Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas rahmat beliau sehingga saya dapat
menyusun laporan kasus teoritis ini sampai selesai dengan tema STROKE ISKEMIK.Dan
kami mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan laporan kasus ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan
fakta pada laporan kasus ini.Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan
gambaran mengenai STROKE ISKEMIK serta penjelasannya.

Kami sebagai penulis dan penyusun menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh
dari kata sempurna dan perlu pendalaman lebih lanjut.oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan karya tulis ilmiah
ini. kami berharap semoga gagasan pada laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi dunia
kesehatan dan pendidikan pada khasusnya dan pada pembaca pada umumnya.

Padang, 27 September

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah


Stroke adalah salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian setelah penyakit
jantung dan kanker. Stroke sudah dikenal sejak zaman dahulu, bahkan sebelum zaman
hippocrates dimana penyakit ini merupakan penyakit saraf yang paling banyak menarik
perhatian (Harsono, 2009).
Stroke didefinisikan sebagai manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal
maupun menyeluruh (global), yang berlangsung secara cepat, berlangsung lebih dari 24 jam,
atau berakhir dengan maut, tanpa ditemukannya penyebab selain daripada gangguan vaskular
(WHO, 2003).
Stroke merupakan urutan ketiga penyebab kematian setelah jantung dan kanker di Amerika
Serikat (Rikesdas, 2007). Prevalensi di Amerika tahun2005 adalah 2,6%. Prevalensi
meningkat sesuai kelompok usia yaitu 0,8% pada usia 18-44 tahun, 2,7% pada usia 45-64
tahun dan 8,1% pada usia 65 tahun atau lebih tua. Pria dan wanita memiliki prevalensi yang
tidak jauh berbeda yaitu pria 2,7% dan wanita 2,5% (Satyanegara, 2010).
Stroke diklasifikasikan menjadi dua, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Sekitar 80-
85% merupakan stroke iskemik dan sisanya adalah stroke hemoragik (Price & Wilson, 2006).
Penelitian lain yang dilakukan di Itali menyatakan bahwa 67,3-82,6% mengalami stroke
iskemik, 9,9-19,6% mengalami intraserebral hemoragik, 1,6-4,0% subaraknoid hemoragik
dan 1,2-1,7% tidak terdeteksi (Blackwell, 2011). Berdasarkan keterangan yang telah
dipaparkan, peneliti mengkhususkan untuk melakukan penelitian pada orang yang mengalami
Stroke iskemik.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan, berdasarkan data dari tahun 1991
hingga tahun 2007 (hasil Riset Kesehatan tahun 2007) menunjukkan bahwa stroke
merupakan penyebab kematian dan kecacatan utama hampir di selu
ruh Rumah Sakit (RS) di Indonesia. Sementara data Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia
(PERSI) tahun 2009 menunjukkan bahwa penyebab kematian utama di RS akibat stroke
adalah sebesar 15%, artinya 1 dari 7 kematian disebabkan oleh stroke dengan tingkat kecacat
an mencapai 65% (DepKes, 2013).Menurut Riset Kesehatan dasar 2009, prevalensi penyakit
stroke non hemoragik sebesar 0,09%, prevalensi tertinggi di kota Surakarta sebesar 0,75%
(Dinkes Jateng, 2010).

B.Rumusan Masalah

C.Tujuan
BAB II

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. Pengertian
Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak yang
disebabkan kurang nya aliran darah ke otak sehigga mengganggu kebutuhan darah
dan oksigen di jaringan otak. (caplan, 2000).

B. Anatomi Fisiologi
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat
komputer dari semua alat tubuh. Bagian dari saraf sentral yang terletak dalam rongga
tengkorak (kranium) di bungkus oleh selaput otak yang kuat. Otak terletak dalam
rongga cranium berkembag dari sebuah tabung yang mulanya memperlihatkan 3
gejala pembesaran otak awal. Otak depan menjad hemifer serebri,korpus striatum,
talamus,serta hypotalamus. Otak tengah,tekmentum,kruscerebrium,korpuskur
digeminus. Otak belakang,menjadi pons varoli,mendulla oblongata,serebelu.
a. Serebrum
Serebrum (otak besar) merupakan bagian yang terluas dan terbesar dari otak,
berbentuk telur, mengisi penuh bagian atas rongga tengkorak. Masing-masing di
sebut fosa kranialis atas dan fosa kranialis mediac. Pada otak besar ditemukan
beberapa lobus :
1) Lobus frontalis adalah bagian ari sereberum yang terletak di depan sulkus
sentralis
2) Lobus parientalis terdapat di depan sulkus sentralis dan di belakangi oleh
korako oksipitalis.
3) Lobus temporalis, terdapat dibawah lateral dari fisura sereberalis dan di
depan lobus oksipitals
4) Oksipitals yang mengisi bagian belakang dari sereberum.

Kortek serebri selai di bagi alam lobus dapat juga di bagi menurut fungsi dan
banyak nya area. Cambel membagi bentuk kortek serebri menjadi 20 area.
Secara umum, kortek serebri di bagi menjaadi 4 bagian :
1) Kortek sensoris. Pusat sensasi umum primer suatu hemisfer serebri
yang mengurus bagian badan, luas daerah kortek yang menangani
suatu alat atau bagian tubuhyang bersangkutan.
2) Kortek asosiasi. Tiap indra manusia, kortek asosiasi sendiri merupakan
kemampuan otak manusia dalam bidang intelektual, ingatan ,pikiran,
ransangan yang di terima, yang di olah dan disimpan serta di hubugkan
dengan data yang lain. Bagian anterior lobus temporalis mempunyai
hubungan dengan psikokortek.
3) Korteks motoris menerima impuls dari kortek sensori, fungsi utamanya
adalah kontribusi pada traktus piramidalis yang mengatur bagian tubuh
kontralateral.
4) Korteks pre-frontal terletak pada lobus frontalis berhubungan dengan
sikap ental dan kepribadian.
b. batang otak
Batang otak terdiri dari:
1) Diensefason, bagian otak yang paling atas terdapat di antara serebelum dengan
mesen sefalon. Kumpulan dari sel saraf yang terdapat dibagian lobus
temporalis terdapat kapsula interna dengan sudut menghadap ke samping.
Fungsinya dari diensefalon:
a. Fasokonstriktor, mengecilakan pembuluh darah
b. Respiratori, membantu proses persyarafan
c. Mengontrol kegiatan reflex
d. Membantu kerja jantung
2) Mensesefalon, atap dari mensesefalon terdiri dari 4 bagian yang menonjol ke
atas. 2 di sebelah atas disebut korpus kuadrigeminus superior dan 2 sebelah
bawah disebut korpus kuadrigeminus inferior serta nervus troklearis berjalan
ke rah dorsal menyilang garis tengah ke sisi lain. Fungsinya:
a. Membantu pergerakan mata dan mengangkat kelopak mata.
b. Memutar mata dan pusat pergerakan mata
3) Pons varoli barikum pontis yang menghubungkan mesen sefalon dengan pons
varoli dan dengan serebelum, terletak di depan serebelum di antara otak
tengah dan medulla oblongata. Disini terdapat premoktosid yang mengatur
gerakan pernapasan dan reflek. Fungsinya:
a. Penghubung antara kedua baguian serebelum dan juga antara medulla
oblongata dengan serebelum dan otak besar
b. Pusat saraf nervus trigeminus
4) Medulla oblongata merupakan bagian dari batang otak yang paling bawah
yang menghubungkan pons varoli dengan medulla spinalis. Bagian bawah
medulla oblongata merupakan persambungan medulla spinalis ke atas, bagian
atas medulla oblonga yang melebar disebut kanalis sentralis di daerah bagian
tengan ventral medulla oblongata. Fungsinya:
a. Mengontrol kerja jantung
b. Mengecilkan pembuluh darah
c. Pusat pernapasan
d. Mengontrol kegiatan reflex
c. Serebelum (otak kecil)
Serebelum (otak kecil) terletak di bagian bawah dan dibelakang tengkorak di
pisahkan dengan serebelum oleh fisula transveralis di belakangi oleh pons vorali
dan di tas medulla oblongata.organ ini banyak menerima serabut afren sensoris,
meruoakan ousat koordinasi dan intergrasi. Bentuknya oval, bagian yang mengecil
pada sentral disebut fermis dan bagian yang melebar pada lateral disebut hemisfer.
Serebelum berhubungan dengan batang otak melalui pundun pulus serebri
inferior. Permukaan luar sebelum berlipat-lipat menyerupai serebelum tetapi
lipatannya lebih kecil dan lebih lentur. Permukaan serebelum ini mengandung zat
kelabu. Korteks serebelum dibentuk oleh substansia grisia, terdiri dari 3 lapisan
yaitu granular luar, lapisan purkinye, lapisan gramnular dalam. Serabut saraf yang
masuk dan yang keluar dari serebelum harus melewati serebelum.

C. Etiologi
Stroke iskemik disebabkan oleh adanya penyumbatan akibat gumpalan aliran
darh baik itu sumbatan karena trombosis (penggumpalan darah yang menyebabkan
sumbatan di pembuluh darah) atau embolik (pecahan gumpalan darah/udara/benda
asing yang berada dalam pembuluh darah sehingga dapat menyumbat pembuluh darah
sehingga dapat menyumbat pembuluh darah di otak ) ke bagian otak.

D. Patofisiologi
penurunan perfusi cerebral biasanya di sebabkan oleh sumbatan di arteri
cerebral atau perdarahan intra serebral. mengakibatkan iskemik pada jaringan otak
yang mendapatkan suplai dari arteri dan terganggu karena pembengkakan jaringan
sekelilingnya. sel-sel pada lokasi stroke akan mati kemudian terjadilah stroke ( black,
2014 hal : 618).

E. Woc
terlampir dibelakang
F. Klasifikasi
G. Tanda Dan Gejala/manisfestasi Klinis Strok Iskemik
a. peringatan dini / awal
1. hemiparesis transien { tidak permanen}
2. kehilangan kemampuan berbicara
3. kehilangan sensori setengah atau hemisensori
manifestasi –manifestasi dari stoke karena trombosis berkembang dalam
hitungan menit ke hitungan jam sampai hari. serangan yang lambat terjadi
karena ukuran trombus terus meningkat. pertama-tama terjadi sumbatan
sebagian pembuluh darah yang terkena kemudian total.
b. temuan secara umum
perubahan pada EKG mungkin termasuk kondisi atrial fibrilasi yang bisa
membantu mengidentivikasi penyebab dari stoke.
c. gangguan khusus setelah stoke
1. hemiparesis [kelemahan] dan hemiplegia [paralisis]
2. disstria [ kesulitan berbicara]
3. afasia [ penurun kemampuan komunikasi ]
4. apraksia [ kondisi yang mempengaruhi integrasi motorik kompleks ]
5. perubahan penglihatan
6. hemianopia homonimus
7. sindrom horner
8. agnosia
9. negleksi unilsteral
10. penurunan sensori
11. perubahan perilaku
12. inkontinensia (black, hal:619-625)
H. Pemeriksaan Penunjang
a. Diagnostik
1. computed tomography ( CT )
2. MRI
3. DWI
4. PI
b. laboratorium
1.

I. Penatalaksaan
a. manajemen medis
1. identifikasi awalnya stroke
2. mempertahankan oksigenasi serebral
3. memperbaiki aliran darah serebral
4. pencegahan komplikasi
5. pengontrolan gula darah
6. pemberian makanan melalui mulut harus dengan hati - hati
b. manajemen keperawatan
1. melakukan kolaborasi
2. menganjurkan latihan di tempat tidur
3. meningkatkan kemampuan berjalan
4. mengajarkan klien bagaimana menggunakan kursi roda
5. meningkatkan kontrol kepala
( black , 2014 hal : 634 ).
J. Komplikasi
Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalami komplikasi, komplikasi
nya sebagai berikut :
1. Berhubungan dengan imobilisasi ; infeksi pernafasan, nyeri pada daerah
tertekan, konstipasi, dan tromboflebitis.
2. Berhubungan dengan paralisis ;nyeri pada daerah punggung, dislokasi sendi,
deformitas dan terjatuh.
3. Berhubungan dengan keusakan otak ;epilepsi dan sakit kepala
BAB III

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas

Indentitas Pasien

Nama :

Umur :

Agama :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Agama :

Status Perkawinan :

Alamat :

Tanggal masuk :

Yang mengirim :

Cara Masuk RS :

Diagnose Medis :

Indentitas Penanggung Jawab

Nama :

Umur :

Hub dengan pasien :

Pekerjaan :
Alamat :

2. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Kesehatan Sekarang

Biasanya klien klien mengalami kesulitan dalam berbicara dan bergerak serta
kehilangan sensori setengah/hemisensori.

b. Riwayat Kesehatan Dahulu

Biasanya pasien memiliki riwayat hipertensi, pengguna alkohol berat,


pengguna kokain, dan polahidup.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga


biasanya keluarga pasien memiliki riwayat hipertensi, penyakit jantung, dan
stroke.

3. Pola Persepsi Dan Penandatanganan Kesehatan

Persepsi terhadap penyakit :

PENGGUNAAN :

 Tembakau : (√) Tidak ( ) Berhenti………….(tgl) ( ) Pipa ( )Cerutu (


) <1 bks/hari ( ) 1-2 bks/hari ( ) >2bks/hari.
 Alkohol : ( √ )Tidak ( ) Ya, jenis
/jumlah,______/Hari_____/Minggu_____/Bulan.
 Obat lain : ( )Tidak ( ) Ya,
Jenis__________________Penggunaan_____________
 Alergi (obat-obatan, makanan, plester, zat warna)
:________________Reaksi__________
Obat-obatan warung/tanpa resep dokter :obat sakit kepala migrant

4. Pola Nutrisi/Metabolisme
a. Pola Makan

Di rumah

Frekuensi:

3 x sehari.

Makan Pagi:

Lontong+Teh panas

Makan Siang:

Nasi + Ayam goreng+Teh es

Makan Malam:

Nasi+ayam goreng+air putih

Pantangan Alergi:

Tidak ada.

Makanan yang disukai:

Teh dan Kopi

Di Rumah Sakit

Diet/Suplement Khusus : Tidak ada

Instruksi Diet sebelumnya :( ) Ya ( √ )Tidak.

Nafsu Makan : ( )Normal ( )Meningkat( √ )


Menurun

( )Penurunan sensasi kecap ( ) Mual ( Muntah,


……….cc ( ) Stomatitis.

NG tube :( √ )Tidak ( )Ya.

Kesulitan Menelan (Disfagia) : ( √ )Tidak ( )Makanan Padat ( ) Cair.


Perubahan BB 6 bulan terakhir :( )Tidak ada( √ )
Ya,_______________________________________

Gigi:____Atas(__Parsial_√_Langkap)__________Bawah(__Parsial_√_Lengkap.

Riwayat masalah kulit :__√__Tidak ada____Penyembuhan


Abnormal___Ruam___Kering____Keringat berlebihan.

b. Pola Minum

Di rumah Di rumah sakit

Frekuensi : 4 x sehari Frekuensi : 8 x sehari

Jenis : mineral Jenis : mineral

Jumlah : 5 gelas Jumlah : 6 gelas

Pantang : -

Minuman disukai : -

5. Pola Eliminasi

a. BAB

Di rumah Di rumah sakit

Frekuensi :1 x sehari Frekuensi :1 x sehar

Konsistensi :Normal Konsistensi :Normal

Warna : kuning Warna :( √ )Kuning (


) Ada darah

( )lainnya,
……………………………

Tgl defekasi terakhir: 29 Oktober 2018

Masalah di rumah sakit : ( √ )konstipasi( )diare ( )inkontinensia


Kolostomi : ( √ )tidak( )ya,................jenis,............kateter

b. BAK

Di rumah Di rumah sakit

Frekuensi : 5 x sehari Frekuensi : 6 x


sehari____________

Jumlah : 1000cc Jumlah :


1500cc_______________

Warna : Kuning_______________
Warna :Kuning_______________

Masalah di rumah sakit :( )Disurinaria ( √ )Nokturia ( )Hematuria(


)Retensi ( )

Inkontinensia : ( √ )Tidak ( )Ya ( )Total ( )Siang hari ( )


Malam hari ( )Kadang-kadang.( )Kesulitan menahan berkemih ( )Kesulitan
mencapai toilet.

Kateter : ( √ )tidak ( )Ya,


kateter.............................................................

6. Pola Aktivitas/Latihan

a. kemampuan perawatan diri :

AKTIFITAS DI RUMAH DI RUMAH SAKIT

0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

Makan/minum √ √

Mandi √ √

Berpakaian/berdandan √ √

Toileting √ √

Mobilisasi di tempat tidur √ √

Berpindah √ √

Berjalan √ √
Menaiki Tangga √ √

Berbelanja √ √

Memasak √ √

Pemeliharaan rumah √ √

0= Mandiri 1= dengan alat bantu 2=Bantuan dari orang lain 3= Bantuan peralatan dan orang
lain 4= Tergantung/tidak mampu.

b. Kebersihan diri (x/hari)

Di rumah Di rumah sakit

Mandi : 2 x sehari Mandi : 1 x sehari

Gosok gigi : 2 x sehari Gosok gigi : 2 x sehari

Keramas : 1 x sehari Keramas : 1 x sehari

Potong kuku : 1 x seminggu Potong kuku :1 x


seminggu

c. Alat bantu : ( )tidak ada ( )Kruk ( )pispot di tempat tidur ( )walker ( )


tongkat

( )kursi roda.

d. Rekreasi dan aktifitas sehari-hari dan keluhan

e. olahraga :( )Ya ( √ ) tidak

f. kekuatan otot :

3/5 kekuatan otot melemah karena pasien tidak makan dengan benar/pasien tidak
nafsu makan

7. Pola Istirahat Tidur

Di rumah Di rumah sakit


Waktu tidur :Siang - jam Waktu tidur :Siang

Malam Malam

Jumlah jam tidur : Jumlah jam tidur :

Masalah di RS ( )tidak ada ( )terbangun ( )terbangun dini ( )insomnia ( )


mimpi buruk

Merasa segar setelah tidur ( )ya ( )tidak

8. Pola Kognitif-Persepsi

Status mental :( )sadar ( )afasia resptif( )mengingat cerita


buruk ( )terorientasi ( )kelam fikir ( )kombatif( )tak responsif

Bicara :( )normal ( )tak jelas ( )gagap ( )afasia


ekspresif

Bahasa sehari-hari : ( ) indonesia ( ) daerah ( ) lain-


lain__________________________

Kemampuan membaca :( )bisa ( )tidak

Kemampuan berkomunikasi : ( )bisa ( )tidak

Kemampuan memahami :( )bisa ( )tidak

Tingkat ansietas :( )ringan ( ) sedang( )berat ( ) panik Sebab,


karena dia takut perekonomian keluarganya.

Pendengaran :( √ )DBN( )kesukaran(__kanan__kiri) ( )tuli


(__kanan__kiri) ( )alat bantu dengar( )tinnitus

Penglihatan :( √ )DBN ( )kacamata( )lensa kontak ( )


kerusakan(__kanan__kiri) ( )buta (__kanan__kiri) ( )katarak (__kanan__kiri)
( )glaukoma

Vertigo :( )ya ( )tidak

Ketidaknyamanan/nyeri :__ ___tidak ada_____akut_____kronik


Deskripsi :

P :

Q :

R :

S :

T :

9. Pola Peran Hubungan

Pekerjaan :

Status pekerjaan : ( )bekerja ( )ketidakmampuan jangka pendek

( )ketidakmampuan jangka panjang ( )tidak bekerja

Sistem pendukung :( )pasangan ( )teman/tetangga ( )tidak ada

Keluarga serumah_______kerja tinggal berjauahan____________________

Masalah keluarga berkenaan dengan perawatan di rumah sakit: tidak ada

Kegiatansosial:-

Lain-lain : -

10. Pola Seksualitas/Reproduksi

Tanggal menstruasi akhir (TMA)


:____________________________________________________

Masalah mentruasi :( )ya,.................................................( )tidak

Pap Smear terakhir


:____________________________________________________

Pemeriksaan payudara/testis mandiri bulanan :( )ya ( )tidak

Masalah seksual berhubungan dengan penyakit : ada


11. Pola Persepsi Diri/Konsep Diri

a. Body image/gambaran diri

( )cacat fisik

( )perubahan ukuran fisik

( )fungsi alat tubuh terganggu

( )keluhan karena kondisi tubuh

( )transplantasi tubuh

( )pernah operasi

( )proses patologi penyakit

( )kegagalan fungsi tubuh

( )gangguan struktur tubuh

( )menolak berkaca

( )prosedur pengobatan yang mengubah fungsi alat tubuh

( )perubahan fisiologis tumbuh kembang

Jelaskan :

b. Role/peran

( )overload peran

( )konflik peran

( )perubahan peran

( )keraguan peran

( )transisi peran karena sakit

Jelaskan : Pasien berfikir jika dia sakit maka akan mengganggu keuangan
keluarga, karena dia tulang punggung keluarganya.
c. identity/identitas diri

( )kurang percaya diri

( )merasa terkekang

( )tidak mampu menerima perubahan

( )merasa kurang memiliki potensi

( )kurang mampu menentukan pilihan

( )menolak menjadi tua

Jelaskan :Pasien belum siap untuk tidak bekerja dan pasien merasa masih kuat
diusianya yang masih kepala 2

d. self esteem/harga diri

( )mengkritik diri sendiri dan orang lain

( )merasa menjadi orang penting

( )menunda tugas

( )merusak diri

( )menyangkal kemampuan pribadi

( )rasa bersalah

( )menyangkal kepuasan diri

( )polarisasi pandang hidup

( )mencemooh diri

( )mengecilkan diri

( )keluhan fisik

( )penyalahgunaan zat

Jelaskan :
e. self ideal/ideal diri

( )masa depan suram

( √ )terserah pada nasib

( )merasa tidak memiliki kemampuan

( )tidak memiliki harapan

( )tidak ingin berusaha

( )tidak memiliki cita-cita

( √ )merasa tidak berdaya

( )enggan membicarakan masa deepan

Jelaskan : Pasien sangat berfikiran positif.

12. Pola Kopping-Toleransi Stress

a. Masalah selama di rumah sakit (penyakit, finansial, perawatan diri)

Tidak ada

b. Kehilangan/perubahan besar di masa lalu : ( √ )tidak ( )ya,

c. Hal yang dilakukan saat ada masalah :

Memikirkannya atau pergi tidur

d. Penggunaan obat untuk penghilang stress

Tidak ada

e. Keadaan emosi dalam sehari-hari :____________santai__________tegang

13. Pola Keyakinan


Agama :___ _Islam______katolik roma_______protestan_______hindu______budha

Pantangan keagamaan:______tidak________ya ( uraikan)

Pengaruh agama dalam kehidupan :

Biasanya bagi pasien agama dalam hidupnya sangat penting. Selalu berdoa kepada
Allah S.W.T untuk kesembuhan penyakitnya

Permintaan kunjungan rohaniawan pada saat ini :_______ya_______tidak

14. Pemeriksaan Fisik

Gambaran

Tanda vital Suhu : Lokasi :

Nadi : Irama : Pulsasi :

TD : mmHg Lokasi : RR : /I Irama :

Tinggi badan

Berat badan Sebelum masuk RS : kg, Rumah sakit : kg

LILA CM

Kepala :

Rambut I: Hitam P: Normal

Mata I: P:

Hidung I: P:

Mulut I: P:

Telinga I: P:

Leher : I: P:

Trakea I: P:
JVP I: P:

Tiroid I: P:

Nodus Limfe I: P:

Dada I :Dada kiri dan kanan simetris.

Paru P :Fremitus kiri sama besar dari kanan.

P:

A:

Jantung I :.

P:

P:

A:

Abdomen I :

A:

P:

P:

Ekstremitas : Kekuatan otot :

Muskuloskletal/sendi I :

P:

Vaskular Perifer :

Integumen I :

P:

Neurologi :

Status mental/CGS

Saraf cranial
Reflek fisiologi (bisep, trisep)

Reflek patologis (babinski)

Payudara

Genitalia

Rectal

15. Pemeriksaan Penunjang

Diagnostik

1. computed tomography ( CT )
2. MRI
3. DWI
4. PI

Laboratorium

16. terapi

B. DIAGNOSA
a. biasanya klien mengalami perfusi jaringan tidak efektif
b. biasanya klien mengalami risiko aspirasi
c. biasanya klien mengalami gangguan mobilitas fisik
d. biasanya klien mengalami resiko hipertermia
e. biasanya klien mengalami resiko kerusakan integritas kulit
f. biasanya klien mengalami defisit perawatan dini
g. biasanya klien mengalami resiko terjadinya cedera
h. biasanya klien mengalami ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
i. biasanya klien mengalami gangguan komunikasi verbal
j. biasanya klien mengalami proses berpikir terganggu
k. biasanya klien mengalami gangguan persepsi sensori : visual

C. INTERVENSI
D. IMPLEMENTASI

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Black.2014.keperawatan medikal bedah.elsevier:singapore

noris,meriel,allotey,pascale,barrett,geraldine.lay models of stroke in central aceh,indonesia.


cocial science & medicine 71 ( 2010 ):1576-1583.

Anda mungkin juga menyukai