Anda di halaman 1dari 11

Vol. 14 No.

1 Februari 2018 ISSN : 1693-5236

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN KEPEMILIKAN ASING


TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
PADA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA

Retno Ryani Kusumawati1


Fidziah2
Ani Rosniyati3
Dosen Bidang Akuntansi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Banten
retno.rk@gmail.com
fidziah213@gmail.com
Anirosniyati44@gmail.com

ABSTRAC
This research was conducted to determine the effect of institutional ownership and foreign
ownership on the disclosure of corporate social responsibility. Data collection techniques through
secondary data in the form of financial reports issued by the Indonesia Stock Exchange (IDX). The
sampling technique used purposive sampling technique in LQ-45 companies registered in the Indonesian
securities market for the 2012-2016 period. with the number of samples taken as many as 14 companies
from 45 populations. The analytical method used in this study is Quantitative Data Analysis. The results
of this study is that Institutional Ownership and Foreign Ownership in LQ-45 Companies listed on the
Indonesia Stock Exchange shows that Institutional Ownership and Foreign Ownership have a significant
effect on Corporate Social Responsibility Disclosures on LQ-45 Companies listed on the Indonesia Stock
Exchange, both partially and simultaneously.

Keywords: Institutional Ownership, Foreign Ownership, Disclosure of Corporate Social Responsibility.

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional dan kepemilikan
asing terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Teknik pengumpulan data melalui data
sekunder berupa laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di
pasar sekuritas Indonesia untuk periode 2012-2016. dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 14
perusahaan dari 45 populasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Data
Kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan Asing di
Perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa Kepemilikan Institusional
dan Kepemilikan Asing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan pada Perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. , baik secara parsial
maupun simultan.

Kata kunci: Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing, Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan.

PENDAHULUAN banyak digunakan sebagai alat


pertanggungjawaban kepada pemilik modal
Sejarah akuntansi yang berkembang sehingga orientasi lebih berfokus kepada pemilik
pesat menyebabkan pelaporan akuntansi lebih modal, di sisi lain, jika ditinjau dari segi ekonomi
63 | P a g e
Vol. 14 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1693-5236

tujuan utama perusahaan adalah memperoleh memperoleh legitimasi dan menaikkan nilai
keuntungan yang sebesar-besarnya sehingga perusahaan melalui mekanisme pasar modal
sering kali perusahaan mengabaikan dampak sehinggga mempengaruhi harga saham
sosial dan lingkungan yang terjadi atas tindakan perusahaan.
ekonomi yang dilakukan dimana tindakan Kepemilikan lainnya adalah
tersebut dapat menimbulkan kerusakan kepemilikan asing. Kepemilikan asing di
lingkungan, misalnya penggundulan hutan, Indonesia mengalami pertumbuhan yang
polusi udara, pencemaran air, dan sebagainya. sangat pesat sehingga berdampak pada
Fokus terhadap pemilik modal dan upaya perkembangan ekonomi di Indonesia. Semakin
pencapaian tujuan perusahaan semaksimal pesatnya pertumbuhan dalam kepemilikan
mungkin mengakibatkan perusahaan asing maka akan mengalami tekanan dari
mengeksploitasi sumber daya alam secara tidak masyarakat sekitar. Apabila perusahaan asing
terkendali sehingga mengakibatkan kerusakan tidak bertindak untuk melakukan
lingkungan alam dan dapat mengganggu tanggungjawab sosial pada masyarakat dan
kehidupan manusia. Melalui kegiatan lingkungan sekitar, apalagi sampai merusak
tanggungjawab sosial (Corporate Sosial lingkungan dan pencemaran lingkungan, maka
Responsibility) yang biasa juga dikenal dengan masyarakat akan memberikan image negatif
triple bottom line (Economic, Social, dan terhadap perusahaan asing tersebut
Environmental), di harapkan perusahaan tidak (Fauzi:2008).
hanya berfokus pada masalah financial tetapi Berdasarkan latar belakang di atas maka
juga memperhatikan keadaan sosial dan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
lingkungan sekitarnya. tentang ’’Pengaruh Kepemilikan
GCG secara devinitive merupakan Institusional Dan Kepemilikan Asing
sistem yang mengatur dan mengendalikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social
perusahaan untuk menciptakan nilai tambah Responsibility Pada Perusahaan LQ-45
(value added) untuk semua stakeholder. Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
Konsep GCG di Iindonesia dapat diartikan
sebagai konsep pengelolaan perusahaan yang
baik. Ada dua hal yang ditekankan dalam TINJAUAN PUSTAKA
konsep ini. Pertama, pentingnya hak pemegang
saham untuk memperoleh informasi dengan Teori Stakeholder
benar (akurat) dan tepat waktunya. Kedua, Stakeholder theory mengatakan bahwa
kewajiban perusahaan untuk melakukan perusahaan bukanlah entitas yang hanya
pengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun
waktu dan transparan terhadap semua harus memberikan manfaat bagi stakeholder-nya
informasi kinerja perusahaan, kepemilikan dan (pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier,
stakeholder. Penerapan prinsip GCG dalam pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain).
dunia usaha saat ini merupakan suatu tuntutan Dengan demikian, keberadaan perusahaan
agar perusahaan-perusahaan tersebut dapat sangat dipengaruhi oleh dukungan yang
tetap eksis dalam persaingan global. diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan
Salah satu struktur kepemilikan yang tersebut. Menurut Gray, kouhy dan Adam dalam
cukup besar dalam sebuah perusahaan adalah Chariri dan Ghozali (2007) mengatakan bahwa:
kepemilikan institusional. Kepemilikan Kelangsungan hidup perusahaan
institusional merupakan kepemilikan saham tergantung pada dukungan stakeholder dan
perusahaan yang mayoritas dimiliki oleh dukungan tersebut harus dicari sehingga
intitusi atau lembaga (perusahaan asuransi, aktivitas perusahaan adalah untuk mencari
bank, perusahaan investasi, asset management dukungan tersebut. Makin powerfull
dan kepemilikan institusi lain). Kepemilikan stakeholder, makin besar usaha perusahaan
institusional merupakan pemegang saham untuk beradaptasi. Pengungkapan sosial
terbesar sehingga merupakan sarana untuk dianggap sebagai bagian dari dialog antara
memonitor manajemen Djakman dan Mahmud perusahaan dengan stakeholder-nya.
(2008). Investor institusional dapat meminta
manajemen perusahaan untuk mengungkapkan Teori Legitimasi
informasi sosial dalam laporan tahunannya Dalam posisi sebagai bagian dari
untuk transparansi kepada stakeholder untuk masyarakat, operasi perusahaan sering kali
64 | P a g e
Vol. 14 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1693-5236

