Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan

1. Afiliasi.

Afiliasi adalah proses pengimbuhan pada suatu bentuk tunggal atau kompleks, untuk membentuk
Morfem baru atau kata. Dalam bahasa Indonesia afiks terbagi menjadi tujuh jenis, yakni :

a. Prefiks a dalah afiks yang terletak di muka bentuk dasar seperti, {me-}, {ter-}, dan {per-}.
b. Infiks adalah afiks yang disiapkan di tengah bentuk dasar seperti, {-el-}, {-em-}, {-er-}, dan {-in-}.
c. Simulfiks adalah afiks yang dileburkan secara segmental pada bagian awal bentuk dasar, seperti
pada bentuk soto menjadi nyoto, kopi jadi ngopi dan lain-lain.
d. Konfiks. Yaitu afiks yang sekaligus hadir didepan dan dibelakang bentuk dasar dengan
mengembangkan satu makna gramatikal. Biasanya disebut Morfem terbagi karena harus hadir
secara serentak pada bentuk dasar. Contohnya {ke-/-an}, {per-/-an}, dan {ber-/-an}.
e. Suprafiks adalah afiks digabungkan dengan ciri-ciri suprasegmental, seperti pada nada beberapa
bahasa. Misalanya peninggian vokal pada suku akhir adjektiva dalam bahasa Jawa.
f. Kombinasi afiks atau gabungan afiks adalah kombinasi dari dua atau lebih dari bentuk dasar.
Masing-masing afiks tetap membawa gramatikal tersendiri. Muncul pada bentuk dasar dengan
urutan peletakan yang berlainan seperti gabungan afiks {me-} dan {-kan} pada bentuk kompleks
menjatuhkan.

Yang dimaksud dengan afiks, yaitu suatu satuan gramatik terikat yang terdapat di dalam suatu kata yang
merupakan unsur tetapi bukan kata dan bukan pokok kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada
satuan-satuan lain untuk membentuk kata atau pokok kata baru. Dalam meneliti kemampuan
melekatnya satuan-satuan itu pada satu-satun lain agar membentuk kata baru atau pokok kata baru.
Misalnya satuan meN- dapat melekat pada satuan lain dan membentuk pokok kata baru, yaitu melapor,
menimbang, meraba, dan sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa meN- itu adalah
afiks..

A. Fungsi dan Makna Proses pembunuhan Afiks

a. Afiks meN-

1) Berfungsi untuk membentuk verba, misalnya kata membaca dan menjual


2) Bila bentuk dasarnya pokok kata, maka mempunyai makna sebagai 'suatu perbuatan yang aktif
lagi transitif' . Misalnya mengambil, membaca, menulis, dan sebagainya.
3) Bila bentuk dasarnya kata sifat, maka menyatakan makna 'menjadi seperti keadaan yang
tersebut pada bentuk dasarnya' atau menyatakan makna 'proses'
Contohnya :
Memburuk : 'menjadi buruk'
Membaik : 'menjadi baik'
4) Bila bentuk dasarnya nomina mempunyai makna
 'memakai apa yang tersebut pada bentuk dasar'
 'menjadi seperti apa yang tersebut pada bentuk dasar'
 'menuju pada tempat yang tersebut pada bentuk dasar'
 'membuat apa yang tersebut pada bentuk dasar'
 'melakukan tindakan berhubungan dengan apa yang tersebut pada bentuk dasar'.
Contoh:
Menepi : 'menuju tepi'
Membusuk : 'menjadi seperti busuk'

B. Afiks ber-

Berfungsi sebagai pembentuk verba. Mempunyai makna sebagi berikut:

 Bila bentuk dasarnya kata kerja maka maknanya 'suatu perbuatan aktif' . Misalnya Bermain,
Berolahraga dan sebagainya.
 Apabila bentuk dasarnya kata sifat maka bermakna 'dalam keadaann'. Misalnya bersedih,
bertarung dan sebagainya.
 Bila bentuk dasarnya bilangan maknanya 'kumpulan yang terdiri dari jumlah yang tersebut lada
bentuk dasarnya', contohnya bertiga: 'kumpulan yang terdiri dari tiga'.
 Bila bentuk dasarnya kata nomina maka mempunyai makna 'memakai, mengeluarkan,
mengadakan, menuju, mengusahakan, melakukan, dan mempunyai apa yang tersebut pada
bentuk dasarnya'
Contoh :
Bercelan : 'memakai celana'
Berkendara : 'sedanh memakai kendaraan'
Berbahasa : 'mempunyai bahasa'
dan lain sebagainya.

C. Afiks di-

Berfungsi membentuk kata kerja pasif. Misalnya dicintai, dicaci, dan sebagainya. Mempunyai makna
'suatu perbuatan yang pasif'.

D. Afiks ter-

Berfungsi membentuk kata pasif, misalnya terinjak, tertabrak dan sebagainya. Afiks ter-menyatakan
makna 'ketidak sengajaan, ketiba-tibaan, aspek perfektif, kemungkinan, dang bermakna paling'

Contoh:
Terbakar, terjatuh, terbagi('sudah dibagi'), tidak terjangkau ('tidka dapat dijangkau), tercantik ('paling
cntik').

E. Afiks peN-

Berfungsi membentuk kata nomina. Mempunyai makna sebagai berikut:

a) Dasarnya berupa pokok kata, menyatakan makna 'pkerjaanya melakukan perbuatan yang
tersebut pada bentuk dasar'. Contohnya penulis : 'pekerjaannya menulis'.
b) Menyatakan makna 'alat yang dipakai untuk melakukan perbuatan yang tersebut pada kata
dasarnya', contohnya : pemukul : 'alat untuk memukul'.
c) Bentuk dasarnya berupa kata sifat, mempunyai makna 'yang mempunyai sifat tersebut pada
bentuk dasar', contohnya pendiam : 'yang memiliki sifat diam'.
d) Bentuk dasarnya berupa kata nomina, mempunyai makan 'pekerjaan melakukan perbuatan yang
berhubungan dengan benda yang tersebut pada bentuk dasarnya', contoh petani : 'pekerjaan
melakukan usaha tani'.

F. Afiks pe-

Anda mungkin juga menyukai