Anda di halaman 1dari 4

Selasa, 5 Mei 2020

Topik : Confusion & Delirium


Dr. Euphemia

Confusion & delirium


- Confusion adalah gangguan mental dan behavior
- Delirium adalah bagian dari confusion
- Di IPD sering disebut acute confusional state

Patof ACS (hipotesis blm jelas)


- Terjadi ketidakseimbangan dari kolinergic maupun dopaminergic
- Bisa karena direct effect, inflamasi maupun stress
- Biasanya pasien2 tua kalua ada sepsis, inflamasi, infeksi, ada trauma atau post
operative bs tjd inflamasi maupun stress  resiko utk terjadinya ACS

Delirium
- Adanya penurunan kesadaran
- Ada jg organic brain syndrome, acute cerebral insufficiency, disorder of
consciousness, transtitional syndrome dan confusional syndrome
- Untuk pastiin delirium  tanya waktu, tempat, orang
- Di diagnosis berdasarkan klinis : bentuknya akut, berfluktuasi shg harus cari
etiologinya karna kadang2 px masuk RS bukan karna ACS ny jd harus cari tau
penyebabnya

Tipe2 delirium
- Hyperactive delirium : psychomotor hyperactivity, restless, easily distracted,
halusisasi, agitation, confusion
- Mixed form of delirium
- Hypoactive delirium : reduced alertness, lethargic dan diam, withdrawn, sluggish,
confusion, decreased motivation

Faktor predisposisi dan precipitating


- Presdiposisi
o Usia lanjut, dementia, history stroke, Parkinson (efek obatnya  karna pake
anti cholinergic, karna ketidakseimbangan), multiple comorbid kondisi, gg.
Pengeliatan pendengaran, gangguan functional impairment, laki laki dan
penggunaan alcohol
 Kenapa impaired vision atau pun hearing masuk predisposisi 
karena kaget gitu bingung
 Laki2 termasuk karena sering minum alkohol
- Precipitating
o New acute medical problem, exacerbation of chronic medical problem,
operasi / anestesi, new psychoactive medication, acute stroke, pain,
perubahan lingkungan, urine retention / fecal impaction, elektrolit
disturbances, dehidrasi, sepsis
 pyshoactive medication  (px Parkinson)
 Pain  penting karena kdg2 obat2 an yg menghilang rasa sakit bs
bikin delirium jg
 Perubahan lingkungan  apalg org tua, atau orang dgn impaired
vision atau hearing dimana harus adaptasi dgn baik

Etiologi
- I WATCH DEATH

Obat2 an yg promote delirium


- Analgesic drug - Benzodiazepines
- Antibiotics - Beta-blockers
- Antiaritmia drugs - Calcium atagonist
- Antikolinergig drugs - Cardiac glikosida
- Antidepressants - Diuretics
- Antiepileptic drugs - Dll
- Antihistamine

Diagnostic approach
- Tanya ke keluarganya : ada perubahan kesadaran ga pas saat tertentu
- Ada dehidrasi? Gangguan elektrolit?
- Ada obat2 an yg bikin delirium?

Untuk Diagnosis  CAM

Treatment
- Harus cati tau sebabnya
- Klo belom delirium harus prevention
- Hati2 kalo tjd halusinasi  kalo udh tjd gejala2 psikiatri lgsung di konsul ke psikiatri
atau dikasih obat2 an utk kurangin halu

Prevensi
- Penerangan harus bagus
- Provide jam dan kalender  contoh tanya gmn tidurnya tadi malem (buat kasi tau
waktu), kmrn tidur dijaga siapa? (utk kasi tau disekitar dia ada siapa)
- Stimulasi kognitif  dikasi lagu2 gitu
- Kasi pain relief yg cukup
- Hindari room changes : bisa bikin peningkatan disorientation
- Hindari penggunaan kateter
- Hindari penggunaan mechanical restraints  karena bisa melukai diri sendiri, kalo bs
gapake infus hindari aja
- Jam tidur harus bagus
- Encourage keluarga dan yg jaga atau temen buat visit
- Hindari psychoactive drugs
- Optimize komunikasi
Treatment
- Yg paling sering : haloperidol
Summary

Anda mungkin juga menyukai