ASROUL JAZA
NIM : M0418034
KELOMPOK : 3
ACARA 1
PEMETAAN
I. Hasil
A. Tabel Hasil Point Sampling (Pembidikan Sudut dan Pengukuran Jarak)
prinsip resection membutuhkan dua tanda medan yang terlihat jelas dalam pera dan
dapat dibidik pada medan sebenarnya . cara menentukan resection yaitu :
1. menentukan lokasi yang sesuai
2. mengenali dua tanda medan yang dapat dilihat oleh visual dan pada peta
3. orientasi peta dilakukan dengan menggunakan kompas
4. tanda medan dicari minimal dua atau lebih yang mudah dikenali dilapangan dan di peta
kemudian tandai
5. Dengan penggaris dibuat salib sumbu pada pusat tanda-tanda medan itu untuk
memudahkan orientasi
6. tanda-tanda medan itu dibidik dengan kompas dari posisi kita, sudut bidikan dari
kompas itu disebut sudut azimuth
7. sudut-sudut bidikan yang didapat dipindahkan ke peta, kemudian hitung sudut back
azimuth sudut tersebut (sudut back azimuth didapat dengan mengurangi/menambahkan
sudut azimuth dengan 180, jika sudut azimuth lebih besar dari 180 makan back
azimuthnya di kurangi 180, sebaliknya kalau sudut azimuth lebih kecil dari 180 makan
back azimuthnya di tambah 180)
8. garis memanjang ditarik dengan sudut back azimuth dari posisi tanda medan yang
sudah diketahui ke posisi kita yang belum diketahui pasti
9.Perpotongan garis yang ditarik dari back azimuth tersebut adalah posisi kita di peta.
cara pembuatan peta sederhana dengan point sampling ( pembidikan sudut , pengukuran
jarak) dan pembuatan peta .langkah – langkahnya sebagai berikut :
1. peralatan dasar pembuatan peta disiapkan seperti rol meter , kompas bidik dan alat tulis
2. lokasi atau area ditentukan terlebih dahulu lalu digambarkan dalam bentuk peta
3. ditentukan satu tand medan sebagai titik awal pembuatan peta dipermukaan bumi
4. Tanda medan berikutnya (titk kedua) dibidik dari titik awal dengan komas dan diukur
jarak antara titik pertama dengan titik kedua , sudut hasil bidikan dan jarak hasil
pengukuran dicatat oleh praktikan
5. dari titik kedua , dibidik tanda medan berikutnya ( titik ketiga ) dengan kompas serta
diukur jarak antar titik tersebut . dicatat sudut hasil bidikan dan jaraak hasil pengukuan
6. langkah yang sama seperti nomor 4 atau 5 dilakukan sampai pada titik awal kembali
7.hasil pengukuran arah (sudut ) dan jarak digambar dengan skala tertentu , lalu titik titik
bidikan dihubungkan dengan garis penghubung sehingga dari titik awal sampai titik akhir
akan menghasilkan garis yang berhubungan
8. tanda medan atau informasi informasi lain dilengkapi dengan menggunakan symbol
tertentu untuk lebih memperjelas lokasi yang digambarkan dalam peta trsebut .
Gambar hasil pemetaan suatu kawasan yang diproyeksikan dengan skala tertentu itulah
yang disebut sebagai peta sederhana (Sofyan dkk .,2017).
V. Lampiran
Rumus:
Jp = S x Js
Jp = jarak pada peta
S = skala
Js = jarak sebenarnya