KOMUNIKASI BISNIS
Nama Kelompok:
Aini Barriklana
Nabila Kusuma
Putra Fanda
Shafira Dewi A
1.1 Latar Belakang
Didalam kehidupan ini, tentunya kita selalu melakukan negosiasi. Baik dengan ayah ke
anaknya, teman, maupun rekan bisnis. Negosiasi dapat menjembatani perbedaan yang ada dan
menghasilkan kesepakatan antar pihak yang terlibat. Dalam dunia bisnis, istilah negosiasi
bukanlah hal yang baru. Negosiasi digunakan untuk menjembatani dua kepentingan yang
berbeda, misalnya antara produsen dengan konsumen. Oleh karena itu, agar terjadi suatu
kesepakatan di antara kedua belah pihak, diperlukan negosiasi. Sementara itu, orang yang
melakukan negosiasi sering disebut sebagai seorang negosiator.
Dalam komunikasi bisnis bernegosiasi sangat dibutuhkan dalam mencapai suatu
kesepakatan bersama antara dua belah pihak yang bersangkutan. Dalam bernegosiasi ada tata
cara tersendiri sehingga kesepakatan di antara keduanya bisa tercapai. Dalam makalah ini akan
dibahas lebih jelas yang berkaitan dengan permasalahan negosiasi, seperti pengertian negosiasi,
berbagai tahapan atau proses bernegosiasi, ketrampilan bernegosiasi, peran seorang negosiator,
tipe negosiator dan pengalaman pribadi dalam bernegosiasi.
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pentingnya negosiasi dalam dunia bisnis, serta menganalisis mengenai proses
negosiasi, keterampilan dalam negosiasi, dan tipe-tipe negosiator secara lebih jelas.
2. Sebagai media belajar kami sebagai mahasiswa.
2.2 Proses Negosiasi
Menurut Hartman, ada tiga tahapan penting dalam bernegosiasi, yaitu tahap perencanaan
(sebelum negosiasi), tahap implementasi (selama negosiasi), dan tahap peninjauan (setelah
negosiasi).
1. Tahap perencanaan
Tahap perencanaan negosiasi membutuhkan tiga tugas utama, yaitu merencanakan sasaran
negosiasi, memutuskan strategi, dan memperjelas proses negosiasi. Negosiasi yang baik
tentunya membutuhkan proses persiapan dan perencanaan yang matang, dengan terlebih dahulu
melakukan background check terhadap apa yang akan di negosiasikan, dengan siapa kita akan
melakukan proses negosiasi.
2. Tahap Implementasi.
Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan atau tindakan yang diperlukan agar
mencapai sukses dalam bernegosiasi. Implementasi strategi memiliki komponen utama yaitu
taktik, antara lain:
a. Taktik Cara Anda
Yang termasuk taktik “Dengan Cara Anda” adalah bahwa Anda tahu tujuan yang ingin
dicapai, Anda bersikeras dan memaksa pihak lawan agar percaya bahwa Andalah yang benar,
berinisiatif, dan mempertahankannya, Anda yang mengendalikan proses negosiasi, dan Anda
terus menekan.
b. Taktik Bekerja Sama
Taktik ini menegaskan bahwa Anda mau mendengarkan pihak lawan dan mengetahui apa
yang ada di benak mereka, Anda yang memutuskan untuk bersikap reaktif (bukan proaktif), siap
bekerja sama jika proposal pihak lawan sejalan dengan sasaran Anda, Anda setuju, tidak setuju
dan kadang-kadang mengembangkan ide-ide mereka, Anda membuat mereka berhasil.
c. Taktik Tidak Bertindak Apa-Apa
Taktik ini merupakan sikap keras kepala dalam bernegosiasi. Dalam hal ini Anda tetap
bersikukuh pada pendirian sebelumnya dan tidak mudah berubah. Taktik ini dilakukan karena
Anda ingin mempertimbangkan sesuatu, salah satu trik untuk mengulur waktu, upaya membuat
pihak lawan gugup atau grogi, dan Anda percaya inilah saatnya menilai secara perspektif.
d. Taktik Melangkah ke Tujuan Lain
Taktik ini menuntut Andalah yang harus aktif menggeser suatu persoalan ke persoalan
lain. Andalah yang memang mencoba untuk menghindar dari suatu persoalan agar tidak dibahas.
Taktik ini diambil dengan alasa, Anda punya peluang memenangkan negosiasi, pihak lain justru
memenangkan negosiasi bila suatu persoalan dibahas lagi, waktunya tidak tepat, atau ada
kesepakatan lain yang perlu dibahas lagi.
b) Tipe Akomodator
Tipe akomodator dari seorang negosiator memiliki pengertian bahwa seorang
negosiator tersebut akan berorientasi pada hubungan yang baik. Ini berarti umumnya
negosiator dengan tipe akomodator akan berusaha “menyenangkan” orang lain.
Biasanya negosiator tipe akomodator lebih berusaha menjaga mood dari beberapa
macam pihak yang terlibat.
c) Tipe Analisis
Hampir mirip dengan tipe asertif, tipe analisis merupakan tipe negosiator yang sama-
sama bersifat menyampaikan sesuatu dengan berusaha tanpa menyakiti beberapa
pihak yang ada. Perbedaannya ada pada spontanitas dari pesan yang akan
disampaikan. Pada tipe asertif, seseorang mungkin akan lebih spontan
mengungkapkan apa yang menjadi inti permasalahan. Tipe analisis tidak akan
terburu-buru dalam mengungkapkan hal tersebut sampai fakta dan data terkumpul
dengan terstruktur.
d) Tipe Curang
Tipe negosiator curang sudah terlihat dari namanya. Tipe ini akan berusaha
memenangkan kesepakatan dengan berbagai macam cara yang licik. Tentu saja ini
adalah jenis negosiator yang perlu dihindari, meskipun dalam beberapa macam
bisnis, praktik kecurangan diambil untuk memenangkan suatu pihak saja. Ini adalah
salah satu hal yang kurang bagus dan etis ketika diterapkan dalam dunia bisnis.
Persaingan bisnis menjadi kurang sehat tentunya. Manajemen public relations
agaknya menjadi sebuah hal yang kurang dikuasai oleh tipe ini.
e) Tipe Profesional
Tipe profesional sebenarnya merangkum tiga tipe negosiator teratas dari daftar ini.
Sikap yang profesional ditunjukan sebagai jalan untuk membuka keobjektifan dari
kesepakatan bisnis yang akan diambil. Tipe negosiator dalam komunikasi bisnis ini
termasuk bagus dan cocok untuk digunakan manakala ada kesepakatan bisnis yang
penting dan perlu diambil. Bahkan, bisa saja tipe ini menguasai komunikasi bisnis
lintas budaya yang menjadikan kesepakatan cepat untuk diambil.
f) Tipe Bodoh
Negosiator tipe bodoh adalah tipe yang tidak berusaha memenangkan kedua belah
pihak. Ini sedikit menggelikan, karena bagaimana pun juga, kesepakatan bisnis ingin
dicapai dengan menggunakan bantuan negosiator. Namun sayangnya, ada tipe yang
justru tidak ingin memenangkan kesepakatan untuk kedua belah pihak. Hasilnya
tentu saja membuat hasil kesepakatan yang akan diambil menjadi lebih lama dan
mengulur-ulur waktu
Rapat Bisnis adalah pertemuan dua orang atau lebih disuatu tempat, baik didalam maupun diluar
kantor untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan bisnis tertentu.
Dalam dunia ini rapat bisnis tentu orientasi atau tujuan nya adalah bisnis yaitu
dengan memperoleh keuntungan (laba), disamping itu rapat bisnis umumnya bersifat
resmi atau formal dan cenderung protokoler seremonial.
1. Berbagi informasi
Rapat bisnis yang diselenggarakan oleh sebuah perusahaan bisa saja hanya
dimaksudkan untuk menginformasikan berbagai informasi penting yang harus
diketahui oleh peserta rapat, diikuti dengan sesi Tanya jawab. Contoh: manajer
pemasaran menginformasikan kepada peserta rapat bahwa perkembangan
penjualan selama satu semester ini mengalami perkembangan yang cukup
menggembirakan bila dibandingkan dengan penjualan semester lalu.
Tujuan dari rapat bisnis tentang penjajakan ide/gagasan (brainstorming) biasa nya
berjalan dengan memperkenalkan ide-ide baru yang akan dikerjakan oleh
perusahaan yang akan dating, atau bisa juga sebagai pertemuan antar karyawan
untuk mengeluarkan ide-ide dari masing-masing karyawan untuk kemajuan
perusahaan.
3. Evaluasi ide/gagasan
4. Pengambilan keputusan
Tujuan pengambilan keputusan seperti ini biasa nya hanya para kepala atasan
yang memegang perusahaan tersebut yang menjalankan rapat untuk membahas
suatu ide/gagasan yang baru apakah ide/gagasan tersebut dapat dijalankan
dengan baik atau malah merugikan perusahaan.
5. Membuat dokumen
Tujuan membuat dokumen sebelum ide-ide atau gagasan dijalankan oleh para
karyawan biasanya mereka harus membuat suatu dokumen yang dibahas didalam
rapat bisnis untuk mempelancar kemajuan perusahaan berjalan lancar.
6. Memotivasi pekerja
Jenis-jenis Rapat
1. Pengarahan (Briefing)
Briefing sering disebut juga sebagai rapat pengarahan (direct atau instruct
meeting). Dalam briefing pimpinan rapat cenderung hanya menyampaikan
informasi atau memberikan arahan, perintah kepada karyawan dalam suatu
perusahaan untuk melakukan atau menyelesaikan suatu tugas tertentu.
Disamping itu briefing juga dimaksudkan untuk mengingatkan kembali para
karyawan tentang peran, tugas, dan tanggung jawab mereka dalam menjaga dan
mengembangkan perusahaan kedepan.
Rapat konsultasi ini disebut juga sebagai suatu rapat berbagai informasi (sharing
information) kepada pihak lain. Dalam rapat tersebut dimaksudkan terjadi suatu
proses untuk saling member dan menerima ide, gagasan, pandangan, keluhan
atau masukan dari pihak lain.
Rapat dewan merupakan pertemuan yang terdiri atas sekelompok orang dengan
latar belakang minat yang berbeda-beda untuk memutuskan masalah tertentu
dengan cara mencari consensus bersama diantara mereka.
Rapat informasional merupakan pertemuan antara dua orang atau lebih disuatu
tempat yang dimaksudkan untuk menyampaikan informasi tertentu kepada para
peserta rapat bisnis. Hal yang perlu diperhatikan adalah cara menyampaikan
sebuah informasi: usahakan informasi tersebut dijelaskan dengan jelas, ringkas,
menarik dan tidak bertele-tele.
Rapat motivasional merupakan suatu pertemuan antara dua orang atau lebih
disuatu tempat untuk memotivasi para peserta rapat dalam melakukan sesuatu.
Rapat partisipatif merupakan suatu pertemuan antara dua orang atau lebih di
suatu tempat untuk meningkatkan tingkat partisipasi dalam rapat bisnis. Salah
satu bentuk partisipasi peserta rapat bisnis adalah kemampuan untuk
mendengarkan dengan baik. Karena pendengar yang baik dapat memahami cara
berfikir orang lain, serta menghargai ide, gagasan, atau pandangan peserta
rapatbisnis yang lain.
Untuk menghasilkan sebuah keputusan rapat bisnis yang baik dan pelaksanaannya berjalan
dengan baik, diperlukan perencanaan sebaik-baiknya. Perencanaan (planning) yang baik tentu
akan membantu mempermudah pencapaian tujuan yang di kehendaki. Untuk memberikan
arahan selama rapat bisnis berlangsung, perlu disiapkan rancangan agenda rapat bisnis mulai
dari awal hingga akhir (selesai).
Ada beberapa cirri tentang bagaimana mendisain sebuah agenda rapat bisnis yang baik, antara
lain:
· Bahan-bahan rapat dibagikan kepada setiap peserta rapat bisnis selambat-lambatnya seminggu
sebelum rapat bisnis diadakan.
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan dengan baik,
khususnya bagi anda yang bertugas sebagai panitia penyelenggara rapat bisnis,
antara lain:
1. Undangan.
Undanga rapat bisnis bagi peserta sebainya diedarkan beberapa hari sebelum
rapat bisnis berlangsung, misalnya seminggu sebelumnya dan dilengkapi dengan
bahan-bahan yang akan dibahas dalam rapat bisnis tersebut. Hindari
penyampaiyan rapat bisnis secara mendadak , misalnya sehari sebelum
pelaksanaan rapat bisnis tanpa dilengkapi dengan bahan atau materi yang akan
dibahas dalam rapat bisnis tersebut.
Waktu dan tempat pelaksanaan rapat bisnis perlu dipastikan terlebih dahulu
sebelum undangan diedarkan keseluruh peserta rapat. Dalam hal ini waktu
menunjukan tanggal, bulan, tahun dan jam berapa rapat bisnis dilaksanakan.
Sedangkan mengenai tanggal pelaksanaan nya rapat bisnis perlu dicantumkan
secara jelas dan terinci. Misalnya; tempat pelaksanaan rapat bisnis diruang
arjuna wiwaha, lantai 2 hotel permata indah, jalan kusuma bangsa no. 223 telp.
(0271)123456 Sukarta 57126.
Dalam hal ini menujuk pada waktu mulai dan berakhirnya rapat bisnis. Penetapan
waktu akan dimulainya dan berakhirnya sebuah rapat tentu sangat penting
artinya bagi para peserta rapat bisnis. Sebagai contoh, dalam undangan
dicantumkan dengan jelas bahwa rapat bisnis akan berlangsung mulai jam 08:00
hingga jam 16:00.
4. Pembawa acara.
Adakalanya, pembawa acara (MC) diperlukan untuk memandu rapat bisnis agar
berjalan dengan lancar, pembawa acara harus memahami dengan baik sebuah
agenda rapat bisnis.
Pada umumnya, ketua panitia memberikan laporan atas pelaksanaan rapat bisnis.
Misalnya, maksud dan tujuan rapat bisnis, jumlah peserta dan bidang fungsional
(misalnya; departemen pemasaran, produksi, keuangan, sumber daya manusia
dan teknologi informasi).
6. Jumlah peserta.
Perlu dipastikan jumlah peserta rapat bisnis yang akan diundang dalam rapat
bisnis tersebut. Kepastian jumlah peserta tentu berkaitan erat dengan jumlah
kursi yang harus disiapkan, bahan-bahan rapat bisnis, kamar penginapan yang
disediakan (bila harus menginap dihotel), dan konsumsi yang harus disediakan
bagi para peserta rapat bisnis.
Peserta rapat bisnis bisa berasal dari berbagai devisi, departemen, atau bagian
dalam dan luar perusahaan. Dalam hal ini perlu dipastikan nama peserta dan
jabatan fungsional dalam suatu perusahaan, misalnya: Sdr. Muhammad Rifai
Hidayat jabatan fungsionalnya sebagai manajer pemasaran dari luar perusahaan
atau Sdr. Ridho Amirudin sebagai manajer produksi dari dalam perusahaan.
9. Narasumber.
Pada umumnya, dalam rancangan agenda rapat bisnis sudah dicantumkan dengan
jelas berapa waktu untuk masing-masing nara sumber yang akan menyampaikan
materinya dalam rapat bisnis tersebut, dan berapa waktu yang disediakan untuk
sesi Tanya jawab.
Agenda rapat bisnis seharus nya sudah memperhitungkan waktu khusus untuk
beristirahat, sholat dan makan siang, atau makan malam. Waktu istirahat sangat
diperlukan bagi para peserta untuk menyegarkan kembali energy yang terkuras
selama berjam-jam disalam ruang rapat bisnis. Pikiran yang sear diharapkan
dapat membantu memunculkan ide-ide yang segar dan cerdas bagi kemajuan
perusahaan kedepan.
13. Akomodasi.
Petugas yang menangani bidang akomodasi rapat bisnis berperan penting dalam
kesuksesan sebuah rapat bisnis, dalam hal ini bidang akomosdasi mencangkup
kesiapan penginapan dan konsumsi bagi peserta rapat bisnis.
• Ruangan, dekorasi dan sound system siap digunakan untuk rapat bisnis.
• Pembawa acara dapat memulai rapat tepat waktu dan selesai tepat waktu.
• Semua fasilitas (meja, kusi, laptop, LCD projector, flip charts, konsumsi)
tersedia cukup dan dalam.
Narasumber (presenter)
Peserta (participants)
• Bertanya sesuai dengan topic yang dibahas dan pada poin yang di tuju.
Susunan tempat duduk yang berbentu huruf “U” (U shape) lebih sesuai
digunakan untuk jumlah peserta yang lebih banyak dari pada bentu persegi
empat.
Susunan tempat duduk yang bergaya ruang kelas (classroom style) dapat
digunakan untuk rapat bisnis yang dihadiri oleh para peserta rapat bisnis
dalam jumlah yang bisa mencapai ratusan orang.
Selain itu, susunan (layout) tempat duduk juga dapat disusun dalam berbagai
gaya (bentuk) lain,
1. Gaya chevron (chevron style)
tempat duduk pada gaya ini pada dasarnya memberikan keleluasaan bagi
audiens untuk dapat lebih memuaskan perhatian atau focus pada pembicara
yang berada didepan. Susunan tempat duduk pada gaya ini berbentuk huruf
“V”.
Tempat duduk dengan gaya seperti ini sama dengan gaya chevron, hanya
perbedaannya menempatkan barisan tempat duduk di sisi tengah antara sisi
sebelah kiri dan sisi sebelah kanan, secara umum tampilannya masih
berbentuk huruf “V”.
Tim perumus yang telah disepakati dalam pelaksanaan rapat bisnis tersebut
perlu menindaklanjuti apapun yang telah dirumuskan sementara selama rapat
bisnis tersebut hingga menjelang usai. Selanjutnya, begitu rapat bisnis
dinyatakan selesai, tim perumus segera melakukan kompilasi semua bahan
selama rapat bisnis berlangsung, termasuk dokumentasi audio-visual. Dalam
hal ini tim perumus perlu melibatkan berbagai pihak untuk menghasilkan
dokumen penting hasil rapat bisnis tersebut. Selanjutnya, secara formal pihak-
pihak yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan rapat bisnis tersebut
membubuhkan tanda tangan dan menyerahkannya ke pimpinan perusahaan
untuk menjadi dokumentasi penting yang harus ditindak lanjuti dikemudian
hari.
Apabila rapat bisnis tersebut melibatkan mitra bisnis dari perusahaan lain,
sudah selayaknya mitra bisnis tersebut memperoleh laporan hasil akhir rapat
bisnis. Hal ini karena mereka terlibat secara aktif bahkan menjadi sponsor
penting dalam rapat bisnis tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapatkan setelah mengupas secara mendalam tentang diatas adalah
bahwa perkembangan keterampilan negosiasi adalah suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan kita sehari-hari, karena hampir setiap hari kita melakukan suatu negosiasi. Oleh
karena itu, keterampilan dalam bernegosiasi adalah hal yang mutlak diperlukan, agar nantinya
negosiasi yang diadakan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu
Rapat Bisnis adalah berkumpulnya sekelompok orang untuk menyatukan pemikiran guna
melaksanakan urusan perusahaan. Dalam bab ini membahas rapat formal yang melibatkan empat
orang atau lebih, rapat organisasi dimaksudkan untuk berkomunikasi, perencanaan, penetapan
kebijaksanaan, pengambilan keputusan, atau pemberian motivasi kepada armada penjualan. Agar
berlangsung efektif, penyelenggaraan rapat perlu direncanakan.
3.2 Saran
1. Dalam melakukan negosiasi diperlukan seorang yang mampu melihat peluang, sabar, dan
memiliki daya sensitifikasi sosial yang tinggi.
2. Sebelum melakukan rapat bisnis sehendaknya perlu mempersiapkan kebutuhan rapat bisnis
dengan detail dan efektif
DAFTAR PUSTAKA
1. www.slideshare.net/elinituerlin/makalah-negosiasi-bisnis
2. pritowindiarto.blogspot.com/2014/11/makalah-negosiasi.html
3. kridaprayoga.blogspot.com/2015/04/contoh-makalah-negosiasi.html
4. Komunikasi Bisnis (Djoko Purwanto:bab18,hal:320)
5. http://www.artikelrapatbisnis.com
6. http://www.rapatbisnis.com/2013/10/jenis-jenisrapatbisnis.html