Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan


1. Menurut Bachtiar Chamsyah
Bachtiar Chamsyah memaparkan bahwa penyebab kemiskinan
adalah berupa hubungan-hubungan kompleks antara individu yang hidup
dengan daya lemah dalam suatu tradisi keluarga, masyarakat dalam ruang
struktur sosial (negara) yang rumit dan menganut sistem modern dalam cara
produksinya. Individu sebagai penyebab kemiskinan menempati posisi
pertama dalam kondisi kurang kesejahteraan ini. Keluarga sebagai penyebab
lain hanya institusi sosial terkecil yang terlemahkan oleh struktur sosial yang
merupakan penyebab struktural kemiskinan. Penyebab-penyebab tersebut
menjadi acuhan dalam menanggulangi masalah kemiskinan.
Kemiskinan dapat menunjuk pada kondisi individu, kelompok,
maupun situasi kolektif masyarakat. Sebuah bangsa atau negara secara
keseluruhan bisa pula dikategorikan miskin. Guna menghindari stigma,
negara-negara ini tidak dinamakan lagi sebagai negara miskin ( poor country
) atau negara terbelakang (underdeveloped country), melainkan disebut
sebagai negara berkembang (developing country).
Kemiskinan disebabkan oleh beberapa faktor. Jarang ditemukan
kemiskinan yang disebabkan oleh faktor tunggal. Seseorang atau keluarga
miskin bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang saling terkait satu sama
lain, seperti mengalami kecacatan, memiliki pendidikan rendah, tidak
memiliki modal atau keterampilan untuk berusaha, tidak tersedianya
kesempatan kerja, terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak adanya
jaminan sosial (pensiun, kesehatan, kematian), atau hidup dilokasi terpencil

4
dengan sumber daya alam dan infrastruktut yang terbatas. Faktor lainnya
ditambahkan oleh Bachtiar Chamsyah ialah penyebab agensi beliau
berpendapat bahwa kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk
perang, pemerintah, dan ekonomi.

2. Menurut Edi Suharto


Dalam berbagai sumber, Edi Suharto menyebutkan faktor penyebab
kemisikinan, yaitu :
a. Faktor Individual
Terkait dengan aspek patologis, termasuk kondisi fisik dan psikologis
individu yang miskin. Orang miskin disebabkan oleh perilaku, pilihan,
atau kemampuan dari individu yang miskin itu sendiri dalam menghadapi
kehidupan.
b. Faktor Sosial
Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi
miskin. Misalnya, diskiriminasi berdasarkan usia, gender, etnis yang
menyebabkan seseorang menjadi miskin. Termasuk dalam faktor ini
adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga individu yang miskin yang
biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi.
c. Faktor Kultural
Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan. Faktor ini
secara khusus sering menunjuk pada konsep kemiskinan kultural atau
budaya kemiskinan yang menghubungkan budaya kemiskinan dengan
kebiasaan hidup. Penelitian Oscar Lewis di Amerika Latin menemukan
bahwa orang miskin memiliki sub-kultur atau kebiasaan tersendiri, yang
berbeda dengan masyarakat kebanyakan (Suharto, 2008b). Sikap-sikap
“negatif” seperti malas, fatalisme atau menyerah pada nasib, tidak
memiliki jiwa wirausaha, dan kurang menghormati etos kerja, misalnya,
sering ditemukan pada orang-orang miskin.
d. Faktor Struktural

5
Menunjuk pada struktur atau sistem yang tidak adil, tidak sensitif dan
tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok
orang menjadi miskin. Sebagai contoh, sistem ekonomi neolibiralisme
yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani, nelayan,
dan pekerja sektor informal terjerat oleh, pajak dan iklim investasi lebih
menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk
kekayaan.

3. Menurut David Cox


Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi, David Cox
(2004:1-6) membagi kemiskinan kedalam beberapa dimensi (lihat
Suharto,2008b) :
a. Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi.
Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah. Pemenang
umumnya adalah negara-negara maju. Sedangkan negara-negara
berkembang sering kali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar
bebas yang merupakan prasyarat globalisasi.
b. Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan.
Kemiskinan subsisten (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan),
kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam
proses pembangunan), kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang
disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan).
c. Kemiskinan Sosial
Kemiskinan yang dialami pleh perempuan, anak-anak, dan kelompok
minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka,
seperti gender, diskriminasi atau eksploitasi ekonomi.
d. Kemiskinan Konsekuensial
Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor
eksternal diluar individu yang miskin, seperti konflik, bencana alam,
keruasakan lingkungan, dan tingginya jumlah penduduk.

