Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MEKANISASI PERTANIAN

’’SISTEM KERJA ALAT DAN MESIN TANAM UNTUK BUDIDAYA


TANAMAN PADI”

Dosen Pengampu :
Ir. Yg Armando, M.S.
Hajar Setyaji, S.TP., M.P.
Dr. Ir. Aryunis, M.P.

Disusun Oleh :
Jhosuan Sipayung
D1A018135

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Makalah Mekanisasi Pertanian
yang berjudul ” SISTEM KERJA ALAT DAN MESIN TANAM UNTUK
BUDIDAYA TANAMAN PADI”.
Tidak Lupa Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah
Mekanisasi pertanian Ir.Yg Armando, M.S., Hajar Setyaji S.TP., M.P dan Ibu Dr.Ir.
Aryunis , M.P. dan teman teman yang memberi kontribusi membantu penulis dalam
mengerjakan makalah Ini.
Demi kesempurnaan makalah, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang membutuhkan.

Jambi, 09 Mei 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang menjadikan sektor pertanian
sebagai penopang perekonomian negara. Sektor pertanian merupakan
penyumbang devisa yang cukup besar bagi negara. Namun perkemabangan dan
modernisasi sektor pertanian di Indonesia belum mengalami peningkatan. Salah
satu penyebabnya adalah penerapan teknologi disektor pertanian yang masih
rendah. Hal tersebut menyebabkan produktivitas pertanian cenderung menurun
dan petani yang menjadi ujung tombaknya sebagian besar hidup dibawah garis
kemiskinan.
Teknologi dalam pertanian adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan
pekerjaan dan menghasilkan output yang lebih baik. Pembangunan pertanian
tanpa teknologi ialah hal yang mustahil. Keduanya berjalan secara beriringan
saling mengikat. Dalam pembangunan pertanian tentu akan sangat berbeda
dalam segi kepraktisan maupun hasil tani apabila petani tersebut mengadopsi
teknologi dibandingkan memakai cara tradisional.
Teknik pertanian meliputi usaha tani (teknik penanaman, pemupukan,
pengairan perlindungan tanaman secara terpadu ) dan pasca panen (pengolahan
hasil pengenalan alat perontok yang dapat menekan kehilangan hasil,
penyimpanan hasil pertanian yang dapat meningkatkan kualitas produk pertanian
) dan teknologi yang digunakan dalam pertanian, seperti mesin – mesin.
Berdasarkan latar belakang tersebebut maka kita sebagai mahasiswa pertanian,
harus mempelajari tentang teknologi pertanian ini kita hidup di Negara yang
menjadikan sektor pertanian sebagai penopang perekonomian Negara.
Mekanisasi pertanian dalam arti luas bertujuan untuk meningkatkan
produktifitas tenaga kerja, meningkatkan produktifitas lahan, dan menurunkan
ongkos produksi. Penggunaan alat dan mesin pada proses produksi dimaksudkan
untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktifitas, kualitas hasil, dan
mengurangi beban kerja petani. Pengalaman dari negara-negara tetangga Asia
menunjukkan bahwa perkembangan mekanisasi pertanian diawali dengan penataan
lahan (konsolidasi lahan), keberhasilan dalam pengendalian air, masukan teknologi
biologis, dan teknologi kimia.
Penerapan teknologi mekanisasi pertanian yang gagal telah terjadi di
Srilangka yang disebabkan kecerobohan akibat penerapan mesin-mesin impor
secara langsung tanpa disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik pertaniannya.
Berbeda halnya dengan Jepang yang melakukan modifikasi sesuai dengan kondisi
lokal, kemudian baru memproduksi sendiri untuk digunakan oleh petani mereka
( Hamilton dkk,1996).
Budidaya tanaman padi saat ini mendapatkan perhatian yang sangat intensif.
Hal ni dikarenakan kebutuhan masyarakat Indonesia terhdap padidalam kehidupan
sehari – hari sangatlah tinggi, mengingat bahwa nasi adalah makanan pokok
sebagian besar masyarakat Indonesai.
Dengan hal tersebut diatas maka ini menjadi tugas yang besar bagi para
petani untuk dapat meningkatkan hasil produksi tanaman padi, agar kebutuhan
masyarakat dapat terpenuhi.Hal – hal yang dapat dlakukan salah satunya adalah
dengan meningkatkan kualitas alat – alat produksi pertanian (alsintan) yang
digunakan selama proses budidaya tersebut berlangsung sehinga dapat
mengefisiensi waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan oleh petai, serta dapat
meningkatkan hasil produksi.
Proses yang cukup memerlukan biaya besar dalam budidaya tanaman padi
adalah penanaman. Penanaman merupakan usaha penempatan biji atau benih di
dalam tanah pada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji di atas permukaan
tanah atau menanamkan di dalam tanah untuk memperoleh perkecambahan dan
tegakan yang baik. Selain membutuhkan pekerja yang cukup juga teknik
penanaman akan menentukan keberhasilan budidaya.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui alat dan mesin penanaman budidaya tanaman padi
2. Mengetahui kekurangan dan kelebihan dari alat dan mesin penanaman
budidaya tanaman padi yang umum di gunakan di daerah Sumatera Utara
3. Memberikan ide inovasi penyempurnaan alat dan mesin penanaman budidaya
tanaman padi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Alat atau Mesin Tanam Budidaya Tanaman Padi


Saat ini terdapat berbagai macam mesin penanam dalam budidaya pertanian
yang telah dikembangkan untuk membantu petani lebih efisien dalam tanam
menanam produk petanian. Namun, jauh sebelum alat canggih itu ada, petani masih
menggunakan tenaga manusia dalam seluruh kegiatan pertanian. Seiring
berkembangnya zaman, manusia menciptakan alat bantu tanam sederhana untuk
memudahkan pekerjaan petani. Berikut alat-alat sederhana yang digunakan para
petani untuk melakukan aktivitas tanam menanam.

2.1.1 Alat Penanaman Tradisional


Alat tanam untuk budidaya tanaman padi di desa umumnya masih
menggunakan alat tanam tradisional,yang dimana penggunaan alat tersebut memang
sudah di gunakan para petani secara turun temurun.Penggunaan alat tanam tradisional
memang sudah sangat erat hubungannya dengan para petani pada
umumnya,meskipun kinerjanya tidak se praktis alat mekanis.
Alat Tugal Tradisional
Alat penanam tradisional yang umumnya digunakan adalah alat yang disebut
tugal. Tugal merupakan alat yang paling sederhana yang dapat digerakkan dengan
tangan dan cocok untuk menanam benih dengan jarak tanam lebar.
Tugal bentuknya bermacam-macam sesuai dengan modifikasi suatu daerah
atau negara. Bentuk tugal di Indonesia merupakan bentuk tugal yang paling
sederhana, karena pada pada tugal tersebut tidak terapat bentuk mekanisme
pengeluaran benih. Disini benih dimasukkan ke dalam tanah secara terpisah,
artinya memerlukan bantuan orang lain.
2.1.2 Alat Tanam Modern
Mesin Transplanter
Transplanter merupakan alat penanam bibit dengan jumlah, kedalaman, jarak
dan kondisi penanaman yang seragam. Pada penanaman padi, dapat dibedakan
berdasarkan cara penyemaian dan persiapan bibit padinya. Yang pertama, yaitu mesin
yang memakai bibit yang ditanam/disemai di lahan (washed root seedling). Mesin ini
memiliki kelebihan yaitu dapat dipergunakan tanpa harus mengubah cara persemaian
bibit yang biasa dilakukan secara tradisional sebelumnya.
Namun demikian waktu yang dibutuhkan untuk mengambil bibit cukup lama,
sehingga kapasitas kerja total mesin menjadi kecil. Yang kedua adalah mesin tanam
yang memakai bibit yang secara khusus disemai pada kotak khusus. Mesin jenis ini
mensyaratkan perubahan total dalam pembuatan bibit. Persemaian harus dilakukan
pada kotak persemaian bermedia tanah, dan bibit dipelihara dengan penyiraman,
pemupukan hingga pengaturan suhu.
Bila dilhat dari jenis sumber tenaga untuk menggerakkan mesin, terdapat tiga
jenis mesin tanam bibit yaitu alat tanam yang dioperasikan secara manual, mesin
tanam yang digerakkan oleh traktor dan mesin tanam yang memiliki sumber tenaga
atau enjin sendiri. Berdasarkan sistem pendukungnya, mesin ini dapat dibedakan
menjadi yang bergerak dengan roda, dan yang bergerak dengan roda dan dilengkapai
dengan papan pengapung.
Jenis mesin yang manapun dipergunakan, permukaan lahan sawah harus datar
dan rata, kedalam air harus rata, demikian juga kekerasan tanah juga harus sama,
karena hal ini akan memberikan kestabilan operasi. Jika tidak, akan banyak terjadi
kegagala penancapan bibit, sehingga akan butuh waktu yang cukup lama untuk
penyulaman secara manual

