Disusun Oleh:
Arifa Khairun Nida H 1910913320020
Azzahra Fitria Salsabilla 1910913220021
Cahya Mustika Putri 1910913220004
Dinda Amalia Sayyidi 1910913220010
Liza Trie Octiza Agyzty 1910913220015
Muhammad Fasya Aminullah 1910913210011
Nadilla Shinta 1610913320028
Novadiani Karisma Maharani 1910913120005
Nola Rosita 1910913120014
Nurul Izatil Hasanah 1910913320025
Zahtan Abi Rabdi Hamka 1910913110016
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020
Dosen,
E. Perencanaan Penyuluhan
Waktu :
Hari/Tanggal : Senin, 11 Mei 2020
Tempat : Social Media (Daring)
Sasaran : Masyarakat Luas
Metode : Diskusi secara online
Media : Media Sosial dan Poster
Keterangan :
2. Evaluasi proses
a. Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab.
b. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta
penyuluhan memahami dan memerhatikan materi penyuluhan yang
diberikan.
c. Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh
dan sasaran.
d. Kehadiran peserta diharapkan 4 orang dari 4 orang yang akan diberikan
penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan perencanaan proses yang
telah direncanakan.
b. Peningkatan pemahaman peserta penyuluhan tentang materi penyuluhan
yaitu peserta yang menjawab pertanyaan mampu menjelaskan dengan
minimal 3 jawaban benar.
JAWABAN
1. PDP merupakan seseorang yang mengalami demam (≥38oC) atau riwayat demam;
disertai salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan seperti: batuk, sesak nafas, sakit
tenggorokan, pilek.
2. ODP merupakan seseorang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara yang memiliki
transmisi lokal COVID-19, tinggal di daerah dengan transmisi lokal di Indonesia dalam 14
hari terakhir sebelum timbul gejala, namun tidak memiliki riwayat kontak dengan orang positif
COVID-19.
3. OTG adalah adalah orang-orang yang tidak menunjukkan gejala tetapi mempunyai
risiko tertular dari orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
PENGERTIAN
A. PDP
1. Seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam
(≥38oC) atau riwayat demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakit
pernapasan seperti: batuk, sesak nafas, sakit tenggorokan, pilek. Tidak ada
penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan dan pada 14
hari terakhir sebelum timbul gejala, memenuhi salah satu kriteria berikut:
a. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang
melaporkan transmisi local.
b. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi lokal di
Indonesia.
2. Seseorang dengan demam (≥38oC) atau riwayat demam atau ISPA dan
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak
dengan kasus konfirmasi atau probabel COVID-19.
3. Seseorang dengan ISPA berat/ pneumonia berat di area transmisi lokal di
Indonesia yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada
penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan (Kemenkes
RI,2020)
B. ODP
Orang Dalam Pemantauan (ODP) merupakan orang yang memenuhi sejumlah
kriteria: demam (suhu ≥ 38°C) atau riwayat demam, batuk atau pilek, memiliki
riwayat perjalanan ke negara yang memiliki transmisi lokal COVID-19, tinggal di
daerah dengan transmisi lokal di Indonesia dalam 14 hari terakhir sebelum timbul
gejala, namun tidak memiliki riwayat kontak dengan orang positif COVID-19.
Seseorang dikatakan masuk dalam kategori ODP apabila ia sempat bepergian ke
negara lain yang merupakan pusat penyebaran virus corona. Seseorang juga akan
dikatakan sebagai ODP apabila pernah berkontak langsung dengan pasien yang
a. Farmakologi
• Bila terdapat penyakit penyerta / komorbid, dianjurkan untuk tetap
melanjutkan pengobatan yang rutin dikonsumsi. Apabila pasien rutin
meminum terapi obat antihipertensi dengan golongan obat ACE-
inhibitor dan Angiotensin Reseptor Blocker perlu berkonsultasi ke
Dokter Spesialis Penyakit Dalam ATAU Dokter Spesialis Jantung.
• Vitamin C (untuk 14 hari), dengan pilihan ;
- Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14
hari).
- Tablet isap vitamin C 500 mg/12 jam oral (selama 30 hari).
- Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet /24 jam
(selama 30 hari),
D. Cara menyikapi
a. ODP ( orang dalam pemantauan )
Jika tidak tersedia fasilitas pemeriksaan RT PCR, dilakukan pemeriksaan Rapid Test.
Apabila hasil pemeriksaan Rapid Test pertama menunjukkan hasil:
a. Negatif, tatalaksana selanjutnya adalah isolasi diri di rumah; pemeriksaan ulang
pada 10 hari berikutnya.
b.Positif, tatalaksana selanjutnya adalah isolasi diri di rumah;
Apabila ODP yang terkonfirmasi menunjukkan gejala perburukan maka:
a. Jika gejala sedang, dilakukan isolasi di RS darurat
b. Jika gejala berat, dilakukan isolasi di RS rujukan
Jika tidak tersedia fasilitas pemeriksaan RT PCR, dilakukan pemeriksaan Rapid Test.
Apabila hasil pemeriksaan Rapid Test pertama menunjukkan hasil:
1 . Secara individu
b. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci
d. Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit
e. Tutupi mulut saat batuk dan bersin dengan lengan atas dan ketiak atau dengan tisu
lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci tangan
g. Bersihkan dan berikan desinfektan secara berkala pada benda- benda yang sering
disentuh dan pada permukaan rumah dan perabot (meja, kursi, dan lain-lain), gagang
pintu, dan lain-lain.
c. Istirahat cukup
d. Suplemen vitamin
e. Tidak merokok
8. Jaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter (saat mengantri, duduk di
bus/kereta).
2. Jika tidak ada tisu, saat batuk dan bersin tutupi dengan lengan atas dan ketiak.
- Karantina Kesehatan
- Jaga Jarak Fisik dan Pembatasan Sosial (Physical and Social Distancing)
Pembatasan sosial adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu
wilayah. Pembatasan sosial berskala besar paling sedikit meliputi: meliburkan
3. Secara publik
- Transportasi publik:
a. Menjaga kebersihan dan melakukan desinfeksi,
- Institusi pendidikan:
a. Menjaga kebersihan dan melakukan desinfeksi,
- Pusat perbelanjaan:
a. Skrining pengunjung,
c. Menyediakan tempat cuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer.