Kemajuanteknologiinformasikomputerisasidisetiapaspekkebutuhansaatinimengharuskandiciptakannyain
frastruktur yang dapatmenggembanfungsionalitasdariteknologiinformasitersebut. Pada era
globalisasiinijaringankomputersangatlahberkembangpesatsehinggamenjadisangatcanggih.Banyakperusa
haan-perusahaan yang mempunyaifasilitas yang
bagusjaringankomputeruntukmenarikminatbagiparacalon
client.Bagiperusahaansangatlahpentingkarenatanpaadanyajaringankomputer,
makakinerjasebuahperusahaanakanmenurundanmengakibatkanperusahaantersebutpailitataubangkrut.
Dengandilakukanyapemasanganjaringanpadasuatuperusahanreservasitiketseseorangtidakperlulagiberdi
ri lama untukantrimendapatgiliranpembeliantiket di sebuahloket,
sehinggadengandilakukanyapemasanganjaringanpadaperusaahanreservasitiketsangatbergunadansangat
menguntungkansekalibagiparapelangganatauparapemesantiketsertaperusahaantersebut.
Tujuan
1. File Server
2. Web server
3. MySQL server
TeknisPelaksanaan
1. PengadaanKomputer Server Dan Client.
2. PengadaanPerangkatjaringanseperti Switch, Hub, kabelJaringan, Connector (RJ 45).
3. InstalasiJaringandanJuga setting server maupun client.
4. AdministrasiJaringanyaituperawatandanoperasionalseluruhperangkat.
RancanganAnggaranBiaya
ProLiant DL380pG8-105
Disclaimer: Gambar adalah
sebagai diwakili oleh
produsen. Produsen sesekaliBhinneka
melakukan inovasi dalam : SKU01212032
Part No
penampilan tanpa pemberitahuan
sebelumnya. Harga : Rp 107.820.900
Ikhtisar
HP ProLiant DL380p Gen8 Server menetapkan standar data center untuk generasi
berikutnya 2U 2-socket server rak. Dengan perbaikan di servis, kinerja tak tertandingi,
fleksibilitas konfigurasi ditingkatkan, dan desain pelanggan-terinspirasi, yang DL380p
Gen8 Server menawarkan solusi yang tepat untuk kebutuhan komputasi dinamis tumbuh
usaha kecil serta menuntut pusat data.
Spesifikasi Detil
Peron Ganda CPU Rack Server
Processor Type Intel Xeon Processor
# 1 Processor Intel ® Xeon ® Processor E5-2665 (20M
Onboard Cache, 2.40 GHz, 8.00 GT / s Intel ® QPI)
# 2 Processor Intel ® Xeon ® Processor E5-2665 (20M
Onboard Cache, 2.40 GHz, 8.00 GT / s Intel ® QPI)
Chipset Chipset Intel ® C600
Standard Memory 32GB (4x8GB) DDR3 RDIMM-1600
Max. Ingatan 768 GB (24 DIMM)
Video Type Integrated Matrox G200
# 1 Kontroler HP Smart Array P420i, 2GB Cache, RAID
0-5
# 1 Hard Drive Opsional
# 2 Hard Drive Opsional
# 3 Hard Drive Opsional
# 1 Drive Optik DVD-ROM
Bays standar 8 SFF SAS / SATA HDD Bays
Antarmuka yang Depan: (2) USB; Belakang: (4) USB, video
disediakan (1600 x 1200), jaringan, internal: (1) USB, (1)
SD Card
Slot yang disediakan Riser 1: (1) FL x16 / FH; (1) x8 HL / FH;
(1) x4 (PCIe 2.0) HL / FH
Riser 2: (1) FL x16 / FH; (1) x8 HL / FH;
(1) x8 HL / FH, atau (1) FL x16 / FH; (1) x16
HL / FH
Jaringan Dua port Ethernet terintegrasi 10 Gigabit
Chassis Form Factor 2U Rackmount Chassis
Power Supply Type 750W
Keyboard Type Opsional
Input Device Type Opsional
Monitor Opsional
Sistem Manajemen HP ILO Management Engine (standar)
O / S Diperoleh Pra-penjualan Tersedia Permintaan
Dimensi (W x H x D) SFF Drives: 44,55 x 8,73 x 69,85 mm
LFF Drives: 44,55 x 8,73 x 74,93 mm
Berat Max: 27.66 kg, Min: 18,59 kg
Garansi Standar 3-Tahun Garansi 4hour respon, 24 jam x 7 hari
oleh HP Indonesia (3-Tahun Parts pengganti,
Tenaga Kerja 3-Tahun, 3-Tahun dukungan
Onsite)
PC Client
Processor AMD FX-4350 Vishera 4.2GHz Socket AM3+ Quad-Core Desktop
Processor
Graphics Card ZOTAC GeForce GTX 560 1GB GDDR5 PCI Express (PCIe)
RAM 8GB DDR3 1600MHZ PC12800
HDD 1TB SATA Hard Drive 7200 RPM
USB 8 USB Ports
Optical Blu-Ray ROM DVD RW Drive Combo
PSU 680 Watt Apower
Case NZXT 921RB-001-BL Black Steel GUARDIAN 921 RB ATX Mid
Tower 3/2/(4) Bay USB eSATA Blue LED Computer Case
SistemOperasi Windows 8 Professional Media Center
Motherboard MSI 970A-G45 AMD 970 Socket AM3+/AM3 ATX Motherboard
w/Video, Audio, GbLAN& RAID
Audio Chipset integrated by Realtek® ALC892 True Blu-ray Audio
Support Flexible 8-channel audio with jack sensing Compliant
with Azalia 1.0 Spec
Harga: Rp. 11.000.000
KoneksiJaringan
Lain-Lain
Jumlah HargaSatuan Harga Total
Kursi 520 Rp. 875.000 Rp. 455.000.000
Meja 520 Rp. 225.000 Rp. 117.000.000
Tang Crimping 15 Rp. 150.000 Rp. 2.000.000
LAN Tester 15 Rp. 50.000 Rp. 750.000
Tool Set (Obeng +, obeng -, 15 Rp. 95.000 Rp. 1.425.000
tang potong, tang jepit)
Subneting jarirngan
Rincian kebutuhan
PC = 500 PC
Ruang = 9 Ruangan
@Ruang = 61PC
a. Ruang A, B, G, H = 29 pc
b. Ruang C, D = 61 pc
c. Ruang E, F = 128 pc
d. Ruang I = 12 pc
Subneting
1. Ruang A-B-G-H
@Ruang = 29pc
30host <= 2n-2
30host <= 25-2
30host <= 32-2
30host <=30
Ip = 192.168.1.0/27
Netmask = 255.255.255.192
2. Ruang C-D
@Ruang = 61pc
62host <= 2n-2
62host <= 26-2
62host <= 64-2
62host <=62
Ip = 192.168.1.0/26
Netmask = 255.255.255.192
3. Ruang E-F
@Ruang = 125pc
126host <= 2n-2
126host <= 27-2
126host <= 128-2
126host <=126
Ip = 192.168.1.0/25
Netmask = 255.255.255.192
Ip = 192.168.3.0/28
Netmask = 255.255.255.242
5. Router
Kebutuhan = 2 router
@network = 2 host
2host <= 2n-2
2host <= 22-2
2host <= 4-2
2host <=2
Ip = 192.168.3.0/30
Netmask = 255.255.255.252
Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut
dan station yang terpaut.
Tingkat keamanan termasuk tinggi.
Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
Akses Kontrol terpusat.
Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
Paling fleksibel.
Kesimpulan : bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka
Bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan
menambah atau meningkatkan kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat
gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya terjadi dalam komunikasi antara
workstation yang bersangkutan sengan server, dan jaringan secara keseluruhan tidak mengalami
gangguan.
Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
Boros dalam pemakaian kabel.
HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
Peran hub sangat sensitif sehinga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan
tersebut akan down.
Jaringan tergantung pada terminal pusat.
Jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring.
Kesimpulan : Kebutuhan kabel yuang lebih banyak dibandingkan dengan Topologi yang lain.
Karena setiap workstation harus memiliki kabel tersendiri untuk terhubung dengan Hub/Switch
dan juga membutuhkan penanganan secara khusus.
Well, Bagaimana?, apa sudah jelas yang diterangkan diatas, setidaknya Sobat semua mengerti
Pengertiannya dari pengertian kita dapat menyimpulkan semuanya, kurang lebihnya mohon
maaf, wassalamualaikum.
Dalam membuat jaringan ini topologi yang digunakan adalah topologi Bus. Alasan
digunakannya topologi bus sebab Topologi bus merupakan topologi yang banyak digunakan
pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan
terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa
dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
Kesulitan utama dari penggunaan kabel sepaksi adalah sulit untuk mengukur apakah kabel
sepaksi yang digunakan benar-benar cocok atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh
diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang digunakan dan kinerja
jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering
digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi
star untuk menghubungkan dengan client atau node.).
Pada topologi bus dua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector
dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang
menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan
dirinya dengan men tap Ethernetnya sepanjang kabel.
Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer.
Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme
jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan
trafik seluruh jaringan.
Hemat kabel, karena pada topologi bus hanya menggunakan kabel tunggal dan terpusat
sebagai media transmisi sehingga tidak membutuhkan banyak kabel.
Layout kabel sederhana, pada pemasangan topologi bus rancangan dan skema kabel yang
digunakan sangat sederhana sehingga mudah dalam pemasangannya.
Pengembangan jaringan komputer atau penambahan komputer baru baik sebagai server
maupun client dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu komputer atau
workstation yang lain.
Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil sehingga jika jaringan mengalami gangguan,
maka akan lebih sulit untuk mengidentifikasi kesalahan yang ada.
Kepadatan lalu lintas pada jalur utama, karena topologi bus menggunakan kabel terpusat
sebagai media transmisi maka lalu lintas data akan sangat padat pada kabel utama.
Jika kabel utama mengalami gangguan maka seluruh jaringan akan mengalami gangguan
pula.
Diperlukan repeater sebagai penguat sinyal jika akan menambahkan workstation dengan
lokasi yang jauh.
A
29PC
I
12 PC
R1
H
61 PC
B
G
125 PC
61 PC
R2
F
125 PC
R3
C D E
29PC 29PC 29PC
1800,0 mm x 800,0 mm
1800,0 mm x 800,0 mm
Konfigurasi lengkap
Net A
Ip address : 192.168.2.128/27
Server : 192.168.2.129
Host id : 192.168.2.130 - 192.168.2.157
Gateway : 192.168.2.158
Netmask : 255.255.255.224
Net B
Ip address : 192.168.1.0/25
Server : 192.168.1.1
Host id : 192.168.1.2 - 192.168.1.125
Gateway : 192.168.1.126
Netmask : 255.255.255.128
Net C
Ip address : 192.168.2.160/27
Server : 192.168.2.161
Host id : 192.168.2.162 - 192.168.2.189
Gateway : 192.168.2.190
Netmask : 255.255.255.224
Net D
Ip address : 192.168.2.192/27
Server : 192.168.2.193
Host id : 192.168.2.194 - 192.168.2.219
Gateway : 192.168.2.220
Netmask : 255.255.255.224
Net E
Ip address : 192.168.2.222/27
Server : 192.168.2.223
Host id : 192.168.2.224 - 192.168.2.253
Gateway : 192.168.2.254
Netmask : 255.255.255.224
Net F
Ip address : 192.168.1.128/25
Server : 192.168.1.129
Host id : 192.168.1.130 - 192.168.1.253
Gateway : 192.168.1.254
Netmask : 255.255.255.128
Net G
Ip address : 192.168.2.0/26
Server : 192.168.2.1
Host id : 192.168.2.2 - 192.168.2.61
Gateway : 192.168.2.62
Netmask : 255.255.255.
Net H
Ip address : 192.168.2.64/26
Server : 192.168.2.65
Host id : 192.168.2.66 - 192.168.2.125
Gateway : 192.168.2.126
Netmask : 255.255.255.
Net I
Ip address : 192.168.3.0/28
Server : 192.168.3.1
Host id : 192.168.3.2 - 192.168.3.13
Gateway : 192.168.3.14
Netmask : 255.255.255.242
Tujuan : Net C
Ip address : 192.168.2.160/27
Next Hop : 192.168.3.18
Tujuan : Net D
Ip address : 192.168.2.192/27
Next Hop : 192.168.3.18
Tujuan : Net E
Ip address : 192.168.2.222/27
Next Hop : 192.168.3.18
Tujuan : Net F
Ip address : 192.168.2.128/25
Next Hop : 192.168.3.18
2. R2
Serial 1
Ip address : 192.168.3.18/30
Netmask : 255.255.255.252
Serial2
Ip address : 192.168.3.21/30
Netmask : 255.255.255.252
Routing Static :
Tujuan : Net A
Ip address : 192.168.2.128/27
Next Hop : 192.168.3.17
Tujuan : Net C
Ip address : 192.168.2.160/27
Next Hop : 192.168.3.22
Tujuan : Net D
Ip address : 192.168.2.192/27
Next Hop : 192.168.3.22
Tujuan : Net E
Ip address : 192.168.2.222/27
Next Hop : 192.168.3.22
Tujuan : Net G
Ip address : 192.168.2.0/26
Next Hop : 192.168.3.17
Tujuan : Net H
Ip address : 192.168.2.64/26
Next Hop : 192.168.3.17
Tujuan : Net I
Ip address : 192.168.3.0/28
Next Hop : 192.168.3.17
3. R3
Ip address : 192.168.3.22/30
Netmask : 255.255.255.252
Routing Static :
Tujuan : Net A
Ip address : 192.168.2.128/27
Next Hop : 192.168.3.21
Tujuan : Net B
Ip address : 192.168.1.0/25
Next Hop : 192.168.3.21
Tujuan : Net F
Ip address : 192.168.2.128/25
Next Hop : 192.168.3.21
Tujuan : Net G
Ip address : 192.168.2.0/26
Next Hop : 192.168.3.21
Tujuan : Net H
Ip address : 192.168.2.64/26
Next Hop : 192.168.3.21
Tujuan : Net I
Ip address : 192.168.3.0/28
Next Hop : 192.168.3.21