2.2 Kelebihan dan Kekurangan Alat dan Mesin Pada Tanaman Padi

2.2.1 Kelebihan Dan Kekurangan Alat Tradisional Tugal


Kelebihan dari penggunaan alat tugal adalahl :
1. Penggunaan bibit bisa disesuaikan
2. Petani sudah terbiasa karena memang alat yang sudah di gunakan secara
turun trmurun
3. Tidak memerlukan biaya karena bisa di buat menggunakan batang kayu
atau bambu
4. Hasil kerja lebuh rapi karena masih mengandalkan tenaga manusia
Kekurangan dari tugal adalah:
1. Proses pengerjaan memakan waktu lebih lama
2. Masih menggunakan tenaga manusia
3. Memerlukan banyak tenaga untuk jangkuan lahan yang luas
4.Tidak praktis
2.2.2 Kelebihan Dan Kekurangan Alat Tanam Modern
Kelebihan Alat Tanam Modern :
1. Penanaman menggunakan waktu yang lebih singkat
2. Tidak membutuhkan banyak tenaga manusia
3. Jangkauan pengerjaan lebih luas
4. Jarak antara tanaman yang satu dengan tanaman lainnya dapat di atur
sesuai kebutuhan
5. Proses pengerjaan tanam dapat di lakukan kapan saja

Kekurangan Alat Tanam Modern :


1. Memerlukan pelatihan agar petani dapat menggunakannya
2. Harga yang tergolong mahal dan umumnya belum terjangkau petani kelas
menengah ke bawah
3. Biaya perawatan mahal
4. Tidak ramah lingkungan karena menggunakan bahan bakar yang memicu
pemanasan global
2.3 Agroekosistem Lahan
Agroekosistem merupakan salah satu bentuk ekosistem binaan manusia yang
bertujuan menghasikan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan manusia.
Agroekosistem adalah komunitas tanaman dan hewan yang berhubungan
dengan lingkungannya (baik fisik maupun kimia) yang telah diubah oleh
manusia untuk menghasilkan Pangan, pakan, serat, kayu bakar, dan produk-
produk lainnya. Konsep agroekosistem adalah system ekologiu yang terdapat
didalm lingkungan pertanian, yang biasanya merupakan system aami yang
terjadi setelah dibentuk oleh manusia.
Agroekosistem meliputi seluruh komponen ekosistem yang berada di
lingkungan pertanian, yang meliputi: Faktor abiotik, seperti; air, cahaya
matahari, pupuk, dan sebagainya. Faktor biotic, seperti; dapat berupa
keanekaragaman hayati, meiputi; varietas tanaman, hama, pathogen, pollinator,
predator/musuh alami hama, gulma/tumbuhan liar, dan mkhluk hidup lain yang
berinteraksi didalam lingkungan pertanian yang dibuat oleh manusia.
2.4 Inovasi Penyempurnaan Alat dan Mesin Penanaman Budidaya Tanaman
Padi
Sistem penanaman yang baik sangatlah penting dalam kegiatan budidaya
tanaman padi,dalam hal ini tentunya para petani membutuhkan alat yang dapat
membantu mereka dalam melakukan penanaman yang memiliki hasil yang baik
namun tidak menyusahkan. Sebagai seorang mahasiswa saya memiliki inovasi
penyempurnaan alat pertanian yang di gunakan para petani dalam kegiatan
penanaman budidaya tanaman padi yang bertujuan mempermudah pekerjaan
petani dan dapat meningkatkan taraf hidup petani.
Untuk alat tanam tradisional tugal ,untuk lebih memudahkan petani dalam
penggunaannya mungkin dapat dilakukan penyempunaan dengan meng
kombinasikannya dengan mesan modern ,dengan penyempurnaan agar nilai nilai
lebih dari tugal tersebut tidak hilang dan dapat membantu para petani.
Selanjutnya adalah untuk alat tanam modern,mengingat alat-alat yang
tergolong modern umumnya tidak ramah lingkungan maka saya memiliki
inovasi untuk melakukan penyempurnaan pada mesin penggerak pada alat
tradisional agar dapat menekan tingkat pemanasan global ,hal tersebut mungkin
dapat di capai dengan pemanfaatan tenaga surya sebagai sumber energi
penggerak mesin. Selain itu alat moderen yang ada umumnya memiliki harga
yang cukup tinggi sehingga sedikit sulit untuk di jangkau petani,untuk
menanggulangi hal itu ada baiknya kita memproduksi mesin tanam dalam negri
yang dimana hal tersebut akan membantu dalam penekanan harga mesin
tanam,mengingat mesin tanam yang ada saat ini adalah buatan luar negri dan
harganya pun mahal. Hal tersebut tentunya akan sangat membantu petani.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penerapan teknologi alat tanam di ini dapat membantu para petani untuk
menanam benih. Dengan adanya alat tanam maka akan mempermudah dalam
penanaman dengan waktu yang relatif singkat. Dengan demikian penggunaan alat
penanam modern patut dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman
berdasarkan pada efesiensi penanaman, kapasitas penanaman, desain yang fleksibel,
dan operasional, ketepatan penanaman serta kemudahan untuk diadopsi oleh
pengusaha alat dan mesin pertanian. Selain itu alat tanam modern sudah dapat
menjawab permasalahan yang telah dihadapi petani dalam proses penanaman benih.
DAFTAR PUSTAKA

3 Sumber Jurnal :
1. ANALISIS OPERASIONAL TRAKTOR TANGAN PADA USAHA
PELAYANAN JASA ALSINTAN POLA KERJASAMA OPERASIONAL DI
KAB. GRESIK Oleh: Hamidah H. dan Teguh Soedarto.
2. The Economic Effect of Agricaltural Mechanization on Effeciency of Tillage
in Djati Gede Sumedang Fadilla, Qori and Sidiqhi, Sigatullah and Rahmadani,
Suci and Riskawati, Tina and Listianingrum, Wiwin and Badruzzaman, Zamzam
Department of Agrotechnologi UIN Bandung 2018.
3. Separation of Hand Tractor Age Parameter to Analyze Their Effect on
Performance Evaluation of Small Scale Mechanization in Madiun using ”Data
Envelopment Analysis” Musthofa Lutfi.

Sumber Lainnya :
Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian.2015. Mesin Penanam Biji-Bijian
(Grains Seeder).Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian.
SerpongTangerang-Banten.
Gayatri, GK. 2012. Peralatan Pertanian Padi Tradisional Di Kabupaten Magetan
(Kajian Semantik). Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Jawa. Jurusan
Pendidikan Bahasa Daerah. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas
NegeriYogyakarta.Yogyakarta.
Kadirman. 2017. Mengoperasikan Alat Mesin Budidaya Tanaman,Pemeliharaan
Tanaman, Dan Pasca Panen. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan.
POWER POINT

Anda mungkin juga menyukai