Anda di halaman 1dari 18

PELAKSANAAN PEKERJAAN BRONJONG.

Oleh : Eva Vannya Martha


Advertisement

Bagikan Reaksimu
Facebook®

Mulai Bagikan Ceritamu Di Facebook Hari Ini

BUKA

dokumen-dokumen yang mirip


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENANGANAN DAERAH ALIRAN SUNGAI. Kementerian Pekerjaan Umum

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

KRITERIA PERENCANAAN BENDUNG KARET


BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan vital setiap makhluk
hidup. Dalam kehidupan

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

GAMBAR KONSTRUKSI JALAN

Stabilitas lereng (lanjutan)

BAB III KABEL BAWAH TANAH

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari
proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan.
Pengelolaan sumber daya air adalah

PEDOMAN PEMBANGUNAN PRASARANA SEDERHANA TAMBATAN PERAHU DI


PERDESAAN

Pembuatan bendung beronjong dengan sekat semikedap air pada irigasi desa

1. DEFINISI BENDUNGAN

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang
gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya


bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

BAB 9. B ANGUNAN PELENGKAP JALAN

FORM INSPEKSI DAN PENELUSURAN SUNGAI DAN PRASARANA SUNGAI (Dikutip


dari : TATA OP SUNGAI DAN PRASARANA SUNGAI, Edisi 2015) CATATAN INPEKSI
SUNGAI

DINDING PENAHAN TANAH ( Retaining Wall )

BAB III PENGENDALIAN LONGSOR Identifikasi dan Delineasi Daerah Rawan Longsor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang,


PENGANTAR PONDASI DALAM

BAB V RENCANA PENANGANAN

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim


Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN


REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

PEKERJAAN PERAKITAN JEMBATAN RANGKA BAJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya angkat keatas. Pondasi tiang juga digunakan
untuk mendukung

Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Lingkup


Pembahasan Maksud Dan Tujuan...

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Salah satu fungsi pembangunan sabo dam
adalah untuk

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

DESAIN BANGUNAN IRIGASI

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK

BAB V ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF JEMBATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah.
Dengan kata lain, kekuatan

METODE PELAKSANAAN. Pekerjaan Perbaikan Darurat Bencana Erupsi Gunung


Merapi (Paket 2) - Lanjutan 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODUL 4 DRAINASE JALAN RAYA


METHODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN GROIN GEOBAG

METODE PELAKSANAAN. Pekerjaan Perbaikan Darurat Bencana Erupsi Gunung


Merapi (Paket 2) - Lanjutan 1

KONSTRUKSI BANGUNAN TEKNIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. air. Melalui periode ulang, dapat ditentukan nilai debit
rencana. Debit banjir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY


EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama
kebakaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-
partikel mineral tertentu

DAFTAR ISI. Bekerja untuk menjaga agar jalan kita tetap dalam kondisi yang baik
BUKU PANDUAN 2

Pasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN


TAHUN ANGGARAN 2016

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:

TATA CARA PEMANFAATAN AIR HUJAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan


merupakan elemen

DR. EVA RITA UNIVERSITAS BUNG HATTA

BAB III. Pengenalan Denah Pondasi


BAB V PERENCANAAN DAM PENGENDALI SEDIMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Teori Umum

BAB 2 PENAMPANG MELINTANG JALAN

BAB III METODE & DATA PENELITIAN

ini, adalah proyek penggantian jembatan kereta api lama serta pembuatan 2
bentangan jembatan baru yang

PRESENTASI TUGAS AKHIR PERENCANAAN BENDUNG TETAP SEMARANGAN


KABUPATEN TRENGGALEK PROPINSI JAWA TIMUR KHAIRUL RAHMAN HARKO
DISAMPAIKAN OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SDA RPT0. Konsep. Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis Volume I : Umum Bagian
7 : Pekerjaan Dewatering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1991


TENTANG SUNGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONSEP EKOHIDRAULIK SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN EROSI

BAB III LANDASAN TEORI

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian,
yaitu pondasi dangkal dan pondasi

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas
Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

ADENDUM DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai lapisan atas struktur jalan selain
aspal atau beton. Paving block dibuat dari

Ach. Lailatul Qomar, As ad Munawir, Yulvi Zaika ABSTRAK Pendahuluan

BAB I. SEJARAH PERKERASAN JALAN.

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

1. Kontruksi Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)

PERANAN KONSTRUKSI PELINDUNG TEBING DAN DASAR SUNGAI PADA


PERBAIKAN ALUR SUNGAI

BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GORONG-GORONG Anita Winarni Dwi Ratna Komala Novita Priatiningsih

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI PENGENDALIAN LONGSOR

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I


Tangan-Tangan

Prasarana/Infrastruktur Sumber Daya Air

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan <
SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN


SUKOHARJO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN
RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V METODE PELAKSANAAN. 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) ke
dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebihdahulu, lalu kemudian diisi

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

KUALITAS BATA BETON DARI BAHAN PASIR KALIJALI DENGAN CAMPURAN SEMEN
PADA BERBAGAI VARIASI CAMPURAN LEBIH DARI 28 HARI
PP 35/1991, SUNGAI... Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 35 TAHUN 1991 (35/1991)

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik


proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB VII METODE PELAKSANAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi
Nasional

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Spesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman

BAB X PINTU DAN JENDELA

1- PENDAHULUAN. Baja Sebagai Bahan Bangunan

Advertisement

Bantu Turun Brat Badan


di 2019
mbakningsih.com

Inilah Minuman yang bisa Membantu Mengikat


Lemak Makanan Anda Dengan Aman dan Alami

BUKA
Transkripsi:
PELAKSANAAN PEKERJAAN BRONJONG Oleh : Eva Vannya Martha

Definisi : BRONJONG ialah suatu hasil anyaman kawat atau bilah bilah bambu dibentuk balok,
prisma atau silinder kemudian diisi dengan batu.

