ABSTRAC
This research was conducted to determine the effect of institutional ownership and foreign
ownership on the disclosure of corporate social responsibility. Data collection techniques through
secondary data in the form of financial reports issued by the Indonesia Stock Exchange (IDX). The
sampling technique used purposive sampling technique in LQ-45 companies registered in the Indonesian
securities market for the 2012-2016 period. with the number of samples taken as many as 14 companies
from 45 populations. The analytical method used in this study is Quantitative Data Analysis. The results
of this study is that Institutional Ownership and Foreign Ownership in LQ-45 Companies listed on the
Indonesia Stock Exchange shows that Institutional Ownership and Foreign Ownership have a significant
effect on Corporate Social Responsibility Disclosures on LQ-45 Companies listed on the Indonesia Stock
Exchange, both partially and simultaneously.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional dan kepemilikan
asing terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Teknik pengumpulan data melalui data
sekunder berupa laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di
pasar sekuritas Indonesia untuk periode 2012-2016. dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 14
perusahaan dari 45 populasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Data
Kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan Asing di
Perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa Kepemilikan Institusional
dan Kepemilikan Asing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan pada Perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. , baik secara parsial
maupun simultan.
Kata kunci: Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing, Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan.
tujuan utama perusahaan adalah memperoleh memperoleh legitimasi dan menaikkan nilai
keuntungan yang sebesar-besarnya sehingga perusahaan melalui mekanisme pasar modal
sering kali perusahaan mengabaikan dampak sehinggga mempengaruhi harga saham
sosial dan lingkungan yang terjadi atas tindakan perusahaan.
ekonomi yang dilakukan dimana tindakan Kepemilikan lainnya adalah
tersebut dapat menimbulkan kerusakan kepemilikan asing. Kepemilikan asing di
lingkungan, misalnya penggundulan hutan, Indonesia mengalami pertumbuhan yang
polusi udara, pencemaran air, dan sebagainya. sangat pesat sehingga berdampak pada
Fokus terhadap pemilik modal dan upaya perkembangan ekonomi di Indonesia. Semakin
pencapaian tujuan perusahaan semaksimal pesatnya pertumbuhan dalam kepemilikan
mungkin mengakibatkan perusahaan asing maka akan mengalami tekanan dari
mengeksploitasi sumber daya alam secara tidak masyarakat sekitar. Apabila perusahaan asing
terkendali sehingga mengakibatkan kerusakan tidak bertindak untuk melakukan
lingkungan alam dan dapat mengganggu tanggungjawab sosial pada masyarakat dan
kehidupan manusia. Melalui kegiatan lingkungan sekitar, apalagi sampai merusak
tanggungjawab sosial (Corporate Sosial lingkungan dan pencemaran lingkungan, maka
Responsibility) yang biasa juga dikenal dengan masyarakat akan memberikan image negatif
triple bottom line (Economic, Social, dan terhadap perusahaan asing tersebut
Environmental), di harapkan perusahaan tidak (Fauzi:2008).
hanya berfokus pada masalah financial tetapi Berdasarkan latar belakang di atas maka
juga memperhatikan keadaan sosial dan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
lingkungan sekitarnya. tentang ’’Pengaruh Kepemilikan
GCG secara devinitive merupakan Institusional Dan Kepemilikan Asing
sistem yang mengatur dan mengendalikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social
perusahaan untuk menciptakan nilai tambah Responsibility Pada Perusahaan LQ-45
(value added) untuk semua stakeholder. Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
Konsep GCG di Iindonesia dapat diartikan
sebagai konsep pengelolaan perusahaan yang
baik. Ada dua hal yang ditekankan dalam TINJAUAN PUSTAKA
konsep ini. Pertama, pentingnya hak pemegang
saham untuk memperoleh informasi dengan Teori Stakeholder
benar (akurat) dan tepat waktunya. Kedua, Stakeholder theory mengatakan bahwa
kewajiban perusahaan untuk melakukan perusahaan bukanlah entitas yang hanya
pengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun
waktu dan transparan terhadap semua harus memberikan manfaat bagi stakeholder-nya
informasi kinerja perusahaan, kepemilikan dan (pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier,
stakeholder. Penerapan prinsip GCG dalam pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain).
