(EKSEPSI)
I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim Yang Terhormat
Setelah mempelajari dan mendengr secara seksama surat dakwaan Saudara Peuntut
Umum maka sesuai hukum acara, sekarang adalah giliran kami, Tim Pembela Terdakwa,
untuk memberikan pendapat, apakah Surat Dakwaan ini telah memenuhi azas dan ketentuan
hukum untuk mendudukkan anggota DPR, Aberson M. Shihaloho ini menjadi Terdakwa dan
sekaligus menjadi dasar satu-satunya sebagai pedoman untuk memeriksa dalam persidangan
nanti yakni apakah ia telah melakukan tindak pidana sebagaimana diuraikan dalam Surat
Dakwaan.
Dari Surat Dakwaan yang sudah dibacakan pada pokoknya saudara Aberson ini,
“dengan sengaja melakukan penghinaan terhadap Presiden dan Wakil Presiden, yaitu…
telah mengucapkan kata-kata atau kalimat yang sifatnya menyerang kehormatan atau
martabat atau nama baik Presiden Suharto” dan “dengan sengaja di muka umum, lisan atau
tulisan menghina suatu pengusaha atau badan hukum yang ada di Indonesia” dalam hal ini
ABRI dan MPR/DPR RI. Semuanya menurut Surat Dakwaan dilakukan pada saat memberi
ceraah atau berpidato di hadapan orang banyak dalam acara mimbar bebas di kantor DPP
PDI, acara yang secara umum dikenal dengan mimbar demokrasi. Sebagaimana diketahui,
acara itu disebut member demokrasi karena adalah sepengetahuan pihak keamanan bahkan
seizing pihak keamanan, hasil pembicaraan setelah peristiwa Gambir.