Bronjong sudah dipakai sudah lama, tercatat dalam sejarah bahwa, 5000 SM bronjong sudah
dipakai bangsa Mesir untuk memperkuat tanggul di Sungai Nil. 1000 SM Orang Cina membuat
tanggul di Sungai Yang Tze. 200 SM Orang Romawi sudah membuat Coffer Dam Pata. zaman
Yulius Caesar juga telah membuat kubu militer dengan menggunakan bronjong.

Karena konstruksinya yang sederhana dan murah, dengan bahan baku sebagian besar ada dilokasi
maka bronjong sering dipakai petani didaerah pedesaan untuk membuat bendung irigasi
sederhana. Konstruksi Bronjong paling banyak dipergunakan untuk bangunan semi permanent,
karena sifatnya yang tidak kaku, maka sering digunakan dilokasi yang tanahnya belum stabil
seperti bendung irigasi, check dam, bangunan terjun, pelindung tebing sungai maupun saluran
irigasi, krib dinding penahan tanah, tembok jembatan darurat, drainasi kaki tanggul, pondasi jalan.
Setelah melewati waktu yang cukup lama, sampai kondisi tanahnya benar benar sudah stabil,
bangunan bronjong dapat ditingkatkan menjadi bangunan permanen setelah melalui kajian teknis
yang lebih mendalam.

Untuk memperoleh kualitas bronjong yang baik, diperlukan pengawasan yang tinggi terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti : Pengadaan kawat bronjong dan kawat pengikat
kualitas anyaman cara pengisian kualitas dan kuantitas batu isian keterampilan pelaksana (tukang)
Untuk bronjong kawat buatan pabrik (pabrikasi), kualitas bronjong biasanya sudah dibuat
standarisasi berdasarkan sertifikat SNI yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian sehingga
yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mengisi dan menyusun bronjong dalam suatu ikatan
yang kuat sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.

JENIS-JENIS BRONJONG BERDASARKAN BAHAN DAN CARA MEMBUATNYA Sesuai


dengan bahan anyaman yang digunakan, pada umumnya hanya terdapat 2 (dua) macam jenis
bronjong yaitu : - Bronjong bambu, yang dibuat dengan tenaga manusia dari bahan bambu belah -
Bronjong kawat, yang dibuat dengan tenaga manusia atau mesin dengan menggunakan bahan
kawat.

BENTUK & UKURAN BRONJONG Bronjong bambu berbentuk - silinder Ukuran bronjong
bambu diameter 0.50 meter, panjang tergantung ketersediaan bambu yang dipergunakan (antara 4
6 m). Bronjong kawat biasanya berbentuk - silinder - kotak - balok empat persegi - prismatis.
Ukuran yang lazim digunakan di Indonesia adalah sbb.: Bentuk silinder/guling umumnya dipasang
dng posisi berdiri - Panjang maximum = 3.00 meter - Garis tengah = 0.50 meter dibuat untuk : -
memudahkan pengangkutan - mudah meletakkannya pada kedudukan yang telah ditetapkan -
setelah diisi batu tidak akan banyak mengalami perubahan dari bentuk semula.

Bentuk prismatis/matras/kasur Ukuran-ukuran yang lazim digunakan ialah : - Panjang = 3.00


meter - Lebar = 1.00 meter - Tebal = 0.50 meter Umumnya dibuat dengan ukuran-ukuran khusus
yang disesuaikan dengan keperluannya. Karena sisinya berbentuk datar maka sebelum diisi batu,
beronjong tersebut dapat dilipat agar memudahkan dalam penyimpanan dan pengangkutannya.

SIFAT SIFAT BRONJONG Tidak kaku Bentuk bangunan bronjong mengikuti tanah dibawahnya
Sehingga apabila terjadi penurunan atau penggeseran tanah dibawahnya, konstruksi bronjong
mudah menyesuaikan diri dengan perubahan bentuk kedudukannya atau fleksibel. Lolos air
Karena isi bronjong dibuat padat dan rapat diantara isian batu masih terdapat rongga sehingga air
masih bisa lol0s.

Daya tahan terhadap gesekan kurang kuat Tidak dapat menahan benturan-benturan atau gesekan-
gesekan benda-benda keras. Diperlukan lapisan pelindung apabila dipergunakan didaerah pantai
atau yang kerkadar asam tinggi. Bronjong kawat yang tidak dilapisi dengan lapisan pelindung
tidak cocok untuk digunakan bagi pekerjaan-pekerjaan yang terletak di daerah pantai yang
mengandung garam karena akan cepat berkarat dan anyamannya cepat rusak. Untuk pekerjaan-
pekerjaan di tepi laut, kawat bronjong harus diberi lapisan pelindung berupa campuran aspal cair
dengan pasir, atau diberi isolasi plastic atau dari bahan galvanis tahan karat.

CIRI-CIRI KHUSUS KONSTRUKSI YANG TERBUAT DARI BRONJONG Dengan adanya


sifat-sifat bronjong, maka suatu konstruksi yang terbuat dari bronjong mempunyai ciri-ciri khusus
sebagai berikut : a. Tidak boleh kedap air b. Konstruksi akan mudah berubah bentuk c.
Memerlukan pemeliharaan yang terus-menerus d. Pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan
cepat

BAHAN DAN CARA MEMBUAT BRONJONG BAMBU BAHAN a. Bambu yang belah
menjadi 2,3 atau 4 menjadi bilahan bambu yang mudah untuk dianyam b. Sebaiknya dipilih
bambu yang serat-seratnya padat dan liat agar tidak mudah patah jika dibuat anyaman, yaitu
disebut sebagai bambu tali. c. Jangan menggunakan bambu yang terlalu tua, karena akan mudah
patah; tetapi juga yang tidak terlalu muda; karena bronjong akan cepat rusak.