dunia usaha saat ini merupakan suatu tuntutan Dengan demikian, keberadaan perusahaan
agar perusahaan-perusahaan tersebut dapat sangat dipengaruhi oleh dukungan yang
tetap eksis dalam persaingan global. diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan
Salah satu struktur kepemilikan yang tersebut. Menurut Gray, kouhy dan Adam dalam
cukup besar dalam sebuah perusahaan adalah Chariri dan Ghozali (2007) mengatakan bahwa:
kepemilikan institusional. Kepemilikan Kelangsungan hidup perusahaan
institusional merupakan kepemilikan saham tergantung pada dukungan stakeholder dan
perusahaan yang mayoritas dimiliki oleh dukungan tersebut harus dicari sehingga
intitusi atau lembaga (perusahaan asuransi, aktivitas perusahaan adalah untuk mencari
bank, perusahaan investasi, asset management dukungan tersebut. Makin powerfull
dan kepemilikan institusi lain). Kepemilikan stakeholder, makin besar usaha perusahaan
institusional merupakan pemegang saham untuk beradaptasi. Pengungkapan sosial
terbesar sehingga merupakan sarana untuk dianggap sebagai bagian dari dialog antara
memonitor manajemen Djakman dan Mahmud perusahaan dengan stakeholder-nya.
(2008). Investor institusional dapat meminta
manajemen perusahaan untuk mengungkapkan Teori Legitimasi
informasi sosial dalam laporan tahunannya Dalam posisi sebagai bagian dari
untuk transparansi kepada stakeholder untuk masyarakat, operasi perusahaan sering kali
64 | P a g e
Vol. 14 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1693-5236
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara pihak asing (luar negeri) baik oleh individu
Kepemilikan Institusional terhadap maupun lembaga terhadap saham
pengungkapan Corporate Social perusahaan di Indonesia. Kepemilikan
Responsibility. asing dianggap sebagai pihak yang
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap
antara Kepemilikan Institusional terhadap program CSR.
pengungkapan Corporate Social
Responsibility. Kepemilikan Asing =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑂𝑙𝑒ℎ 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐴𝑠𝑖𝑛𝑔
𝑥 100
Hipotesis 2 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
H2: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Variabel dependen dalam penelitian ini
Kepemilikan Asing terhadap adalah:
pengungkapan Corporate Social Pengungkapan Corporate Social Responsibility.
Responsibility. Metode analisis yang digunakan adalah content
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan analysis dimana peneliti akan mengamati ada
antara Kepemilikan Asing terhadap tidaknya item informasi yang diungkapkan
pengungkapan Corporate Social dalam annual report. Item-item tersebut
Responsibility. didasarkan pada Key Succes Factors for Social
Performance yang berisi 91 indikator
Hipotesis 3 pengungkapan CSR. Menurut standar umum
H3: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Global Reporting Initiative (GRI) G4. Jika item
Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan diungkapkan dalam annual report maka diberi
Asing terhadap pengungkapan Corporate skor “1”, namaun jika item tidak diungkapkan
Social Responsibility. maka diberi skor “ 0”. Pengungkapan CSR
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dinyatakan dalam Corporate Social
antara Kepemilikan Institusional dan Responsibility Disclosure (CSRD) yang
Kepemilikan Asing terhadap pengungkapan dirumuskan dengan:
Corporate social Responsibility. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛
𝐶𝑆𝑅𝐷 =
91 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛
berada di nilai 1,00 atau 1. Untuk Dari hasil uji diperoleh nilai signifikan
simpangan baku (standard deviasi) bernilai dari Untandardized Residual nilai Asymp.Sig
0,22742. (2-tailed) sebesar 0,200. (0,200 > 0,05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa data Uji
Pengujian Asumsi Klasik Kolmogorov-Smirnov Test berdistribusi
normal.
Uji Normalitas
Gambar 4.1 Uji Multikolonearitas
Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolonearitas
Coefficientsa
Collinearity
Statistics
Kepemilikan
.938 1.067
Institusional
Kepemilikan
.938 1.067
Asing
Berdasarkan keterangan di atas, titik
a. Dependent Variable: Corporate Social
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti Responsibility
arah garis diagonal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Selain itu uji
normalitas juga dapat dilihat menggunakan uji Tabel diatas menjelaskan bahwa data
one sample test Kolmogorov-Smirnov. Uji ini tidak terjadi gejala multikolonearitas antara
digunakan untuk menghasilkan angka yang lebih masing-masing variabel independen yaitu
detail, apakah suatu persamaan regresi yang dengan melihat VIF. Nilai VIF yang
akan dipakai lolos normalitas. Suatu persamaan diperbolehkan hanya > 10. Karena data diatas
regresi dikatakan lolos normalitas apabila nilai menunjukan bahwa nilai VIF 1.067 < 10,
signifikasi uji KS lebih besar dari 0,05 (Ghozali: sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai VIF
2018). membuktikan tidak terjadi multikolonearitas.
69 | P a g e
Vol. 14 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1693-5236
Tabel 4.8
Hasil Perhitungan Regresi Linier
Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients Coefficients
Std.
Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 1.058 .065 16.225 .000
persamaan regresi yang dihasilkan adalah Kepentingan
-.007 .001 -.711 -8.389 .000
sebagai berikut: institusional
Kepemilikan
Rumus regresi yang digunakan adalah: asing
-.005 .001 -.450 -5.312 .000
70 | P a g e
Vol. 14 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1693-5236
Std.
0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
1 diterima yang berarti kepemilikan Institusional
Adjusted Error of berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
R R the Durbin- pengungkapan corporate social responsibility
Model R Square Square Estimate Watson pada perusahaan. Hasil penelitian ini didukung
a
dari penelitian sebelumnya oleh Acep Edison
1 .741 .549 .535 .155 2.006
(2017), Selvi Nuraini (2012), Ricky Ivan
Koefisien Determinanasi R2 (R Square) Anggono (2009).
Tabel 4.10 Variabel Kepemilikan Asing berada
Hasil Koefisien Determinasi R2 (R Square) pada nilai t hitung -5,312 < 1,666 atau nilai alpha
lebih besar dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat
Model Summaryb
Std.
disimpulkan bahwa hipotesis 2 diterima yang
Adjusted Error of berarti kepemilikan asing berpengaruh
R R the Durbin- signifikan secara parsial terhadap pengungkapan
Model R Square Square Estimate Watson
1 .741a .549 .535 .155 2.006
corporate social responsibility pada perusahaan.
Hasil penelitian ini didukung dari penelitian
sebelumnya oleh Evrika Nilasari (2012), Ricky
Nilai koefisien determinasi berganda (R Ivan Anggono (2009), Acep Edison (2014)
Square) adalah 0,549 atau 54,9%. Yang berarti
nilai ini menunjukkan bahwa besarnya nilai Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji-F)
pengaruh variabel bebas ditunjukkan oleh nilai Tabel 4.12
(R2) = 0,549 yaitu persentase pengaruh variabel Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-f)
Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan
Asing Terhadap Pengungkapan Corporate ANOVAa
Kesimpulan
Variabel Kepemilikan Institusional
Berdasarkan hasil pembahasan, maka
berada pada nilai signifikansi 0,000 (0,000 <
dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
71 | P a g e
Vol. 14 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1693-5236
1. Hasil Uji korelasi ditemukan bahwa variabel bagi keberlanjutan jangka panjang
yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan karena dengan melakukan CSR,
Pengungkapan Corporate Social perusahaan berarti ikut serta dalam menjaga
Responsibility adalah Kepemilikan lingkungan dan meningkatkan taraf hidup
Institusional dan Kepemilikan Asing masyarakat sekitar, sehingga akan
berpengaruh secara signifikan terhadap memperkecil resiko kerusakan alam maupun
Pengungkapan Corporate Social resiko penolakan masyarakat terhadap
Responsibility. aktivitas operasional perusahaan.
2. Hasil Uji Koefisien Determinasi ditunjukkan
oleh nilai (R2) = 0,549 yaitu persentase DAFTAR PUSTAKA
pengaruh variabel kepemilikan institusional
dan kepemilikan asing terhadap Anggono, Ivan, Ricky dan Handoko Jesica.
pengungkapan corporate social Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan
responsibility sebesar 54,9 %. Institusional dan Kepemilikan Asing
3. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial terhadap Pengungkapan Tanggungjawab
(Uji t) mengenai Kepemilikan Institusional Sosial pada Perusahaan Pertambangan di
maka dapat disimpulkan hipotesis 1 diterima Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi
yang berarti Kepemilikan Institusional Kontemporer,Vol.1 No.2.Juli 2009.
berpengaruh signifikan secara parsial (http://zahiraccounting.com/id/blog/manfaat
terhadap Pengungkapan Corporate Social CSR bagi perusahaan, di Unduh 28
Responsibility. Pada hipotesis 2 dapat Februari 2018).
disimpulkan bahwa hipotesis 2 diterima Effendi, Arief, Muh.2015.”The Power of Good
yang berarti Kepemilikan Asing Corporate Governance Teori dan
berpengaruh signifikan secara parsial Implementasi (Edisi 2) Salemba Empat.
terhadap Pengungkapan Corporate Social Edison, Acep. (2007). Struktur Kepemilikan
Responsibility. Asing, kepemilikan Institusional dan
kepemilikan Manajerial Pengaruhnya
Saran terhadap Luas Pengungkapan Corporate
Berdasarkan hasil dan analisa yang telah Social Responsibility (CSR) (Studi
dilakukan peneliti, peneliti ini masih banyak Empiris pada Perusahaan Sektor Utama
kekurangan dan kelemahan, sehingga masih yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
banyak yang perlu diperbaiki dan diperhhatikan Tahun 2013-2014), Jurnal Bisnis dan
lagi untuk penelitian-penelitian berikutnya. Manajemen Vol.11, No.2 Mei 2017
Beberapa saran perlu ditambahkan agar Hal.167-175.
penelitian kedepannya akan lebih baik lagi, Machmud, Novita dan Chaerul
adapun saran sebagai berikut: D.Djakman.2008. “Pengaruh Struktur
1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan Kepemilikan Terhadap Luas
menggunakan seluruh perusahaan yang Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai (CSR Disclosure) Pada Laporan Tahunan
sampel penelitian sehingga dapat Perusahaan: Studi Empiris Pada
mencerminkan keadaan pasar Perusahaan Publik Yang Tercatat Di
sesungguhnya yang terjadi di Bursa Efek Bursa Efek Indonesia Tahun 2006”.
Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi
2. Memperpanjang periode (waktu) penelitian 11.Pontianak.
agar menambah jumlah data. Mahoney, L., Fauzi,H., and Rahman.2007.
3. Menambah variabel lain selain Kepemilikan Istitusional Ownership and Corporate
saham institusional dan Kepemilikan saham Social Perforamnce: Empirical Evidence
asing yang diperkirakan dapat memberikan from Indonesian Companies. Issues in
hasil yang baik terhadap luas Pengungkapan Social and Environmental Accounting,
Corporate Social Responsibility. Vol.1.No.2 Desember 2007 Pp 334-347.
4. Bagi Perusahaan sebaiknya lebih Nuraini, Selvi. Pengaruh Kebijkan Hutang
memperluas Pengungkapan kegiatan terhadap nilai perusahaan sebagai variabel
sosialnya agar lebih menarik investor untuk pemoderasi. Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu
berinvestasi, selain itu tanggung jawab Ekonomi Perbanas Surabaya, No.34-36
social perusahaan (CSR) juga sangat penting Nilasari, Evrika. Pengaruh Profitabilitas,
72 | P a g e
Vol. 14 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1693-5236
73 | P a g e