Anda di halaman 1dari 5

NAMA : M.

ASROUL JAZA

NIM : M0418034

KELOMPOK : 6

ACARA 3

KLASIFIKASI

I. Tujuan
Mahasiswa dapat melakukan klasifikasi (pengelompokkan) makhluk hidup
II. Alat Bahan
a. Alat
1.Laptop
b. Bahan
1.Foto preparat Teki (Cyperus rotundus)
2.foto preparat Melati air (Sagittaria sp.)
3.foto preparat kenikir (Tagetes erecta )
4.foto preparat tapak dara (Catharanthus rosesus L.)
5.foto preparat ikan nila (Oreochromis niloticus L.)
6.foto preparat Bekicot (Achatina sp.)
7.foto preparat kadal ( Eutropis multifasciata )
8.Foto preparat cacing tanah (Pheretima sp.)
III. Hasil
IV.
a. Hewan

Hewan

Spesies A Spesies B Spesies C Spesies D

Tulang belakang
Vertebrata Avertebrata

Spesies A Spesies B Spesies C Spesies D

Bentuk Tubuh
Alat Gerak

Ekstremitas Sirip Piph panjang

Spesies A Spesies B Spesies C Spesies D

su
sumber : sumber : sumber : sumber :
dokumentasi dokumentasi gbif.org gbif.org
pribadi ,2020 pribadi ,2020

b. tumbuhan

Tumbuhan

Spesies A Spesies B Spesies C Spesies D

Habitus

Perdu Herba
Spesies A Spesies B Spesies C Spesies D

Daun Tipe bunga

Daun Majemuk Daun Tunggal Terminal Tandan

Spesies A Spesies B Spesies C Spesies D

sumber : sumber : sumber : sumber :


dokumentasi dokumentasi dokumentasi gbif.org
pribadi ,2020 pribadi ,2020 pribadi ,2020

V. Pembahasan
Klasifikasi merupakan proses pengelompokkan atau penggolongan makhluk hidup ke dalam tingkat-
tingkat satuan yang sesuai dan didasarkan pada karakter yang dimilikinya. Klasifikasi adalah proses
pengaturan hewan atau tumbuh-tumbuhan ke dalam takson tertentu brdasarkan persamaan dan
perbedaan (Tjitrosoepomo ,1993) . Hasil proses pengaturan ini ialah suatu sistim klasifikasi, yang
sengaja diciptakan untuk menyatakan hubungan kekerabatan jenis-jenis makhluk hidup satu sama
lainnya. Menurut Rideng (1989) bahwa semua klasifikasi bertujuan agar kita mengingat sedikit
mungkin, tetapi dalam ingatan tersebut mengandung informasi sebanyak-banyaknya. Dengan
mengelompokkan jenis-jenis tumbuhan dalam suatu takson maka ciri-ciri masing-masing individu akan
tercermin dalam deskripsi takson tersebut
Tujuan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan,
dan mempelajari makhluk hidup. Tujuan khusus/lain klasifikasi makhluk hidup adalah sebagai berikut:
1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki.
2. Mendeskrpsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhuk hidup
dari jenis yang lain.
3. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
5. mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
6. mempermudah mengenali berbagai macam makhluk hidup
7. membandingkan antar makhluk hidup
Sistem Klasifikasi Fenetik sistem klasifikasi yang didasarkan pada kekerabatan yang ditunjukkan atau
ditentukan oleh banyaknya persamaan bentuk yang terlihat (overall similarity). Dasar utama sistem
klasifikasi fenetik adalah kesamaan ciri-ciri morfologi secara menyeluruh . Kelemahan dasar sitem
klasifikasi ini ialah adanya kenyataan bahwa ciri-ciri yang sama dapat terjadi karena analogi (kesamaan
susunan bentuk tubuh yang terjadi karena kesamaan fungsi) dan bukan karena homologi (kesamaan
susunan dan posisi yang terjadi karena berasal dari embrio organ yang ontogeninya sama)
Sistem klasifikasi filogenik(filogenetik) merupakan suatu cara pengelompokkan organisme
berdasarkan garis evolusinya atau sifat perkembangan genetik organisme sejak sel pertama hingga
menjadi bentuk organisme dewasa. Sistem klasifikasi ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan teori
evolusi. Teori ini diperkenalkan oleh Charles Darwin (1859). Sistem klasifikasi filogeni ini merupakan
sistem klasifikasi yang mendasari sistem klasifikasi modern, yang dipelopori oleh Hudchinson,
Cronquist, dan lainnya. Makin dekat hubungan kekerabatan, maka makin banyak persamaan morfologi
dan anatomi antar takson. Semakin sedikit persamaan maka makin besar perbedaannya, berarti makin
jauh hubungan kekerabatannya . Yang dimaksud dengan filogeni ini ialah sejarah perkembangan
evolusi dari suatu makhluk hidup/takson, dapat diartikan pula sebagai asal dan evolusi suatu
takson.Taksontakson yang dibentuk ditempatkan dengan urut-urutan, yang dari segi filogeni dianggap
mempunyai tingkatan yang rendah (primitif) sampai ke tingkatan yang lebih tinggi (maju). Salah satu
ciri klasifikasi filogenetik adalah adanya penyusunan silsilah atau pohon filogeni yang mencoba
menunjukkan asal-usul setiap kesatuan taksonomi .
Pada praktikum kali ini dilakukan proses klasifikasi dari hewan spesies A,B,C, dan D . Langkah
pengklasifikasian ini didasarkan pada karakter tulang belakang , alat gerak dan bentuk tubuh . karakter
pertama yang didapat dibedakan adalah karakter yang paling umum yaitu tulang belakang dimana
dibedakan ada tulang belakang ( vertebrata) dan tidak ada tulang belakang ( Avertebrata ) . hewan yang
mempunyai tulang belakang (vertebrata ) yaitu spesies A dan spesies B , sedangkan hewan yang tidak
mempunyai tulang belakang (avertebrata ) adalah spesies C dan spesies D . kemudian dilanjutkan
pengelompokkan yang lebih spesifik yaitu berdasarkan karakter pada alat gerak pada hewan dibedakan
menjadi ekstermitas dan sirip, untuk spesies A memliki alat gerak ekstermitas sedangkan spesies B
memiliki alat gerak berupa sirip. sehingga diketahui untuk spesies A memiliki tulang belakang
(vertebrata) dengan alat gerak ekstermitas dan spesies B memiliki tulang belakang (vertebrata) dan
memiliki alat gerak berupa sirip . untuk Avertebrata dibedakan berdasar karakter bentuk tubuh yaitu
pipih dan panjang . spesies C bentuk tubuh pipih sedangkan untuk spesies D bentuk tubuh panjang .
sehingga spesies C tidak memiliki tulang belakang (avertebrata) dan karakter bentuk tubuh pipih
sedangkan spesies D tidak memiliki tulang belakang (avertebrata) dengan karakter bentuk tubuh
panjang.
Pada klasifikasi tumbuhan spesies A,B,C dan D dilakukan berdasar karakter habitus ,daun , dan tipe
bunga . pengklasifikasian dimulai dengan karakter yang paling umum yaitu habitus dimana dapat
dibedakan menjadi perdu dan herba . tumbuhan dengan habitat perdu dilihat dari spesies A dan spesies
B sedangkan tumbuhan dengan habitus herba yaitu spesies C dan spesies D . selanjutnya ,
pengklasifikasian dilanjutkan pada karakter yang lebih khusus pada habitus perdu yaitu daun dimana
dibedakan menjadi daun majemuk dan daun tunggal . daun majemuk dimiliki oleh spesies A sedangkan
daun tunggal dimiliki oleh spesies B . kemudian dilanjutkan dengan pengklasifikasian pada habitus
herba berdasarkan tipe bunga dibedakan menjadi tipe tandan dan tipe terminal.untuk spesies C memiliki
tipe bunga terminal sedangkan spesies D memiliki tipe bunga tandan . sehingga dapat diketahui bahwa
spesies A termasuk perdu dengan daun majemuk . spesies B termasuk perdu dengan daun tunggal .
Spesies C termasuk tumbuhan herba dengan tipe bunga terminal . spesies D termasuk tumbuhan herba
dengan tipe bunga tandan .

VI. Kesimpulan

berdasarkan hasil praktikum mahasiswa dapat diketahui

VII. Daftar pustaka


http://gbif.org/ (diakses 20 mei 2020).
Rideng, I.M.1989.Taksonomi Tumbuhan Biji.Jakarta:Dekdikbud.
Tjitrosoepomo. 1993. Taksonomi Umum.Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai