NIM : 4183341029
KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI C 2018
MATA KULIAH : EVALUASI HASIL BELAJAR
1. Bagaimanakah seorang guru menghitung nilai soal objektif peserta didik yang diragukan
(tebakan)?
Jawab: Dalam menghitung soal objektif peserta didik yang diragukan atau tebakan
𝑠
dianjurkan menggunakan rumus sebagai berikut: 𝑁 = 𝐵 − 𝑁−1
N = nilai/skor
B = jumlah jawaban benar
S = jumlah jawaban salah
n = jumlah pilihan untuk setiap soal misalnya 4
Rumus ini diperlukan untuk menghindari adanya: tebakan terhadap jawaban yang benar.
Contoh skor untuk soal objektif:
Misal:
Jumlah skor = 40
Jumlah yang benar= 40
Jumlah yang salah= 20
Jumlah pilihan =4
𝑠
Maka nilainya = 𝑁 = 𝐵 − 𝑁−1
20
= 20 - 4−1 = 13,3
Akan tetapi akhir akhir ini tidak diharuskan lagi pemeriksaan dan scoring yang demikian,
namun cukup dengan menghitung jumlah yang benar saja, misalnya: jumlah yang benar
adalah 20 maka ini lah yakng akan menjadi scoring atau nilai dari peserta tersebut.
Seorang guru menghitung nilai soal objektif peserta didik yang diragukan
Maka dapat ditentukan jumlah besarnya deviasi standanya yakni: s=√47,649 = 6,903
Secara matematik angka s sebagai akar pangkat dua dari varians dapat saja berharga positif
atau negative akan tetapi untuk harga diviasi standard selalu digunakan harga positif karena
tanda negative bagi deviasi standard tidak mempunyai makna.
4. Apakah yang dimaksud dengan deviasi rata rata? Jelaskan dengan contohnya.
Jawab:
Defiasi rata rata didefinisikan sebagai rata rata penyimpangan angka dari mean. Dalam
suatu distribusi frekuensi, penyimpangan angka dari mean adalah selisih antara angka
tersebut dengan mean (XM). Untuk dapat menghitung deviasi rata rata maka penyimpangan
angka dari mean didasarka pada harga mutlaknya, sehingga jumlah penyimpangan
termaksud tidak akan sama dengan nol. Kemudian, sebagaimana telah kia ketahui untuk
menentukan harga rata rata adalah membagi jumlah dengan banyaknya angka yang
dijumlahkan (N) sehingga rumusan deviasi rata rata adalah:
𝑓│𝑋−𝑀│
Deviasi rata rata=∑ 𝑁
Dengan melihat besarnya rata ratapenyimpangan atau deviasi ini dapatlah diperoleh
gambaran seberapa besar variasi skor yang ada. Semakin besar angka deviasi rata rata berarti
semakin heterogenlah angka dalam distribusi, sebaliknya semakin kecil harga deviasi rata
rata semakin hoogen angka yang ada dalam distribusi yang bersangkutan.
4. Apakah ada perbedaan penyusunan rapor SD,SMP dan SMA ? Jelaskan bila ada atau tidak
ada!
Jawab: Iya. Terdapat perbedaan penyusunan rapor antara Sd,Smp dan Sma. Dimana
perbedaan pada SMA, biologi telah berdiri sendiri sebagai mata pelajaran Biologi .
Pada SMA:
1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran.
2. Kenaikan kelas 8 didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semester 2 dengan
mempertimbangkan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada semester 1 harus di
tuntaskan sebelum akhir semester dua.
3. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas XI apabila bersangkutan tidak mencapai
ketuntasan belajar minimal lebih dari tiga mata pelajaran.
4. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas XII apabila yang bersangkutan tidak mencapai
ketuntasan belajar minimal lebih dari tiga pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas
program tersebut.