Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lidia Ayu Karuniasari

NIM : 1807531038
Kelas/No.Absen : B1/02
RINGKASAN MATA KULIAH
PELAPORAN SEKMEN DAN INTERIM
A. ISU AKUNTANSI PELAPORAN SEGMEN
PSAK 5 menjelaskan definisi beberapa istilah sebagai berikut :

1. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam


menghasilkan produk atau jasa dan komponen ini memiliki risiko dan imbalan yang
berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Faktor-faktor yang dipertimbangkan
dalam menentukan tarkait atau tidaknya produk atau jasa, meliputi Karakteristik
produk atau jasa, Karakteristik proses produksi, Jenis atau golongan pelanggan
(produk dan jasa), Metode pendistribusian produk atau penyediaan jasa dan Jika
praktis, karakteristik iklim regulasi, misalnya dalam perbankan, asuransi, atau public
utilities.
2. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan
komponen itu memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan
pada komponen yang beropersai pada lingkungan (wilayah) ekonmi lain.
B. INFORMASI TENTANG SEGMEN OPERASI
Definisi Segmen Dilaporkan
Ambang Batas Kuantitatif Sepuluh Persen
DSAK menetakan 3 aturan signifikasi 10 persen untuk menentukan segmen operasi
mana yang harus mempunyai informasi terlapor yang terpisah. Pengungkapan terpisah
tersebut diharuskan untuk segmen yang memenuhi paling tidak satu dari pengujian
berikut :
a. Pendapatan segmen yang dilaporkan termasuk penjualan eksternal atau
penjualan/transfer antar segmen, lebih besar atau sama dengan 10 persen dari
pendapatan keseluruhan segmen operasi.
b. Nilai absolut dari laba atau kerugian adalah lebih besar atau sama dengan 10 persen
c. Aset segmen sama dengan atau lebih besar dari 10 persen aset gabungan seluruh
segmen operasi.
Uji Pengungkapan Komprehensif,
Uji komprehensif adalah uji pendapatan konsolidasi 75 persen. Ada dua kemungkinan: 1)
Apabila sama atau lebih dari 75% tidak ada lagi total segmen operasi yang dilaporkan
secara terpisah, 2) apabila kurang dari 75% diperlukan segmen operasi tambahan untuk
diperlakukan sebagai segmen dilaporkan sampai uji terpenuhi.
Melaporkan Informasi Segmen
Pengungkapan khusus yang diharuskan untuk tiap segmen yang dilaporkan dijelaskan
dalam PSAK 5. Dalam pelaporan segmen, hal-hal berikut harus diungkapkan untuk
setiap segmen yang ditentukan akan dilaporkan terpisah, yaitu : Informasi umum, Jumlah
untuk setiap segmen yang dilaporkan secara terpisah, Ukuran laba tau rugi segmen, Aset
dan kewajiban segmen, Renkonsiliasi total konsoliadsi.
C. IDENTIFIKASI LAPORAN SEGMEN
Resiko dan imbal hasil perusahaan sangat dipengaruhi oleh dua elemen berikut ini :
a. Perbedaan dalam produk atau jasa yang dihasilkan.
b. Perbedaan operasional wilayah perusahaan yang diindikasikan dengan pendekatan
matriks.
D. INFORMASI SEGMEN SEKUNDER
PSAK 5 menyatakan jika perusahaan mengunakan segmen usaha sebagai pelaporan
segmen primer maka perusahaan harus melaporkan informsi berikut :
a. Pendapatan segmen dari pelanggan eksternal menurut wilayah
b. Jumlah nilai tercatat aset segmen menurut lokasi geografis
c. Jumlah biaya yang dikeluarkan selama suatu periode untuk memperoleh aset segmen
yang diharapkan akan digunakan selama lebih dari satu periode (aset tetap dan aset
tidak berwujud),
E. PELAPORAN KEUANGAN INTERIM
Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan di antara dua
laporan keuangan yaitu : Pandangan yang menganggap periode interim sebagai dasar
periode akuntansi dan pandangan yang menganggap periode interim sebagai bagian yang
integral dengan periode tahunan. Tujuan dari pelaporan segmen adalah untuk menetapkan
prinsip-prinsip pelaporan informasi keuangan berdasarkan segmen, yaitu informasi tentang
berbagai jenis produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dan berbagai jenis produk atau
jasa yang dihasilkan perusahaan dan berbagai wilayah geografis operasi perusahaan.
F. FORMAT LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Laporan keuangan interim secara umum terdiri dari pos-pos sebagai berikut : Laporan
laba rugi, Neraca, Laporan arus kas dan Catatan atas laporan keuangan.
G. PERMASALAHAN AKUNTANSI
Pandangan Diskrit Vs Pandangan Integral dalam Pelaporan Interim
Teori diskrit pelaporan interim memandang tipap periode interim sebagai dasar
periode akuntansi untuk dievaluasi seakan akan periode tersebut merupakan periode
