Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Pemanfaatan Teknologi Mikrokontroler Untuk Pengukuran Evaporasi dan


Suhu pada Produksi Garam Berbasis Internet Of Things (IOT)

Disusun oleh :

Arif Ridho Hidayat 1731130084


Rifqi Agung Laksmana 1731130015

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga laporan akhir yang berjudul “PEMANFAATAN
TEKNOLOGI MIKROKONTROLER UNTUK PENGUKURAN EVAPORASI
DAN SUHU PADA PRODUKSI GARAM BERBASIS INTERNET OF THINGS
(IOT)” ini dapat diselesaikan tepat waktu dan sukses. Laporan akhir ini disusun
untuk memenuhi syarat guna menyelesaikan studi Diploma III pada Program Studi
Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang.

Kami menyadari bahwa kami tidak akan mampu menyelesaikan laporan akhir ini
tanpa bimbingan, bantuan, dorongan semangat, dan doa dari semua pihak. Oleh
karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah senantiasa memberi pertolongan dan pencerahan


2. Kedua orang tua, atas pengorbanan baik materil maupun moril yang telah
diberikan selama ini.
3. Bapak Drs. Awan Setiawan, M.MT, MM selaku Direktur Politeknik Negeri
Malang.
4. Bapak Mochammad Junus, ST., MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
yang telah memberi dukungan demi kelancaran Praktek Kerja Lapangan.
5. Bapak Ir. Abdul Rasyid, MT. selaku Ketua Program Studi DIII Teknik
Telekomunikasi yang telah memberi dukungan demi kelancaran Praktek Kerja
Lapangan.
6. Selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan, petunjuk, dan saran kepada kami hingga Laporan Akhir ini dapat
terselesaikan.
7. Selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan, petunjuk, dan saran kepada kami hingga Laporan Akhir ini dapat
terselesaikan.
8. Seluruh dosen dan staff karyawan Program Studi Teknik Telekomunikasi
Politeknik Negeri Malang.

i
9. Kawan – kawan Program Studi Teknik Telekomunikasi angkatan 2017 yang
telah membantu dan memberikan semangat dalam pengerjaan laporan akhir
ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan laporan akhir ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan demi kemajuan yang lebih baik di waktu yang
selanjutnya. Kami juga tak lupa mengucapkan mohon maaf atas segala kesalahan dan
kekurangan. Terima kasih atas semua bimbingan dan bantuan yang telah diberikan.
Semoga Laporan Akhir yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya di bidang Telekomunikasi.

Malang, 13 Desember 2019

Penulis

i
Abstrak

Pemanfaatan Teknologi Mikrokontroler Untuk Pengukuran Evaporasi dan Suhu pada


Produksi Garam

Arif Ridho Hidayat / NIM : 1731130084 / arifridho8788@gmail.com

Rifqi Agung Laksmana / NIM : 1731130015 / rifqiagung66@gmail.com

Proses evaporasi/penguapan merupakan hal yang sangat penting dalam


produksi garam. Evaporasi dapat diketahui menggunakan metode pengukuran
langsung maupun menggunakan perhitungan matematis. Teknologi mikrokontroler
yang telah berkembang untuk berbagai keperluan berpotensi untuk dimanfaatkan
sebagai alat pengukuran evaporasi secara otomatis. Penelitian ini merancang dan
menguji alat ukur evaporasi berbasis mikrokontroler ESP32 yang dilengkapi sensor
level, sensor suhu DS18B20 dan data logger. Kelengkapan tersebut untuk mengukur
sekaligus merekam data ketinggian muka air, suhu udara dan air. Selisih perubahan
tinggi muka air diasosiasikan sebagai jumlah air yang diuapkan, sedangkan data suhu
menggambarkan pengaruh lingkungan yang mendukung terjadinya penguapan.
Sebagai pembanding, ketinggian air juga diukur secara manual,. Alat ini dapat
dikembangkan dengan menambahkan sensor kelembaban dan kecepatan/arah angin,
panel surya sebagai sumber catudaya serta modul ethernet agar perekaman data dapat
dimonitor dan dimanfaatkan secara daring.

KEYWORDS

mikrokontroler, pengukuran, evaporasi, suhu, produksi garam

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………….……………………………………………. i

Abstrak ........................................................................................................................
iii

DAFTAR ISI ...............................................................................................................


iv

BAB I : PENDAHULUAN ..........................................................................................


1

1.1 Latar Belakang .............................................................................…………


1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................2

1.3 Batasan Masalah .........................................................................................


2

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................


2

1.5 Manfaat Penelitian .....................................................................................


3

1.6 Luaran Penelitian ........................................................................................


3

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................


4

2.1 Peneltitian Terkait .......................................................................................


4

i
2.2 ESP32 .........................................................................................................
4

2.3 Sensor Ultrasonik ……………………………...


………………………….4

2.4 Sensor Suhu ………………………………………………….…….


……...5

2.5 Sensor Kelembaban …...……………………………………………….


….7

2.6 Android IDE ……………………..……………………..…...


………….....8

2.7 Android Studio ……………………..……………………...………….......8

BAB III : METODE


PENELITIAN ............................................................................10

3.1 Jenis Penlitian ...........................................................................................


10

3.2 Tahapan Penelitian ....................................................................................


11

3.3 Perencanaan Sistem ..................................................................................


13

3.3.1 Alat dan Bahan ..........................................................................


13

3.3.1.1 Hardware ………………………..……….…………..13

3.3.1.2 Software …………………….………………….……13

3.3.2 Metode dan


Desain .....................................................................13

i
3.4 Prosedur dan Parameter ............................................................................
15

3.4.1 Teknik Pengolahan Data ........................................................... 16

3.5 Jadwal Kegiatan dan Anggaran Biaya ......................................................


16

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................


18

BAB I

PENDAHULUAN

i
1.1 Latar Belakang

Garam merupakan komoditas yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat.


Selain untuk konsumsi, garam banyak diperlukan dalam beberapa industri,
diantaranya untuk pengawetan dan campuran bahan kimia. Banyaknya kebutuhan
garam membuat negara harus memproduksi untuk memenuhi kebutuhan garam
nasional. Ditunjang oleh kekayaan alam yang menjadi modal utama produksi garam.
Indonesia seharusnya mampu untuk memproduksi garam sendiri, namun pada
kenyataannya Indonesia masih mengimpor garam.

Menurut data dari Kementerian Perindustrian, pada tahun 2013 kebutuhan garam
di dalam negeri mencapai 3 juta ton per tahun dengan rincian 1,4 juta ton untuk
garam konsumsi dan 1,6 juta ton untuk garam industri. Sementara produksi garam
rakyat pada tahun 2013 tercatat sebesar 1.319.607 ton. Dari jumlah tersebut bisa
mencukupi kebutuhan garam konsumsi nasional sebesar 1.242.170 ton. Untuk tahun-
tahun sebelumnya, realisasi impor garam konsumsi 99.754 ton pada tahun 2009,
597.583 ton pada tahun 2010, dan 923.756 ton pada tahun 2011; sedangkan realisasi
impor garam industri adalah 1.636.699 pada tahun 2009, 1.590.049 pada tahun 2010
dan 1.691.440 pada tahun 2011. Artinya dari segi produksi, Indonesia belum mampu
mencukupi kebutuhan nasional, sehingga impor menjadi salah satu solusi jangka
pendek.

Penelitian ini mengukur Evaporasi pada produksi garam. Evaporasi merupakan


proses pemekatan larutan dengan cara mendidihkan atau menguapkan pelarut. Proses
evaporasi akan menurunkan aktivitas air dalam bahan hasil pertanian, penurunan
aktifitas air ini akan membuat bahan lebih awet karena proses pertumbuhan pada
mikroba akan terhambat. Proses evaporasi selain berfungsi menurunkan aktifitas air,
evaporasi juga dapat memperkecil volume larutan sehingga akan menghemat biaya
pengepakan, penyimpanan, dan transportasi.

Pada penelitian ini juga mengukur suhu udara dan air serta kelembaban pada
proses produksi garam menggunakan sensor level untuk megukur ketinggian air,

i
sensor suhu DS18B20 untuk mengukur suhu udara dan air, dan sensor kelembaban
DHT11 untuk mengkur kelembaban udara pada produksi garam.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana membangun hardware dan software Pengukuran evaporasi dan


deteksi suhu serta kelembaban berbasis IOT ?
2. Bagaimana membuat sistem berbasis internet untuk pengukuran evaporasi dan
suhu serta kelembaban ke database yang diteruskan menuju web dan aplikasi
android ?
3. Bagaimana cara transmisi data logger yang ditangkap oleh sensor-sensor
tertentu lalu diproses oleh ESP32 sehingga bisa diakses oleh pengguna ?

1.3 Batasan Masalah

Mengingat begitu banyaknya masalah dan keterbatasan kemampuan serta


keterampilan maka perlu diberikan pembatasan masalah. Berikut batasan masalah
pada penilitian ini :

1. Alat ini membutuhkan koneksi internet untuk proses pengambilan data.


2. Data yang ditampilkan pada aplikasi hanya berbentuk grafik.
3. Komponen masih belum bisa bekerja optimal saat hujan.
4. Alat ini masih berbentuk atau berupa Prototype.

1.4 Tujuan Penelitian

Dari permasalahan yang ada maka dapat dipastikan tujuan dari pengembangan
sistem ini adalah sebagai berikut :

1. Membuat prototype perangkat lunak dari alat Pengukuran evaporasi dan


deteksi suhu serta kelembaban pada prosuksi garam berbasis Mikrokontroler.
2. Membuat website agar para pengguna bisa melihat data logger dari prototype
pengukuran evaporasi dan suhu serta kelembaban pada produksi garam
berbasis IOT.

i
3. Untuk membuat prototype pengukuran pada produksi garam agar
mempermudah para pengguna melihat data hasil deteksi sensor ketinggian air
(Ultrasonik) dan sensor suhu (DS18B20) serta sensor kelembaban (DHT11).

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian bagi masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Terciptanya prototype pengukuran evaporasi berbasis IOT yang mampu


mengetahui jumlah penguapan pada proses pembuatan garam dan mengetahui
temperatur suhunya serta kelembabannya.
2. Memberikan alternatif baru dalam proses evaporasi.
3. Memberikan kemudahan para pengguna untuk mengetahui temperature suhu
dan kelembaban pada proses produksi garam.

1.6 Luaran Penelitian

Luaran penelitian :

1. Menghasilkan teknologi dimana penelitian ini merancang dan menguji alat


ukur evaporasi berbasis mikrokontroler ESP32 yang dilengkapi sensor
level, sensor suhu DS18B20, sensor kelembaban DHT11, dan data logger.
Kelengkapan tersebut untuk mengukur sekaligus merekam data ketinggian
muka air, suhu udara dan air serta kelembaban.

2. Laporan penelitian berupa tugas akhir yang membahas secara kesuluruhan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

i
3.1 Landasan Teori

Pada bab ini akan mengkaji tentang teori-teori penunjang dalam


pemanfaatan teknologi mikrokontroler untuk pengukuran evaporasi dan suhu
pada produksi garam.

2.2 ESP32

ESP32 dikenalkan oleh Espressif System yang merupakan penerus


dari mikrokontroler ESP8266. Mikrokontroler ESP32 memiliki keunggulan
yaitu sistem berbiaya rendah, dan juga berdaya rendah dengan modul WiFi
yang terintegrasi dengan chip mikrokontroler serta memiliki bluetooth dengan
mode ganda dan fitur hemat daya menjadikannya lebih fleksibel. ESP32
kompatibel dengan perangkat seluler dan aplikasi IoT (Internet of Things).
Mikrokontroler ini dapat digunakan sebagai sistem mandiri yang lengkap atau
dapat dioperasikan sebagai perangkat pendukung mikrokontroler host.

Gambar ESP32

2.3 Sensor Ultrasonik (HCSR-04)

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah


besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini
didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai
untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut
sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik
(bunyi ultrasonik).

i
Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai
frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar
oleh telinga manusia. Bunyi ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing,
kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi ultrasonik nisa merambat melalui zat padat,
cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama
dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair. A kan tetapi,
gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.
Pada penelitian ini sensor ultrasonik digunakan untuk proses pengukuran
berupa level ketinggian air untuk level evaporasi pada produksi garam. Jumlah
evaporasi dihitung dengan cara membandingkan selisih perubahan tinggi
permukaan air yang diasosiasikan sebagai jumlah air yang diuapkan.

Gambar Sensor Ultrasonik (HCSR-04)

2.4 Sensor Suhu DS18B20


Sensor Suhu DS18B20 dengan kemampuan tahan air (waterproof).
Cocok digunakan untuk mengukur suhu pada tempat yang sulit, atau basah.
Karena ouput data produk ini merupakan data digital, maka kita tidak perlu
khawatir terhadap degradasi data ketika menggunakan untuk jarak yang jauh.
DS18B20 menyediakan 9 hingga 12-bit (yang dapat dikonfigurasi) data. 
Karena setiap sensor DS18B20 memiliki silicon serial number yang unik,
maka beberapa sensor DS18B20 dapat dipasang dalam 1 bus. Hal ini
memungkinkan pembacaan suhu dari berbagai tempat. Meskipun secara

i
datasheet sensor ini dapat membaca bagus hingga 125°C, namun dengan
penutup kabel dari PVC disarankan untuk penggunaan tidak melebihi 100°C.

Gambar Pin Map Sensor Suhu DS18B20

(Datasheet DS18B20)

Pada gambar diatas IC DS18B20 memiliki tiga kaki, yaitu GND


(ground, pin 1), DQ (Data, pin 2), VDD (power, pin 3).Sensor dapat bekerja
dalam dua mode, yaitu mode normal power dan mode parasite power. Pada
Mode Normal, GND akan terhubung dengan ground, VCC akan terhubung
dengan 5V dan DQ akan terhubung dengan pin arduino, namun ditambahkan
resistor pull-up 4,7k. Mode ini direkomendasikan pada aplikasi yang
melibatkan banyak sensor dan membutuhkan jarak panjang. Sedangkan Mode
Parasite, GND dan VCC disatukan dan terhubung dengan ground. DQ akan
terhubung dengan pin arduino melalui resistor pull-up. Pada mode ini, power
diperoleh dari power data. Mode ini bisa digunakan untuk aplikasi yang
melibatkan sedikit sensor dalam jarak yang pendek.

i
Tabel Deskripsi Sensor Suhu DS18B20
Power Supply Range 3.0V – 5.5V
Operating Temperature Range -55°C – 125°C
Storage Temperature Range -55°C – 125°C
Akurasi over the range of -10°C – ±0.5°C
85°C
3-pin 2510 Female Header Housing
Waterproof Stainless steel sheath
Stainless steel sheath
Size of sheath 6*50mm
Connector RJ11/RJ12, 3P-2510, USB
Pin Definition Red: VCC , Yellow: Data, Black:
GND
Cable length 1-4 meter are available upon reguest

2.5 Sensor Kelembaban DHT11

DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelebaban
udara di sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama dengan
Arduino. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang
sangat akurat. Koefisien kalibrasi disimpan dalam OTP program memory,
sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka module ini
menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya.

DHT11 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari


respon, pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference.
Ukurannya yang kecil, dan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat produk
ini cocok digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan
kelembaban.

i
Gambar Sensor Suhu DHT11

2.6 Arduino IDE

Perangkat lunak open source Arduino (IDE) merupakan sebuah software


bawaan arduino yang memudahkan untuk menuliskan kode-kode program dan
mengunggahnya ke papan Arduino. Arduino (IDE) dapat berjalan pada semua
platform seperti : Windows, Mac OS X, dan Linux. Bahasa yang digunakan
Arduino IDE ditulis dalam bahasa pemrogaman Java dan didasarkan pada
Pemrosesan dan perangkat lunak open-source lainnya. Software Arduino
(IDE) dapat digunakan dengan pada semua jenis papan Arduino apa pun.

2.7 Android Studio

Android Studio merupakan sebuah Integrated Development


Environment (IDE) khusus untuk membangun sebuah aplikasi yang hanya
khusus berjalan pada platform android. Android studio ini berbasis pada
IntelliJ IDEA, sebuah IDE untuk bahasa pemrograman Java. Bahasa
pemrograman utama pada Android Studio yang digunakan adalah bahasa
pemrogaman Java, namun pada bagian untuk membuat halaman tampilan atau
layout, bahasa yang digunakan adalah bahasa XML. Android studio juga
terintegrasi dengan Android Software Development Kit (SDK) untuk deploy
ke perangkat android.

Android Studio memiliki fitur :

• Project System berbasis Gradle Build.


• Refactory dan pembenahan bug relatif cepat.

i
• Tools “Lint”, dapat memonitor kecepatan, kegunaan, serta kompetabilitas aplikasi
dengan cepat.
• Instant Run untuk mendorong perubahan ke aplikasi yang berjalan tanpa membuat
APK baru.
• Template kode dan integrasi GitHub untuk membuat fitur aplikasi yang sama dan
mengimpor kode contoh.
• Mendukung Proguard and App-signing untuk keamanan.
• Dukungan C++ dan NDK.
• Dukungan untuk Google Cloud Platform, mempermudah pengintegrasian Google
Cloud Massaging dan App Engine.

BAB III

METODE PENELITIAN

i
3.1 JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian terapan.
Metode penelitian terapan merupkan jenis penelitian yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Dengan kata lain,
hasil dari penelitian terapan akan langsung digunakan untuk keperluan praktis lain.

Penelitian terapan bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan


praktis, lebih lanjut oleh Sugiyono (2004) mengemukakan bahwa penelitian terapan
menguji manfaat teori-teoeri ilmiah, mengetahui hubungan empiris dan analitis dalam
bidang-bidang tertentu. Yang terfokus pada pengetahuan teoretis dan praktis dalam
bidang tertentu. Hasil penelitian terapan menambah pengetahuan yang berbasis
penelitian dalam bidang-bidang tertentu. Dampak dari penelitian terapan terasa
setelah periode waktu tertentu. Penelitian terapan mendorong penelitian lebih lanjut,
menyarankan teori dan praktek baru serta mendorong pengembangan teknologi.

3.2 Tahapan Penelitian

i
Merupakan tahapan atau alur yang akan dilakukan dalam pembuatan
prototype. Tahapan rancang bangun ini berfungsi sebagai rincian dalam pembuatan
perangkat agar hasil yang didapatkan diperoleh secara runtun.

Start

Studi Literatur

Perancangan Hardware dan


Software

Pembuatan Sistem

Pengujian No
Sistem
Berhasil ?

Yes

Pengambilan Data

Analisis Kesimpulan

End

Gambar Diagram Alir (Flowchart) tahapan penelitian.

i
Tahap pertama adalah studi pustaka, dilakukan untuk mendapatkan informasi
tentang penelitian sebelumnya dalam Pemanfaatan Teknologi Mikrokontroler Untuk
Pengukuran Evaporasi dan Suhu pada Produksi Garam. Pada tahap ini akan
menelusuri beberapa komponen pendukung untuk sistem ini dengan dasar-dasar teori
seperti sensor apa yang digunakan, mikrokontroller apa yang dibutuhkan, sistem
pengiriman data seperti apa yang akan digunakan serta tampilan akhir yang dipilih
untuk menampilkan hasil alat.

Tahap kedua adalah perancangan hardware untuk Pemanfaatan Teknologi


Mikrokontroler Untuk Pengukuran Evaporasi, Suhu, dan kelembaban pada Produksi
Garam berbasis IoT.

Tahap ketiga adalah perancangan desain sistem. Agar dapat menjalankan prototype
ini, software yang digunakan yaitu Arduino IDE dan Android Studio. Desain sistem
aplikasi ini berkaitan dengan cara kerja prototype ini, agar kita dapat memonitoring
jumlah penguapan dan suhu pada pembuatan garam.

Tahap keempat adalah sinkronisasi perangkat software dan hardware yang


merupakan proses memonitoring jumlah penguapan, suhu, dan kelembapan pada
pembuatan garam. Data diperoleh dari software yang akan kita buat, yang dapat
memonitoring jumlah penguapan dan suhu pada pembuatan garam.

Tahap kelima adalah pengujian alat yang telah dirancang. Pengujian alat ini meliputi
masuknya inputan ke alat yang di proses pada awal hingga pada proses pengiriman
data ke Software.

Tahap keenam adalah pengambilan data dari perangkat software dan hardware untuk
mengukur QoS perangkat.

i
3.3 PERANCANGAN SISTEM
3.3.1 ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan yang dipakai pada pemanfaatan teknologi mikrokontroler
untuk pengukuran evaporasi dan suhu pada pembuatan garam:
3.3.1.1 Hardware
1. Sensor Suhu DS18B20 : 1 Buah
2. ESP 32 : 1 Buah
3. Sensor Ultrasonik HC-SR04 : 1 Buah
4. Sensor Kelembaban DHT11 : 1 Buah
5. Aki Kering : 1 Buah
3.3.1.2 Software
1. Arduino IDE
2. Android Studio
3. Firebase
3.3.2 METODE DAN DESAIN

Gambar Diagram Blok Dasar

Pada gambar diatas terdapat blok diagram dasar dari rancang bangun
sistem Pemanfaatan Teknologi Mikrokontroler Untuk Pengukuran Evaporasi

i
dan Suhu pada Produksi Garam, dirancang untuk melihat proses secara umum
konsep kerja dari prototype

1. Input
 Sensor Ultrasonik
Sensor Ultrasonik berfungsi sebagai komponen untuk mengetahui
kedalaman air laut / air asin yang diuji, Selisih perubahan tinggi
permukaan air diasosiasikan sebagai jumlah air yang diuapkan.
 Sensor Suhu (DS18B20)
Sensor Suhu berfungsi sebagai komponen untuk mendapatkan data
suhu, data suhu menggambarkan tingkat panas, dan dingin disekitar
ladang yang mempengaruhi terjadinya penguapan.
 Sensor Kelembaban (DHT11)
Sensor Kelembaban berfungsi sebagai komponen untuk mendapatkan
data Kelembaban udara pada sekitar ladang, data Kelembaban
menggmbarkan banyaknya uap air yang ada di udara.
2. Proses
Mikrokontroler
 ESP 32
ESP 32 berfungsi pada proses mikrokontroler, pada proses ini ESP 32
sebagai Otak jalanya Alat. ESP 32 akan diprogram untuk melakukan
penerimaan data dan pengirimkan data ke Smartphone (Sebagai AP).
Wireless
 Smartphone (Sebagai Access Point)
Smartphone pada bagian ini berfungsi sebagai ‘Jembatan’, pada
proses ini Smartphone akan mengaktifkan Hotspot Seluler untuk
menghubungkan ESP 32 dengan Server secara online dan Real-time.
 Server
Server disini berfungsi sebagai penampung data yang dikirim dari ESP
32. Server juga berfungsi sebagai tempat dimana Aplikasi akan

i
mengambil data yang akan ditampilkan pada pengguna melalui
Aplikasi dan Website.
3. Output
 Aplikasi dan Website
Output yang diterima adalah berupa informasi data yang direkam oleh
Sensor yang akan ditampung dalam Server dan ditampilkan pada Aplikasi
(Pengguna Android) dan Website (Pengguna PC) yang berbentuk sebuah
grafik. Aplikasi dan Website ini akan mengambil data dari Server untuk
ditampilkan pada Pengguna.
3.4 Prosedur dan Parameter

Langkah pertama, Sensor suhu, sensor ultrsasonik, dan sensor kelembaban yang
dipasang pada alat tersebut. Sensor akan mengirimkan data hasil pembacaan kepada
ESP 32 yang diprogram untuk melakukan penerimaan data dan dikirimkan ke
Smartphone (Sebagai AP). Smartphone 1 (Sebagai AP) juga diprogram agar dapat
menjembatani koneksi antara ESP 32 dan Server. Server juga akan diberi Program
agar bisa menampung dan menyimpan data yang dikirim dari ESP 32. Kita juga
membuat Aplikasi android dan Website yang akan mengambil data dari Server.
Aplikasi dan Website ini akan menampilkan data secara Real-time kepada user untuk
dimonitoring.

Metode transmisi data pada alat ini menggunakan Aplikasi Android


(Smartphone) dan Website (Laptop) yang akan kami buat sebagai penampil data agar
bisa dilihat oleh pengguna. Data yang diambil oleh sensor diproses melalui ESP 32
yang kemudian data tersebut dikirim ke Server melalui Smartphone (Admin). Setelah
data sudah ditampung pada Server, Aplikasi dan Website yang kita buat untuk
pengguna akan dapat mengakses data untuk ditampilkan kepada pengguna.

i
3.4.1 Teknik Pengolahan Data

Pada tahap teknik pengolahan data, terdapat dua kegiatan yang akan dilakukan,
yaitu:

1. Pada tahap pengkodean / coding dilakukan pada ESP 32 dengan software


Arduino IDE, pada Smartphone Admin menggunakan Android studio, pada
server, dan Pada Aplikasi pengguna menggunkan android studio sedangkan
untuk pengguna PC kita akan membuatkannya Website.
2. Pada tahap pengambilan hasil data dilakukan pengambilan data berupa
level ketinggian air untuk Level evaporasi, Kelembaban udara, dan nilai
temperatur suhu pada objek yang diukur yaitu pada air laut (air asin).
Jumlah evaporasi dihitung dengan cara membandingkan selisih perubahan
tinggi permukaan air yang diasosiasikan sebagai jumlah air yang diuapkan.

3.5 JADWAL KEGIATAN DAN ANGGARAN BIAYA

Rencana penelitian akan dilakukan di Laboratorium Teknik Telekomunikasi


Gedung AI Politeknik Negeri Malang. Waktu pelaksanaan penelitian disajikan pada
Tabel.

Tabel Perencanaan Waktu Penelitian

Bulan ke-
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1. Studi literature X X
Perancangan alat X X
2.
(Hardware dan Software)
3. Pembuatan sistem X X X
5. Pengujian X X
6. Pengambilan data X X
7. Analisa Kesimpulan X

i
 Anggaran biaya :

Rincian anggaran biaya yang dibutuhkan untuk penelitian ini sbb :

NO Nama Alat Jumlah Harga (Rp.)


1 Sensor Suhu DS18B20 1buah 50.000
2 Sensor Ultrasonik HC-SR04 1 buah 15.000
3 ESP 32 1 buah 80.000
4 Aki Kering 1 Buah 100.000
5 Sensor Kelembaban DHT 11 1 Buah 25.000
6 Lain-lain - 200.000
TOTAL 470.000

DAFTAR PUSTAKA

[1]http://saptaji.com/2016/08/10/mengukur-suhu-dan-kelembaban-udara-dengan-
sensor-dht11-dan-arduino/

[2] http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jkn/article/view/7126

[3]https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/10700/4/Joharman.
%20Tomando%20%28F34101118%29.pdf

i
[4]https://www.academia.edu/854633/LAPORAN_PRAKTIKUM_kekentalan_dan_pe
nguapan

[5]https://docplayer.info/60523349-Deskripsi-alat-evaporasi-destilasi-air-tua-
garam.html

[6] https://lib.untidar.ac.id/gratis-akses-jurnal-research-gate/

[7]https://www.cronyos.com/cara-mengukur-ketinggian-air-menggunakan-water-level-
sensor-arduino/

[8]https://www.researchgate.net/publication/328979340_PENGARUH_KADAR_GAR
AM_TERHADAP_SUHU_PADA_PEMANASAN_OHMIC_HEATING

[9] https://id.scribd.com/doc/177755249/Makalah-Pembuatan-Garam

[10]https://pdftoword-converter.online/converted/e86bfe6c/deskripsi-alat-evaporasi-
destilasi-air-tua-garam/mtfde5xu8tjt4ae9u15xatwys9fkcxofr1zk0zshpdf.pdf

Anda mungkin juga menyukai