Disusun oleh :
Kami menyadari bahwa kami tidak akan mampu menyelesaikan laporan akhir ini
tanpa bimbingan, bantuan, dorongan semangat, dan doa dari semua pihak. Oleh
karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada :
i
9. Kawan – kawan Program Studi Teknik Telekomunikasi angkatan 2017 yang
telah membantu dan memberikan semangat dalam pengerjaan laporan akhir
ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan laporan akhir ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan demi kemajuan yang lebih baik di waktu yang
selanjutnya. Kami juga tak lupa mengucapkan mohon maaf atas segala kesalahan dan
kekurangan. Terima kasih atas semua bimbingan dan bantuan yang telah diberikan.
Semoga Laporan Akhir yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya di bidang Telekomunikasi.
Penulis
i
Abstrak
KEYWORDS
i
DAFTAR ISI
Abstrak ........................................................................................................................
iii
i
2.2 ESP32 .........................................................................................................
4
i
3.4 Prosedur dan Parameter ............................................................................
15
BAB I
PENDAHULUAN
i
1.1 Latar Belakang
Menurut data dari Kementerian Perindustrian, pada tahun 2013 kebutuhan garam
di dalam negeri mencapai 3 juta ton per tahun dengan rincian 1,4 juta ton untuk
garam konsumsi dan 1,6 juta ton untuk garam industri. Sementara produksi garam
rakyat pada tahun 2013 tercatat sebesar 1.319.607 ton. Dari jumlah tersebut bisa
mencukupi kebutuhan garam konsumsi nasional sebesar 1.242.170 ton. Untuk tahun-
tahun sebelumnya, realisasi impor garam konsumsi 99.754 ton pada tahun 2009,
597.583 ton pada tahun 2010, dan 923.756 ton pada tahun 2011; sedangkan realisasi
impor garam industri adalah 1.636.699 pada tahun 2009, 1.590.049 pada tahun 2010
dan 1.691.440 pada tahun 2011. Artinya dari segi produksi, Indonesia belum mampu
mencukupi kebutuhan nasional, sehingga impor menjadi salah satu solusi jangka
pendek.
Pada penelitian ini juga mengukur suhu udara dan air serta kelembaban pada
proses produksi garam menggunakan sensor level untuk megukur ketinggian air,
i
sensor suhu DS18B20 untuk mengukur suhu udara dan air, dan sensor kelembaban
DHT11 untuk mengkur kelembaban udara pada produksi garam.
Dari permasalahan yang ada maka dapat dipastikan tujuan dari pengembangan
sistem ini adalah sebagai berikut :
i
3. Untuk membuat prototype pengukuran pada produksi garam agar
mempermudah para pengguna melihat data hasil deteksi sensor ketinggian air
(Ultrasonik) dan sensor suhu (DS18B20) serta sensor kelembaban (DHT11).
Luaran penelitian :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
i
3.1 Landasan Teori
2.2 ESP32
Gambar ESP32
i
Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai
frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar
oleh telinga manusia. Bunyi ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing,
kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi ultrasonik nisa merambat melalui zat padat,
cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama
dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair. A kan tetapi,
gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.
Pada penelitian ini sensor ultrasonik digunakan untuk proses pengukuran
berupa level ketinggian air untuk level evaporasi pada produksi garam. Jumlah
evaporasi dihitung dengan cara membandingkan selisih perubahan tinggi
permukaan air yang diasosiasikan sebagai jumlah air yang diuapkan.
i
datasheet sensor ini dapat membaca bagus hingga 125°C, namun dengan
penutup kabel dari PVC disarankan untuk penggunaan tidak melebihi 100°C.
(Datasheet DS18B20)
i
Tabel Deskripsi Sensor Suhu DS18B20
Power Supply Range 3.0V – 5.5V
Operating Temperature Range -55°C – 125°C
Storage Temperature Range -55°C – 125°C
Akurasi over the range of -10°C – ±0.5°C
85°C
3-pin 2510 Female Header Housing
Waterproof Stainless steel sheath
Stainless steel sheath
Size of sheath 6*50mm
Connector RJ11/RJ12, 3P-2510, USB
Pin Definition Red: VCC , Yellow: Data, Black:
GND
Cable length 1-4 meter are available upon reguest
DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelebaban
udara di sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama dengan
Arduino. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang
sangat akurat. Koefisien kalibrasi disimpan dalam OTP program memory,
sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka module ini
menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya.
i
Gambar Sensor Suhu DHT11
i
• Tools “Lint”, dapat memonitor kecepatan, kegunaan, serta kompetabilitas aplikasi
dengan cepat.
• Instant Run untuk mendorong perubahan ke aplikasi yang berjalan tanpa membuat
APK baru.
• Template kode dan integrasi GitHub untuk membuat fitur aplikasi yang sama dan
mengimpor kode contoh.
• Mendukung Proguard and App-signing untuk keamanan.
• Dukungan C++ dan NDK.
• Dukungan untuk Google Cloud Platform, mempermudah pengintegrasian Google
Cloud Massaging dan App Engine.
BAB III
METODE PENELITIAN
i
3.1 JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian terapan.
Metode penelitian terapan merupkan jenis penelitian yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Dengan kata lain,
hasil dari penelitian terapan akan langsung digunakan untuk keperluan praktis lain.
i
Merupakan tahapan atau alur yang akan dilakukan dalam pembuatan
prototype. Tahapan rancang bangun ini berfungsi sebagai rincian dalam pembuatan
perangkat agar hasil yang didapatkan diperoleh secara runtun.
Start
Studi Literatur
Pembuatan Sistem
Pengujian No
Sistem
Berhasil ?
Yes
Pengambilan Data
Analisis Kesimpulan
End
i
Tahap pertama adalah studi pustaka, dilakukan untuk mendapatkan informasi
tentang penelitian sebelumnya dalam Pemanfaatan Teknologi Mikrokontroler Untuk
Pengukuran Evaporasi dan Suhu pada Produksi Garam. Pada tahap ini akan
menelusuri beberapa komponen pendukung untuk sistem ini dengan dasar-dasar teori
seperti sensor apa yang digunakan, mikrokontroller apa yang dibutuhkan, sistem
pengiriman data seperti apa yang akan digunakan serta tampilan akhir yang dipilih
untuk menampilkan hasil alat.
Tahap ketiga adalah perancangan desain sistem. Agar dapat menjalankan prototype
ini, software yang digunakan yaitu Arduino IDE dan Android Studio. Desain sistem
aplikasi ini berkaitan dengan cara kerja prototype ini, agar kita dapat memonitoring
jumlah penguapan dan suhu pada pembuatan garam.
Tahap kelima adalah pengujian alat yang telah dirancang. Pengujian alat ini meliputi
masuknya inputan ke alat yang di proses pada awal hingga pada proses pengiriman
data ke Software.
Tahap keenam adalah pengambilan data dari perangkat software dan hardware untuk
mengukur QoS perangkat.
i
3.3 PERANCANGAN SISTEM
3.3.1 ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan yang dipakai pada pemanfaatan teknologi mikrokontroler
untuk pengukuran evaporasi dan suhu pada pembuatan garam:
3.3.1.1 Hardware
1. Sensor Suhu DS18B20 : 1 Buah
2. ESP 32 : 1 Buah
3. Sensor Ultrasonik HC-SR04 : 1 Buah
4. Sensor Kelembaban DHT11 : 1 Buah
5. Aki Kering : 1 Buah
3.3.1.2 Software
1. Arduino IDE
2. Android Studio
3. Firebase
3.3.2 METODE DAN DESAIN
Pada gambar diatas terdapat blok diagram dasar dari rancang bangun
sistem Pemanfaatan Teknologi Mikrokontroler Untuk Pengukuran Evaporasi
i
dan Suhu pada Produksi Garam, dirancang untuk melihat proses secara umum
konsep kerja dari prototype
1. Input
Sensor Ultrasonik
Sensor Ultrasonik berfungsi sebagai komponen untuk mengetahui
kedalaman air laut / air asin yang diuji, Selisih perubahan tinggi
permukaan air diasosiasikan sebagai jumlah air yang diuapkan.
Sensor Suhu (DS18B20)
Sensor Suhu berfungsi sebagai komponen untuk mendapatkan data
suhu, data suhu menggambarkan tingkat panas, dan dingin disekitar
ladang yang mempengaruhi terjadinya penguapan.
Sensor Kelembaban (DHT11)
Sensor Kelembaban berfungsi sebagai komponen untuk mendapatkan
data Kelembaban udara pada sekitar ladang, data Kelembaban
menggmbarkan banyaknya uap air yang ada di udara.
2. Proses
Mikrokontroler
ESP 32
ESP 32 berfungsi pada proses mikrokontroler, pada proses ini ESP 32
sebagai Otak jalanya Alat. ESP 32 akan diprogram untuk melakukan
penerimaan data dan pengirimkan data ke Smartphone (Sebagai AP).
Wireless
Smartphone (Sebagai Access Point)
Smartphone pada bagian ini berfungsi sebagai ‘Jembatan’, pada
proses ini Smartphone akan mengaktifkan Hotspot Seluler untuk
menghubungkan ESP 32 dengan Server secara online dan Real-time.
Server
Server disini berfungsi sebagai penampung data yang dikirim dari ESP
32. Server juga berfungsi sebagai tempat dimana Aplikasi akan
i
mengambil data yang akan ditampilkan pada pengguna melalui
Aplikasi dan Website.
3. Output
Aplikasi dan Website
Output yang diterima adalah berupa informasi data yang direkam oleh
Sensor yang akan ditampung dalam Server dan ditampilkan pada Aplikasi
(Pengguna Android) dan Website (Pengguna PC) yang berbentuk sebuah
grafik. Aplikasi dan Website ini akan mengambil data dari Server untuk
ditampilkan pada Pengguna.
3.4 Prosedur dan Parameter
Langkah pertama, Sensor suhu, sensor ultrsasonik, dan sensor kelembaban yang
dipasang pada alat tersebut. Sensor akan mengirimkan data hasil pembacaan kepada
ESP 32 yang diprogram untuk melakukan penerimaan data dan dikirimkan ke
Smartphone (Sebagai AP). Smartphone 1 (Sebagai AP) juga diprogram agar dapat
menjembatani koneksi antara ESP 32 dan Server. Server juga akan diberi Program
agar bisa menampung dan menyimpan data yang dikirim dari ESP 32. Kita juga
membuat Aplikasi android dan Website yang akan mengambil data dari Server.
Aplikasi dan Website ini akan menampilkan data secara Real-time kepada user untuk
dimonitoring.
i
3.4.1 Teknik Pengolahan Data
Pada tahap teknik pengolahan data, terdapat dua kegiatan yang akan dilakukan,
yaitu:
Bulan ke-
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1. Studi literature X X
Perancangan alat X X
2.
(Hardware dan Software)
3. Pembuatan sistem X X X
5. Pengujian X X
6. Pengambilan data X X
7. Analisa Kesimpulan X
i
Anggaran biaya :
DAFTAR PUSTAKA
[1]http://saptaji.com/2016/08/10/mengukur-suhu-dan-kelembaban-udara-dengan-
sensor-dht11-dan-arduino/
[2] http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jkn/article/view/7126
[3]https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/10700/4/Joharman.
%20Tomando%20%28F34101118%29.pdf
i
[4]https://www.academia.edu/854633/LAPORAN_PRAKTIKUM_kekentalan_dan_pe
nguapan
[5]https://docplayer.info/60523349-Deskripsi-alat-evaporasi-destilasi-air-tua-
garam.html
[6] https://lib.untidar.ac.id/gratis-akses-jurnal-research-gate/
[7]https://www.cronyos.com/cara-mengukur-ketinggian-air-menggunakan-water-level-
sensor-arduino/
[8]https://www.researchgate.net/publication/328979340_PENGARUH_KADAR_GAR
AM_TERHADAP_SUHU_PADA_PEMANASAN_OHMIC_HEATING
[9] https://id.scribd.com/doc/177755249/Makalah-Pembuatan-Garam
[10]https://pdftoword-converter.online/converted/e86bfe6c/deskripsi-alat-evaporasi-
destilasi-air-tua-garam/mtfde5xu8tjt4ae9u15xatwys9fkcxofr1zk0zshpdf.pdf