenal dalam studi bangan umum ini, sampai akhir hayatnya
tersebut diantaranya indeks, statistlka, eko- Walras tidak bisa menerangkan beberapa hal
nometflka, dan model keseimbangan umum penting yang menyangkut konsep yang dia-
terapan (Model KUT atau Applied Com jukannya sendiri, seperti membuktikan ek-
putable General Equilibrium Model). Alat sistensi dari keseimbangan menjelaskan
yang disebut paling akhir relatif baru digu- uniqueness serta stability property dari ke
nakan di Indonesia dalam berbagai topik seimbangan ini. Hal-hal tersebut baru ter-
peneiitian masalah ekonomi dan pembangu- jawab melalui karya-karya Kenneth Arrow
nan. Model KUT sebenamya di negara-ne- dan Girard Debreu (1954) yang matematis
gara maju telah mulal digunakan dalam ber Artikel ini mencoba mendeskripsikah
bagai studi empiris sejak tahun I970-an. secara umum mengenai Model KUT. Be
Model KUT sendiri dikembangkan berapa Model KUT yang berkembang di
berdasarkan pemikiran mengenai keseim IndonesiaJuga akan dijelaskan secara sing-
bangan umum. Pemikiran keseimbangan kat. Model KUT termaksud adalah Model
umum ini berangkat dari keyakinan yang KUT Lewis, Model KUT INDORANl dan
mula-mula dilontarkan oleh Leon Walras Model GTAP {Global Trade Analysis Pro
(1951) bahwa pada suatu saat akan terdapat ject). Sebelumnya, juga akan dikemukakan
sebuah vektor harga-harga yang dapat teori keseimbangan umum.
menyelmbangkan tingkat permintaan dan
penawaran di tiap pasar komoditas. Lebih TEORI KESEIMBANGAN UMUM
lanjut Walras berpendapat bahwa tingkat Analisis keseimbangan umum (gene
harga "keseimbangan {equilibrium) ini dapat ral equilibrium) adalah analisis atau studi
dicapai melalui proses tatonnement. Proses ekonomi yang mempelajari bagaimana kon-
in! bekerja seperti seorang auctioneer yang disi penawaran (supply) dan permintaan
akan menurunkan harga pada pasar yang (demand) berinteraksi dalam berbagai pasar
mengalami excess supply dan menaikkan secara simultan (Kusumanto, 1990). Pem-
harga pada pasar yang mengalami excess buktian Walras mengenai adanya titik ke
demand, sampai terjadi harga keseimbang seimbangan umum itu dilakukannya dengan

JEP Vol. 4 No. 1,1999


Y. Sri Susilo. Mode! Keseimbangan Umum Terapan: Suaiu Gambaran Umum' ISSN : 1410-2641

menggunakan matematika formal. Walr^ ., diasiimsikan endogen dan dalam kondisi


menyimpulkari bahwa sejumlah n fungsi •keseimbangan. Beberapa pelaku di pasar
excess demand tidak tergantung pada furigsi •secara langsuhg menyeimbangkan anggaran
lainnya. Formuladari koridisi ini dapat ditu- ' mereica. Produsen menjual seluruh pro-
liskan: duksinya, faktor produksi niendistribusikan
n pendapatan mereka, perusahaan dan rumah
ZPi ED ,(P)'= 0 tang'ga membelanjakan pehdapatanhya, dan
i = 1 .•'investasi ditentukan oleh tersedianya .tabu-
dimana: , . ngan. Anggaran pemerintah dalam keadaan
ED i (P) = excess demand untuk barang i •berimbang, sehingga tabungan yang berasal
Pi = set harga untuk barang i '; •dari surplus atau hutang karena defisit,
-keduanya dapat dihitung. Tetapi, perilaku
Persamaan di atas disebut sebagai mereka tidak terlepas dari niekanisme pasar
Hukum Walras, yang berarti bahwa total yang diasumsikan tidak terdistorsi: Pada

