Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BAHAN BASIS GIGI TIRUAN STAINLEESS STEEL

DOSEN PENANGGUNG JAWAB


DRG.HJ.DIAN HANDAYANI ,M.KES

OLEH
ANDI ST NURHALIZAH
B1G119046

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR


FAKULTAS FARMASI TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN INFORMATIKA
PRODI D-III TEKNIK GIGI
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Salam dan damai sejahtera untuk kita semua!

Puja dan puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas hikmat
yang diberikan kepada kelompok kami sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang
“Bahan Basis Gigi Tiruan dari Stainless Steel ”.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengajar yang memberikan
tugas ini, kiranya tugas ini dapat memberikan pengetahuan kepada kami.

Kami pun menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan masukan yang membangun kami nantikan utnuk penyempurnaan
penulisan selanjutnya.

Makassar, 18 Mei 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Sampul............................................................................................... i

Kata Pengantar.................................................................................. ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang...................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................ 1

1.3 Tujuan................................................................................... 1

Bab II Pembahasan

2.1 Pengertian Stainlees Steel.................................................... 2

2.2 Kekurangan dan Kelebihan Stainlees Steel......................... 3

2.3 Bahan yang menggunakan Stainlees Steel.......................... 4

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan........................................................................... 7

3.2 Saran..................................................................................... 7

Daftar Pustaka

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Basis gigi tiruan adalah bagian dari gigi tiruan yang bersandar
pada jaringan pendukung dan tempat anasir gigi tiruan
dilekatkan.Basis gigi tiruan mendukung anasir gigi tiruan, menerima gaya
fungsional dan mendistribusikan gaya tersebut serta dapat menambah
efek estetis khususnya bila basis terlihat alami.2Bahan basis gigi
tiruan yang ideal seharusnya memiliki sifat biokompatibel, sifat fisis
dan mekanis yang baik, estetis, stabilitas warna dan kemampuan adhesi
yang baik, mudah dalam pem-buatan dan tidak mahal, mudah
direparasi jika fraktur dan mudah dibersihkan.Hingga saat ini belum
ditemukan suatu bahan yang ideal untuk di-gunakan sebagai bahan
basis gigi tiruan.
Stainless steel merupakan steel alloy dengan penambahan
kromium yang membuat sifat bahan tersebut menjadi tahan terhadap
karat (stainless).Tipe austenitic stainless steel merupakan jenis stainless
steel paling banyak digunakan di Kedokteran Gigi, karena sangat resisten
terhadap tarnish dan korosi.3 Stainless steel 316 L merupakan austenistic
stainless steel yang berasal dari logam campur SS CrNiMo. Material
tersebut memiliki komposisi karbon rendah sehingga dapat meningkatkan
ketahanan terhadap korosi sama halnya dengan kandungan molybdenum
pada material tersebut. Paduan logam kobalt kromium molybdenum telah
lama digunakan di dalam dunia kedokteran antara lain sebagai material
dental prosthesis dan implan karena sifatnya yang kuat, tahan terhadap
pemakaian dan mudah dipoles. Logam ini telah dilaporkan berpengaruh
dalam perubahan sistem imun di dalam tubuh. Remanium GM 800
merupakan salah satu jenis alloy kobalt kromium yang sering dipakai
sebagai logam tuang dalam pembuatan gigi tiruan sebagian dengan

4
kelebihan memiliki resistensi terhadap fraktur yang tinggi serta modulus
elastisitas yang tinggi.
1.2 Rumusan masalah
Hal yang akan dibahan yang bersangkutan pada “bahan basis gigi tiruan dari
stainless steel”
1.3 Tujuan
Menjelaskan pengertian, kekurangan dan kelebihan, dan menjelaskan bahan
yang menggunakan dari bahan logam atau stainlees steel

5
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Stainless Steel
Stainless steel merupakan steel alloy dengan penambahan kromium yang
membuat sifat bahan tersebut menjadi tahan terhadap karat (stainless). Stainless
steel berdasarkan komposisinya, AISI (American Iron & Steel Institute) membagi
stainless steel atas martensitic, ferrisitic, dan austenititc stainless steel yang
dibedakan atas beberapa seri. Stainless steel 316 L adalah salah satu varian
molybdenum alloy austenitic stainless steel dengan komposisi rendah karbon
yang digunakan di dalam berbagai industri dengan kebutuhan spesi kasi logam
yang tahan terhadap korosi. Pada umumnya stainless steel jenis ini digunakan
pada: industri kimia dan petrokimia; instrumen industri pengolahan kertas;
instrumen industri tekstil; instrumen industri makanan dan minuman; instrumen
industri farmasi; instrumen medis; industri pipa air. Tipe 316 L merupakan salah
satu tipe stainless steel yang dipakai di dalam pembuatan implant.3 Material
tersebut memiliki komposisi karbon rendah sehingga dapat meningkatkan
ketahanan terhadap korosi sama halnya dengan kandungan molybdenum pada
material tersebut.

2.2 kekurangan dan kelebihan


Beberapa jenis logam yang digunakan pada umumnya berupa aluminium
kobalt, logam emas, dan stainless steel. Basis yang terbuat dari bahan logam
memiliki beberapa kelebihan, yaitu penghantar termis yang baik, stabilitas
dimensi yang baik dan kekuatan yang maksimal dengan ketebalan yang minimal.
Kekurangan dari basis yang terbuat dari bahan logam adalah harga yang mahal,
estetis yang buruk dan sulit diperbaiki apabila patah.
2.3 Bahan yang menggunakan logam atau stainless steel
A. Porcelain fused to metal

6
Pemilihan restorasi porselen fused to metal sebagai restorasi akhir pasca
perawatan saluran akar karena mampu memberikan keuntungan ganda, yaitu
dari segi kekuatan dan dari segi estetik. Lapisan logam sebagai substruktur
mahkota jaket porselen fused to metal akan mendukung lapisan porselen di
atasnya sehingga mengurangi sifat getas (brittle) dari bahan porselen, memiliki
kerapatan tepi dan daya tahan yang baik. Sementara lapisan porselen akan
memberikan penampilan yang estetik. Gigi pasca perawatan saluran akar yang
direstorasi dengan mahkota porselen fused to metal tingkat keberhasilan
perawatannya tinggi(Puspawidjaja, E.Y., Hadriyanto, W., dan Wahid, A.I.2009).
B. Inlay dan Onlay Logam
Inlay merupakan restorasi intrakoronal bila kerusakan mengenai sebagian
cuspatau tambalan yang berada di antara cusp, sehingga ukurannya biasanya
tidak begitu luas. Onlay merupakan restorasi intrakoronal bila kerusakan
mengenai lebih dari 1 cusp atau lebih dari 2/3 dataran oklusalkarena sisa
jaringan gigi yang tersisa sudah lemah.
c. All metal crown
Mahkota ini sering disebut dengan mahkota tuang penuh atau full cast
crown. Merupakan suatu restorasi yang menyelubungi permukaan gigi dari
logam campur yang dituang.Indikasinya yaitu untuk gigi molar dan premolar
rahang atas dan bawah, penderita dengan oklusi dan artikulasi yang berat,
tekanan kunyah besar, tidak memerlukan estetik, gigi dengan karies cervikal,
dekalsifikasi, dan enamel hipoplasi. Kontraindikasinya yaitu sisa mahkota gigi
tidak cukup terutama pada gigi dengan pulpa vital, memerlukan estetik pasien
dengan OH buruk sehingga restorasi mudah tarnish, gusi sensitif terhadap
logam.

7
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
stainless steel merupakan jenis stainless steel paling banyak digunakan,
karena sangat resisten terhadap tarnish dan korosi. Dalam pembuatan gigi tiruan
sebagian dengan kelebihan memiliki resistensi terhadap fraktur yang tinggi serta
modulus elastisitas yang tinggi.
3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

11386-53856-1-PB.pdf
24-Article%20Text-27-1-10-20181105.pdf
https://talenta.usu.ac.id/dentika/article/view/1714/1195
https://nisrinadentistry.blogspot.com/2016/11/macam-macam-restorasi-dan-bahan.html
Chapter%20III-VI.pdf
6.%20BAB%20II_2.pdf

Anda mungkin juga menyukai