Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SEJARAH FISIKA
(ABKC4505)

SEJARAH PERKEMBANGAN SAINS PADA ZAMAN NIRLEKA

DOSEN PENGAMPU:
Subhan Annur, M.Pd.
Saiyidah Mahtari, M.Pd.

OLEH:
( KELOMPOK 1)
Clinton Purba (1610121310001)
Ika Ragillia Pravita Sari (1610121320003)
Miftahul Jannah (1610121220013)
Siti Juhroh (1610121120009)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat,
rahmat, dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Sholawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, kerabat dan pengikut beliau
hingga akhir zaman.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk melaksanakan tugas perkuliahan
Sejarah Fisika dan agar mahasiswa mampu memahami, dan mengetahui lebih
mendalam mengenai sejarah perkembangan sains pada masa lampau hingga
sekarang.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Subhan Annur, M.Pd. dan Ibu
Saiyidah Mahtari, M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Sejarah Fisika, serta
teman–teman yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum terlalu sempurna dan
mungkin memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran agar
pembuatan makalah kedepannya bisa lebih baik dan sempurna.
Wassalamuaiaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Banjarmasin, September 2018

Tim Penyusun
(Kelompok 1)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah..............................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
2.1 Pengertian Zaman Nirleka (Batu)...................................................................................3
2.2 Periodesasi Masa Prasejarah...........................................................................................4
BAB III..........................................................................................................................................15
PENUTUP.....................................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................15
3.2 Saran..............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu karakteristik manusia adalah berpikir, dengan demikian
manusia berlangsung menjadi subjek. Alam, lingkungan, dan manusia
lainnya diamati oleh manusia sebagai objek dan disadari sebagai
subjektivitas. Dengan demikian dinamika lingkungan membuat subjek
berpikir, akan melahirkan sistem baru, akan menghasilkan struktur
pengetahuan.
Sains terus-menerus akan membuat kumpulan manusia berpikir. Subjek
yang berpikir adalah sekumpulan pengetahuan empiris, teoretis, dan
pengetahuan praktis tentang dunia alam, yang dihasilkan oleh para ilmuwan
yang menekankan pengamatan, penjelasan, dan prediksi dari fenomena di
dunia nyata. Sejarah sains adalah studi tentang sejarah perkembangan sains
dan pengetahuan ilmiah, termasuk ilmu alam dan ilmu sosial (sejarah seni
dan humaniora disebut sebagai sejarah filologi).
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan merupakan hal yang
menarik untuk dikaji. Sebab, hal ini terkait dengan kisah perjalanan
peradaban dunia. Selain itu, dengan memahami sejarah ilmu pengetahuan,
maka kita bisa memahami asal usul sebuah pemikiran dan belajar tentang hal
yang baik dan buruk dari sejarah tersebut. Dengan demikian akan diperoleh
sebuah konsep pengetahuan yang lebih baik dan terbaru demi meningkatkan
pengetahuan manusia. Karena perkembangan ilmu pengetahuan (sains)
tidaklah muncul dengan sendirinya. Oleh karena itu, kita sebagai manusia
yang selalu ingin tahu akan ilmu pengetahuan harus mengetahui secara detail
sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari waktu ke waktu. Maka dari itu,
dalam makalah ini akan membahas tentang perkembangan sains pada zaman
nirleka (batu).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:

1
1. Apa yang dimaksud dengan zaman nirleka?
2. Bagaimana perkembangan sains dalam kehidupan manusia pada zaman
nirleka?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian dari zaman nirleka.