nilai excess demand adalah nol di setlap set masing-masing pasar, dalam model .CGE,
harga, atau di dalam perekonomian tidak penehtuan harga dilakukan secara endogen
terjadi adanya excess demand maupiin dan fleksibel,. yang artinya harga. keseim
excess supply pada seluruh jenis barang . bangan ditentukan- berdasarkan mekanisme
(Nicholson, 1995). Menurut Hukum Walr^, •penawaran dan permiiitaan. Harga yang
apabila nilai semua komoditas y'ang dita- terjadi bersifat harga relatif (bukan.nominal)
warkan di pasar sama dengan nilai semua •yang, mencerminkan harga kohsumen agre-
komoditas yang diminta di pasar, sedangkah gat dan, seragam (homogen) di seluruh tran-
harga-harga (dalam hal ini harga relatif), saksi dalam pasar bersangkutan. . : •'
diketahui, dan pada pasar ke k-1 ada ke Dengan menggunakan aturan baku
seimbangan, maka dalam pasar yang.ke-k model CGE- -di atas, maka. keseimbangan
akan ada keseimbangan juga 1. K. Arrow ekonomi makro di masing-masing .pasar
dan G. Debreu (1954) mensyaratkan ad^ya dapat diilustrasikan seperti dalam Gambar 1
keseimbangan umum, apabila perekonomian yang diadopsi dafi-Devarajan, Lewis, dan
dalam keadaan kompetitif sempuma, dimana Robinson (1990) (seperti dikutip oleh Sa-
tidak terdapat indivisibilities dan tidak ter- doulet and" de Janvry, 1995). Gambar 1
dapat skala pengembalian yang menihgk'at merigilustrasikan kondisi keseimbangan di
(increasing returns to scale). Jadi, dalam berbagai pasar yang dicermink'an oleh empat
perekonomian yang tidak kompetitif sem kuadran. Diasumsikan bahwa seluruh faktor
puma, titik keseimbangan umum dapat ada produksi digunakan secara penuh' (^lly
dapatjuga tidak ada (Sudarsono, 1995). • employed), tingkat produksi agregat ditun-
Para ekonom yang sejalan dengan pe- jukkan oleh kurva kemuhgkinan produksi
mikiran Walras (Walrasian), telah mengem- frontier yang terletak pada kuadran IV, yang
bangkan model keseimbangan umum.tera mencerminkan kemungkihan transformasi
pan (Applied Computable General Equi antara tujuan-ekspor E dan tujiian pasar do-
librium Model i ACGE) yang dapat mehg- mestik D. Barang yang diekspor E
gambarkan perubahan dari kondisi keseim , digunakan untuk mendapatkan barang
bangan mula-mula ke keseimbangan' baru . • impor-,M me'lalui trans.aks.i perdagangan
jika terdapat adanya external shock. Dalam di pasar pertukaran luar negeri (foreign
model CGE (Computable General Equi exchange market) dicerminkan di
librium), seluruh sektor perekonomian , kuadran 1, yang mana hubungan

JEP Vol. 4 No. 1, 1999


ISSN: I4I0 - 264I Y. Sri Susilo.ModelKeseimbangan Umum Terapdn: Suatu Gambaran Umum

Balance of Trade (EOT)

utiitas

Kemungklnan Prqduksl
I Konsumsi' Frontier Q = Q(E,D)
Frontier C=C(M,D)

Pasar Domesti

IV

Gambar 1 '
Keseimbangan Ekohomi Makro dalam CGE

Keterangan : M = kompditas impor


E. = koirioditas ekspor .
D = komoditas doniestik
C = tingkat konsumsifrontier
P = tingkat produksi^omfer
/ jj'* =harga ekspor relatif terhadap harga domestik
P"* / p*^ =harga domestik relatifterhadap harga impor.

JEPVol.4No. 1,1999
Y. Sri Susilo. Mode! Keseimbangan Umum Terapan: Sualu Gambaran Umum ISSN: 1410 - 2641

