Abstrak
Penelitian tentang makrozoobenthos di sungai Wonorejo, Surabaya ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas dan
mengetahui kesamaan komunitas makrozoobentos di setiap stasiun. Pengambilan sampel makrozoobentos dan sedimen
menggunakan metode survey dengan penentuan area sampling melalui metode Purposive Random Sampling. Hasil yang
diperoleh dari pengamatan diperoleh indeks keanekaragaman makrozoobenthos yaitu antara 1.70 – 1.93, sehingga struktur
komunitas termasuk stabil hingga lebih stabil. Nilai indeks keseragaman makrozoobenthos antara 0.93 – 0.95. Dari hasil analisa
data, stasiun 1 hingga stasiun 3 memiliki nilai indeks keseragaman tinggi yaitu mendekati nilai 1 dimana pada ke tiga stasiun
tesebut keberadaan setiap jenis biota di perairan dalam kondisi sama. Dan nilai indeks dominasi makrozoobenthos antara 0.14 –
0.16. Dari hasil analisa data, stasiun 1 hingga stasiun 3 memiliki nilai indeks dominasi rendah yaitu mendekati nilai 0, dimana
dominasi rendah menggambarkan tidak ada individu yang mendominasi sehingga pembagian jumlah individu pada masing –
masing jenis seragam atau merata mengakibatkan keutuhan tingkat kompleksitas jalur energi dan nutrisi (jaring – jaring
makanan). Dari hasil analisa, diketahui bahwa kesamaan komunitas makrozoobenthos pada ekosistem stasiun 1 dengan stasiun 2
terdapat keterkaitan paling erat (0.88) dibandingkan dengan perbandingan stasiun lainnya.
Kata Kunci : Purposive Random Sampling, Makrozoobenthos, Indeks Keanekaragaman, Indeks Dominasi, Indeks Keseragaman,
dan Indeks Kesamaan Komunitas
Abstract
The research about macrozoobenthos in Wonorejo river was done in order to know the community structure and similarity of
macrozoobenthos community in each station. Macrozoobenthos sample and sediment was taken using Purposive Random
Sampling Methode. The result showed that macrozoobenthos diversity index were 1.70-1.99, so community structure belonging
to stabil up to more stabil. The value of macrozoobenthos diversity index were about 0,93-0,95. Station 1 up to station 3 had high
diversity index. It was near to index value 1 whereas exixtency of each biota in the waters was in same condition.
macrozoobenthos dominancy index were about 0.14-0.16. Station 1 up to station 3 had low dominancy index. It was near to 0
whereas low dominancy showed that there were no dominated individu, so distribution of total individu was same and it caused
the whole of complexity level of energy and nutrition track (food webs). Result showed that similarity of macrozoobenthos
community in ecosystem station 1 and station 2 had the most close relation (0.88) compared to another station
Keywords : Purposive Random Sampling, Makrozoobenthos, Diversity Index, Dominancy Index, Similarity Index, Similarity
Community Index
tangga. Hal ini memungkinkan terjadinya perubahan kualitas
I. PENDAHULUAN perairan yang selanjutnya akan berdampak pada kehidupan
biota air salah satunya perubahan pola struktur komunitas
S ungai Wonorejo merupakan salah satu sungai yang
terdapat di kecamatan Rungkut Kota Surabaya Provinsi
Jawa Timur. Aliran sungai ini melewati kawasan pabrik
makrozoobentos.
Makrozoobenthos merupakan salah satu hewan bentos yang
hidupnya terdapat pada substrat dasar suatu perairan, baik
Industri dan pemukiman masyarakat. Dengan adanya aktivitas
yang bersifat sesil (melekat) maupun vagil (bergerak bebas)
tersebut limbah langsung dibuang ke badan perairan, sehingga
(Barus, 2004). Menurut Lalli dan Pearsons (1993),
menimbulkan dampak negatif terhadap kualitas perairannya.
makrozoobentos yang dikelompokkan berdasarkan ukuran
Pemanfaatan sungai sebagai tempat pembuangan air limbah
tubuh yang ± berukuran 1.0 mm dan bisa melewati lubang
merupakan dampak dari aktifrtas masyarakat terhadap
saring yang dipakai untuk memisahkan hewan dari
lingkungan yang dapat menyebabkan pencemaran, sehingga
sedimennya. Kelompok ini adalah hewan bentos yang
akan berakibat buruk bagi kehidupan organisme air. Hasil
terbesar, jenis hewan yang termasuk kelompok ini adalah
pemantauan dari Ecoton mengatakan bahwa kualitas air di
molusca, annelida, crustaceae, beberapa insekta air dan larva
sungai Wonorejo – Rungkut, sangat buruk, dan dari hasil
dari diptera, odonata dan lain sebagainya. Makrozoobentos
pengukuran yang dilakukan, terlihat kalau air di sungai
telah dipertimbangkan sebagai bioindikator untuk memonitor
Wonorejo, tercemar limbah berat, dari industri dan rumah
dampak pencemaran terhadap kualitas lingkungan karena III. ANALISA DATA
bentos memiliki habitat yang relatif tetap dengan sifat yang
A. Indeks Keanekaragaman Shannon – Wiener (H’)
mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan kualitas air
dan substrat tempat hidup bentos. Keanekaragaman jenis menunjukkan jumlah jenis
Adanya perubahan faktor–faktor lingkungan yaitu, organisme yang terdapat dalam suatu area. Untuk menentukan
Salinitas, pH, DO, BOD, COD dan TSS sangat mempengaruhi keanekaragaman makrozoobenthos yang ada dalam suatu
komposisi maupun kemelimpahannya. Sehingga setiap komunitas digunakan Indeks Shannon – Wiener dengan rumus
komunitas memberikan respon terhadap perubahan kualitas sebagai berikut :
habitat dengan cara penyesuaian diri pada struktur komunitas
(Nybakken, 1992). Beragamnya aktivitas di sungai Wonorejo H’ = -∑[(ni/N) X ln (ni/N)]
perlu diperhatikan kondisinya terhadap lingkungan dan Keterangan :
masyarakat. Aktivitas tersebut secara tidak langsung akan H’ : Indeks Diversitas Shannon Wiener
mempengaruhi makrozoobentos yang selama ini belum ni : Jumlah individu dalam satu spesies
banyak diketahui. Sehubungan dengan hal tersebut maka N : Jumlah total individu spesies yang ditemukan
dilakukanlah penelitian tentang makrozoobentos di sungai
Wonorejo Surabaya. Kriteria penilaian pembobotan kualitas lingkungan
berdasarkan indeks keanekaragaman benthos dapat dilihat
pada Tabel 1.
II. URAIAN PENELITIAN Tabel 1. Indeks keanekaragaman benthos