6
4. Menurut Sharp et al
Sharp et al tahun 2000, kemiskinan disebabkan oleh beberapa hal
yaitu, rendahnya kualitas angkatan kerja, akses yang sulit dan terbatas
terhadap kepemilikan modal, rendahnya tingkat penguasaan teknologi,
penggunaan sumberdaya yang tidak efisien, pertumbuhan penduduk yang
tinggi.

5. Menurut Sutomo
Sutomo (1995: 125) menjelaskan penyebab kemiskinan yaitu :

a. Kemiskinan terjadi karena faktor eksternal atau faktor di luar


jangkauan individu. Secara konkrit kemiskinan ini disebabkan oleh
faktor stuktural. Seseorang menjadi miskin karena berada di
lingkungan masyarakat yang mempunyai karakteristik antara lain :
distribusi penguasaan resources yang timpang, gagal dalam
mewujudkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan,
institusi sosial yang melahirkan berbagai bentuk diskriminasi,
perkembangan industri dan teknologi yang kurang membuka
kesempatan kerja.
b. Kemiskinan yang disebabkan oleh faktor internal yang berasal dari
dalam diri seseorang. Jenis kemiskinan ini disebabkan karena
beberapa kekurangan dan kecacatan individu baik dalam bentuk
kelemahan biologis, psikologis maupun kultural (budaya) yang
menghalangi seseorang memperoleh kemajuan dalam kehidupannya.
Kalau dilihat lebih dalam kemiskinan ini merupakanan akibat dari sifat
malas, kurangnya kemampuan intelektual, kelemahan fisik, kurangnya
ketrampilan dan pendidikan sehingga mempengaruhi kemampuan
untuk menanggapi persolan di sekitarnya.

7
6. Menurut Ginanjar Kartasasmita
Selain itu, faktor penyebab kemiskinan menurut Ginanjar
Kartasasmita (1996: 240) adalah :
a. Rendahnya tarap pendidikan. Tarap pendidikan yang rendah
menyebabkan kemampuan pengembangan diri terbatas dan sempitnya
lahan pekerjaan yang dapat dimasuki. Dalam persaingan untuk
mendapatkan lapangan pekerjaan yang tersedia, tingkat pendidikan
menentukan, tingkat pendidikan yang rendah akan membatasi
kemampuan untuk mencari dan memanfaatkan peluang kerja yang
tersedia.
b. Rendahnya derajat kesehatan. Tarap kesehatan dan gizi yang
rendah menyebabkan rendahnya daya tahan tubuh dan fisik, daya pikir
dan prakarsa.
c. Terbatasnya lapangan kerja. Keadaan kemiskinan karena kondisi
pendidikan dan kesehatan diperberat oleh terbatasnya lapangan
pekerjaan. Selama ada lapangan pekerjaan atau kegiatan usaha, selama
itu pula ada harapan untuk memutuskan lingkaran kemiskinan itu.
d. Kondisi keterisolasi, banyak penduduk miskin secara ekonomi
tak berdaya karena terpencil dan terisolasi. Mereka hidup terpencil
sehingga sulit atau tidak dapat terjangkau oleh pelayanan pendidikan,
kesehatan, gerak kemasyarakatan yang dimikmati masyarakat lainnya.

7. Menurut Dawan Raharjo


Dawan Raharjo (1995: 146) menjelaskan bahwa penyebab
kemiskinan dapat dibagai menjadi tujuh macam, yaitu :
a. Kesempatan kerja. Seseorang miskin karena menganggur sehingga tidak
memperoleh penghasilan atau kalau bekerja tidak penuh, baik dalam
ukuran hari, minggu, bulan atau tahun.
b. Upah gaji di bawah standar minimum. Seseorang bisa memiliki
pekerjaan akan tetapi upah yang diterimanya di bawah standart,

8
sementara pengeluarannya cukup tinggi sehingga orang tersebut
tergolong miskin
c. Produktivitas kerja yang rendah menyebabkan kemiskinan.
d. Ketiadaan aset. Di bidang pertanian, kemiskinan terjadi karena petani
tidak memiliki lahan tanah untuk bertani atau mempunyai lahan tetapi
lahannya sempit.
e. Adanya diskriminasi sehingga menyebabkan terjadinya kemiskinan
f. Kemiskinan dapat terjadi karena tekanan harga. Harga yang mahal
menyebabkan daya beli melemah sehingga tidak dapat melakukan
transaksi pembeliaan.
g. Penjualan tanah baik tanah pertanian, pertambakan ataupun perumahan
bisa memimbulkan kejatuhan dan akhirnya kemiskinan.

8. Menurut Bradshaw
Menurut Bradshaw (2006), sebelum dirumuskan strategi penanganan
kemiskinan, perlu ditemukenali lebih dalam terjadinya kemiskinan.
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok utama.
Penyebab pertama adalah penyebab kemiskinan secara kultural atau budaya.
Penyebab kemiskinan secara kultural dapat ditemukenali dari sifat individu,
keluarga, dan lingkungan. Menurut Bradshaw (2006) kelemahan individu
dan sistem budaya yang mendukung sub-kultur kemiskinan menjadi
beberapa penyebab dari terjadinya kemiskinan. Kelemahan individu tersebut
diterjemahkan oleh Feagin (1972 dalam Lepianka, et al, 2009) sebagai
kelemahan individu dalam bertanggungjawab atas dirinya sendiri, seperti
kurangnya penghematan, kurang berusaha, tidak bermoral, dan kemalasan.
Penyebab kedua adalah disebabkan oleh faktor struktural. Menurut
Bradshaw (2006), penyebab kemiskinan dapat disebabkan oleh diskriminasi
sosial, ekonoi, dan politik, serta kesenjangan geografis. Bentuk diskriminasi
dapat berupa ketidaksetaraan pendapatan, ketidaksetaraan gender, dan ras.
Diskrimansi seperti ini dapat menyebabkan budaya kemiskinan.

9
9. Menurut Hartomo dan Aziz dalam Dadan Hudyana (2009:28-29) penyebab
kemiskinan adalah
a. Pendidikan yang Terlampau Rendah
Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang kurang
mempunyai keterampilan tertentu yang diperlukan dalam kehidupannya.
Keterbatasan pendidikan atau keterampilan yang dimiliki seseorang
menyebabkan keterbatasan kemampuan seseorang untuk masuk dalam
dunia kerja.
b. Malas Bekerja
Adanya sikap malas (bersikap pasif atau bersandar pada nasib)
menyebabkan seseorang bersikap acuh tak acuh dan tidak bergairah
untuk bekerja.
c. Keterbatasan Sumber Alam
Suatu masyarakat akan dilanda kemiskinan apabila sumber alamnya
tidak lagi memberikan keuntungan bagi kehidupan mereka. Hal ini
sering dikatakan masyarakat itu miskin karena sumberdaya alamnya
miskin.
d. Terbatasnya Lapangan Kerja
Keterbatasan lapangan kerja akan membawa konsekuensi kemiskinan
bagi masyarakat. Secara ideal seseorang harus mampu menciptakan
lapangan kerja baru sedangkan secara faktual hal tersebut sangat kecil
kemungkinanya bagi masyarakat miskin karena keterbatasan modal dan
keterampilan.
e. Keterbatasan Modal
Seseorang miskin sebab mereka tidak mempunyai modal untuk
melengkapi alat maupun bahan dalam rangka menerapkan keterampilan
yang mereka miliki dengan suatu tujuan untuk memperoleh penghasilan.
f. Beban Keluarga
Seseorang yang mempunyai anggota keluarga banyak apabila tidak
diimbangi dengan usaha peningakatan pendapatan akan menimbulkan

10
kemiskinan karena semakin banyak anggota keluarga akan semakin
meningkat tuntutan atau beban untuk hidup yang harus dipenuhi.

10. Menurut Suryadiningrat


Dalam buku Dadan Hudayana (2009:30), Suryadiningrat mengemukakan
bahwa kemiskinan pada hakikatnya disebabkan oleh kurangnya komitmen
manusia terhadap norma dan nilai-nilai kebenaran ajaran agama, kejujuran
dan keadilan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penganiayaan manusia
terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain. Penganiayaan manusia
terhadap diri sendiri tercermin dari adanya :
a. keengganan bekerja dan berusaha,
b. kebodohan,
c. motivasi rendah,
d. tidak memiliki rencana jangka panjang,
e. budaya kemiskinan, dan
f. pemahaman keliru terhadap kemiskinan.
Sedangkan penganiayaan terhadap orang lain terlihat dari ketidakmampuan
seseorang bekerja dan berusaha akibat :
a. ketidakpedulian orang mampu kepada orang yang memerlukan atau
orang tidak mampu dan
b. kebijakan yang tidak memihak kepada orang miskin.

11. Menurut Kartasasmita


Kartasasmita dalam Rahmawati (2006:4) mengemukakan bahwa, kondisi
kemiskinan dapat disebabkan oleh sekurang-kurangnya empat penyebab,
diantaranya yaitu :
a. Rendahnya Taraf Pendidikan
Taraf pendidikan yang rendah mengakibatkan kemampuan
pengembangan diri terbatas dan meyebabkan sempitnya lapangan kerja

11
yang dapat dimasuki. Taraf pendidikan yang rendah juga membatasi
kemampuan seseorang untuk mencari dan memanfaatkan peluang.
b. Rendahnya Derajat Kesehatan
Taraf kesehatan dan gizi yang rendah menyebabkan rendahnya daya
tahan fisik, daya pikir dan prakarsa.
c. Terbatasnya Lapangan Kerja
Selain kondisi kemiskinan dan kesehatan yang rendah, kemiskinan juga
diperberat oleh terbatasnya lapangan pekerjaan. Selama ada lapangan
kerja atau kegiatan usaha, selama itu pula ada harapan untuk
memutuskan lingkaran kemiskinan.
d. Kondisi Keterisolasian
Banyak penduduk miskin secara ekonomi tidak berdaya karena terpencil
dan terisolasi. Mereka hidup terpencil sehingga sulit atau tidak dapat
terjangkau oleh pelayanan pendidikan, kesehatan dan gerak kemajuan
yang dinikmati masyarakat lainnya.

12. Menurut Emil Salim


Faktor penyebab kemiskinan atau mereka yang hidup di bawah garis
kemiskinan menurut Emil Salim , yaitu:
a. Tidak memiliki faktor produksi
Mereka umumnya tidak memilki faktor produksi sendiri,seperti tanah
yang cukup,modal ataupun ketrampilan. Faktor produksi yang dimilki
sedikit sekali sehingga kemampuan memperoleh pendapatan menjadi
sangat terbatas .
b. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan
kekuatan sendiri.
Pendapatan tidak cukup untuk memperoleh tanah garapan ataupun modal
usaha.Sedangkan syarat tidak terpenuhi untuk memperoleh kredit
perbangkan, seperti adanya jaminan kredit dan lain-lain,sehingga mereka

12
yang perlu kredit terpaksa berpaling kepada “lintah darat” yang biasanya
meminta syarat pelunasan yang berat dan memungut bunga yang tinggi.
c. Tingkat pendidikan mereka rendah,tak sampai tamat sekolah dasar.
Waktu mereka tersita habis untuk mencari nafkah sehingga tidak tersisa
lagi untuk belajar.Juga anak-anak mereka tidak bisa menyelesaikan
sekolah ,karena harus membantu orang tua mencari tambahan
penghasilan atau menjaga adik-adik di rumah,sehingga secara turun-
temurun mereka terjeratdalam keterbelakangan di bawah garis
kemiskinan ini.
d. Kebanyakaan mereka tinggal di pedesaan.
Banyak diantara mereka tidak memilki tanah,kalaupun ada maka itu
sangat kecil sekali.Umumnya mereka menjadi buruh tani atau pekerja
kasar diluar pertanian.karena pertanian bekerja dengan musiman maka
kesinambungan kerja kurang terjamin.Banyak di antara mereka lalu
menjadi pekerja bebas (self employed) berusaha apa saja.Dalam keadaan
penawaran tenaga kerjayang besar, maka tingkat upah menjadi rendah
sehingga mengurung mereka di garis kemiskinan.Didorong oleh
kesulitan hidup di desa maka banyak di antara mereka mencoba berusaha
di kota (urbanisasi).
e. Hidup di kota dengan kurangnya ketrampilan dan pendidikan.
Banyak diantara mereka yang hidup di kota masih berusia muda dan
tidak mempunyai ketrampilan (skill) atau pendidikan,sedangkan kota
banyak negara sedang berkembang tidak siap menampung gerak
urbanisasi penduduk desa ini. Apabila di negara maju pertumbuhan
industri menyertai urbanisasi dan pertumbuhan kota sebagai penarik bagi
masyarakat desa untuk bekerja di kota,maka proses urbanisasi di negara
berkembang tidak disertai dengan penyerapan tenaga dalam
perkembangan industri. Bahkan sebaliknya, perkembangan teknologi di
kota-kota negara berkembang justru menampik penyerapan lebih banyak
tenaga kerja, sehingga penduduk miskin yang pindah ke kota terdampar

13
dalam kantong-kantong kemelaratan yang justru membuat mereka
tambah miskin.

13. Menurut Bank Dunia


Faktor Penyebab Kemiskinan menurut Bank Dunia :
a. Kegagalan kepemilikan terutama tanah dan modal
b. Terbatasnya ketersediaan bahan kebutuhan dasar dan prasarana
c. Kebijakan pembangunan yang bias perkotaan dan bias sektor
d. Adanya perbedaan kesempatan di antara anggota masyarakat dan sistem
yang kurang mendukung
e. Adanya perbedaan sumber daya manusia dan perbedaan antara sektor
ekonomi (ekonomi tradisional versus ekonomi modern)
f. Rendahnya produktivitas dan tingkat pembentukan modal dalam
masyarakat.
g. Budaya hidup yang dikaitkan dengan kemampuan seseorang mengelolah
sumber daya alam dan lingkungannya.
h. Tidak adanya tata pemerintah yang bersih dan baik (good governance)
i. Pengelolaan sumber daya alam yang berlebihan dan tidak berwawasan
lingkunagan

14

Anda mungkin juga menyukai