di antara barang ekspor dan impor mengha- cenderung semakin dominan (seperti dikutip
. silkan rieraca.perdagangan {balance of Hulu,.1995).
trade). Sedangkan barang produksi domes- Model keseimbangan umum mulal
tik yang tidak diekspor D dijual di pasar berkembang sejak pertengahan abad ke 19
domestik, yangdilukiskan pada kuadran III. dari formulasi teoritik yang dikemukakan
Berkorespondensi dengan ketiga kuadran oleh ,Gossen(1854), Jevons (1871), Wal-
. tersebut di atas, tingkat konsumsi frontier di ras (1874 - 1877), dan Menger (1871).
kuadran II dipasok dari kombinasi barang Kemudian Abraham Wald (1930-an), Cas-
domestik D dan impor M. se;l (1930-an), berhasil menyusun formulasi
Pada kuadran 1, diasumsikan tidak model keseimbangan limum sebagai sebuah
ada foreign capital inflow dan harga eks- model"simultan versi Walras, meskipun be-
por-impor adalah sama yang dilukiskan oleh lum menghasilkan pembuktian adanya solusi
lereng garis balance of trade sebesar satu. yang lengkap. John von Neumann mem-
Pada kuadran II, kecuraman kiirva utilitas buktikan bahwa keseimbangan' umum itu
merupakan' fiingsi dari tingkat' konsumsi "ada" dengan menggunakan model yang
frontier pada titik C, dan harga relatif ke menghasilkan solusi tunggal. John Hicks
seimbangan p'^ / p^. Sedangkan pada sisi dan Oscar Lange menyusun model keseim
produksi di kuadran IV, yang berkaitan de bangan umum versi makro ekonomi
ngan tingkat prOduksi sebesar P, kecura- Keynesian, yaitu perekonomian di bagi ke
mah lereng kurva kemungkinan produksi' dalam empat pasar, yaitu pasar barang, pasar
frontier ditentukan oleh harga. relatif barang uang, pasar tenaga kerja dan pasar modal
ekspor dan domestik p^ / p*". Selanjutnya, (solusi keseimbangan urrium berdasar
solusi keseimbangan ekonomi makro dalam asumsi Walras yaitu jika terdapal n pasar,
model -ini dapat diamati pada kuadran II dan n'- I pasar sudah berada pada ke
yang nienunjukkan" perilakti permintaan seimbangan, maka seluruh n pasar akan
konsumen, yakni tingkat utilitas' tertentu berada pada keseimbangan). Pada tahun
pada saat konsumsi sebesar C dan tingkat I950Tan, Airow, De.breu dan McKenzi ber
produksi sebesar P. hasil membuktikan .bahwa "model keseim
bangan umum, secara teoritis. terbukti "ada"
MODEL KESEIMBANGAN dan memiliki solusi tunggal dan stabil.
UMUM TERAPAN ' Sejalan dengan itu, dalam periode
.Model keseimbangan umum (genera/ 1930 '- 1950-an perkembangan model ke
equilibrium^ model) dapat diilustrasikan se- seimbangan umum terapan {applied general
bagai jembatan penghubung antara model equilibrium model) berkembang dengan
ekonomi makro dan mikro. Dengan model pesat, seperti model input-output (1-0) Le-
ini, analisis dampak kebijakah ekonomi ontlef (1930-an), dan model neraca sosial
makro dan kebijakan ipikro dapat dilakukan ekonomi {Social Accounting Matrix atau
secara serentak. Robinson (1989) menge- SAM). Dalam hal ini model keseimbangan
mukakan bahwa model keseimbangan umum terapan bukahlah aplikasi dari model
umum adalah sebuah model ekonomi yang keseimbangan umum teoritis hasil rumusan
paling relevan dalam menganalisis dampak seperti yang telah dikemukakan di atas.
kebijakan ekonomi pemerintah, jika kinerja Walaupun demikian; pada periode setelah
perekonomian negara cenderuhg menganut .tahun 1950-an data pendukung model ke
siste'm pasar bebas atau peran mekanisme seimbangan umum terapan (seperti 1-0 dan
pasar dalam perekonomian negara SAM) dapat dimanfaatkan sebagai pendu-

JEPVol..4No. 1,1999
ISSN : 1410 - 2641 Y. Sri Susilo.ModelKeseimbangan Umum Terapan:Sualu Gambaran Umum

kung model keseimbangan umum teoritis pendapatan {Dervis et. ai, 1982). Pada
(Hulu, 1995). perkembangannya sekarang, model CGE
Penerapan model keseimbangan umum diaplikasikan pada analisis kebijakan ling-
teoritis formulasi Arrow, Debreu dan kungan dan isyu yang memasukkan integrasi
McKenzie disebut model Computable Ge perdagangan dan transisi dari perencanaan
neral Equilibrium (CGE). Ada tiga ciri terpusat ke ekonomi pasar. Model CGE
pengembangan model CGE (Ratnawati, tersebut dikenal dengan model CGE ling-
1996). Pertama, formulasi CGE dikem- kungan dan model CGE untuk analisis
bangkan oleh Johansen pada tahun I960, perdagangan global (model GTAP) yang
yaitu model keseimbangan umum disusun dikembangkan oleh Purdue University,
sebagai sebuah model linier simultan dan Amerika Serikat (Erwidodo, 1997).
dari solusi model diperoleh harga dan kuan- Model CGE Juga menjadi alat anali
titas dari setiap barang yang diindentifikasi sis yang umum digunakan {a popular too!)
sebagai keseimbangan umum. Kedua, Her untuk analisis isyu yang berkaitan dengan
bert Scarf (1970) merumuskan penyelesaian efek kebijakan harga di sektor pertanian dan
model keseimbangan "Umum menggunakan liberalisasi perdagangan. Fokus dari peneli-
Jixed point theorem. Ketiga, oleh Adelman tian tersebut bervariasi antar negara dan
dan Robinson (1978), model CGE diru- agregasi produk. Model CGE memberikan
muskan sebagai sebuah model simultan perlakuan yang baik (a sophisticated treat
nonlinier, dan hasil penyelesaian {nonlinier ment) pada struktur ekonomi, dari kelompok
programming solution) diperoleh harga negara-negara dengan karakteristik yang
bayangan {shadow prices) yang dijnter- sama. Model CGE satu negara mampu
prestasikan sebagai harga dalam kondisi menangkap berbagai efek dari kebijakan
keseimbangan umum. makroekonomi dan kebijakan harga dalam
Model aplikasi CGE atau Model suatu negara dengan struktur ekonomi dan
KUT pertama kali dikembangkan oleh Jo kebijakan yang berbeda.
hansen (I960) untuk menganalisis pertum- Dibandingkan dengan model keseim
buhan dan alokasi sumberdaya pada pereko- bangan parsial serta model dasar struktural
nomian Norwegia. Adelman dan Robinson dari komoditas yang lain, maka pendekatan
(1978) adalah yang pertama kali mengguna keseimbangan umum dapat menangkap de
kan model CGE untuk negara berkembang ngan lebih baik kaitan intersektoral dan
yaitu untuk menganalisis distribusi pen- makroekonomi. Dengan mempertimbang-
dapatan dan kemiskinan di Korea. Perkem- kan efek alokasi pendapatan dan alokasi
bangan teknik komputasi membuat model sumberdaya intersektoral, model keseim
CGE semakin digunakan secara luas seba bangan umum memberikan analisis yang
gai alat analisis kebijakan. Model CGE lebih rinci mengenai dampak dari kebijakan
terbukti sebagai alat analisis yang berharga perdagangan dan pertanian.
dalam studi mengenai pembiayaan publik, Walaupun demikian, karena keter-
perdagangan intemasional, pembangunan batasan ukuran model, maka tingkat dis-
ekonomi, makroekonomi dan sumberdaya. agregasi mungkin tidak cukup untuk meng-
Pada literatur mengenai pembangu gambarkan setiap pasar secara lengkap.
nan, model CGE multifaktor dan mul- Pada akhimya, model negara tunggal {single
tisektor digunakan secara luas untuk menga country models) akan mampu menangkap
nalisis perdagangan, industrialisasi, pertum- dengan sangat baik efek yang lengkap dari
buhan dan perubahan struktural, urbanisasi, perubahan kebijakan domestik. Kemampuan
stabilisasi makroekonomi dan isyu distribusi model CGE negara tunggal yang terutama