mempengaruhi masyarakat sekitarnya.


Eksistensinya dapat diterima sebagai anggota 1. Transparansi (transparency) untuk menjaga
masyarakat, sebaliknya eksistensinya pun dapat objektivitas dalam menjalankan bisnis,
terancam bila perusahaan tidak dapat perusahaan harus menyediakan informasi
menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku relevan dengan cara yang mudah diakses
dalam masyarakat tersebut atau bahkan dan dipahami oleh pemangku kepentingan.
merugikan anggota komunitas tersebut. Oleh Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk
karena itu, perusahaan melalui top mengungkapkan tidak hanya masalah yang
manajemennya mencoba memperoleh disyaratkan oleh peraturan perundang-
kesesuaian antara tindakan organisasi dan nilai- undangan, tetapi juga hal yang penting
nilai dalam masyarakat umum dan publik yang untuk mengambil keputusan oleh
relevan atau stakeholder-nya (Dowling dan pemegang saham, kreditur, dan pemangku
Pfeffer:1975) dalam Guthrie dan Ward (2006). kepentingan lainnya.
2. Akuntabilitas (accountability) perusahaan
Pengertian Corporate Social Responsibility harus dapat mempertanggungjawabkan
(CSR) kinerjanya secara transparan dan wajar.
Konsep Corporate Social Responsibility Untuk itu perusahaan harus dikelola secara
melibatkan tanggung jawab kemitraan antara benar, terukur, dan sesuai dengan
pemerintah, lembaga sumber daya masyarakat, kepentingan perusahaan dengan tetap
serta komunitas setempat (lokal). Kemitraan ini memperhitungkan kepentingan pemegang
tidaklah bersifat pasif dan statis. Kemitraan ini saham dan pemangku kepentingan lain.
merupakan tanggung jawab bersama secara 3. Responsibilitas (responsibility) perusahaan
sosial antara stakeholders (Nurlela dan harus mematuhi peraturan perundang-
Islahudin, 2008). undangan serta melaksanakan tanggung
Menurut Milton Friedman dalam Baron jawab terhadap masyarakat dan lingkungan
(2005: 663) Corporate Social Responsibility sehingga dapat terpelihara kesinambungan
adalah menjalankan bisnis sesuai dengan usaha dalam jangka panjang dan mendapat
keinginan pemilik perusahaan (owners), pengakuan sebagai good corporate citizen.
biasanya dalam bentuk menghasilkan uang 4. Independensi (independency) untuk
sebanyak mungkin dengan senantiasa melancarkan pelaksanaan GCG, perusahaan
mengindahkan aturan dasar yang digariskan harus dikelola secara independen sehingga
dalam suatu masyarakat sebagaimana diatur oleh masing-masing organ perusahaan tidak
hukum dan perundang-undangan. Dengan saling mendominasi dan tidak dapat
demikian, tujuan utama dari suatu perusahaan diintervensi oleh pihak lain.
korporasi adalah maksimalisasi laba atau nilai 5. Kewajaran dan kesetaraan (fairness) Dalam
pemegang saham (shareholder’s value). melaksanakan kegiatannya, perusahaan
harus senantiasa memerhatikan
Corporate Governance kepentingan pemegang saham dan
Istilah ”corporate governance” (tata pemengku kepentingan lainnya berdasarkan
kelola perusahaan). Definisi corporate asas kewajaran dan kesetaraan.
governance yang dikemukakan oleh OECD
(Organization for Ekonomic Corporation dan Kerangka Pemikiran
Development) adalah suatu sistem untuk
mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Kepemilikan
Struktur corporate governance menetapkan Saham
distribusi hak dan kewajiban diantara berbagai Institusional Corporate Social
(X1) Responsibility
pihak yang terlibat dalam suatu korporasi seperti
dewan direksi, para manajer, para pemegang
saham, dan pemangku kepentingan lainnya. Kepemilikan
Pelaksanaan dan pengendalian perusahaan akan Saham Asing
melibatkan organ-organ didalam perusahaan
yang akan berperan sebagai pelaksana dan
pengawas. Hipotesis Penelitian
Hipotesis 1
Prinsip-prinsip Corporate Governance
65 | P a g e
Vol. 14 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1693-5236

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara pihak asing (luar negeri) baik oleh individu
Kepemilikan Institusional terhadap maupun lembaga terhadap saham
pengungkapan Corporate Social perusahaan di Indonesia. Kepemilikan
Responsibility. asing dianggap sebagai pihak yang
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap
antara Kepemilikan Institusional terhadap program CSR.
pengungkapan Corporate Social
Responsibility. Kepemilikan Asing =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑂𝑙𝑒ℎ 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐴𝑠𝑖𝑛𝑔
𝑥 100
Hipotesis 2 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

H2: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Variabel dependen dalam penelitian ini
Kepemilikan Asing terhadap adalah:
pengungkapan Corporate Social Pengungkapan Corporate Social Responsibility.
Responsibility. Metode analisis yang digunakan adalah content
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan analysis dimana peneliti akan mengamati ada
antara Kepemilikan Asing terhadap tidaknya item informasi yang diungkapkan
pengungkapan Corporate Social dalam annual report. Item-item tersebut
Responsibility. didasarkan pada Key Succes Factors for Social
Performance yang berisi 91 indikator
Hipotesis 3 pengungkapan CSR. Menurut standar umum
H3: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Global Reporting Initiative (GRI) G4. Jika item
Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan diungkapkan dalam annual report maka diberi
Asing terhadap pengungkapan Corporate skor “1”, namaun jika item tidak diungkapkan
Social Responsibility. maka diberi skor “ 0”. Pengungkapan CSR
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dinyatakan dalam Corporate Social
antara Kepemilikan Institusional dan Responsibility Disclosure (CSRD) yang
Kepemilikan Asing terhadap pengungkapan dirumuskan dengan:
Corporate social Responsibility. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛
𝐶𝑆𝑅𝐷 =
91 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel


Populasi dari penelitian ini adalah
perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Indonesia (BEI). Penggunaan perusahaan LQ-45
Variabel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai
Variabel independen dalam penelitian ini yaitu: populasi karena perusahaan LQ-45 memiliki
1. Kepemilikan Institusional (X1) kewajiban untuk menyampaikan laporan
Menurut Susanti (2013: 158) Kepemilikan tahunan kepada pihak luar perusahaan, sehingga
institusional merupakan kepemilikan memungkinkan perusahaan LQ-45 tersebut
saham perusahaan yang mayoritas dimiliki mengungkapkan tanggung jawab sosialnya pada
oleh institusi atau lembaga (perusahaan laporan keuangan. Teknik pengambilan sampel
asuransi, perusahaan investasi, perusahaan yang digunakan adalah purposive sampling,
reksadana, Bank, perusahaan leasing, dengan kriteria sampel sebagai berikut:
perusahaan dana pensiun, perusahaan
pembiayaan konsumen, dan lembaga
lainnya). Tabel 3.2
Kepemilikan Institusional= Kriteria Sampel
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑂𝑙𝑒ℎ 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐼𝑛𝑠𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 No. Keterangan Jumlah
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 1 Perusahaan yang 45
x 100 masuk kriteria LQ-45
2 Perusahaan LQ-45 (23)
2. Kepemilikan Asing (X2) yang tidak masuk
Menurut Rustiarini (2011: 9) Kepemilikan daftar secara berturut-
asing adalah Jumlah yang dimiliki oleh turut selama periode
66 | P a g e
Vol. 14 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1693-5236

2012-2016 apakah dalam model regresi, pengganggu atau


3 Perusahaan Bank (4) residual memiliki distribusi normal. Seperti
4 Laporan keuangan (2) diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsi
diungkapkan dalam bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
mata uang asing Klau asumsi ini di langgar maka uji statistic
5 Perusahaan yang (2) menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
jumlah kepemilikan Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
saham oleh pihak mengikuti distribusi normal atau tidak yaitu
institusional dan Asing dengan analisis grafik dan statistic (Ghozali
tidak aktif 2018:161)
diperdagangkan (tidak Uji multikolinieritas bertujuan untuk
berfruktuasi) secara menguji apakah model regresi ditemukan adanya
berturut-turut selama korelasi antar variabel bebas (independen).
periode 2012-2016 Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
Total Sampel 14 korelasi di antara variabel independen. Untuk
Perusahaan mendeteksi ada tidaknya multikolonearitas di
dalam model regresi dapat dilihat dari nilai
Berdasarkan tabel di atas perusahaan tolerance dan lawannya variance inflation factor
yang digunakan sebagai sampel ada 14 (VIF). Multikolonearitas dilihat dari nilai
perusahaan dengan tahun observasi 5 tahun, jadi tolerance < 0.10 atau VIF > 10.
sampel penelitian ini sejumlah 70 sampel (5 x 14 Uji autokorelasi bertujuan untuk
perusahaan). menguji apakah dalam sebuah model regresi
berganda ada korelasi antara kesalahan
Jenis dan Sumber Data pengganggu pada periode t dengan kesalahan
Jenis data yang dikumpulkan berupa pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
data kuantitatif. Sumber data penelitian ini korelasi, maka dinamakan ada penyakit
adalah data sekunder, berupa annual report yang autokorelasi. Tentu saja model regresi yang baik
diperoleh dari situs resmi BEI, dan website adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
perusahaan.
Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan
Metode Pengumpulan Data membandingkan nilai Durbin-Watson hitung
Metode pengumpulan data pada dengan kriteria kondisi autokorelasi. Adapun
penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu kriteria untuk mengetahui apakah dalam suatu
penggunaan data yang berasal dari dokumen- bentuk regresi terdapat kondisi autokorelasi
dokumen yang sudah ada. peneliti menggunakan adalah:
data laporan keuangan tahunan, antara lain 1. 1.65 < DW < 2.35 Kesimpulannya tidak
laporan kepemilikan saham dan jumlah saham terjadi kondisi autokorelasi
beredar yang terdapat dibursa efek Indonesia 2. 1.21 < DW < 1.65 atau 2.35 < DW < 2.79
pada tahun 2012-2016. Kesimpulannya tidak dapat disimpulkan
(inconclusive)
Metode Analisis Data 3. DW < 1.21 atau DW > 2.79 Kesimpulannya
terjadi autokorelasi.
Uji Asumsi Klasik Uji heteroskedastisitas adalah menguji
Pengujian asumsi klasik ini bertujuan varian apakah bersifat heterogen atau homogen.
untuk mengetahui dan menguji kelayakan atas Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam
model regresi yang digunakan dalam penelitian model regresi tersebut terjadi heterokedastisitas
ini. Pengujian ini juga dimaksudkan untuk yang bertujuan untuk mengetahui terjadinya
memastikan bahwa di dalam model regresi yang variabel tidak sama untuk variabel bebas yang
digunakan tidak terdapat multikolonieritas dan berbeda (Ghozali:2018). Model regresi yang
heteroskedastisitas serta untuk memastikan baik adalah regresi yang bebas dari
bahwa data yang dihasilkan berdistribusi normal heterokedastisitas. Pengujian dilakukan dengan
(Ghozali:2018). Pengujian meliputi uji melihat gambar plot antar nilai prediksi variabel
normalitas, uji multikolonearitas, uji independen dengan residualnya. Apabila dalam
autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. grafik tersebut tidak terdapat pola tertentu yang
Uji normalitas bertujuan untuk menguji teratur dan data tersebar secara acak di atas dan
67 | P a g e
Vol. 14 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1693-5236

di bawah angka 0 pada sumbu Y maka ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


diidentifikasikan tidak terdapat
heterokedastisitas. Deskriptif Objek Penelitian
Jumlah perusahaan yang terdaftar di
Analisis Regresi Linier Berganda Bursa Efek Indonesia sebanyak 45 perusahaan.
Dari jumlah tersebut yang diambil sebagai
Hubungan antar variabel tersebut dapat
sampel penelitian adalah sebanyak 14
digambarkan dengan persamaan sebagai berikut:
perusahaan dengan rincian yang dapat dilihat
Y = α + β1X1 + β2 X2 + e
pada tabel 3.2
Keterangan:
Y = Corporate Social Responsibility
Analisis Data
Disclosure Index
α = Konstanta
Statistik Deskriptif dan Pengujian Asumsi
β = Koefisien regresi
Klasik
X1 = Kepemilikan institusional
X2 = Kepemilikan asing
e = error Statistik Deskriptif dan Pengujian
Asumsi Klasik
Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini, peneliti Tabel 4.4
menggunakan pengujian statistik parametrik. Descriptive Statistics
Statistik Parametrik digunakan apabila peneliti Std.
mengetahui fakta yang pasti mengenai
N Minimum Maximum Mean Deviation
sekelompok data yang menjadi sumber sampel
(Waryanto: 2009). Uji regresi merupakan salah Kepemilikan
70 6.42 93.67 59.2027 24.50042
satu jenis uji statistik parametrik, untuk menguji institusional
hipotesis yang diajukan peneliti maka akan
Kepemilikan
dilakukan uji pengaruh simultan (uji-f), uji 70 6.85 84.99 34.4290 20.95360
koefisien determinasi, dan uji pengaruh parsial asing