2. Untuk mengetahui perkembangan sains dalam kehidupan manusia pada
zaman nirleka.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Zaman Nirleka (Batu)

Prasejarah atau nirleka (nir: tidak ada, leka: tulisan) adalah istilah
yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah yang
tertulis belum tersedia. Zaman prasejarah dapat dikatakan bermula pada saat
terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan untuk mengacu
kepada masa di mana terdapat kehidupan di muka bumi dimana manusia
mulai hidup. Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah
mulai adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa
prasejarah adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah
adalah zaman setelah adanya tulisan.
Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk
setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut.
Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir sekitar tahun 4000 SM masyarakatnya
sudah mengenal tulisan, sehingga pada saat itu, bangsa Mesir sudah
memasuki zaman sejarah. Zaman prasejarah di Indonesia diperkirakan
berakhir pada masa berdirinya Kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5; dibuktikan
dengan adanya prasasti yang berbentuk yupa yang ditemukan di tepi Sungai
Mahakam, Kalimantan Timur.
Karena tidak terdapat peninggalan tertulis dari zaman presejarah,
keterangan mengenai zaman ini diperoleh melalui bidang-bidang seperti
Paleontologi, Astronomi, Biologi, Geologi, Antropologi, dan Arkeologi.
Dalam artian bahwa bukti-bukti prasejarah hanya didapat dari barang-barang
dan tulang-tulang di daerah penggalian situs sejarah. Pada zaman ini
manusia telah mencapai kemampuan dasar untuk perkembangan ilmu
pengetahuan. Kemampuan-kemampuan dasar diperoleh untuk bertahan
hidup dan berhadapan dengan alam yang keras.

3
2.2 Periodesasi Masa Prasejarah dan Bentuk Temuannya
A. Zaman Batu
Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal dan alat-alat kebudayaan
terutama dibuat dari batu di samping kayu dan tulang. Zaman batu ini
diperiodisasi lagi menjadi 3 zaman, antara lain:
a. Zaman Batu Tua (Paleolitikum)
Zaman ini ditandai dengan penggunaan perkakas yang bentuknya
sangat sederhana dan primitif. Ciri-ciri kehidupan manusia pada
zaman ini, yaitu:
 Hidup berkelompok

Gambar 1. Hidup Berkelompok

(sumber: https://www.tes.com/lessons/DA3Qnga46H29yQ/copy-
of-sejarah-tahun-4-unit-6-zaman-prasejarah)

4
 Tinggal di tepian aliran sungai

Gambar 2. Hidup dipinggir aliran sungai

(sumber: https://www.tes.com/lessons/DA3Qnga46H29yQ/copy-
of-sejarah-tahun-4-unit-6-zaman-prasejarah)

 Gua

Gambar 3. Hidup didalam Gua

(sumber: https://www.tes.com/lessons/DA3Qnga46H29yQ/copy-
of-sejarah-tahun-4-unit-6-zaman-prasejarah)
Zaman Batu Tua atau Paleolitikum disebut demikian sebab
alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar tidak
diasah atau dipolis. Pada zaman ini manusia mencari makan dengan
mengandalkan makanan yang bersal dari alam yaitu degan cara
mengumpulkan (food gathering) serta berburu maka dari itu manusia
purba selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain
(nomaden).
Alat-alat yang dihasilkan pada zaman ini, antara lain:
 Kapak genggam/perimbas

5
Gambar 4. Kapak Genggam
(sumber: http://www.tarencotta.com/pengetahuan/macam-
macam-jenis-kapak-genggam/)

 Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa

Gambar 5. Alat-alat dari Tulang atau Tanduk Binatang


(sumber: http://www.tarencotta.com/pengetahuan/macam-
macam-jenis-kapak-genggam/)
 Flakes

Gambar 6. Flakes

(sumber: http://www.tarencotta.com/pengetahuan/macam-
macam-jenis-kapak-genggam/)
b. Zaman Batu Tengah (Mesolitikum)

Pada Zaman Mesolitikum, manusia hidup tidak jauh berbeda


dengan Zaman Paleolitikum, yaitu dengan berburu dan menangkap
ikan, namun manusia pada saat itu juga mulai mempunyai tempat
tinggal agak tetap dan bercocok tanam secara sederhana.
Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan zaman
Paleolitikum yakni masih merupakan alat-alat batu kasar yang
berupa:

6
 Kapak genggam

Gambar 7. Kapak Genggam

(sumber:http://teguhrahardjo.blogspot.com/2009/09/kapak-
persegi.html)
 Kapak pendek

Gambar 8. Kapak Pendek

(sumber: http://materitugassingkat.blogspot.com/2016/03/alat-alat-
yang-digunakan-pada-zaman.html)
 Pipisan

Gambar 9. Pipisan

(sumber:http://teguhrahardjo.blogspot.com/2009/09/kapak-
persegi.html)

7
 Kapak persegi

Gambar 10. Kapak Persegi

(sumber:http://teguhrahardjo.blogspot.com/2009/09/kapak-
persegi.html)

Selain alat-alat tersebut, pada zaman Mesolitikum ini juga


ditemukan bukit-bukit kerang dipinggir pantai yang disebut Kjoken
Mondinger (sampah dapur).

Gambar 11. Kjoken Mondinger atau Sampah Dapur

(sumber:http://teguhrahardjo.blogspot.com/2009/09/kapak-
persegi.html)
c. Zaman Batu Muda (Neolitikum)
Ciri utama pada Zaman Batu Muda atau Neolitikum adalah
alat-alat batu buatan manusia yang sudah diasah atau dipolis
sehingga halus dan indah. Alat-alat yang dihasilkan antara lain:

8
 Kapak persegi

Gambar 9. Kapak Persegi


(sumber:http://teguhrahardjo.blogspot.com/2009/09/kapak-
persegi.html)
 Kapak bahu

Gambar 12. Kapak Bahu

(sumber: http://meneketeheonline.blogspot.com/2010/03/kapak-
persegi-sebuah-peninggalan.html)
 Perhiasan dan kalung dari batu

Gambar 13. Perhiasan dari


Batu

(sumber: https://hidupsimpel.com/peninggalan-zaman-praaksara/)
 Pakaian dari kulit

9
Gambar 14. Pakaian dari Kulit

(sumber: https://hidupsimpel.com/peninggalan-zaman-praaksara/)

 Tembikar atau gerabah

Gambar 15. Tembikar

(sumber: http://www.wacana.co/2009/12/gerabah-prasejarah/)
B. Zaman Logam
Pada Zaman Logam atau biasa disebut Zaman Perundagian, orang
sudah dapat membuat alat-alat dari logam disamping alat-alat batu.
Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu
yang disebut Bivalve dan dengan cetakn tanah liat dan lilin yang
disebut A Cire Perdue. Zaman Logam ini dibagi atas
a. Zaman Perunggu
Zaman Perunggu atau yang disebut juga dengan kebudayaan
Dongson-Tonkin Cina ini sudah mencampur tembaga dengan timah
dengan perbandingan 3:10 sehingga diperoleh logam yang lebih
keras.
Alat-alat perunggu pada zaman ini, antara lain:
 Kapak corong

10
Gambar 16. Kapak Corong

(sumber: http://www.guruips.com/2016/08/fungsi-dan-gambar-nekara-
moko-kapak.html
 Nekara perunggu

Gambar 17. Nekara Perunggu

(sumber: http://www.guruips.com/2016/08/fungsi-dan-gambar-nekara-
moko-kapak.html
 Bejana perunggu

Gambar 18. Bejana Perunggu

(sumber: http://www.guruips.com/2016/08/fungsi-dan-gambar-nekara-
moko-kapak.html
b. Zaman Besi
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi  dari bijinya
untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan
besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu
sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu
±35000C.

11
Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain: mata kapak bertungkai
kayu, mata pisau, mata sabit, mata pedang, cangkul, dll.

Gambar 19. Alat- alat pada zaman


Besi

(sumber:http://teguhrahardjo.blogspot.com/2009/09/kapak-persegi.html)

2.3 Perkembangan Sains Pada Zaman Nirleka


Meski pada zaman Nirleka manusia belum mengenal tulisan akan tetapi
tanpa mereka sadari dalam kehidupan mereka terdapat penerapan ilmu fisika
terutama pada alat-alat yang mereka gunakan, berikut adalah alat yang
menggunakan prinsip fisika pada penerapannya:
1. Kapak genggam atau perimbas
Dari aktivitas tersebut tanpa sadar manusia pada zaman purba telah
mengenal sains dalam ilmu pengetahuan terutama tentang fisika, dimana
ketika mereka menggunakan alat tersebut untuk menggali tanah dalam
mencari umbi-umbian disana terdapat prinsip fisika yang diterapkan
dengan adanya suatu gaya yang bekerja dengan tekanan yang sangat kuat
sehingga ketika mereka menggali dengan tekanan yang sangat kuat maka
mereka dapat memperoleh umbian tersebut. Hal ini bisa di nyatakan

F
dalam persamaan P= . Dari aktivitas inilah kemudian para ilmuan dapat
A
mengkaji suatu fenomena fisika yang terdapat.

2. Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa


Salah satu alat peninggalan zaman paleolitikum yaitu alat dari
tulang binatang. Alat-alat dari tulang ini berupa alat penusuk (belati) dan

12
ujung tombak geirigi. Fungsi dari alat ini adalah untuk mengkap ikan.
Dari kegunaanya tersebut manusia purba zaman batu ini membuat sebuah
alat-alat tulang binatang atau tanduk rusak dalam bentuk yang tajam atau
runcing agar dapat memudahkan dalam berburu ikan, dimana tanpa
disadari mereka telah melakukan suatu aktivitas fisika bahwa ketika alat-
alat tersebut runcing atau tajam maka akan mempermudah mereka dalam
menagkap ikan dengan tekanan yang kuat sehingga gayanya pun besar.
3. Flakes
Falkes yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu chalcedon, yang
dapat digunakan untuk mengupas makanan. Flakes termasuk hasil
kebudayaan ngandong sama seperti alat-alat dari tulang binatang.
Kegunaan alat ini pada umumnya untuk berburu, menangkap ikan,
mengumpulkan ubi dan buah-buahan. Alat ini juga menggunakan prinsip
fisika pada penerapannya, yaitu tekanan.
4. Kapak Pendek
Kapak pendek adalah sejenis kapak genggam yang bentuknya
kira-kira setengah lingkaran dan dibuat dengan memukul dan
memecahkan batu tanpa diasah serta bagian tajamnya terdapat pada sisi
lengkung. Prinsip fisika pada alat ini sama seperti pada alat yang lain
yaitu tekanan.
5. Kapak Persegi
Kapak persegi adalah alat terbuat dari batu berbentuk persegi.
Kapak persegi dikenal juga dengan nama beliung. Kapak persegi
berfungsi sebagai tajak untuk menanam tumbuhan dan pisau untuk
mengetam padi. Selain itu juga kapak persegi berguna sebagai alat
pembuat perahu (memotong, mengerat, memukul). Prinsip fisika pada
kapak persegi ini sama dengan kapak pendek yaitu tekanan.
6. Kapak Bahu
Kapak bahu adalah salah satu jenis kapak persegi yang dibuat
manusia prasejarah zaman neolithikum yang bentuk tangkainya kasar.
Kegunaan kapak bahu sama dengan kapak persegi, hanya saja dibuat

13
dengan menambahkan tangkai pegangan yang hampir menyerupai kapak
pada masa sekarang. Prinsip fisika yang ada pada kapak inipun sama
dengan kapak persegi yaitu tekanan.
7. Kapak Corong
Kapak corong adalah kapak yang terbuat dari logam yang bentuk
bagian atasnya berbentuk corong yang sembirnya belah, sedangkan ke
dalam corong itulah dimasukan tangkai kayunya yang menyiku pada
bidang kapak. Sering pula disebut dengan kapak sepatu karena hampir
mirip dengan sepatu bentuknya. Fungsi kapak corong ini tidak semuanya
digunakan sebagai alat sebagaimana layaknya kegunaan kapak, ada juga
yang berfungsi sebagai alat upacara dan hiasan. Prinsip fisika pada alat
ini sama dengan kapak-kapak yang lain yaitu tekanan.
8. Alat-alat pada zaman Besi
Pada zaman besi ini ketika orang-orang purba tersebut dapat melebur
besi untuk membuat alat-alat tersebut, maka disinilah ilmu sains terutama
dalam hal fisika berkembang, dimana jika besi tersebut dipanaskan
sampai titik leburnya maka akan mencair atau melebur, tetapi jika besi
cair ini didinginkan kembali akan menjadi benda semula yaitu besi padat.
Melebur merupakan perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Pada
saat benda mencair, diperlukan kalor dan pada kejadian ini tidak terjadi
kenaikan suhu. Titik lebur merupakan suhu pada waktu zat melebur.
Kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 kg zat padat menjadi cair
disebut Kalor Laten Lebur.Peristiwa aktivitas dari orang- orang manusia
zaman purba inilah yang kemudian dikaji oleh para ilmuan fisika
sehingga ditemukannya suatu fenomena fisika dan berkembang sampai
sekarang.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Prasejarah atau nirleka (nir: tidak ada, leka: tulisan) adalah istilah yang
digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah yang tertulis
belum tersedia. Zaman prasejarah dapat dikatakan bermula pada saat
terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan untuk mengacu
kepada masa di mana terdapat kehidupan di muka bumi dimana manusia
mulai hidup. Pada zaman ini belum diketemukan tanda-tanda bisa menulis
dan berhitung, akan tetapi ilmu pengatahuan sains terutama dalam fisika
berkembang dengan adanya aktivitas manusia zaman nirleka ini yang
akhirnya dikaji oleh para ilmua fisika dan mengembangkannya sampai
sekarang.
3.2 Saran
Terkadang kita berpikir bahwa zaman prasejarah hanyalah sebuah zaman
primitif yang terjadi beberapa abad lalu sebelum peradaban sekarang, akan tetapi
jika kita mempelajarinya dengan baik maka kita akan mengetahui dan menyadari
bahwa ilmu pengetahuan yang kita pelajari sekarang ini berasal dari zaman
prasejarah tersebut yang kemudian dikaji oleh para ahli serta penemu-penemu
hingga sekarang. Saran kami, mulai sekarang coba untuk membaca kembali sejarah-
sejarah kehidupan pada masa lampau agar kita bisa tau dari mana awal mula
pemikiran para penemu dan para ahli yang menemukan rumus serta prinsip dari
ilmu pengetahuan yang kita pelajari sekarang ini.

15
DAFTAR PUSTAKA
Wonorahardjo, Surjani. 2011. Dasar Dasar Sains. Jakarta Barat: Indeks.
Suyudi, Agus. 2003. Dasar Dasar Sains. Malang: Universitas Negeri Malang.
http://aristanagato.blogspot.com/2011/03/perkembangan-ilmu-pengetahuan-
alam.html?m=1
(diakses pada tanggal 7 September 2018)
http://chandrajoker73.blogspot.com/2012/04/masa-prasejarah-nirleka.html
(diakses pada tanggal 9 September 2018)
http://sejarahbudayanusantara.weebly.com/alat-zaman-paleolitikum.html
(diakses pada tanggal 11 September 2018)
http://narilisia.blogspot.com/2013/06/pengaruh-kalor-terhadap-suhu-dan-
wujud.html
(diakses pada tanggal 11 September 2018)
http://www.guruips.com/2016/08/fungsi-dan-gambar-nekara-moko-kapak.html
(diakses pada tanggal 15 September 2018)
https://hidupsimpel.com/peninggalan-zaman-praaksara/
(diakses pada tanggal 15 September 2018)
https://parararam.com/kapak-perimbas/
(diakses pada tanggal 15 September 2018)
http://www.wacana.co/2009/12/gerabah-prasejarah/
(diakses pada tanggal 15 September 2018)

16

Anda mungkin juga menyukai