JEP Vol. 4 No. 1, 1999


Y. Sri Susilo. Model Keseimbangan Umum Terapan: Sualu Gambaran Umum ISSN: I4I0 - 264I

dan terpenting adalah pada perlakuannya dak melakukan impor dan sektor yang
dalam produksi pertahian secara rinci dan dikenakan pajak nilai tambah. Enam faktor
mengkaitkan model dengan pasar dunia. produksi dikelompokkan ke dalam tiga
Menurut Devarajan h.al. (1994) dengan agregasi input yaitu modal, lahan dan kate
menspesifikasikan struktur sosial, maka dis- gori tenaga kerja. Teknologi produksi dis-
tribusi darl manfaat dan kerugian dalam pesifikasi dengan nested CES (Constant
suatu negara dapat disajikan dengan lebih Elasticity ofSubstitution) dan fungsi produ
balk. Berikut secara singkat akan dideskrip- ksi Cobb-Douglas. Pada tingkat pertama,
sikan 3 (tiga) model AppliedCGE Mau dise- output domestik didefinisikan oleh fungsi
but model keseimbangan umum terapan produksi CES dari nilai tambah dan input
(KUT). Model KUT yang pertama adalah antara. Nilai tambah itu sendiri, pada tahap
model KUT Lewis dan model KUT kedua, ditetapkan mengikuti Cobb -
INDORANI yang merupakan model negara Douglas dengan kombinasi dari faktor input
tunggal, sedangkan model yang ke-3 adalah agregat (tenaga kerja, modal dan lahan).
model KUT multiregional GTAP. Untuk menggambarkan perdagangan
intemasional, output domestik didistribusi-
Model KUT Lewis ^ k^ ke dalam penawaran domestikdan pasar
Lewis (1991) mengembangkan model luar negeri dengan menggunakan fungsi
KUT multisektor Indonesia yang digunakan Constant Elasticity of Transformation (GET).
sebagai dasar pengembangan Model Eko- Pada blok permintaan, aliran pendapatan
nomi Makro Lingkungan Indonesia dari nilai tambah didistribusikan ke dalam
(MEMLl), dan juga dimanfaatkan untuk pendapatan faktor produksi sesuai dengan
pengembangan modef KUT perdagangan endowment rumahtangga. Pendapatan ter-
antar negara. Tujuan utama dari memba- sebut bersama-sama dengan harga, mengha-
ngun model KUT Indonesia untuk men- silkan preferensi pengeluaran konsumen.
dapatkan kerangka multisektor untuk anali- Fungsi pengeluaran diturunkan dengan me-
sis dampak dari goncangan di luar sistem maksimumkan kegunaan dengan Linear
(exogenous shock), perubahan dalam pajak Expenditure System (LES). Model ini dapat
pemerintah, dampak kebijakan perdagangan menggunakan SNSE (Sistem Neraca Sosial
pada keragaan fiskal, pertumbuhan nasional Ekonomi atau SAM) Indonesia 1990 den
dan struktur ekonomi. Model Lewis mema- gan tambahan parameter yang diturunkan
sukkan empat blok utama yaitu blok harga, dari SNSE Indonesia 1990.
blok produksi, tenaga kerja dan permintaan
akhir: blok perdagangan luar negeri serta Model KUT INDORANI'
blok aliran dana dan pendapatan. Model Secara umum, model KUT
KUT untuk Indonesia terdiri dari 18 sektor, INDORANI ini dibangun untuk melakukan
6 faktor produksi, 4 tipe - rumahtangga dan simulasi dampak ekonomi dan sosial (dalam
3 grup lembaga peminjam hutang~~luar hal ini merupakan variabel endogen) dari
negeri. adanya perub^an variabel eksogen (shocks).
Model membuat subset sektor ke da Pada umumnya, cakupan variabel eksogen
lam beberapa kategori yaitu sektor pertanian meliputi: (1) kejutan eksternal (foreign
dan non pertanian, sektor yang mengguna- shocks), seperti misalnya perubahan nilai
kan input antara dan sektor yang tidak tukar, penurunan pinjaman asing, dan
menggunakan input antara, sektor yang perubahan pasarintemasional. (2) Kebijakan
melakukan ekspor dan tidak meiakukan ek- ekonomi domestik (c^o/wasric shock), seperti
spor, sektor yang melakukan impor dan ti misalnya pembahan tingkat pajak, subsidi.

JEP Vol. 4 No. 1, 1999


ISSN:1410-2641 Y.Sri Sustlo. Model Keseimbangan Umum Terapan: SualuGambaran Umum

tarif, pengeluaran transfer, dan Investasi dan 76 komoditas yang merupakan agregasi
pemerintah. (3) Perubahan dalam struktur dari data 1-0 1995 yang terdiri dari 172
ekonomi dan sosial domestik, seperti misal- sektor.
nya perubahan tingkat teknologi pada sektor
perekonomian, redistribusi aset, dan formasi Model GTAP'
sumberdaya. Shock yang dibangun dari Anaiisis dampak liberalisasi perda-
adanya perubahan variabel eksogen tertentu, gangan dunia terhadap perekonomian dan
seperti tersebut di atas, akan digunakan se- sektor pertanian di Indonesia dapat dilaku-
bagai skenario slmulasi. kan dengan model GTAP {Global Trade
Model KUT ini melakukan proses Analysis Project). Model GTAP adalah
kalibrasi terhadap hubungan antar variabel model KUT multiregipnal dari perekono
eksogen dan endogen melalui sistem per- mian dan perdagangan dunia yang dikem-
samaan simultan. Pada dasamya model KUT bangkan oleh Hertel dan para ilmuwan dari
INDORANI adalah model statis, yang Purdue University, Amerika Serikat. Model
menunjukkan keseimbangan pada suatu ini merupakan model komparatif statik yang
periode waktu tertentu. Hasil perhitungan menghasilkan proyeksi dampak dari peruba
dari model in! berupa persentase perubahan han kebijakan pada satu titik waktu.
{percentage change) dari variabel endogen, Menurut Hertel (1995) cirl utama dari
yang digunakan sebagai bahan anaiisis se- mode! GTAP adalah struktur model ber-
cara deskriptif. tumpu pada data 1-0 perekonomian masing-
Model INDORANI menggunakan masing region (negara) yang menggambar-
fungsi produksi bercabang {nested), yang kan hubungan antar sektor (industri) rhulai
berarti: (1) setiap sektor atau industri dapat dari penggunaan faktor produksi, transaksi
memproduksi lebih dari satu komoditas, (2) antar sektor dalam proses produksi sampai
menggunakan input-input domestik maupun ke konsumsi akhir dari barang dan jasa.
impor, (3) tenaga keija dari berbagai kate- Hubungan antar negara yang tercipta mela
gori, dan kapital dari berbagai sumber. lui arus perdagangan dan jasa, yang selan-
Fungsi produksi bercabang atau multi-input jutnya memungkinkan terjadinya keseim
dan multi-output menerapkan asumsi pe- bangan umum dari perekonomian dan
misahan {separability' assumptions) antara perdagangan dunia dimana Jumlah barang
input dan outputnya. Dalam aktivitas produ dan Jasa yang diminta atau ditawarkan
ksi, teknologi produksi disepsifikasikan ditentukan secara simultan baik di pasar
dengan produksi CES dan GET. Sedangkan domestik maupun pasar dunia.
kombinasi antar input dalam proses produksi Hubungan antar-sektor/industri bisa
menggunakan persamaan proporsional Le- terjadi secara langsung maupun tidak lang-
ontief. Salah satu asumsi dari Model KUT sung. Hubungan langsung terutama terjadi
ini adalah konsumen dapat menyesuaikan dalam transaksi produk antara, misalnya
untuk mengoptimalkan fungsi tujuannya industri unggas memerlukan Jagung atau
berdasarkan pendekatan Klein Rubin utility kedele dalam proses produksinya. Hubun
function. Fungsi Klein-Rubin ini merupakan gan tidak langsung terjadi misalnya dalam
salah satu bentuk dari fungsi LBS. situasi di mana beberapa sektor atau indus
Basis data yang digunakan dalam tri memerlukan suatu faktor produksi
model ini adalah data I-O. Data yang (tenaga kerja, kapital, dan lahan) tertentu.
terakhir digunakan adalah data 1-0 1995. Dengan adanya keterbatasan pasokan dari
Versi terakhir dari Model KUT ini adalah faktor produksi tertentu maka ekspansi
INDORANI 9571 yang terdiri dari 71 sektor yang dilakukan sektor/industri tertentu akan

JEPVol:4No. 1, 1999
Y. Sri Susilo, ModelKeseimbangan Umum Terapan:Suatu Gambaran Umum ISSN : 1410-2641

menyebabkan perlambataii sektor/industri investasi negara. Data base dari model


lainnya. GTAP (versi 1) mencakup 24 negara dan 37
Model GTAP didasari asumsi bahwa industri/sektor. Namun data tersebut dapat
teknologi pada semua sektor/industri dalam diagegrasi sesuai dengan tujuan penelitian.
kondisi constant returns to scale. Suatu
industri akan menggunakan faktor produksl CATATAN PENUTUP
dan input antara {intermediate inputs) baik Model KUT merupakan alat yang
yang berasal dari domestik maupun impor dapat digunakan untuk melihat dampak atau
untuk mencapai biaya produksi minimum. konsekuensi dari suatu kebijakan terhadap
Model GTAP juga mengasumsikan adanya perekonomian secara makro maupun sek-
single-representative rumah tangga (terma- toral/industri secara simultan. Sebagai con-
suk pemerintah) yang mengalokasikan pen- toh, bagaimanakah dampak penurunan sub-
dapatannya untuk konsumsi dan tabungan. sidi BBM terhadap perekonomian Indone
Rumah tangga komposit ini, sebagai pemilik sia? Untuk menjawab pertanyaan. tersebut
faktor produksi, memperoleh pendapatan dengan Model KUT INDORANI misalnya,
dari menjual faktor produksi tersebut, pen maka dampak dari sisi ekonomi makro.
dapatan dari tarif maupun pajak impor dan sektoral/industri, kinerja regional dan kuali-
ekspor. tas lingkungan akan terjawab.
Pasar faktor produksi diasumsikan Seperti pada model kuantitatif lain
kompetitif. Pasokan tenaga kerja dan lahan nya, struktur yang dibangun dalam model
diasumsikan tetap (fixed) di masing-masing KUT juga tidak terlepas dari asumsi-asumsi
negara, sebagai salah satu pembatas yang inheren dengannya. Dengan demikian,
kemampuan ekspansi produksi untuk mere- karena beberapa asumsi yang melekat terse
spon peningkatan permintaan. Dalam suatu but maka model KUT mempunyai beberapa
negara, tenaga keija dan lahan dapat di-rea- keterbatasan antara lain (lihat misalnya Rat-
lokasikan antar-industri/sektor. Investasi nawati, I996f: (1) model KUT yang digu
global dalam GTAP ditentukan oleh tabun nakan dalam penelitian ini adalah statis,
gan. Tabungan di setiap negara merupakan menggambarkan keseimbangan tunggal di
porsi dari pendapatan dan selanjutnya mana variabel-variabelnya tidak mencakup
tabungan global digunakan untuk mem- variabel lag maupun variabel harapan di
biayai investasi di setiap negara. Tabungan masa mendatarig {bacward atau forward).
global inilah yang menentukan pertambahan Penentuan keseimbangan didasarkan pada
stok kapital dunla. tanda-tanda untuk perlode yang sedang ber
Model GTAP memberikan kelelua- jalan, berdasarkan pada kondisi awal dan
saan dalam menjelaskan bagaimana akumu- keadaan lampau yang tertangkap pada set
lasi kapital terjadi di setiap negara. Akan tahun dasar. (2) Model KUT yang diguna
tetapi, dalam studi saat ini, simulasi dilaku- kan tidak secara eksplisit memasukkan pasar
kan dengan menggunakan closure yang flnansial dalam persamaannya. (3) Parame
didasarkan atas asumsi bahwa komposisi ter-parameter KUT tidak seluruhnya diesti-
kapital stok antar industri tidak berubah masi dengan metode ekonometrika. Pada
(fixed net capital inflows and outflows)^ se- dasamya model KUT seharusnya menggu
hingga pertumbuhan kapital stok regional nakan estimasi empiris apabila memung-
maupun global berjalan searah. Dalam hal kinkan, terutama untuk parameter-parameter
ini, pasokan barang kapital secara global kunci, sehingga tes statistik dapat diterapkan
akan meningkat/menurun dengan proporsi pada pilihan spesifikasi model. Tetapi tidak
yang sama dengan peningkatan/penurunan semua parameter di dalam model KUT ada-

JEP Vol. 4 No. 1,1999


ISSN : 1410 - 2641 Y. Sri Susilo. Model Kese'mbangdn Umum Terapan: Suatu Gambaran Untum

lah penting, sehingga ketidakhadiran esti- dari ekonomi pasar (dengan banyak faktor)
masi statistik dapat ditolerir. Disamping itu dan diperlukaii untuk memperlihatkan ba-
tidak memungkinkan pula untuk mengesti- gaimana suatu kebijakan bekerja di sektor
masi model KUT dengan dimensi yang rill. Dengan model KUT, misalnya KUT
besar menggunakan prosedur estimasi yang INDORANI, maka hams tersedia data Input-
lengkap. (4) Model KUT terlalu kompleks Output (1-0). Untuk model KUT yang ber-
dan memerlukan banyak data. Sesungguh- basis data SAM (Social Accounting Matrix)
nya model KUT bemsaha menangkap fungsi maka juga h^us tersedia data tersebut.

1. Lebih jauh pemikiran dan pembukltan matematis teori keseimbangan umum dari Arrow dan Debreu (19S4) dapat
dilihat p^a buku teks ekonbmika mikro misalnya Nicholson (1995) dan Varian (1992) atau artikel dari Kusumanto
(1990) dan Tambunan (1990).
2. Bersumber pada Ratnaw^ti (1996) dan Mahi (1997). Model ini di Indonesia banyak digunakan dan dikembang-
kan diantaranya oleh Ratnawati (IPB) dan Mahi (Ul).
3. Bersumber pada PAU Studi Ekonomi UGM (1998), Abimanyu et.al (1997), Sri Handoko dan Abimanyu (1997)
serta Sri Handoko (PI) (1998). Model ini dikembangkan oleh ekonom PAU Studi Ekonomi UGM bekerja sama
dengan Impact Project Monash Universty. Australia.
4. Bersumber pada Erwidodo (1997), Feridhanusetyawan (1997), serta Feridhanusetyawan dan Yose Rizal (1998).
Ekonom Indonesia yang menerapkan model in! diantaranya Erwidodo (IPB) serta Feridhanusetyawan (CSIS)..
5. Lebih Jauh mengenai berbagai pemiasalahan dalam Model KUT dapat dilihat misalnya pada Dixon et.al (1992).

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, Anggito, Arti D. Adjie, Denni Puspa Purbasari, dan Hengki Purwoto, (1997),
"Deregulasi Perdagangan dan Perekonomian Indonesia: Aplikasi Model Keseim
bangan Umum Terapan Indorani", dalam Prisma, No. 5 Mei-Juni, hal. 43 -63.

Dervis, K., Melo J.D., and Robinson, S., (1982), General Equlibrium for Development Po
licy, Washington D.C., IBRD/The World Bank

Dixon, P. B., Parmenter B.R, Powell A.A, Wilcoxen P.J, (1992), Notes and Problems in Ap
plied General Equilibrium Economics, Amsterdam-New York-Oxford, North-
Holland Publishing Company

Erwidodo, (1997), "Implikasi dan Dampak Putaran Uruguay pada Sektor Pertanian di Indo
nesia", dalam Agra Ekonomika, No. 2 / Th. XXVII/, hal. 25 - 47.

Feridhanusetyawan, Tubagus dan .Yose Rizal, (1998), "Liberalisasi Perdagangan Dunia: Ba-
gaimana Manfaatnya Bagi ASEAN?", dalam Analisis CSIS, Th. XXVIl/, No. 3,
hal. 258-278.

JEP Vol. 4 No. 1,1999


Y.SriSusilo. Model Keseimbangan Uinum Terapan: Stialu Gambaran Umum ISSN : 1410 - 2641

Feridhanusetyawan, Tubagus, (1997), "Trade Liberalization in Asia Pacific: A Global CGE Ap


proach", Paper, AOne Day Seminar Macroeconomic Modeling in Developing Coun
try, Cooperation The lESR Faculty of Economics University of Indonesia with Eras
mus Huis University and Japan Intemasional Cooperation Agency, Jakarta.

Hulu, Edison, (1996), "Topologi Model Komputasi Keseimbangan Umum", dalam Ekonomi
dan Keuangan Indonesia, No. I (XLIII), hal. 55 - 95.

Kusumanto, Bambang, (1990), "Teori General Equilibrium dan Aplikasinya" dalam Marzuki Us-
man (ed.), Ringkasan Teori Ekonomi Mikro, Cetakan 1, Jakarta, ISEl Cabang Jakarta

Mahi, Raksaka B.,(1997), "The Welfare Analysis of Indonesia Income Tax: A CGE Approach",
Paper, A One Day Seminar Macroeconomic Modeling in Developing Country, Coop
eration The lESR Faculty of Economics University of Indonesia with Erasmus Huis
University and Japan Intemasional Cooperation Agency, Jakarta.

Nicholson, Walter, (1995), Microeconomics Theory: Basic Principles and Extensions, Sixth
Edition, The Dryden Press, Fort Worth.

PAU Studi Ekonomi UGM, (1998), Dokumentasi INDORANI 9571, Yogyakarta. (tidak
dipublikasikan).
Ramawati, Anny, (1996), "Kebijakan Penurunan Tarif Impor dan Pajak Ekspor, Kinerja
Perekonomian, Sektor Pertanian dan Distribusi Pendapatan di Indonesia", Ringka
san Disertasi, Program Pascasarjana IPB, Bogor. (tidak dipublikasikan)

Sadoulet, E. and de Janvry, A., (1995), Quantitative Development Policy Analysis, Balti
more and London, The John Hopkins University Press

Sri Handoko, Budiono (PI), (1998), "Dampak Liberalisasi Perdagangan Sektor Pertanian
•Terhadap Lingkungan dan Bidang Kesehatan", Laporan, Graduate Team Re
search URGE Project, Yogyakarta, UGM. (tidak dipublikasikan).

Sri Handoko, Budiono dan Anggito Abimanyu, (1997), "INDORANI: A Single Country
Computable General Equilibrium of the Indonesian Economy", Paper, A One Day
Seminar Macroeconomic Modeling in Developing Country, Cooperation The
lESR Faculty of Economics University of Indonesia with Erasmus Huis Univer
sity and Japan Intemasional Cooperation Agency, Jakarta.

Sudarsono, (1995), Pengantar Ekonomi Mikro, LP3ES, Edisi Revisi, Jakarta.

Tambunan, Mangara, (1990), "Teori General Equilibrium", dalam Marzuki Usman (ed.),
Ringkasan Teori Ekonomi Mikro, Cetakan 1, Jakarta, ISEI Cabang Jakarta
4

Varian, Hal. A., (199?), Microeconomics Analysis, Third Edition, New York - London,
W.W Norton & Company.

10 JEPV:ol.,4No.l, 1999

Anda mungkin juga menyukai