akuntansi tahunan.
Peraturan Akuntansi Untuk Pelaporan Interim
PSAK 3 menstandarisasi penyususnan dan pelaporan laporan laba rugi interim.
Standar tersebut memberikan panduan untuk tindakan akuntansi atas divestasi, pos luar
biasa, transaksi yang tidak biasa terjadi ataupun tidak sering terjadi, serta kewajiban
bersyarat pada laporan keuangan interim. Pada PSAK 25 perubahan dalam kebijakan
akuntansi diaplikasikan dengan melaporkan setiap penyesuaian pada periode sebelumnya
sebagai sebuah penyesuaian untuk memulai saldo laba kecuali jika jumlahnya tidak bisa
ditentukan secara wajar.
H. STANDART PELAPORAN UNTUK LAPORAN LABA-RUGI INTERIM
1. Pendapatan, Pendapatan harus diakui dan dilaporkan pada periode diperolehnya dan
tidak dapat diatngguhkan keperiode lain untuk menyajikan arus pendapatan yang lebih
stabil. Untuk memberikan manfaat yang lebih besar pada pengguna laporan keuangan
maka laporan interim harus disajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya
dengan kondisi sebagai berikut :
a. Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan interim
periode sebelumnya
b. Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan interim yang sama dalam
periode akuntansi yang lalu,
c. Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan kumulatif dari
awal tahun buku sampai dengan tanggal laporan keuangan interim
d. Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan tahun buku
yang lalu.
2. Harga Pokok Penjualan dan Persediaan, PSAK 3 memperbolehkan modifikasi
praktis berikut atas aturan umum tersebut yaitu, Menggunakn estimasi presentase laba
kotor, Penilaian harga pokok atau harga pasar terendah, Sistem biaya standar
3. Biaya dan Beban yang lain, Pilihan antara pengakuan langsung dari pengeluaran
dalam laporan laba rugi interim dan penangguhan serta alokasi dalam beberapa
laporan laba rugi interim berdasarkan evaluasi subjektif dari periode yang
mendapatkan manfaat dari pengeluaran tersebut.
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan dalam Periode Interim
Penghitungan pajak penghasilan interim menimbulkan suatu permasalahan khusus
bagi akuntan karena beban pajak aktual dihitung berdasarkan penghasilan untuk seluruh
tahun fiskal.
Pelepasan Segmen atau Pos Luar Biasa, Tidak Biasa, Jarang Terjadi dan Bersyarat
PSAK 3 mengaruskan pengukuran dan pelaporan pos non operasi utama
menggunakan dasar yang sama seperti saat mempersiapkan laporan tahunan. Tes
material untuk pos luar biasa harus didasarkan pada estimasi atas pendapatan untuk
seluruh periode tersebut tes material untuk kegiatan yang dihentikan dan transaksi yang
jarang terjadi harus didasarkan atas pendapatan operasi untuk periode laporan interim
dimana kegiatan tersebut dihntikan untuk pertama kali dilakukan.
I. PERUBAHAN AKUNTANSI DIPERIODE INTERIM
Perubahan Prinsip Akuntansi ( Penerapan Retrospektif)
Perubahan ini dilakukan oleh sebuah entitas hanya jika karena ada standar akuntansi
yang baru diterapkan, atau perusahaan melihat adanya suatu prinsip akuntansi baru yang
lebih baik untuk diterapkan dibandingkan prinsip akuntansi yang digunkan selma ini.
Pendekatan ini akan diterapkan pada seluruh laporan keuangan sebelumnya termasuk
laporan keuangan interim. Jika perubahan jenis pengaruh kumulatif dilakukan selama
periode interim setelah peiode interim pertama, maka laporan interim sebelumnya dari
tahun fiskal berjalan harus dinyatakn kembali seakan akan perubahan ini termasuk
masalah pajaknya akan diterapkan pada pendekatan retrospektif.
Perubahan Estimasi Akuntansi (Penerapan Saat Ini dan Prospektif)
Perubahan pada Depresiasi, Amortisasi, dan Deplesi
PSAK 25 mewajibkan perubahan atas aset jangka panjang dan aset non keuangan
yang disebabkan informasi baru. Seperti pola penggunaan saat ini yang berbeda dengan
yang diperkirakan akan dianggap sebagai perubahan dalam estimasi.
Kesalahan Mendasar
PSAK 25 mewajibkan kesalahan yang telah dikoreksi pada periode yang lalu
dinyatakan pada periode dimana terjadi kesalahan. Jika tidak dapat langsung menentukan
pengaruhnya pada periode dimana terjadi kesalahan, maka penyesuaian harus dibuat pada
saldo awal periode yang paling cepat dimana terjadi kesalahan, maka penyesuaian harus
dibuat pada saldo awal periode yang paling cepat dimana paling mungkin untuk
menyajikan koreksi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai