Anda di halaman 1dari 4

TEKNOLOGI

ARSITEKTUR TRADISIONAL Tiang Saka


VERNAKULAR
BALI
Tiang bangunan rumah Bali atau yang sering disebut tiang saka
merupakantiang penyangga pada rumah-rumah tradisional Bali.

POLA RUANG PEMUKIMAN

DAPUR JINENG BALE

Penerapan dari pada filosofi yang ada pada masyarakat Bali itu
sendiri. Ada tiga aspek yang harus di terapkan di dalamnya, aspek
pawongan (manusia / penghuni rumah), pelemahan
( lokasi /lingkungan) dan yang terahir parahyangan. Kedinamisan
dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang
harmonis antara ke 3 aspek tadi. Untuk itu pembangunan sebuah Sumber :
rumah Bali harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa
disebut Tri Hita Karana
Sumber :
SOSIO - KULTURAL
1. Tempat Pemujaan
IKLIM

Sebagai tempat suci, dahulu digunakan candi. Tetapi, sejak berdirinya


Kerajaan Gelgel dan Klungkung, penggunaan candi sebagai tempat suci
ditiadakan.
Sebagai pengganti fungsi candi dibuatkan kuil berupa kompleks
bangunan yang sering disebut pura.
2. Upacara
- Pada hari Kuningan (hari turunnya dewa dan pahlawan),

- Pada hari Galungan menjelang Tahra dan Saka,


Derah Bali termasuk daerah beriklim tropis yang dipengaruhi oleh angin
musim yang berganti setiap 6(Enam) bulan sekali. Daerah Bali memiliki
2(dua) musim:
- Musim Kemarau ( April-October)
- Musim Hujan (October-April)
Sumber :
- hari Saraswati (pelindung kesusastraan).

GEOGRAFIS

3. Upacara Kematian
- Ngaben - Pura Dalem

Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang


153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara Di dalam kuil dibuatkan tempat tertentu yang disediakan untuk tempat
astronomis, Bali terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ turunnya dewa atau roh nenek moyang yang telah menjalani prosesi
Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia ngaben. Ngaben sebagai budaya pembakaran mayat atau tulang surga.
yang lain. Pembakaran mayat adalah suatu kebiasaan di India yang diadaptasi di Bali.
Roh yang telah menjalani upacara ngaben dianggap telah suci.
Sumber :
Sumber :

M. Dary Hilmy S ( 5180911124)


M. Fariz Agrotansah ( 5180911125)
Achmad Aji S (5180911295) 1
FUNGSI, SUSUNAN, DAN NILAI RUANG
RUANG 1. Penginjeng Karang
KOSMOLOGI RUMAH
Tempat satu ini merupakan tempat pemujaan yang khusus
FILOSOFI PERUMAHAN PERMUKIMAN TRADISIONAL BALI menjaga pekarangan, bukan untuk ibadah, karena tempat
Terwujudnya pola perumahan tradisional sebagai lingkungan buatan ibadah yang dimiliki berada di depan rumah. Pemujaan ini
sangat terkait dengan sikap dan pandangan hidup masyarakat Bali, biasanya ada waktu puja sendiri.
tidak terlepas dari sendi-sendi agama, adat istiadat, kepercayan dan
sistem religi yang melandasi aspek-aspek kehidupan.

2. Bale Manten
Dari namanya saja sudah bisa di tebak kalau tempat ini condong
ke tempat yang berbau dengan yang namanya pengantin. Ternyata
tempat ini adalah suatu ruangan. Kamar yang biasa di gunakan oleh
kepala keluarga atau anak gadis atau bahkan tempat untuk
penyimpanan barang.

PERUMAHAN PERMUKIMAN TRADISIONAL BALI


Pengertian Perumahan Tradisional Bali atau secara tradisional disebut
desa (adat), merupakan suatu tempat kehidupan yang utuh dan bulat
yang terdiri dari 3 unsur, yaitu: unsur kahyangan tiga (pura desa),
unsur krama desa (warga), dan karang desa (wilayah) (Sulistyawati,
1985:3). 3. Bale Gede Atau Bale Adat
Bale itu di ambil dari kata balai yang biasa di artikan sebagai tempat
kumpul. Di rumah adat bali itu terdapat bale atau balai gede dan juga
bale adat yang biasa di gunakan sebagai tempat kumpulnya keluarga
besar atau sekedar pertemuan-pertemuan adat atau kepala suku.

4. Bale Dauh
Bale dauh adalah sebuah ruangan yang khusus di gunakan untuk
anak lelaki, ditempati oleh anak lelaki yang terdapat di rumah
adat tersebut. Terkadang bale dauh itu di gunakan sebagai tempat
kerja atau digunakan sebagai tempat diadakannya pertemuan-
1. Atribut Sosiologi menyangkut sistem kekerabatan masyarakat Bali pertemuan pekerjaan.
yang dicirikan dengan adanya sistem desa adat, sistem banjar, sistem
subak, sekeha, dadia, dan perbekalan.
2. Atribut Simbolik berkiatan dengan orientasi perumahan, orientasi
sumbu utama desa, orientasi rumah dan halamannya.
3. Atribut Morpologi menyangkut komponen yang ada dalam suatu
perumahan inti (core) dan daerah periphery di luar perumahan,
yang masing-masing mempunyai fungsi dan arti pada perumahan 5. Paon
tradisional Bali. Paon itu diartikan sebagai dapur tempat memasak, jadi rumah adat
4. Atribut Fungsional menyangkut fungsi perumahan tradisional Bali tersebut memiliki tempat untuk memasak sendiri yang di artikan
pada dasarnya berfungsi keagamaan dan fungsi sosial yang dicirikan sebagai paon. Ruangan ini biasanya terletak di belakang rumah adat.
dengan adanya 3 pura desa.
h p://kosmologidanmitologiarsitekturbali.blogspot.com/

KOSMOLOGI RUMAH
Konsep hirarki ruang, Tri Loka atau Tri Angga
Tri Angga adalah konsep dasar yang erat hubungannya
dengan perencanaan arsitektur, yang merupakan asal-usul 6. Lumbung
Tri Hita Kirana. Konsep Tri Angga membagi segala sesuatu Lumbung itu adalah tempat khusus yang digunakan untuk tempat
menjadi tiga komponen atau zone: penyimpanan. Tidak semua barang yang di simpan di letakkan di
* Nista (bawah, kotor, kaki), lambung ini, akan tetapi lambun tersebut khusus digunakan sebagai
* Madya (tengah, netral, badan) dan tempat penyimpanan makanan pokok, misalnya padi, jagung dan
* Utama (atas, murni, kepala) masih banyak lagi.
Konsep orientasi kosmologi, Nawa Sanga atau Sanga Mandala
Hunian pada masyarakat Bali, ditata menurut konsep
Tri Hita Karana. Orientasi yang digunakan menggunakan
pedoman-pedoman seperti tersebut diatas. Sudut utara-timur
adalah tempat yang suci, digunakan sebagai tempat pemujaan,
Pamerajan (sebagai pura keluarga). https://www.romadecade.org/rumah-adat-bali/#!
https://cvastro.com/arsitektur-bali-tata-ruang-masyarakat-bali.htm

M. Fariz Agrotansah ( 5180911125) 2


STRUKTUR DAN KONTRUKSI
STRUKTUR DAN KONTRUKSI ATAP
Struktur dan konstruksi atap rumah Bali memiliki dasar pada ujung
atap pada bagian dalam ruangan yang disebut petaka,berikut penjabaran
Bagian badan bangunan Bali terdiri dari beberapa dari komponen-komponen yang terdapat pada denah petaka.
bagian yang dapat dijelaskan pada gambar .
Adapun variasi dari dimensi petaka -
dedeleg atau langit-langit rumah dapat
dijelaskan sebagai berikut:

Potongan struktur rangka jineng


Denah petaka Variasi petaka dan dedeleg pada bale

Berikut beberapa struktur rangka atap dari beberapa bangunan pada


TEKNIK SAMBUNGAN rumah tradisional Bali, yakni:
Berikut hubungan sunduk dawa dan sunduk bawak
terhadap tiang saka dapat dijelaskan pada gambar 1.DAPUR 2.JINENG

STRUKTUR ATAP DAPUR Struktur atap jineng

3.BALE

Hubungan sunduk dawa dan sunduk bawak

1.Sendi
2.Saka
3.Purus ke sendi
4.Sunduk bawak
5.Lait
6.Sunduk dawa
7.Sineb Struktur atap bale
8.Lambang SUMBER STRUKTUR DAN : https://www.academia.edu/9508056/Struktur_dan_Konstruksi_Arsitektur_Bali
9.Purus ke lambang KONTRUKSI
sineb
Detail bagaian struktur rangka
VENTILASI
Rumah tinggal Bali Aga berupa rumah tampul roras atau rumah tinggal
dengan dua belas tiang penyangga (Kersten, 1994). Rumah dengan dua
belas tiang tersebut pada umumnya dibagi menjadi tiga masa bangunan,
sehingga masing-masing masa bangunan rumah tinggal memiliki empat
tiang. (Geria, 1979 dalam Yuda Manik, 2008).Rumah tinggal di Penglipuran
A.Sineb tidak memiliki ventilasi. Ventilasi utama hanya berupa pintu sekaligus
B.Lambang sebagai jalur sirkulasi untuk memasuki rumah. Hal ini bertujuan untuk
C.Saka menjaga suhu udara di dalam ruangan tetap hangat sepanjang hari.
D.Canggahwang Tungku yang terdapat diPaon (tempat tidur orang tua) juga sekaligus
berguna sebagai penghangat ruangan.
Sumber :

Hubungan saka dengan lambang sineb

Tidak Adanya Ventilasi Pada Rumah Tinggal Desa


Penglipuran (Sumber: Dokumentasi, 2012)

Rumah Tinggal Masyarakat Desa Penglipuran, Bali Aga.


(Sumber: Dokumentasi, 2012)
SUMBER VENTILASI: https://www.academia.edu/9233123/Tipologi_
Ventilasi_Bangunan_Vernakular_Indonesia

Achmad Aji S (5180911295) 3


BENTUK - BENTUK ORNAMENTASI
ORNAMENTASI STRUKTURAL
1. GAPURA KORI AGUNG PURA 2. ANGKUL - ANGKUL
Gapura hunian masyarakat kelas atas Gapura hunian masyarakat rakyat biasa

Sumber : https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_riwayat_penelitian_1_dir/ Sumber : https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_riwayat_penelitian_1_dir/


1efe0e38a6dbfcdf195f1874b7c653aa.pdf 1efe0e38a6dbfcdf195f1874b7c653aa.pdf

ORNAMENTASI NON MAKNA BENTUK RUMAH


STRUKTURAL
1. ORNAMEN KARANG GAJAH
sebagai lambang kekuatan/kekokohan sebuah bangunan

4
1 2
5
6

Sumber : http://gungjayack.blogspot.com/2013/10/ornamen-kekarangan-4.html

2. ORNAMEN KARANG TEMPEL 3


adalah ide/konsep diambil dari bentuk muka/ tapeng,
sebagai penutup muka 7
8

1. Bangunan Suci (Sanggah/Sanggar/Merajan/Penugun Karang)


Fungsi bangunan Merajan ini adalah sebagai tempat suci atau pemujaan kepada
Tuhan dan roh suci leluhur.
Sumber : http://gungjayack.blogspot.com/2013/10/ornamen-kekarangan-4.html 2. Bale Dangin/Bale Gede
Fungsi Bale Dangin ini adalah untuk tempat upacara dan biasa difungsikan sebagai
3. ORNAMEN KARANG GOAK tempat tidur.
adalah ide/konsep diambil dari bentuk muka/ tapeng, 3. Bale Delod
sebagai penutup muka Fungsi Bale Delod untuk kegiatan adat, dan atau bale kematian dimana bila ada
salah satu anggota keluarga yang meninggal akan disemayamkan disana sebelum
prosesi ngaben dilaksanakan
4. Bale Meten/Bale Daja
Fungsi Bale Meten/Bale Daja untuk tempat tidur orang tua atau Kepala Keluarga
di bale sebelah kiri
5. Bale Dauh/Loji
Fungsi Bale Dauh ini adalah untuk tempat menerima tamu dan juga digunakan
sebagai tempat tidur anak remaja atau anak muda
6. Lumbung (Jineng)
Sumber : http://gungjayack.blogspot.com/2013/10/ornamen-kekarangan-4.html Fungsinya sebagai penyimpanan hasil panen yang berupa gabah di bagian atapnya.
7. Bale Sekepat
Fungsi Bale Sekepat untuk tempat tidur anak dan tempat bersantai anggota keluarga
4. ORNAMEN PEPATRAN 8. Aling - Aling
adalah ukiran tanaman menjalar, biasanya berfungsi untuk list dinding Fungsi Aling-aling merupakan bagian dari halaman rumah adat Bali yang menjadi
pada bangunan pembatas antara angkul-angkul dengan tempat suci.
9. Angkul - Angkul
Fungsi Angkul - Angkul untuk gapura atau jalan pintu masuk pemukiman.
Sumber : https://www.rumah.com/panduan-properti/mengenal-rumah-adat-bali-untuk-
inspirasi-hunian-anda-13512

Sumber : http://gungjayack.blogspot.com/2013/10/ornamen-kekarangan-4.html
Sumber :

M. Dary Hilmy S ( 5180911124) 4

Anda mungkin juga menyukai