(uji-t). CSR 70 .15 1.00 .4991 .22742


Uji pengaruh simultan bertujuan untuk Valid N
menunjukkan apakah semua variabel 70
(listwise)
independen yang deskriptif masing-masing
variabel dalam penelitian ini berpengaruh, dapat
dilihat pada tabel 4.4. Begitu pula dengan Analisis statistik deskriptif
distribusi masing-masing variabel yang menggambarkan nilai maksimum, minimum,
menunjukkan distribusi dari tiap-tiap variabel nilai rata-rata, dan standar deviasi dari masing-
pada interval yang telah ditentukkan. masing variabel. Hasil statistik sebagai berikut:
Uji asumsi klasik yang pertama yaitu uji 1. Variabel Kepemilikan Institusional (X1)
normalitas. Uji normalitas menggunakan grafik dengan jumlah data 70 memiliki nilai rata-
normal probability plot, dan analisis statistic non rata 59.2027. Nilai minimum untuk variabel
parametric Kolmogorov-Smirnov. Dapat dilihat ini berada pada nilai 6,42 dan nilai
dari gambar 4.1, dan tabel 4.5. Pola grafik maksimum berada di nilai 93,67. Untuk
menunjukkan pola distribusi normal, begitu pula simpangan baku (standard deviasi) bernilai
dengan nilai sig. pada Kolmogorov- Smirnov. Uji 24,50042.
multikolonearitas bertujuan untuk menguji 2. Variabel Kepemilikan Asing (X2) dengan
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi jumlah data 70 memiliki nilai rata-rata
antar variabel bebas (independen) dilihat dari 34.4290. Nilai minimum untuk variabel ini
nilai tolerance < 0.10 atau VIF > 10. Hasil uji berada pada nilai 6,85 dan nilai maksimum
multikolonearitas dapat dilihat dari tabel 4.6. berada di nilai 84,99. Untuk simpangan
Sedangkan Uji Heteroskedastisitas yang baku (standard deviasi) bernilai 20,95360.
dianalisis dengan menggunakan Scatterplot 3. Pengungkapan Corporate social
dapat dilihat pada gambar 4.2. Responsibilty Disclosure Index (Y) dengan
jumlah data 70 memiliki nilai rata-rata
0,4991. Nilai minimum untuk variabel ini
berada pada nilai 0,15 dan nilai maksimum
68 | P a g e
Vol. 14 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1693-5236

berada di nilai 1,00 atau 1. Untuk Dari hasil uji diperoleh nilai signifikan
simpangan baku (standard deviasi) bernilai dari Untandardized Residual nilai Asymp.Sig
0,22742. (2-tailed) sebesar 0,200. (0,200 > 0,05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa data Uji
Pengujian Asumsi Klasik Kolmogorov-Smirnov Test berdistribusi
normal.
Uji Normalitas
Gambar 4.1 Uji Multikolonearitas
Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolonearitas
Coefficientsa

Collinearity
Statistics

Model Tolerance VIF


1 (Constant)

Kepemilikan
.938 1.067
Institusional
Kepemilikan
.938 1.067
Asing
Berdasarkan keterangan di atas, titik
a. Dependent Variable: Corporate Social
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti Responsibility
arah garis diagonal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Selain itu uji
normalitas juga dapat dilihat menggunakan uji Tabel diatas menjelaskan bahwa data
one sample test Kolmogorov-Smirnov. Uji ini tidak terjadi gejala multikolonearitas antara
digunakan untuk menghasilkan angka yang lebih masing-masing variabel independen yaitu
detail, apakah suatu persamaan regresi yang dengan melihat VIF. Nilai VIF yang
akan dipakai lolos normalitas. Suatu persamaan diperbolehkan hanya > 10. Karena data diatas
regresi dikatakan lolos normalitas apabila nilai menunjukan bahwa nilai VIF 1.067 < 10,
signifikasi uji KS lebih besar dari 0,05 (Ghozali: sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai VIF
2018). membuktikan tidak terjadi multikolonearitas.

Uji Kolmogorov-Smirnov Uji Autokorelasi


Tabel 4.7
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi (Durbin-Watson)
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Test
Model Summaryb
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Std. Error
R Adjusted of the Durbin-
Unstandardized Residual
Model R Square R Square Estimate Watson
N 70 1 .741a .549 .535 .155 2.006

Normal Mean .0000000


Parametersa,b Std. Pada tabel diatas diketahui nilai Durbin
.15279650 Watson (d) sebesar 2,068 nilai ini akan
Deviation
dibandingkan dengan nilai tabel dengan
Most Absolute .080
menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah
Extreme Positive .080 sampel (n=70) dan jumlah variabel independen
Differences Negative -.070 (k=2). Maka dari tabel di dapat nilai du = 1,6715
Test Statistic .080
dan 4-du. Maka 4-1,6715= 2,3285, Oleh karena
itu nilai du < dw < 4-du atau 1,6715 < 2,006 <
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
2,3285 maka disimpulkan tidak ada autokorelasi

69 | P a g e
Vol. 14 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1693-5236

baik positif maupun negatif. 2. Pengaruh variabel independen variabel


Kepemilikan Institusional (X1) terhadap
Uji Heteroskedastisitas Corporate Social Responsibility Disclosure
Pada gambar 4.2 terlihat bahwa titik- Index (Y) apabila dilihat dari besarnya
titik menyebar diatas dan di bawah angka nol koefisien regresi -0,007 maka dapat
pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu. diartikan bahwa setiap perubahan variabel
Dengan demikian pada persamaan regresi linier variabel Kepemilikan Institusional (X1)
berganda dalam model ini tidak ada gejala atau sebesar satu satuan maka variabel Corporate
tidak terjadi heteroskedastisitas Social Responsibility Disclosure Index (Y)
akan menurun sebesar 0,007 dengan catatan
Gambar 4.2 variabel Kepemilikan Asing (X2) tetap.
Hasil Uji Heteroskedasitas 3. Pengaruh variabel independen Kepemilikan
Asing (X2) terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure Index (Y) apabila
dilihat dari besarnya koefisien regresi -0,005
maka dapat diartikan bahwa setiap
perubahan variabel Kepemilikan Asing (X2)
sebesar satu satuan maka variabel Corporate
Social Responsibility Disclosure Index (Y)
akan menurun sebesar 0,005 dengan catatan
Kepemilikan Institusional (X 1) tetap.

Tabel 4.8
Hasil Perhitungan Regresi Linier
Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients Coefficients
Std.
Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 1.058 .065 16.225 .000
persamaan regresi yang dihasilkan adalah Kepentingan
-.007 .001 -.711 -8.389 .000
sebagai berikut: institusional
Kepemilikan
Rumus regresi yang digunakan adalah: asing
-.005 .001 -.450 -5.312 .000

Y = α + β1X1 + β2 X2 + e a. Dependent Variable: CSR

Y = 1,058 – 0,007X1 – 0,005X2 + e Sumber: Output Spss 22


Keterangan:
Y : Corporate Social
Responsibility Disclosure Index
α : Konstanta Analisis Korelasi (Uji-r)
β1, β2 : Koefisien regresi Dari tabel 4.9 diatas diketahui bahwa
X1 : Kepemilikan institusional nilai koefisien korelasi berganda (R), yaitu
X2 : Kepemilikan asing korelasi antara dua atau lebih variabel
e : error independen (Kepemilikan Institusional (X1 ) dan
Berdasarkan analisis nilai koefisien regresi Kepemilikan Asing (X2)) terhadap variabel
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dependen Pengungkapan Corporate Social
1. Nilai variabel dependen Corporate Social Responsibility Disclosure Index (Y) sebesar
Responsibility Disclosure Index (Y) dapat 0,741. Jika interprestasi koefisien korelasi 0,60
dilihat dari nilai konstantanya sebesar 1,058 – 0,799 Menurut (Sugiono, 2016:192) berarti
dengan catatan jika variabel independen terdapat hubungan yang kuat.
Kepemilikan Institusional (X 1) dan Tabel 4.9
Kepemilikan Asing (X2) tidak Model Summaryb
mempengaruhi variabel dependen
Corporate Social Responsibility Disclosure
Index (Y).

70 | P a g e
Vol. 14 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1693-5236

Std.
0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
1 diterima yang berarti kepemilikan Institusional
Adjusted Error of berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
R R the Durbin- pengungkapan corporate social responsibility
Model R Square Square Estimate Watson pada perusahaan. Hasil penelitian ini didukung
a
dari penelitian sebelumnya oleh Acep Edison
1 .741 .549 .535 .155 2.006
(2017), Selvi Nuraini (2012), Ricky Ivan
Koefisien Determinanasi R2 (R Square) Anggono (2009).
Tabel 4.10 Variabel Kepemilikan Asing berada
Hasil Koefisien Determinasi R2 (R Square) pada nilai t hitung -5,312 < 1,666 atau nilai alpha
lebih besar dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat
Model Summaryb
Std.
disimpulkan bahwa hipotesis 2 diterima yang
Adjusted Error of berarti kepemilikan asing berpengaruh
R R the Durbin- signifikan secara parsial terhadap pengungkapan
Model R Square Square Estimate Watson
1 .741a .549 .535 .155 2.006
corporate social responsibility pada perusahaan.
Hasil penelitian ini didukung dari penelitian
sebelumnya oleh Evrika Nilasari (2012), Ricky
Nilai koefisien determinasi berganda (R Ivan Anggono (2009), Acep Edison (2014)
Square) adalah 0,549 atau 54,9%. Yang berarti
nilai ini menunjukkan bahwa besarnya nilai Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji-F)
pengaruh variabel bebas ditunjukkan oleh nilai Tabel 4.12
(R2) = 0,549 yaitu persentase pengaruh variabel Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-f)
Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan
Asing Terhadap Pengungkapan Corporate ANOVAa

Social Responsibility sebesar 54,9%. Sum of Mean

Model Squares Df Square F Sig.


Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji-t)
1 Regression 1.958 2 .979 40.710 .000b
Tabel 4.11
Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial Residual 1.611 67 .024
(Uji-t) Total 3.569 69
Coefficientsa a. Dependent Variable: CSR
Unstandardized Standardized b. Predictors: (Constant), Kepemilikan asing,
Coefficients Coefficients Kepemilikan institusional
Std.

Model B Error Beta T Sig.


Sumber : Output Spss 22
1 (Constant) 1.058 .065 16.225 .000
Hasil pengujian ANOVA dengan
Kepemilikan menggunakan uji F dapat dilihat nilai F hitung
-.007 .001 -.711 -8.389 .000
institusional sebesar 40,710 dengan signifikan 0,000. Dengan
Kepemilikan
mencari pada tabel f, diperoleh nilai F tabel 3,13.
-.005 .001 -.450 -5.312 .000 Dengan kondisi dimana F hitung lebih besar dari
asing
pada F tabel dan nilai signifikan lebih kecil dari
a. Dependent Variable: CSR alpha (0,05), maka dapat diambil kesimpulan H0
ditolak dan H1 diterima yang berarti variabel-
variabel independen berpengaruh signifikan
secara simultan terhadap pengungkapan
Sumber: Output Spss 22
corporate social responsibility
Variabel X1 Thitung -8,389 < 1,666 sig 0,000
Variabel X2 Thitung -5,312< 1,666 sig 0,000
PENUTUP

Kesimpulan
Variabel Kepemilikan Institusional
Berdasarkan hasil pembahasan, maka
berada pada nilai signifikansi 0,000 (0,000 <
dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
71 | P a g e
Vol. 14 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1693-5236

1. Hasil Uji korelasi ditemukan bahwa variabel bagi keberlanjutan jangka panjang
yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan karena dengan melakukan CSR,
Pengungkapan Corporate Social perusahaan berarti ikut serta dalam menjaga
Responsibility adalah Kepemilikan lingkungan dan meningkatkan taraf hidup
Institusional dan Kepemilikan Asing masyarakat sekitar, sehingga akan
berpengaruh secara signifikan terhadap memperkecil resiko kerusakan alam maupun
Pengungkapan Corporate Social resiko penolakan masyarakat terhadap
Responsibility. aktivitas operasional perusahaan.
2. Hasil Uji Koefisien Determinasi ditunjukkan
oleh nilai (R2) = 0,549 yaitu persentase DAFTAR PUSTAKA
pengaruh variabel kepemilikan institusional
dan kepemilikan asing terhadap Anggono, Ivan, Ricky dan Handoko Jesica.
pengungkapan corporate social Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan
responsibility sebesar 54,9 %. Institusional dan Kepemilikan Asing
3. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial terhadap Pengungkapan Tanggungjawab
(Uji t) mengenai Kepemilikan Institusional Sosial pada Perusahaan Pertambangan di
maka dapat disimpulkan hipotesis 1 diterima Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi
yang berarti Kepemilikan Institusional Kontemporer,Vol.1 No.2.Juli 2009.
berpengaruh signifikan secara parsial (http://zahiraccounting.com/id/blog/manfaat
terhadap Pengungkapan Corporate Social CSR bagi perusahaan, di Unduh 28
Responsibility. Pada hipotesis 2 dapat Februari 2018).
disimpulkan bahwa hipotesis 2 diterima Effendi, Arief, Muh.2015.”The Power of Good
yang berarti Kepemilikan Asing Corporate Governance Teori dan
berpengaruh signifikan secara parsial Implementasi (Edisi 2) Salemba Empat.
terhadap Pengungkapan Corporate Social Edison, Acep. (2007). Struktur Kepemilikan
Responsibility. Asing, kepemilikan Institusional dan
kepemilikan Manajerial Pengaruhnya
Saran terhadap Luas Pengungkapan Corporate
Berdasarkan hasil dan analisa yang telah Social Responsibility (CSR) (Studi
dilakukan peneliti, peneliti ini masih banyak Empiris pada Perusahaan Sektor Utama
kekurangan dan kelemahan, sehingga masih yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
banyak yang perlu diperbaiki dan diperhhatikan Tahun 2013-2014), Jurnal Bisnis dan
lagi untuk penelitian-penelitian berikutnya. Manajemen Vol.11, No.2 Mei 2017
Beberapa saran perlu ditambahkan agar Hal.167-175.
penelitian kedepannya akan lebih baik lagi, Machmud, Novita dan Chaerul
adapun saran sebagai berikut: D.Djakman.2008. “Pengaruh Struktur
1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan Kepemilikan Terhadap Luas
menggunakan seluruh perusahaan yang Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai (CSR Disclosure) Pada Laporan Tahunan
sampel penelitian sehingga dapat Perusahaan: Studi Empiris Pada
mencerminkan keadaan pasar Perusahaan Publik Yang Tercatat Di
sesungguhnya yang terjadi di Bursa Efek Bursa Efek Indonesia Tahun 2006”.
Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi
2. Memperpanjang periode (waktu) penelitian 11.Pontianak.
agar menambah jumlah data. Mahoney, L., Fauzi,H., and Rahman.2007.
3. Menambah variabel lain selain Kepemilikan Istitusional Ownership and Corporate
saham institusional dan Kepemilikan saham Social Perforamnce: Empirical Evidence
asing yang diperkirakan dapat memberikan from Indonesian Companies. Issues in
hasil yang baik terhadap luas Pengungkapan Social and Environmental Accounting,
Corporate Social Responsibility. Vol.1.No.2 Desember 2007 Pp 334-347.
4. Bagi Perusahaan sebaiknya lebih Nuraini, Selvi. Pengaruh Kebijkan Hutang
memperluas Pengungkapan kegiatan terhadap nilai perusahaan sebagai variabel
sosialnya agar lebih menarik investor untuk pemoderasi. Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu
berinvestasi, selain itu tanggung jawab Ekonomi Perbanas Surabaya, No.34-36
social perusahaan (CSR) juga sangat penting Nilasari, Evrika. Pengaruh Profitabilitas,
72 | P a g e
Vol. 14 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1693-5236

Kepemilikan institusional, kepemilikan Corporate Social Responsibility dan


asing dan size terhadap CSR Disclosure Rasio Profitabilitas Terhadap Harga
perusahaan tambang. Jurnal Universitas Saham. Jurnal Akuntansi, Vol. 4, No.2,
Dian Nuswantoro Semarang. Tahun 2010- Juli 2017, Hlm. 65-74.
2012. Undang-undang No.40 pasal 74 Tahun 2007
Solihin, Ismail. 2015. Corporate Social Tentang Perseroan Terbatas
Responsibility From Charity to “http://bapepam.go.id/reksadana/files/reg
Sustainability (Salemaba Empat) 1 jil., ulasi/UU40Pasal74PerseroanTerbatas.pdf
216 hlm., hal. 1-128. (diakses Tanggal 28 Februari 2018). Dan
Susanti, S. (2013). Pengaruh Good Corporate Undang-undang Pasal 66 Ayat 2 Tahun
Governance terhadap Corporate Social 2007.
Responsibility. Jurnal Ilmu & Riset Wahidahwati. 2002. “Pengaruh Kepemilikan
Akuntansi, Vol.1, No.1, 152-167 Manajerial Dan Kepemilikan Institusional
Soliha, E. Dan Taswan.2002.Pengaruh Pada Kebijakan Hutang Perusahaan:
Kebijakan Hutang terhadap Nilai Sebuah Persepektif Theory Agency”,
Perusahaan serta Beberapa Faktor yang Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,
Mempengaruhinya.Jurnal Bisnis dan Vol.5.No.1,Januari: Hal 1-16.
Ekonomi. Vol.9.No.2.September: 149- Yuliani Nurbaity.2014. “Pengaruh Struktur
163. Kepemilikan Saham dan Karakteristik
Santioso, Linda dan Chandra, Erlin. Perusahaan Terhadap Pengungkapan
2012.Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Corporate Social Responsibility Pada
Perusahaan, Leverage, Umur Perusahaan, Perusahaan Pertambangan yang terdaftar
dan Dewan Komisaris Independend dalam di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntasi.
Pengungkapan Corporate Social Universitas Maritim Raja Ali Haji
Responsibility. Jurnal Bisnis dan (UMRAH).
Akuntansi, Vol. 14, No.1. April 2012, http://peace-
Hlm. 17-30. wentali.blogspot.com/2013/02/sejarah-
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, singkat-bei-bursa-efek-indonesia.html
Kualitatif dan R&D. Alafabeta, Bandung. IBM. SPSS. Statistics version 22.
Sulistiana, Indra. 2017. Pengaruh Pengungkapan

73 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai