Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
Alamat : Kampus Pinang Masak Mendalo Darat Jambi 36361 Telp : (0741) 583051

NAMA : JHOSUA SIPAYUNG


NIM : D1A018135
KELAS : AGROEKOTEKNOLOGI H

1. Schmidt–Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah rata-rata bulan kering


dan jumlah rata-rata bulan basah. Suatu bulan disebut bulan kering, jika dalam satu bulan
terjadi curah hujan kurang dari 60 mm. Disebut bulan basah, jika dalam satu bulan curah
hujannya lebih dari 100 mm.
Penentuan iklim menurut Oldeman menggunakan dasar yang sama dengan penentuan
iklim menurut Schmidt-Ferguson, yaitu unsur curah hujan. Bulan basah dan bulan kering
dikaitkan dengan kegiatan pertanian di daerah tertentu sehingga penggolongan iklimnya
disebut juga zona agroklimat. Misalnya, jumlah curah hujan sebesar 200 mm tiap bulan
dipandang cukup untuk membudidayakan padi sawah.
2.  -  Metode Aritmatik
Metode ini menggunakan perhitungan curahhujan wilayah dengan merata-ratakan
semua jumlah curah hujan yang ada pada wilayah tersebut. Metode  rata-rata aritamatik
ini adalah cara yang paling mudah diantara cara lainnya (poligon dan isohet). Digunakan
khususnya untuk daerah seragam dengan variasi CH kecil. Cara ini dilakukan dengan
mengukur serempak untuk lama waktu tertentu dari semua alat penakar dan dijumlahkan
seluruhnya.
- Metode Thiessen Poligon
Rata-rata terbobot (weighted average), masing-masing stasiun hujan ditentukan luas
daerah pengaruhnya berdasarkan poligon yang dibentuk (menggambarkan garis-garis
sumbu pada garis-garis penghubung antara dua stasion hujan yang berdekatan). Cara ini
diperoleh dengan membuat poligon yang memotong tegak lurus pada tengah-tengah garis
penghubung dua stasiun hujan. Dengan demikian tiap stasiun penakar Rn akan terletak
pada suatu poligon tertentu An. 
3. Tujuan pengukuran Evapotranspirasi adalah mengetahui kekurangan air berdasarkan
kelebamban tanah
4. Tujuan menghitung Neraca Air Bulanan adalah untuk mengetahui kesesuaian lahan,
irigasi, jadwal panen
5. Air hujan yang menjadi air limpasan permukaan adalah unsur utama penyebab terjadinya
erosi. Curah hujan merupakan suatu unsur iklim yang sangat berkaitan dengan erosi. Air
hujan yang jatuh ke bumi akan mengakibatkan pengikisan terhadap tanah yang dilaluinya
sehingga menyebabkan terjadinya erosi pada kemiringan lahan tertentu.
6. Perubahan penggunaan lahan
Tahun Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2000 393 297 2135 614 45 2135 50 137 367 92 326 497
2001 268 356 336 270 286 66 1135 1135 176 267 366 420
2002 2135 146 529 272 211 56 236 37 265 107 246 1135
2003 183 325 274 477 387 9135 243 76 5135 54 277 274
2004 827 2135 2135 373 383 1135 102 47 1135 407 377 388
7. Perhatikan tabel berikut ini :

a. Hitung hujan rata-rata setiap bulan


Rar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
a
-rat
a
761, 651, 1081, 401, 262, 6263, 353, 286, 1415, 185, 318, 542,
2 8 8 2 4 5 2 4 3 4 4 8

b. Hitung bulan basah,jumlah bulan lembab, dan jumlah bulan kering


BB = 51
BK = 6
BL = 3

c. Tentukan klsifikasi menurut Scmith-Ferguson dan Oldeman


- Klasifikasi menurut Scmith-Ferguson
Q = Banyak bulan kering / Banyak bulan basah x 100%
= 6/51 x100%
= 0,117
Jadi, tipe menurut Scmith-Ferguson adalah tipe A yaitu sangat basah.
- Klasifikasi menurut Oldeman
Menurut Oldeman iklim bertipe B dikarenakan dikarenakan ada 9 bulan basah
yang berturut –turut.

d. Berikan pendapat saudara mengenai perencanaan tanaman pertanian yang cocok


8. Hitung curah hujan rata-rata Teknik Poligon pada tabel dibawah ini :
Luasan
CH CH rata-
Daerah daerah
(mm) rata
(ha)
A1 750135 15135 0.0201
A2 550135 45135 0.0820
A3 350135 6135 0.0175
A4 650135 75135 0.1155
A5 150135 4135 0.0275

9. Hitung curah hujan dengan teknik Ishohet pada tabel dibawah ini :
Daerah antara 2 Luas antara 2 CH ishohet (mm) Volume CH (mm)
2
ishohet ishohet (km )
I1-I2 11135 2135 657,26
I2-I3 20135 350 194,83
I3-I4 400 175 1,93
I4-I5 4500 5135 638,85
Curah Hujan rata-rata wilayah A = 1492,87
Perhitungan :
Curah Hujan Wilayah A = (11135 x 2135 + 20135 x 350 + 400 x 175 + 4500 x 5135/(11135
+20135 + 400 + 4500)
= 1492,87
10. Selesaikan tabel berikut ini dengan metode perhitungan ETP metode Thorthwaite
(posisi 20o LU)
Bulan t i ETP* ETP** F ETP ETP terkoreksi
Januari 24.0 10.7 1.37 10.90 0.95 10.83 10.29
Februar
i 135.0 146.9 3.21 -395.39 0.9 10.28 9.25
Maret 26.50 12.5 1.44 13.49 1.03 13.49 13.89
April 135.0 146.9 3.21 -395.39 1.05 10.28 10.79
Mei 25.0 11.4 1.40 12.00 1.13 11.86 13.40
Jumlah   328.5          
0.492

11. Selesaikan tabel berikut ini : (Neraca air bulanan wilayah X dengan data Lapangan KL
= 1(..) mm dan titik layu permanen = 50 mm
ETP CH-ETP APWL KAT d KAT ETA Defisit Surplus Run-off
4135 -30   1105.00 0.00 4105.00 30.00 -30.0 -15
-
2105 -1955 -1955 371.38 -733.62 883.62 1221.38 1221.38 -618
310 -60 -2015 359.87 -11.51 261.51 48.49 -48.49 -333
4105 -1000 -3015 218.70 -141.17 3246.17 858.83 -858.83 -596
275 275   493.70 275.00 275.00 0.00 0.00 -298

12. Kesan serta pesan selama pratikum Agrohidrologi (BONUS)


Kesan : Kak Muli dan Kak Ningsih tegas dalam mengajar sehingga membuat mahasiswa
tidak bisa sepele dalam melaksanakan praktikum.
Pesan : Semoga Covid-19 ini dapat menghilang.

Anda mungkin juga menyukai