Anda di halaman 1dari 2

PERDARAHAN DALAM KEHAMILAN servik tidak rapat, harus diiket

 40 minggu kehamilan mulut rahimnya, tau saat ada


 proses melahirkan pemeriksaan dalam dengan
 serviks dilatasi dan menipis lalu spekulum serviks terbuka. bisa
membuka abortus berulang, atau
 perdarahan dalam kehamilan premature

Tantangan :  Kehamilan ektopik, hamil


 angka kematian ibu tinggi normanya di uterus, tapi diluar
 angka kematian itu bisa, tapi khawatir ga survive,
perinatal/sequere krn uterus lingkungannya bagus
 kualitas sdm buat mempertahankan janin.
terjadi diluar cavum uteriii
Perdarahan antem partum dan post (prinsip patof)
partum, sebelum dan sesudah bayi
lahir  Bisa di tuba, serviks, ovarium,
 Ante partum : trimester awal: abdomen, ampula.
hamil anggur, ektopik, abortus,
trimester lanjut: akibat plasenta  Bisa karena tuba sempit, riwayat
previa, solusio plasenta, vasa operasi tuba, penyaki radang
previa panggul, sering nyeri, jika pecah
 Pos partum (HPP) : dini/erly dan perdarahan intra abdomen yang
lanjut. HPP batas waktunya 24 diluar biasa, IUD, ovulasi
jam, Early: retensi plasenta, multipel akibat obat obatan
atonia uteri, laserasi jalan lahir,
late : infeksi, sub involusi  Gejala subjektif dna objektif dari
kehamilan
 Abortus: berakhirnya kehamilan  Ada nyeri akut abdmen
sebelum 20 minggu, abortus  Tanda abortus, tapi bukan,
spontan dan abortus provocatus hanya reaksi aborifum.
(atas indikasi medis dan bukan  Perdarahan abdomen diatas 500
indikasi medis) cc menyebabkan syok dan
gangguann tanda vital
 Mulut rahim harus menutup
terus selam kehamilan  Anamnesa, ada menore, ada
flek, ada nyeri
 Drip oksitosin meningkatkan  Px, perkusi palpasi auskultasi. td
kontraksi rahim, mengurangi turun nadi nik, lapang abdomen,
pendrahan nyeri tekan (khas hamil ektopik
yang pecah
 Komplikasi abortus : infeksi,  USG tanda cairan bebas, hitam,
darah. diagnossa KET
 Abortus spontan akibat kelainan  Laparotomi
kromosom, tubuh secara
alamiah akan mengeluarkan hal  Setiap wanita usia produski
berbahaya dari tubuh, infeksi sehata, nyeri perut, sudah
citomegalo, trauma, terbentur. menikah, curiga KET

 Usia kehamilan diatas 16  HATI HATI Apendisitis


minggu, da servik inkompeten,  Plasenta previa
 totalis seluruh jalan lahir uteri

Solusio Plasenta
 Warna darah kehitaman, merah
segar privia
 Tidak masuk panggul kepala nya
 Bisa sungsang, obliq, bisaa
perdarahan tpi tdk nyeri
 Solusio darah sedikit nyeri
sangat.
 Px jalan lahir, hanya bisa
diperiksa saat operasi
 Double set up, di RS
 HATI HATI VAGINAL TOUCHE
 SURFAKTAN, SEL
PNEUMOSIT 2,
DEXAMETASONE
 Totalis pasti operasi
 Plasenta lepas saat kala 3
 Solusio plasenta parsial dan
total
 Anamnesa perdarah nyeri terus
menerus, gerakan bayi, buruk
jika perdarahan dalam banyak.
 Persalinan selesaikan dalam 6
jam, jika lebih DIC (diseminated
 Hentikan sumber perdrahan
 Jika janin masih hidup
pertahankan
 Selaput ketuban segera
dipecahkan krn untuk
mengurangi tekanan uterin

Vasa privia, keliatan duluan,


pembuluh darah dari tali pusat,
karen atali pusatnya tidak menyatu,
tapi berjalan diantara lapisan
korneon dam amnion, insersio
filamnetosa, jika menutupi internum,
darah berasal dari bayi, diagnosis
saat px dalam teraba pd di amnion
berdenyut

 wiliam obsetri
 buku merah sorwono kebidanan

Anda mungkin juga menyukai