CARA MEMBUAT a. Supaya kuat dan mudah membuatnya, bronjong dari bambu dibuat
berbentuk silinder dengan ukuran garis tengah ± 50 sentimeter dan panjangnya tergantung dari
panjang bilah bilah bambu yang akan digunakan yang penting hasil anyaman tersebut mudah
untuk diangkat ke tempat kedudukan yang telah ditetapkan. b. Cara anyamannya dilakukan sama
seperti menganyam keranjang, tetapi lubang anyaman harus dapat digeser-geser karena pengisian
batu ke dalam bronjong dilakukan melalui lubang-lubang anyaman tersebut.

BAHAN DAN CARA MEMBUAT BRONJONG KAWAT Bahan o Kawat Bronjong o Kawat
yang dilapisi galvanis untuk menghindari karat o Kawat yang diberi lapisan plastic

(Gb 1 a atas) bronjong guling dari bambu (Gb 1 b bawah) bronjong guling dari kawat
Cara membuat bronjong kawat a. Kawat bronjong dianyam berbentuk segi enam sama sisi masing
masing sisi berukuran 7,5 cm, jarak antara kedua sisi yang berlawanan 13 Cm, Biasanya untuk
bronjong yang dianyam dengan tenaga orang, untuk membuat lubang dengan ukuran yang sama
sukar dipenuhi sehingga pengawas harus ketat pada saat mengawasi penganyaman. Pangawasan
juga perlu diperhatikan akan ukuran dan kualitas kawat yang dipakai. Untuk bronjong buatan
pabrik, karena dibuat dengan mesin maka akan dihasilkan bronjong dengan ukuran dan kualitas
seragam.

b. Setiap dua sisi yang sejajar harus saling berlilitan dengan sisi lubang bronjong yang letaknya
bersebelahan, dengan jumlah lilitan antara 3 atau 4 (tergantung kekuatan yang diharapkan) Jumlah
atau banyaknya lilitan kawat pada tiap tiap lubang anyaman mempunyai pengaruh pula terhadap
kekuatan bronjong maupun terhadap biaya pekerjaan. Anyaman bronjong (dengan tenaga
manusia) Lubang berbentuk segi 6 sama sisi dengan 4 lilitan pada kedua sisi yang sejajar

c Membuat pola berbentuk bronjong Untuk membuat bentuk dan ukuran bronjong yang
dikehendaki dibuat pola bronjong dengan bentuk yang sesuai: prismatic, balok atau silindris.
berikut adalah contoh pola bronjong ukuran 3 x 1 x 0,5 m3 terbuat dari kawat. Kebutuhan rata-rata
bahan kawat diameter 4 mm dengan ukuran bronjong 3 x 1 X 0,50 adalah 27 Kg. Pola Bronjong
Prismatik

1) Pola bronjong berbentuk silinder Ukuran panjang = 3.00 meter, garis tengah = 0.50 meter
(gambar depan) Pada setiap jarak 1.00 meter panjang bronjong harus diperkuat dengan rusuk-
rusuk yang dibuat dari lilitan kawat bronjong yang digunakan untuk membuat anyaman. Rusuk-
rusuk tersebut dilingkarkan pada badan bronjong. Lubang-lubang bronjong harus ditutup dengan
lembaran anyaman kawat yang sama, yang bentuk dan ukurannya sama dengan lubang-lubang
bronjong yang bersangkutan. 2) Pola Bronjong kawat berbentuk prisma Untuk keperluan
pekerjaan konstruksi, terdapat 2 (dua) macam bronjong kawat yang berbentuk prisma yaitu: a).
Yang mempunyai ukuran-ukuran 3 x 1 x 0,50 Bronjong kawat yang mempunyai ukuran tersebut
diatas, adalah yang banyak dipakai dan digunakan dalam pekerjaan konstruksi di Indonesia.

Untuk membuat bronjong kawat : 3.00 x 1.00 x 0.50, diperlukan 27 kg kawat ф 4 mm, 1.00 x 1.00
x 1.00, diperlukan ± 18 kg kawat ф 4 mm. Dianjurkan untuk tidak membuat bronjong kawat yang
t < 0.50 meter, karena akan kurang efisien. Apabila harus dilakukan disarankan menggunakan
pasangan batu kosong yang hasilnya lebih kuat dan lebih baik, dibandingkan menggunakan
lapisan bronjong. Digunakannya ukuran bronjong = 3.00 x 1.00 meter, untuk memudahkan
pengangkutannya dan dapat dilipat sebelum digunakan bagi suatu pelaksanaan pekerjaan.

Bronjong kawat berbentuk prisma dengan ukuran-ukuran khusus Untuk suatu pekerjaan tertentu
adakalanya diperlukan bronjong-bronjong yang telah ditetapkan ukurannya. Untuk bronjong
dengan ukuran 1.00 x 1.00 meter x 3.00 meter, setiap jarak 1.00 meter harus diberi sekat pemisah
yang dibuat dari anyaman kawat yang sama seperti yang digunakan untuk membuat bronjong.
Bingkai dari sekat-sekat pemisah tersebut berupa 2 batang kawat yang dirangkap yang juga akan
berfungsi sebagai rusukrusuk untuk memperkuat bronjong. Cara-cara membuat anyaman bronjong
dengan ukuran-ukuran khusus tersebut dilakukan sama seperti untuk membuat bronjong matras;
hanya ukuran-ukuran yang berbeda.
Bronjong kawat buatan pabrik Untuk pekerjaan yang - letaknya tidak terlalu terpencil - dapat
dicapai dengan kendaraan besar - jumlah bronjong yang diperlukan cukup banyak Pengadaannya
lebih mudah memesan bronjong siap pakai ke pabrik. Lebih kuat, lebih rapi (bentuk / cara
menganyam) karena dibuat mesin. Terutama apabila bronjong yang diperlukan harus diberi lapisan
pelindung karet, hasil anyaman yang dilakukan di pabrik akan lebih sempurna pembuatannya
karena kawat dan bronjong akan diberi lapisan yang dibuat dari plastik.

Bronjong buatan pabrik pada umumnya berbentuk prismatis, dan mempunyai standar ukuran
sendiri sendiri. Untuk pekerjaan konstruksi yang akan menggunakan bronjong buatan pabrik,
bentuk dan ukurannya harus disesuaikan dengan standar ukuran pabrik pembuatannya. Biasanya
harganya akan lebih mahal dibanding bronjong ukuran standard dan dibandingkan dengan
bronjong yg dibuat sendiri, maka harga bronjong buatan pabrik akan sedikit lebih mahal.

CARA PENGISIAN BRONJONG Isi Bronjong A Batu yang diperbolehkan. Untuk mengisi
bronjong digunakan batu kali, baru belah atau batu gunung yang terdiri atas bermacam-macam
ukuran dan ukuran yang paling besar ialah ± 30 cm. Digunakannya batu-batu yang berukuran ± 30
cm tersebut dimaksudkan untuk memudahkan mengangkatnya,terutama jika pelaksanaannya akan
dilakukan oleh tenaga tenaga manusia. Batu-batu dengan ukuran yang lebih kecil digunakan untuk
mengisi ronggarongga yang terdapat diantara sela-sela timbunan batu. Didaerah-daerah yang sulit
memperoleh batu, maka tidak dibenarkan sengaja membuat isi bronjong dengan membuat briket-
briket beton, batu bata dan sebagainya, karena harga pekerjaan bronjong akan menjadi terlalu
mahal.

B Batu yang tidak boleh dipergunakan Tidak dibenarkan menggunakan batu-batu karang yang
diambil dari laut untuk mengisi bronjong-bronjong; karena disamping mudah menimbulkan
terjadinya karat pada kawat-kawat bronjong juga akan merusak kelestarian lingkungan. Untuk
mengisi bronjong hendaknya tidak menggunakan batu-batu yang berisi tajam, karena batu yang
berisi tajam akan dapat merusak anyaman kawat bronjong.

BATU PENGISI PADA SISI SISI BRONJONG a Pada bagian-bagian sisi bronjong agar
digunakan batu-batu pengisi yang mempunyai bidang datar, dan ukurannya harus lebih besar dari
pada ukuran lubang-lubang anyaman. b Dengan menggunakan batu-batu yang berbidang datar,
disamping untuk menutup lubang-lubang anyaman juga dimaksudkan sisi-sisi bronjong
mempunyai permukaan yang rata.

a Alat yang digunakan Pengisian batu kedalam bronjong dapat dilakukan dengan menggunakan
alat atau dengan tenaga manusia b Hal yang perlu diperhatikan CARA MENGISI Anyaman
bronjong tidak rusak pada waktu dilakukan pengisian bronjong. Isi bronjong harus padat sehingga
bentuk bronjong tidak cepat berubah. Pengisian dilakukan secara berlapis, terdiri atas bermacam-
macam ukuran batu. Pengisian batu untuk sisi-sisi bronjong sebaiknya dilakukan oleh tenaga
manusia, karena batu-batunya harus dipilih yang mempunyai permukaan rata agar anyaman
bronjong dapat menempel pada permukaan batu dan harus dapat menutup lubang-lubang
anyaman.

Supaya sisi-sisi bronjong nampak rapi dan rata, sebaiknya pengisian batu untuk bagian-bagian sisi
bronjong dilakukan oleh tukang batu, terutama pada bagian-bagian yang akan selalu terlihat dari
luar. Bronjong harus padat, tetapi harus dapat mengalirkan resapan air melalui sela-sela batu
pengisi bronjong, karena adanya aliran air yang melalui tubuh bronjong akan ikut membantu
stabilitas bangunan yang dibuat dari bronjong. Isian bronjong yang padat dan rapat

Cara Pengisian bronjong

PENGGUNAAN BRONJONG Untuk penanggulangan keadaan darurat Untuk pekerjaan-


pekerjaan yang harus dapat dilaksanakan dalam waktu yang sesingkat mungkin, antara lain
sebagai usaha darurat untuk mengatasi keadaan yang perlu ditanggulangi dengan segera. Sifat
bronjong yang fleksibel Karena konstruksi bronjong bersifat fleksibel dan mudah menyesuaikan
diri apabila terjadi perubahan keadaan kedudukan bangunan. Cocok untuk daerah terpencil Dapat
dimanfaatkan untuk usaha-usaha pembangunan di daerah daerah yang letaknya terpencil,
meskipun masih bersifat darurat. Bahan baku dan tenaga kerja tersedia didaerah Bahan bronjong
seperti batu mudah diperoleh didaerah, tenaga kerja penganyam dan pemasangan bronjong relatip
gampang diperoleh dilokasi.

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN BRONJONG Pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan oleh


tenaga-tenaga yang tidak perlu mempunyai keterampilan khusus (un-skilled labour). Hanya
memerlukan pengawasan yang cermat dan terus menerus selama pelaksanaan pekerjaan.
Penyelesaian pekerjaan dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, terutama untuk
mengatasi darurat.

KEGUNAAN BRONJONG DIBIDANG PENGAIRAN Bendung irigasi a. Bendung bronjong


bambu Bendung bronjong dapat berbentuk bendung bronjong sederhana atau bendung sementara.
Bendung bronjong sederhana, umumnya dibuat dari timbunan bronjong bambu dan dibangun
sendiri oleh para petani, untuk keperluan Irigasi Desa yang luasnya hanya meliputi beberapa
hektar. Karena dibuat secara sederhana, bendung-bendung bronjong bambu tersebut akan rusak
atau hanyut setiap kali datang banjir sehingga setiap tahun harus diperbaiki atau dibangun
kembali. Membangun bendung-bendung bronjong dari bambu tersebut dilakukan oleh para petani
yang telah menyadari mengenai manfaat air Irigasi.

Bendung sederhana bronjong bambu

b. Bendung bronjong matras Untuk meningkatkan penghasilan para petani dan meringankan beban
mereka agar setiap tahun tidak harus memperbaiki atau membangun bendung bronjong bambu
baru, sambil menunggu dapat dibangunnya bendung yang permanen, usaha yang mudah dilakukan
dan dapat segera berfungsi ialah dengan membangun bendung semi permanent yang terbuat dari
bronjong kawat. Walaupun merupakan suatu bangunan yang bersifat semi permanen tetapi karena
perencanaan dan pelaksanaan bendung dilakukan secara teknis, maka air yang dapat disadap oleh
bendung tersebut akan dapat menjangkau daerah irigasi yang lebih luas. Sesuai dengan sifat-sifat
bronjong yang tidak kedap air, maka bendung-bendung bronjong hanya dapat menjamin air Irigasi
untuk tanaman di musim hujan, khususnya padi.

Checkdam (Dam penahan) Bronjong juga digunakan membuat checkdam yang berfungsi untuk
mempertahankan kedudukan lereng permukaan tanah terhadap erosi permukaan (sheed erosion)
dan menahan material akibat letusan gunung. Bangunan-bangunan penerjun Untuk mengurangi
kecepatan air disaluran irigasi pada tanah yang kemiringannya tinggi (curam), dipakai bangunan
terjun yang dapat bersifat permanent (dengan pasangan batu) dan ada yang memakai semi
permanent dengan bronjong. Fungsi dari bangunan-bangunan Penerjun adl mempertahankan
kedudukan dasar saluran supaya tidak tergerus oleh aliran air yang melewatinya.

Bangunan Terjun (untuk saluran drainase)

Pelindung tebing dan dasar saluran irigasi. Untuk melindungi tebing saluran irigasi yang melintasi
daerahyang sifat tanahnya kurang stabil, dengan menggunakan lapisan pelindung yang dibuat dari
bronjong akan lebih menguntungkan karena bronjong memiliki sifat-sifat yang fleksibel.
Pelindung dasar dan tebing saluran irigasi

Pelindung tebing sungai Pengamanan tebing-tebing sungai terhadap pengikisan air, dapat
dilakukan dengan menggunakan bronjong guling atau bronjong matras. Bronjong guling dari
bambu dengan cara ditidurkan digunakan apabila air sungai tidak dalam (dangkal); bronjong
guling dari kawat dengan kedudukan berdiri akan digunakan jika dasar sungai agak dalam dan
airnya tidak pernah surut. Cara tersebut akan memudahkan pelaksanaan pekerjaan. Pengamanan
tebing pada sungai-sungai besar seyogyanya digunakan bronjong-bronjong matras. Meskipun
hanya akan menggunakan konstruksi bronjong, tetapi perencanaannya harus dilakukan secara
teknis. Untuk menempatkan bronjong-bronjong matras di dasar sungai yang cukup dalam
dilakukan secara berhati-hati dengan bantuan alat pengerek (katrol), agar dapat diletakkan pada
kedudukan yang tepat.

Krib dari bronjong Fungsi krib antara lain ialah untuk mengarahkan aliran arus air sesuai dengan
sifat-sifat bronjong yang fleksibel, meskipun akan terjadi perubahan bentuk pada kedudukan krib.
Bangunan tersebut masih akan dapat tetap berfungsi. Bronjong-bronjong kawat yang akan
digunakan untuk membuat krib untuk pengamanan pantai, harus diberi lapisan pelindung terhadap
karat dengan cara melumurinya (coating) dengan aspal cair campur pasir atau dibalut plastik
(bronjong kawat buatan pabrik).

Dinding penahan tanah Dinding penahan tanah dari bronjong tidak mudah retak karena adanya
tekanan di belakangnya. Terutama apabila tanah yg harus ditahan cukup tinggi, dinding penahan
tanah yg dibuat dari konstruksi bronjong akan lebih menguntungkan. Tembok pangkal jembatan
darurat Tembok pangkal jembatan yang dibuat dari bronjong tidak hanya digunakan untuk
mengatasi keadaan darurat, tetapi juga untuk mengatasi masalah perhubungan di daerah terpencil
(pedalaman).

Tanggul kantong lahar Dengan membuat tanggul dari timbunan bronjong, pengamanan terhadap
bahaya lahar untuk sementara akan dapat diatasi. Tanggul yg dibuat dari timbunan bronjong
tersebut di kemudian hari masih perlu diperkuat dan disempurnakan. Toe drain / drainasi kaki
tanggul atau bendungan Dengan memasang bronjong-bronjong di ujung kaki bagian luar tanggul
atau bendungan, aliran resapan air yang terjadi di dalam tubuh tanggul atau bendungan diarahkan
melewati kaki tanggul yg dipasang bronjong sehingga tidak menyebabkan longsornya bangunan.

Pasangan bronjong untuk pondasi jalan Untuk mengatasi masalah pondasi jalan yg harus melintasi
daerah yang tanahnya lunak, salah satu cara yang dapat dilakukan ialah dengan menempatkan
lapisan bronjong sebagai pondasi jalan

PELAKSANAAN PEKERJAAN Hal-hal yang perlu diperhatikan pelaksana Karena baik atau
buruknya hasil pelaksanaan pekerjaan bronjong akan banyak ditentukan oleh kecermatan para
pengawas dalam melaksanakan tugasnyan, maka agar diperhatikan hal-hal berikut ini. o Sebelum
menetapkan bahwa bangunan yang direncanakan akan menggunakan konstruksi bronjong, lebih
dahulu perlu diketahui bahwa batu untuk pengisi bronjong mudah diperoleh di sekitar lokasi
pekerjaan. o Gambar-gambar desain telah sesuai dengan keadaan lapangan. o Bahan-bahan yang
diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan telah cukup tersedia terutama batu dan bronjong-bronjong
agar tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan. o Selama pelaksanaan pekerjaan, para pengawas
harus selalu berada di tempat pekerjaan untuk melakukan kewajibannya dan telah memahami
ketentuan-ketentuan mengenai pelaksanaan pekerjaan bronjong.

CARA PELAKSANAAN 1. Bendung bronjong dari bambu Untuk dapat mendapatkan air irigasi,
untuk tanaman padi di sawahnya, para petani membuat sendiri bendung-bendung bronjong dari
anyaman bambu. Cara membuat bendung dilakukan berdasarkan kebiasaan petani setempat dan
tinggi bendung tidak lebih dari 1,50 meter, atau 3 (tiga) lapis bronjong. Agar bronjong-bronjong
tersebut tidak terlepas, maka bronjong bronjong tersebut saling diikat antara satu dengan lainnya.
Pengisian batu kedalam bronjong dilakukan melalui lubang-lubang anyaman dengan cara
menggeser anyaman bronjong dan dikembalikan kepada keadaan semula setelah bronjong terisi
penuh. Agar isi bronjong dapat benar-benar padat, maka batu yang digunakan untuk pengisi
bronjong harus terdiri atas bermacam macam ukuran. Dan untuk menambah banyaknya air yang
dapat disadap, adakalanya dibagian hulu bendung diberi timbunan baru.

2. Bendung matras Bendung matras dibuat dari bronjong-bronjong yang berbentuk prismatis yang
disusun secara berlapis-lapis. Yang perlu diperhatikan pada waktu membuat bendung matras
adalah sebagai berikut : 1) Tinggi bendung tidak boleh lebih dari 5 (lima) lapis, bendung tersebut
tidak ekonomis dan kurang efisien. 2) Untuk menghemat pemakaian bronjong, inti bendung cukup
diisi dengan batu-batu kosong yg terdiri atas bermacam macam ukuran. 3) Bronjong harus saling
diikat agar tidak mudah lepas dan pengisian batu ke dalam bronjong dilakukan lapis demi lapis.
4)Isi bronjong harus benar-benar padat, dan batu-batu yang digunakan untuk mengisi bronjong
harus terdiri atas bermacam-macam ukuran agar tidak terdapat rongga-rongga diantara sela-sela
timbunan batu. 5). Tidak dibenarkan untuk memasukkan batu kedalam bronjong melalui lubang-
lubang anyaman, karena akan dapat merusak anyaman sehingga akan mengurangi kekuatan
bronjong.

6). Untuk menutup lubang-lubang anyaman harus digunakan/dipilih batu-batu yang permukaannya
rata (atau sengaja diratakan), agar kawat-kawat anyaman bronjong dapat menempel pada
permukaan batu tersebut; dan ukuran batu harus lebih besar dari pada ukuran lubang-lubang
anyaman. 7). Bendung bronjong tidak boleh kedap air, tetapi untuk mengurangi resapan air
kedalam tubuh bendung dapat disisipkan lapisan ijuk diantara sela-sela sambungan bronjong untuk
menambah banyaknya air yang dapat disadap kedalam saluran. 8). Sambungan bronjong untuk
lantai olahan bendung harus diberi ikatan yang berfungsi sebagai engsel. Dengan adanya ikatan
engsel tersebut, dimaksudkan apabila terjadi pengikisan tanah dibawah lantai olahan, akibat dari
anyaman bronjong pada lantai olahan tidak akan berpengaruh terhadap tubuh bendung. 9). Suatu
bendung yang direncanakan dengan konstruksi bronjong, hendaknya seluruh bangunan bendung
juga dibuat dari bronjong-bronjong kecuali untuk lubang intake yang harus dilaksanakan dengan
pasangan batu.

10). Tidak dibenarkan menggunakan tiang-tiang atau patok-patok yang dipancangkan didalam
bronjong dengan maksud agar bronjong-bronjong tersebut tidak bergeser dari tempat
kedudukannya semula, karena : Tiang-tiang atau patok-patok tersebut akan dapat merusak kawat-
kawat anyaman bronjong. Apabila terjadi pergeseran tubuh bendung, berarti bahwa bangunan
tersebut belum memperoleh stabilitas yang diperlukan. Terjadinya pelapukan tiang-tiang atau
patok-patok kayu yang dipancangkan didalam bronjong, akan mengurangi isi bronjong dan
kepadatannya, sehingga akan mempengaruhi kekuatan bendung. 11). Kedudukan bendung harus
horisontal, dan dimusim kemarau mercu bendung harus terletak diatas muka air agar mudah
diperhatikan apabila terdapat kerusakan-kerusakan pada anyaman-anyaman bronjong.

Checkdam dari bronjong Untuk mempertahankan kedudukan lereng tanah atau kemiringan dasar
lembah sungai, juga dapat digunakan checkdam yang dibuat dengan konstruksi bronjong. Jika
perlu dapat dibuat beberapa checkdam pd beberapa tempat. Apabila checkdam cukup panjang,
dapat diperkuat dengan pilar- pilar disepanjang checkdam. Untuk memperkuat check dam sering
diperkuat dengan memasang beberapa pilar. Bangunan terjun pada saluran drainasi Bangunan
terjun / penerjun dari bronjong tidak dapat digunakan didaerah yg tanahnya banyak mengandung
pasir (tanah berpasir). Bangunan tersebut hanya akan digunakan pada saluran-saluran pembuang
(drainase) induk atau sekunder.

Pelapis tebing dan dasar saluran Konstruksi bronjong juga digunakan untuk melindungi
tebingtebing dan dasar saluran yang tanahnya mudah terkikis air Supaya tidak terdapat rongga
pada sambungan lapisan bronjong tebing saluran dan dasar saluran, maka bagian yang kosong
tersebut harus diisi batu. Untuk memperkuat kedudukan pasangan bronjong pada tebing saluran,
jika perlu pada kaki lapisan bronjong tersebut digunakan dua lapis bronjong sebagai pondasi.

Pelindungan tebing sungai Untuk melindungi tebing sungai terhadap pengikisan air dapat
digunakan bronjong guling (silindris), atau bronjong matras. Pemilihan terhadap dua jenis
bronjong tersebut ditentukan oleh keadaan air sungai dan kedalaman dasar sungai. a Sungai yang
dimusim kemarau tidak ada airnya. 1) Pemasangan bronjong pada tebing-tebing sungai yang
dimusim kemarau tidak ada airnya, pelaksanaannya akan sangat mudah dan hasilnya akan nampak
rapi 2) Untuk mencegah terjadinya pasangan bronjong yang diakibatkan oleh terkikisnya dasar
sungai, pada kaki pasangan perlu ditambahkan satu lapis bronjong sebagai pelindung.

3) Antara bronjong pelindung dengan kaki pasangan bronjong di tebing sungai harus diberi ikatan
engsel; dengan maksud apabila terjadi pengikisan didasar sungai, turunnya bronjong pelindung
tidak akan berpengaruh pada pasangan bronjong tebing. 4) Dan untuk mencegah masuknya butir-
butir tanah tebing kedalam pasangan bronjong. Diantara bronjong dengan galian tanah harus diberi
lapisan ijuk. b Tebing sungai yang dalam dan airnya tidak pernah surut Untuk mengatasi
pengikisan terhadap tebing-tebing sungai yang airnya tidak pernah surut, dapat dilakukan dengan
2 (dua) cara:

1) Menggunakan bronjong guling Untuk sungai yang kedalaman airnya kurang dari 3,00 meter,
cara yang mudah dilakukan ialah dengan menggunakan bronjong-bronjong guling yang dijejerkan
disepanjang tebing sungai Hasil pekerjaan yang dilakukan dengan cara ini, biasanya agak kurang
rapi karena kedudukan bronjong didalam sungai dimana bronjong-bronjong tersebut disandarkan.
Bronjong-bronjong tersebut harus saling terikat antara satu dengan lainnya dan pengisian batu
dilakukan melalui kepala bronjong

Bronjong guling dipasang tegak untuk lokasi pemasangan yang tidak pernah surut.

2) Menggunakan bronjong matras Untuk pengaman tebing sungai yang airnya cukup dalam dan
tidak dapat dijangkau oleh bronjong guling, dapat digunakan bronjong matras yang diletakkan di
atas rakit. Penempatan bronjong-bronjong pada kedudukan yang diinginkan dilakukan dengan
menggunakan katrol atau derek. Pelaksanaan pekerjaan secara sederhana dapat dilihat pada
gambar berikut Bagian-bagian yang kosong dibelakang bronjong harus diisi batu, yang juga akan
menjadi tempat kedudukan bronjong diatasnya

Pemasangan bronjong pada lokasi yang airnya tidak pernah surut / selalu tergenang air

Bronjong matras dapat dipasang dengan mudah apabila kondisi air rendah.

Krib Cara-cara pembuatan krib dari bronjong untuk mengarahkan arus aliran air, dapat dilihat
didalam. Yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pekerjaan krib dari bronjong tersebut ialah
pada sambungan perpanjangan bronjong diujung kaki krib harus digunakan ikatan engsel&puncak
bronjong harus terletak diatas muka air banjir. Gambar dibawah menunjukkan salah satu cara
menetapkan letak dan arah krib. Bagian hulu krib harus masuk kedalam tebing sungai.

Menentukan arah Krib. Arah aliran berubah setelah dipasang Krib

Dinding penahan tanah a Konstruksi bronjong juga digunakan untuk membuat dinding atau
tembok penahan terhadap longsoran tanah. b Tembok penahan tanah yang dibuat dari bronjong
tidak mudah patah, dan dapat berfungsi sebagai drain. c Lapisan ijuk yang disisipkan dibelakang
tembok, dimaksudkan agar butir-butir tanah tidak masuk kedalam lapisan bronjong. d Untuk
menetapkan ukuran tembok penahan tanah yang dibuat dari bronjong, digunakan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut : e Jika tinggi tembok penahan tanah = 2/3 H, dan bagian bawah yang
tegak adalah 1/3 H.

Dinding penahan tanah

Tembok pangkal jembatan dari konstruksi bronjong Dalam keadaan darurat, konstruksi bronjong
dapat dimanfaatkan untuk membuat tembok-tembok pangkal jembatan darurat. Susunan balok-
balok kayu dibawah tembok pangkal yang harus selalu terletak dibawah permukaan air adalah
merupakan tempat kedudukan tembok pangkal, sekaligus juga agar permukaan
tembokpelaksanaan tembok pangkal jembatan tersebut mempunyai kedudukan yang sama
tingginya.

Bronjong sebagai tembok pangkal jembatan

Konstruksi bronjong sebagai pondasi jalan a Dalam merencanakan suatu lintasan (alignment)
jalan, pada umumnya dipilih medan yang sifat-sifat tanahnya cukup stabil dan sesuai bagi suatu
konstruksi jalan. b Namun adakalanya bahwa pada beberapa bagian atau bagianbagian yang harus
dilintasi harus melalui daerah-daerah yang sifat-sifat tanahnya kurang sesuai bagi suatu konstruksi
jalan, dan tidak ada pilihan lain untuk menghindarkannya. c Dalam keadaan demikian, terutama
untuk mengatasi masalah pondasi jalan; berdasarkan pertimbangan praktis dan ekonomis tetapi
secara ekonomis dapat dipertanggung jawabkan maka salah satu cara yang dapat dilakukan ialah
dengan cara membuat pondasi jalan dari lapisan bronjong. d Apabila tindakan tersebut harus
dilakukan, maka pada waktu melaksanakan pekerjaan bronjong diperlukan
pengawasanpengawasan khusus dan lebih teliti.

Konstruksi bronjong sebagai pondasi jalan

PEMELIHARAAN BANGUNAN Pemeliharaan Bangunan BRONJONG Sebagai suatu bangunan


semi permanen, kekuatan bangunan yang dibuat dari bronjong terletak pada kwalitas bronjong
yaitu kwalitas kawat, anyaman dan isi bronjong. Bangunan bronjong akan tahan lama dan selalu
berfungsi dengan baik, apabila pada waktu pembangunannya dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan spesifikasi yang telah ditetapkan, dan selalu dilakukan pengamatan, pemeliharaan dan
perawatan yang berkesinambungan terhadap bangunan tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan bangunan-bangunan yang dibuat dari konstruksi
bronjong adalah sebagai berikut:

a. Pemeliharaan anyaman Anyaman bronjong harus selalu diperiksa, dan apabila terdapat anyaman
yang putus atau rusak harus segera diperbaiki atau disulam dengan anyaman baru. Tindakan-
tindakan tersebut terutama harus dilakukan terhadap bangunan-bangunan bronjong yang terletak di
sungai yang pada waktu musim banjir membawa batang2 kayu, rumpun2 / batang2 bambu atau
benda-benda lain yang dapat merusak anyaman anyaman bronjong. Pemeriksaan dan perbaikan
terhadap anyaman-anyaman bronjong dilakukan pada setiap kali selesai datang banjir. b. Isi
bronjong Isi bronjong yg berkurang harus segera ditambah agar bronjong dapat tetap padat.
Pemeriksaan dan perbaikan secara keseluruhan dilakukan pada saat musim kemarau

Contoh bronjong dengan isi batu tetap padat

c. Bangunan yang turun Apabila terdapat pelendutan / penurunan (settlement) bronjong pada
bagian-bagian tsb, harus ditambahkan lapisan bronjong baru agar kedudukan bangunan semakin
mantap. d. Tidak boleh memancang kayu kedalam bronjong. Tidak dibenarkan memancang
tonggak-tonggak kayu / tonggak tonggak besi dan sebagainya, kedalam bronjong, dengan maksud
agar kedudukan bangunan bronjong tidak bergeser, karena akan dapat merusak anyaman bronjong,
disamping akan mengurangi kepadatan bronjong apabila tonggak-tonggak dari kayu tersebut telah
lapuk ; Untuk memudahkan perawatan dan pemeliharaanya, puncak / mercu bendung bronjong
harus terletak diatas muka air rendah.

e. Sebelum mendapatkan kedudukan yang mantap (stabilished), tidak dibenarkan untuk melakukan
usaha-usaha agar bendung bronjong menjadi kedap air dengan maksud agar bendung tersebut
dapat mengempang air sebanyaknya. f. Untuk keperluan perawatan dan perbaikan-perbaikan
bangunan yang dibuat dari bronjong-bronjong kawat, pada lokasi-lokasi bangunan yang
bersangkutan perlu tersedia kawat-kawat bronjong.
PENINGKATAN BANGUNAN BRONJONG SETELAH KONDISI STABIL Setelah menjalani
kurun waktu yang agak lama dan memperoleh kedudukan yang mantap, bangunan-bangunan yang
semula dibuat dari bronjong dapat ditingkatkan menjadi bangunan-bangunan permanen antara lain
untuk : - Tanggul-tanggul pengaman pantai - Pengamanan tebing kolam waduk atau danau -
Bendung Dan untuk mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan anyaman kawat pada permukaan
bronjong, bangunan-bangunan bronjong tersebut, harus diberi lapisan pelindung yang dibuat dari
beton atau lapisan aspal. Membuat lapisan pelindung pada bendung-bendung bronjong yang telah
dapat menggunakan pasangan batu. Dengan adanya lapisan pelindung yg menyelimuti permukaan
bangunan bronjong tersebut, bangunan yang dibuat dari konstruksi bronjong akan menjadi
bangunan yang kedap air. Usaha-usaha untuk meningkatkan bangunan-bangunan yang dibuat dari
bronjong menjadi suatu bangunan permanent hanya dapat dilakukan dengan melakukan
pemeliharaan dan perawatan yang terus-menerus terhadap bangunan-bangunan tersebut.

Peningkatan bangunan bronjong menjadi bangunan permanen

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai