Pengertian laporan adalah sebuah bentuk dokumen atau penyajian yang berisi
tentang fakta suatu keadaan atau kegiatan. Fakta yang disajikan dan dirangkai
dari pengamatan atau yang dialami oleh orang yang diberi tanggung jawab.
Fungsi Laporan
perusahaan ataupu organisasi. Sesuatu yang selalu dibutuhkan dalam setiap kegiatan.
Dengan begitu kita dapat meniti bahwa laporan pasti memiliki fungsi yang amat
4. Sarana pengawasan
Ciri-ciri Laporan
a. Ringkas.
Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas
mengetahui permasalahannya.
b. Lengkap.
Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber
kepustakaan.
c. Logis.
d. Sistematis.
3. Lengkap
8. Tepat waktu
Jenis-jenis Laporan
a. Laporan berkala adalah laporan yang dibuat secara periodik atau rutin dalam
a. Laporan berbentuk surat adalah laporan yang dibuat secara tertulis dalam
bentuk surat, isinya antara satu sampai empat halaman. Contoh: laporan
Umumnya isi laporan pendek, untuk keperluan intern dan dilakukan antar
pejabat/pimpinan.
a. Laporan biasa adalah laporan yang isinya bersifat biasa dan tidak rahasia,
sehingga jika laporan terbaca orang lain tidak menimbulkan dampak negatif
b. Laporan penting adalah laporan yang isinya bersifat penting dan rahasia,
a. Laporan informatif adalah laporan yang isinya hanya berisi informasi saja
b. Laporan rekomendasi adalah laporan yang isinya bersifat penilaian sekilas
mendalam
d. Laporan kelayakan adalah laporan yang isinya berisi tentang hasil penentuan
tugas seseorang atau kelompok kepada atasan yang memberi tugas tersebut.
c. Mengklasifikasi data
Struktur/Kerangka Laporan
1. Pendahuluan
c. Sistematika laporan
2. Batang tubuh
d. Pembahasan masalah
3. Penutup
a. Kesimpulan, dan
b. Saran
Laporan manajerial
Sayuti laporan manajerial adalah sejenis laporan yang bertalian dengan urusan
tertentu dalam sebuah organisasi formal yang dibuat untuk keperluan pimpinan
serta perencanaan lebih lanjut. Selain itu, pimpinan juga dapat memberikan
sebaliknya.
diberikan oleh atasan, laporan merupakan alat yang paling tepat untuk
tanggapan terhadap fenomena faktual tersebut. Oleh karena itu, suatu laporan
keputusan manajerial.
4. Sebagai bahan untuk pengambilan keputusan. Laporan merupakan suatu
kebijakan atau keputusan bagi unit kerja dan organisasi, karena apabila dalam
laporan disajikan data yang tidak objektif, maka keputusan yang diambil
dihindarkan praktek “ABS” (Asal Bapak Senang), karena hal ini justru akan
menghasilkan keputusan yang tidak tepat dan lambat laun akan menghancurkan
organiasi.
Berdasarkan waktu penyampaian. Jika dilihat dari segi waktu penyampaian, laporan
1. Laporan rutin. Laporan ini sering pula disebut sebagai laporan berkala atau
periodik. Laporan rutin merupakan laporan laporan yang dibuat secara rutin
aktivitas pada satuan unit organisasi atau tugas individu dalam organisasi.
Contoh laporan rutin antara lain laporan manajemen dalam bidang RUPS
disampaikan dengan waktu tidak terjadwal secara tetap. Laporan ini disusun
bila ada sesuatu hal yang dipandang sangat penting untuk disampaikan atau ada
kegiatan yang bersifat khusus dan mendadak. Contoh laporan insidental adalah
laporan bencana alam, laporan hasil penelitian, laporan bencana alam, laporan
Berdasarkan cara penyampaian. Jika dilihat dari segi penyampaian, laporan dapat
1. Laporan lisan. Laporan ini tidak memerlukan bentuk penulisan khusus, karena
yang mendetail, serta hal-hal yang dilaporkan tidak membawa akibat atau
terdiri dari banyak mata anggaran tentu tidak mungkin disampaikan secara
lisan, tetapi harus dilaporkan secara tertulis. Salah satu dari kelemahan laporan
pimpinan.
kebutuhan, apakah laporan dapat dibuat secara ringkas atau perlu pembahasan
bentuk gambar, entah itu lukisan, foto, film, atau slide. Laporan ini biasa kita
temui pada berita yang ditayangkan dalam televisi atau film dokumentasi yang
1. Laporan berbentuk surat. Laporan ini dibuat dalam bentuk surat dengan isi
yang terbatas, biasanya hanya poin-poin terpenting saja yang perlu ditulis di
dalamnya.
2. Laporan berbentuk formulir. Laporan ini disajikan dengan bentuk dan format
yang tetap. Dengan demikian, yang berubah hanya isi laporan, tetapi materi
biasanya untuk menulis laporan formal, misalnya skripsi atau thesis maupun
disertasi. Contoh lain dari laporan ini adalah feasibility study (laporan studi
Berdasarkan sifat penyajian. Jika dilihat dari sifat penyajiannya, laporan dapat
memo, atau surat yang dibuat dengan bentuk tidak mengikuti aturan pembuatan
laporan pada umumnya. Pembuat laporan dapat membuat bentuk yang sesuai
2. Laporan formal. Laporan ini sifatnya analitis yang dibuat dengan mengikuti
resmi. Salah satu hal yang paling penting diperhatikan adalah pembuat laporan
tentang sesuatu hal. Karena hanya bersifat memberi informasi, pelapor tidak
dilaporkan.
penilaian atau tidak lanjut dari penilaian terhadap suatu hal atas dasar
atasan mengenai pelaksanaan program kerja tertentu, baik dilihat dari segi
pendukungnya.
keseluruhan. Laporan ini bisa juga berupa evaluasi terhadap pelaksanaan suatu
pekerjaan, aktivitas, atau program tertentu. Laporan ini selain berguna untuk
mengetahui sejauh mana suatu pekerjaan atau program telah terlaksana, tetapi
juga untuk mengetahui dampak yang dikehendaki dan yang tidak dikehendaki
mendalam guna pengambilan keputusan atas dasar penilaian layak dan tidak
layak. Dalam laporan ini disajikan beberapa alternatif solusi atas masalah
tersebut dan kemudian dievaluasi guna menentukan pilihan yang tebaik dari
berbagai alternatif.
Sistematika Laporan
Secara umum menurut Sukoco (2005:181) laporan terdiri dari beberapa bagian,
yaitu pendahuluan, isi laporan dan pembahasan, serta penutup atau kesimpulan.
2. Isi laporan dan pembahasan. Isi laporan sering disebut tubuh laporan, yaitu
bagian yang memuat isi utama. Isi laporan ini akan ditentukan oleh masalah
dan maksud atau tujuan laporan. Isi laporan pada laporan informatif akan
laporan informatif isi laporan berupa informasi tertentu yang mengacu pada
permasalahan, maka laporan yang bersifat analitis atau laporan studi kelayakan
harus berisi informasi yang didukung dengan data yang valid dan terpercaya
mengandung analisis atau tidak. pada laporan informatif tidak perlu dilakukan
analisis. Apabila dalam laporan terdapat bagian analisis, maka pada setiap
bagian dan tahap ini pelapor melakukan pemaknaan terhadap informasi atau
didukung oleh data yang akurat dan argumen yang kuat sehingga rekomendasi
yang diberikannya pun dapat dipercaya. Hasil dari proses analisis adalah
kesimpulan.
mengandung analisis, bagian akhir suatu laporan akan berupa kesimpulan yang
berisi penilaian positif atau negatif, baik atau buruk, berhasil atau kurang
berhasil, untung atau rugi, ataupun gabungan dari kesemuanya itu. Pelapor
pelapor harus memberikan solusi pemecahan (saran), dan saran yang diberikan
konsekuensinya.